PEMIMPIN YANG BERKARAKTER KUAT DAN CERDAS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh: Dr. H. Toha Andiko, M. Ag
Advertisements

BAB IV. PERILAKU TERPUJI ADIL, RIDHA DAN AMAL SALEH
Cara Sholat Rasulullah SAW (Sifat Sholat Rasul) ISLAM
JANJI DOA Pelajaran 10 Maret 10, 2012.
ETOS KERJA DALAM ISLAM keutamaan kerja karakter Rasul dalam bekerja
DAKWAH ADALAH KEBUTUHAN MANUSIA
I’tikaf di Masjid Phapros 23 Ramadhan 1431 H
ADAB / ETIKA MENUNTUT ILMU
TAKWA.
ETIKA , MORAL & AKHLAQ BY: FIRNAWIDA,M.Pd.I.
Akhlak Materi -11.
Heraclius Kaisar Romawi Timur
KESERIUSAN HAMBA KEPADA ALLAH (bentuk keikhlasan hamba)
IMAN SEBAGAI DASAR AKIDAH
TAQWA Oleh Biki Zukfikri Rahmat DI SAMPAIKAN PADA MATA KULIAH
Beriman kepada rasul allah
Etimologi  Kata takwa ( التَّقْوَى ) berasal dari kata kerja ( وَقَى ) artinya menutupi, menjaga, berhati-hati dan berlindung.
AKHLAK MAHMUDAH Oleh : Ali Mas’ud.
MENGIKUT YESUS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Ar-Risalah Pengertian Risalah Rasul dan Nabi Auliya dan Ulama.
AKHLAK Secara etimologis, kata akhlak berasal dari bahasa arab ( أخلاق ) dalam bentuk jama’, sedang mufradnya adalah khuluq ( خلق ), yang dalam Kamus Munjid.
JUJUR, SANTUN, MALU AKHLAK TERPUJI.
IMAN KEPADA RASUL.
BAB 3 AKHLAK PENGERTIAN AKHLAK AKHLAK KEPADA ALLAH SWT
“ Penerapan Etika, Moral dan Akhlak Dalam Kehidupan “
Ahklak Shahsiah akhlaq mengajarkan kita tentang nilai-nilai baik dan buruk, terpuji dan tercela yang dijadikan sebagai pedoman hidup manusia dalam segala.
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
Sumber Hukum Islam Al-Qur’an Al hadist Ijtihad. ALQURAN SEBAGAI SUMBER HUKUM PERTAMA ISLAM DAN SEJARAH PEMBUKUAN ALQURAN.
Bab 8 SISTEM POLITIK Bab 8 ISLAM Sistem politik Islam.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
IMAN SEBAGAI DASAR AKIDAH
INFORMASI TENTANG JUJUR, AMANAH, DAN ISTIQAMAH
AKHLAQ KEPADA ALLAH SWT
“TAFSIR AYAT TENTANG PENEGAKAN HUKUM”
PENTINGNYA AGAMA DAN USAHA AGAMA
Dipresentasikan oleh Ahmad Rifai
AGAMA ISLAM.
Etika Islam Dalam Penerapan Ilmu
KEMENANGAN ATAS KUASA-KUASA JAHAT
Perjuangan Nabi Muhammad saw.
Pertanggungjawaban pidana dalam islam
Al-Fath (Lari Dari Perang)
MEDIA PENDIDIKAN Disusun oleh : NUR AMIN : KLS : D/4
Kandungan Kalimat Syahadat (Madlulusy syahadah)
PERILAKU TERPUJI ADIL, RIDHA DAN AMAL SHALEH
AZAS-AZAS HUKUM ISLAM.
SMK MENAGEMEN PENERBANGAN MEDAN
Kesempurnaan Ajaran Islam
Cinta yang membawa ke surga
Fifi Fitriani Laura Rachma Munyati Sulam Salwa Salsabila
TAWADHU HEMAT SEDERHANA
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
BAB IV. PERILAKU TERPUJI ADIL, RIDHA DAN AMAL SALEH
IPTEK, DAN SENI DALAM ISLAM
Faktor pembentuk ahlak
IMAN SEBAGAI DASAR AKIDAH
Islam Juga untuk Anak-anak
TAAT PADA ATURAN TAAT PADA ATURAN. QS. An – Nisa’ 4 : 59 Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara.
1 IMAN SEBAGAI DASAR AKIDAH. 2 1.Pengertian 2.Ruang Lingkup 3.Faktor Pembinaan Iman 4.Kompetensi Iman yang Sempurna 5.Iman dalam Kehidupan IMAN SEBAGAI.
SETELAH MENONTON VIDEO TERSEBUT APA SAJA DAMPAK DARI PERILAKU MEREKA.
Cinta yang membawa ke surga
BAB 2 PENCIPTAAN DUNIA DAN MANUSIA SERTA PERKARA TERPENTING
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Cinta yang membawa ke surga
Seorang terpelajar harus juga berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan. (Bumi Manusia : Pramoedya Ananta Toer)
AL QUR’AN SOLUSI SEMUA PROBLEMA
Kuliah Aqidah-Akhlaq FKG-UMY
  Nikmat Allah  “Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir?” (Q.s. 90: 8-9)  Sarana.
Wiwin Agusmawati, S.Ag MAN 1 LAHAT AKHLAKUL KARIMAH
Transcript presentasi:

PEMIMPIN YANG BERKARAKTER KUAT DAN CERDAS DISAMPAIAKAN DALAM TRAINING OF TRAINER (TOT)

MEMBANGUN PEMIMPIN YANG BERKARAKTER KUAT DAN CERDAS

sebelum datang masa tuamu ….. ….. Gunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu …..

