PROCESS COSTING dengan persediaan awal Metode FIFO & Average DIAN MARDI SAFITRI
PRODUKSI EKIVALEN AVERAGE FIFO produksi ekivalen = unit selesai + BDP akhir FIFO produksi ekivalen = unit selesai + BDP akhir – BDP awal
UE RATA – RATA vs FIFO BDP AWAL UNIT SELESAI DAN DITRANSFER BDP AKHIR
SOAL 1 Persediaan awal 2000 unit, tingkat penyelesaian 80% konversi senilai biaya bahan Rp. 400 ribu, biaya konversi Rp. 160 ribu. Unit masuk 20.000 unit, unit keluar 18.000 unit. Tingkat penyelesaian persediaan akhir 50% konversi. Bahan Rp. 4 juta, Konversi Rp. 1,84 juta Ditanya: Produksi Ekivalen bahan dan konversi dengan metode Average dan FIFO Nilai Produk yang diteruskan ke departemen 2
20.000 2000 80% K 18.000 B = Rp. 400.000 K = Rp. 160.000 4.000 50% K B = Rp. 4.000.000 K = Rp. 1.840.000
JAWAB Produksi Ekivalen Unit masuk 20.000 Unit BDP awal 2.000 Unit keluar 18.000 Unit BDP Akhir 4.000 Unit Hilang 22.000
Metode Average Unit selesai 18.000 BDP Akhir 4000 50% K UE Biaya BDP Awal Biaya Dept 1 Biaya Total Biaya per UE B 4.000 22.000 Rp. 400.000 Rp. 4 jt Rp. 4,4 jt Rp. 200 K 4.000 x 50% = 2000 20.000 Rp. 160.000 Rp. 1,84 jt Rp. 2 jt Rp.100
Pertanggungjawaban biaya Nilai diteruskan ke departemen 2 18.000 x Rp. 300 = Rp. 5.400.000 Biaya BDP akhir B = 4.000 x Rp. 200 = K = 2.000 x Rp. 100 = Rp. 800.000 Rp. 200.000 BIAYA TOTAL Rp. 6.400.000
Metode FIFO BDP awal 2000 80% K Unit selesai – BDP awal BDP Akhir 4000 UE Biaya Dept 1 Biaya per UE B (1-100%) x 2000 = 0 16.000 4.000 20.000 Rp. 4 jt Rp. 200 K (1-80%) x 2000 = 400 4.000 x 50% = 2000 18.400 Rp. 1,84 jt Rp.100 Rp.300
Pertanggungjawaban Biaya Nilai diteruskan ke departemen 2 16.000 x Rp. 300 = Rp. 4.800.000 Biaya BDP Awal Rp. 560.000 Biaya Penyelesaian BDP Awal K = 400 x Rp. 100 = Rp. 40.000 Biaya BDP Akhir B = 4.000 x Rp. 200 = K = 2.000 x Rp. 100 = Rp. 800.000 Rp. 200.000 BIAYA TOTAL Rp.6.400.000
SOAL 2 PT. AL mempunyai 3 proses yang berturutan pada 3 departemen produksi A, B, C. Pada Departemen A digunakan kalkulasi biaya FIFO. Pada Departemen B ini, selain bahan dari departemen A ditambahkan bahan B, dimana bahan ditambah hanya pada produk yang baik saja setelah dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan pada tahap penyelesaian 96%. Kerusakan normal 3% dari barang yang baik.
Berikut ini data yang ada:
Hitunglah Satuan yang hilang Unit ekivalen Biaya satuan Laporan pertanggungjawaban biaya dengan metode Average dan FIFO
Bhn A = Rp. 117.000.000 Bhn B = Rp. 12.500.000 K = Rp. 119.073.000 13.000 2000 70% K 12500 Bhn A = Rp. 18.000.000 K = Rp. 14.693.400 2100 50% K RUSAK NORMAL = 3% dari yang baik = 3% 12500 =375 RUSAK ABNORMAL = (13000+2000) – (12500+2100) – 375 = 25
Skedul Kuantitas Unit masuk 13.000 Unit BDP awal 2.000 Unit keluar 12.500 Unit BDP Akhir 2.100 Rusak Normal 375 Rusak Abnormal 25 15.000
METODE AVERAGE
Pertanggungjawaban Biaya Nilai diteruskan ke departemen C 12.500 x Rp. 19.600 = Rp. 245.000.000 Biaya Rusak Normal Bahan A = 375 x Rp. 9.000 = Konversi = 360 x Rp. 9.600 = Rp. 3.375.000 Rp. 3.456.000 Biaya BDP akhir Bahan A = 2100 x Rp. 9.000 = Konversi = 1050 x Rp. 9.600 = Rp. 18.900.000 Rp. 10.080.000 Biaya RAN, diteruskan ke Overhead Bahan A = 25 x Rp. 9.000 = Konversi = 24 x Rp. 9.600 = Rp. 225.000 Rp. 230.400 BIAYA TOTAL Rp. 281.266.400
METODE FIFO
Pertanggungjawaban Biaya Biaya BDP awal Rp. 32.693.400 Biaya menyelesaikan BDP Awal Bahan B = 2000 x Rp. 1.000 = Konversi = 600 x Rp. 9.500 = Rp. 3.375.000 Rp. 5.700.000 Biaya menyelesaikan yang masuk bulan ini 10500 x Rp. 19.500 = Rp. 204.750.000 Biaya RN Bahan A = 375 x Rp. 9.000 = Konversi = 360 x Rp. 9.500 = Rp. 3.420.000 Biaya BDP Akhir Bahan A = 2100 x Rp. 9.000 = Konversi = 1050 x Rp. 9.500 = Rp. 18.900.000 Rp. 9.975.000 Biaya RN, diteruskan ke Overhead BIAYA TOTAL Rp. 281.266.400
Akhir dari presentasi terimakasih