JEPANG Kalah pada Perang Dunia II (Hiroshima dan Nagasaki dibom AS) Jum’at 11 Maret 2011: Gempa 9 skala richter, disusul Tsunami, kemudian Radiasi Nuklir. Catatan: • SDM Jepang tidak hancur (Unggul) • Tidak ada penjarahan

(Karakter Tingkat Tinggi) Bukan hanya diakui kawan tetapi juga lawan KEKUATAN KARAKTER (Karakter Tingkat Tinggi) Bukan hanya diakui kawan tetapi juga lawan

YAGAMA SOKO (1622-1685) PENULIS: SPIRIT BUSHIDO – BUDAYA KSATRIA JEPANG Seorang pembesar Jepang sedang berada dalam perjalanan. Ia melihat sebongkah emas yang tampaknya jatuh dari sebuah karavan yang lewat sebelumnya. Saat itu, ia berpapasan dengan pencari kayu yang sedang memikul bebannya. “Ambillah emas itu untukmu”, kata pembesar tadi pada pencari kayu. Ia merasa iba dengan orang yang tampak hidup susah itu hingga ingin membantu meringankan bebannya.

Bukan mengambil emasnya, pencari kayu itu justru menasehati sang pembesar. “Tuan”, ucapnya. “Tuan seperti seorang terhormat. Mengapa bicara tuan begitu rendah. Saya memang seorang pencari kayu, tapi saya bangga hidup dengan hasil keringat saya sendiri. Jangan pernah tuan meminta saya mengambil yang bukan hak saya”. Sang pembesar terkesima dengan sikap pencari kayu itu. Ia orang biasa, tapi menjaga tegak karakter Bushido yang menjujung tinggi integritas dan

Saya semakin merasakan betapa pentingnya pendidikan karakter setelah mempelajari ilmu dan semangat samurai. Para samurai memiliki dua hal, yaitu Wasa dan Do. Wasa artinya skill sedangkan Do artinya The way of life (Prinsip hidup) yang dikenal Bushido. Para samurai memiliki senjata yang disebut Katana atau Pedang. Pedang yang tajam tentu mengerikan dan berbahaya jika dimiliki oleh orang yang tidak bermoral. Pedang menjadi tidak berbahaya ketika pemegangnya mempunyai sifat yang disebut Bushido, yaitu amanah, pengasih, santun, sopan, mulia, hormat, dan lain‐lain

ANDREA HERATA (“curhat” di hadapan Presiden SBY dan Ibu Ani) ”Saya ingat betul Pak, waktu itu hujan sangat deras. Saya menduga Bu Muslimah tak akan datang mengajar ke sekolah kami. Ternyata, beliau datang dengan lindungan pelepah daun pisang. Sejak itu saya berjanji, dewasa nanti saya akan meceritakan kisah ini kepada semua orang. Saya akan menuliskannya dalam sebuah buku”

The combination of qualities and personality that makes one person or CHARACTER The combination of qualities and personality that makes one person or thing different from others.

AKHLAK/KARAKTER ‐ PANDAI “Sesungguhnya aku (Nabi) diutus tidak lain untuk memuliakan atau menyempurnakan akhlak manusia“ (Hadits).

Dan sungguh pada dirimu ada karakter /akhlak yang agung ( al-Qur’an )

Sungguh ada pada dirimu Suritauladan yang elok

KARAKTER KUAT PADA DIRI RASUL 1. Ash – Shidqu Benar dalam perkataan Benar dalam Perbuatan Al- Amanah At- Tabligh Al-Fothonah

Beberapa Pra sarat seorang Nabi dan Rasul Muahalat an-Nubuwah ( Abu Bakar al-Jazairi ) Al-Mitsaliyah (keteladanan ) Syaraf An-nasab ‘Amil az-Zaman

JANGAN MENIPU WALAUPUN DENGAN BINATANG Imam Buchori sangat hati‐hati dalam memilih hadits. Pernah pada suatu saat ia melakukan perjalanan beberapa ratus mil untuk mengumpulkan hadits, tetapi begitu sampai ia melihat pembaca hadits sibuk menjinakkan kudanya dengan menggunakan imingiming kantung makanan tanpa makanan kuda di dalamnya. Ia berpikir seseorang yang bisa menipu kudanya dengan taktik yang menipu seperti itu juga bisa menipu kesadarannya dengan berkata bohong. Maka ia pulang tanpa mendengarkan hadits dari pria itu.

PEMIMIPIN YANG UNGGUL Memiliki karakter kuat (Having strong character) Menguasai ilmu dan teknologi yangbermanfaat (Mastering useful science and technology) Memiliki kinerja yang akuntabel (Having accoountable performance) Seorang yang beriman adalah pandai, cerdik, waspada, hati-hati, teguh, pemberani, tidak tergesagesa, berilmu, dan sederhana dalam kehidupannya (HR ad Dailami)

Beberapa faktor yang menjadi kriteria yang bersifat general dan spesifik dalam menentukan pemimpin tersebut adalah antara lain :

a. Faktor keulamaan

Faktor Keulamaan - Dalam Qs. 35 : 28, Allah menerangkan bahwa diantara hamba-hamba Allah, yang paling takut adalah al-‘ulama. Hal ini menunjukkan bahwa apabila pemimpin tersebut memiliki kriteria keulamaan, maka dia akan selalu menyandarkan segala sikap dan keputusannya berdasarkan wahyu (Al-Qur'an). Dia takut untuk melakukan kesalahan dan berbuat maksiat kepada Allah.

28. Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama[1258]. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Lanjutan… - Berdasarkan Qs. 29 : 49, maka seorang pemimpin yang berkriteria ulama, haruslah memiliki keilmuan yang dalam di dalam dadanya (fii shudur). Ia selalu menampilkan ucapan, perbuatan, dan perangainya berdasarkan sandaran ilmu.

49. Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu[1156]. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.

- Berdasarkan Qs. 16 : 43, maka seorang pemimpin haruslah ahlu adz-dzikri (ahli dzikir) yaitu orang yang dapat dijadikan rujukan dalam menjawab berbagai macam problema ummat.

43. Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan[828] jika kamu tidak mengetahui

b. Faktor intelektual

Faktor Intelektual (Kecerdasan) - Seorang calon pemimpin haruslah memiliki kecerdasan, baik secara emosional (EQ), spiritual (SQ) maupun intelektual (IQ). - Dalam hadits Rasulullah melalui jalan shahabat Ibnu Abbas r.a, bersabda : "Orang yang pintar (al-kayyis) adalah orang yang mampu menguasai dirinya dan beramal untuk kepentingan sesudah mati, dan orang yang bodoh (al-‘ajiz) adalah orang yang memperturutkan hawa nafsunya dan pandai berangan-angan atas Allah dengan segala angan-angan." (HR. Bukhari, Muslim, Al-Baihaqy)

c. Faktor Kepeloporan

Faktor Kepeloporan - Berdasarkan Qs. 39 : 12, maka seorang pemimpin haruslah memiliki sifat kepeloporan. Selalu menjadi barisan terdepan (pioneer) dalam memerankan perintah Islam. 12. Dan aku diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama-tama berserah diri".

- Berdasarkan Qs. 35 : 32, maka seorang pemimpin haruslah berada pada posisi hamba-hamba Allah yang bersegera dalam berbuat kebajikan (sabiqun bil khoiroti bi idznillah)

32. Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan[1260] dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.

d. Faktor Keteladanan

Faktor Keteladanan - Berdasarkan Qs. 68 : 4, maka seorang pemimpin haruslah memiliki akhlaq yang mulia (akhlaqul karimah), sehingga dengannya mampu membawa perubahan dan perbaikan dalam kehidupan sosial masyarakat. - Faktor akhlaq adalah masalah paling mendasar dalam kepemimpinan. Walaupun seorang pemimpin memiliki kecerdasan intelektual yang luar biasa, tetapi apabila tidak dikontrol melalui akhlaq yang baik, maka ia justru akan membawa kerusakan (fasada) dan kehancuran.

4. Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.

KETELADANAN 1. Kesiapan untuk dinilai dan dievaluasi 2. Memiliki Integritas Tinggi 3. Memiliki Kompetensi

KETELADAN Lead by example • Memberi contoh atau teladan itu mudah, tetapi menjadi contoh atau teladan itu tidak mudah.

MAHATMA GANDI: 7 DOSA DI DUNIA (There are seven sins in the world) 1. Kaya tanpa kerja (Wealth without work) 2. Kesenangan tanpa kata/suara hati (Plesure without conscience) 3. Pengetahuan tanpa karakter (Knowledge without character) 4. Perdagangan tanpa moral (Commerce without morality) 5. Ilmu tanpa kemanusiaan (Science without humanity) 6. Ibadah tanpa pengorbanan (Worship without sacrifice) 7. Politik tanpa prinsip (Politics without principle)

Beberapa contoh buruk

MAHATMA GANDI: 7 DOSA DI DUNIA (There are seven sins in the world) 1. Kaya tanpa kerja (Wealth without work) 2. Kesenangan tanpa kata/suara hati (Plesure without conscience) 3. Pengetahuan tanpa karakter (Knowledge without character) 4. Perdagangan tanpa moral (Commerce without morality) 5. Ilmu tanpa kemanusiaan (Science without humanity) 6. Ibadah tanpa pengorbanan (Worship without sacrifice) 7. Politik tanpa prinsip (Politics without principle)

• Memberi contoh atau teladan itu mudah, tetapi menjadi contoh atau teladan itu tidak mudah.

Al-hamdulillah