BAHAN PERMENUNGAN 1. Panggilan para murid dan panggilanku: Panggilan dan Perkembangan Motivasi Panggilanku (Luk 6:12-19) 2. Pengolahan dan Penghayatan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Lesson 2 for April 12, “Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.”
Advertisements

KEMAMPUANKU TERBATAS Kelas VII Oleh: L. Atrik Wibawa.
HIDUP DARI MISTERI EKARISTI
UPAYA PROMOTIF KESEHATAN
GEREJA.
JANJI DOA Pelajaran 10 Maret 10, 2012.
TUGAS PERUTUSAN MURID YESUS
Tjuk Indarsin
SAKRAMEN-SAKRAMEN Kata “sakramen” berasal dari bahasa Latin “sacramentum” yang berarti : hal-hal yang berkaitan dengan yang kudus atau yang ilahi. Dalam.
Selamat Pagi! MERDEKA. Apa arti KEMERDEKAAN? MERDEKA itu adalah … bebas dari …. bebas untuk …. bebas melakukan …
PROFIL SDN 150/IV KOTABARU
Draft ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA Tahun 2011 – 2015
BERPIKIR IDEALIS DAN BERTINDAK REALISTIS.
YESUS SANG PENDOA Saya berdoa secara teratur: ya/tidak Alasan…..
SPIRITUA LITAS GURU AGAMA KATOLIK
+Menempatkan diri dalam kelompok para murid Tuhan + Menjadi seperti apakah aku? Petrus? Thomas? Matius? Yohanes dan Yakobus? Yudas? Atau siapakah aku?
TRITUNGGAL MAHA KUDUS ALLAH BAPA ALLAH PUTERA ALLAH ROH KUDUS.
BERDOA LEWAT PARA KUDUS
Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan
Rela Memberi Ikhlas Berbagi Rela Memberi Ikhlas Berbagi.
Kebaktian Remaja GII Hok Im Tong Bali
Teladan Paus Fransiskus: Cinta Gereja
Sakramen Untuk Pelayanan Persekutuan & Perutusan
PENGENALAN SABTU, 19 JULI 2014.
RENCANA PERSIAPAN HOT Hening Griya, 9 Juni 2014.
Mempersiapkan Awam sebagai Saksi Kristsus
IMAN YANG BERAKAR,BERTUMBUH DAN BERBUAH
TUJUH SAKRAMEN DALAM GEREJA KATOLIK
SAKRAMEN-SAKRAMEN PENYEMBUHAN
Sakramen Tobat Sakramen penyembuhan
PELAYANAN SETIAP ANGGOTA
DIPERSATUKAN DALAM EKARISTI, DIUTUS UNTUK BERBAGI
AKSI PUASA PEMBANGUNAN (APP) 2012 DIPERSATUKAN DALAM EKARISTI, DIUTUS UNTUK BERBAGI KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA.
SPIRITUALITAS ALLAH BAPA
ON GOING FORMATION UNIO INDONESIA SPIRITUALITAS CINTA KEUSKUPAN
KELUARGA MENYAMBUT YESUS
Rela Memberi Ikhlas Berbagi Rela Memberi Ikhlas Berbagi.
KERANGKA DASAR APP KEUSKUPAN SURABAYA TAHUN 2012
PANGGILAN HIDUP MEMBIARA
Apa itu Institusi sosial?
BAB IV TUGAS GEREJA GEREJA YANG MENGUDUSKAN (LITURGIA)
KEMAMPUAN.
PEMBEKALAN PRODIAKON PITC RUMPUT, 15 MARET 2015
TRITUNGGAL MAHA KUDUS ALLAH BAPA ALLAH PUTERA ALLAH ROH KUDUS.
SAKRAMEN-SAKRAMEN Kata “sakramen” berasal dari bahasa Latin “sacramentum” yang berarti : hal-hal yang berkaitan dengan yang kudus atau yang ilahi. Dalam.
Membelajarkan dan Memberdayakan Masyarakat
KEBANGKITAN YESUS.
SEMINAR ENTREPRENEURSHIP DI UNIVERSITAS PASIR PANGARAIAN
MENABUR BENIH Mzm.126:5 Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak- sorai.  126:6 Orang yang berjalan maju dengan.
TEMA APP 2012 KATOLIK SEJATI HARUS PEDULI DAN BERBAGI
Membelajarkan dan memberdayakan Masyarakat
HIERARKI DAN AWAM.
Membelajarkan dan Memberdayakan Masyarakat
PANGGILAN SEBAGAI ANUGERAH KASIH ALLAH
Membawa Kabar Baik.
Penjual Keripik Pisang
GEREJA KATOLIK Komunitas orang beriman Hidup dalam Tradisi Para rasul
YESUS “SHOW OFF”? Pdt. Mark Silas.
KATEKISASI GEREJA Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka.
WAKTU MENUAI ADALAH SEKARANG!
BAB VII YESUS SEBAGAI SAHABAT, TOKOH IDOLA, DAN JURUSELAMAT
BAB VII YESUS, SAHABAT, TOKOH IDOLA, PUTRA ALLAH DAN JURUSELAMAT
SAMBUTAN KASIH Lesson 10 for June 9, 2012.
KEHIDUPAN DALAM GEREJA MULA-MULA
PERSATUAN DALAM IMAN Lesson 8 for November 24, 2018.
handal saling percaya Antar pribadi pemberdayaan Manajemen
Membelajarkan dan Memberdayakan Masyarakat
Membelajarkan dan Memberdayakan Masyarakat
SYUKUR SEBAGAI CITRA ALLAH Guru Mapel Silvester Nyawai, S. Pd.
GEREJA SEBAGAI UMAT ALLAH. Apakah?  Ini ? ATAU Ini ? 
Transcript presentasi:

BAHAN PERMENUNGAN 1. Panggilan para murid dan panggilanku: Panggilan dan Perkembangan Motivasi Panggilanku (Luk 6:12-19) 2. Pengolahan dan Penghayatan pribadiku terhadap motto pribadi sebagai imam dan atau motto tahbisan imam. 3. Bagaimana motto pribadi maupun motto tahbisan itu bila dikaitkan dengan motto Uskup atau keuskupan: “Non Mea Sed Tua Voluntas”? 4. Bagaimana aku sebagai imam diosesan menempatkan diri dalam: Visi, Misi, dan Strategi Keuskupan? Apakah Visi dan Misi imamatku bisa menyesuaikan diri dengan Visi dan Misi Keuskupan? Bagaimana pengolahan dan penghayatannya? 5. Bagaimana motto imamat atau motto tahbisan itu dihayati dalam pengalaman karya dan penugasanku dari Uskup? Ditugaskan dimana saja dan kapan serta bagaimana? 6. Bagaimana penghayatanku sebagai imam diosesan terhadap pernyataan: “imam diosesan adalah tulangpunggung Keuskupan”? 7. Sadar akan motto imamat, visi dan misi keuskupan, pengalaman karya dan penugasanku, serta bakat ketrampilan serta keterbatasanku: apa yang membuat aku bangga sebagai imam diosesan? Mana yang harus aku lakukan lebih lanjut demi perkembangan pribadiku sebagai imam diosesan maupun demi keuskupan dimana aku berkarya? 8. Syukur atas panggilan imamat: Adakah sesuatu yang disyukuri berkaitan dengan imamatku dan keuskupanku? (Luk 1:46-55: Magnificat)

I PANGGILAN PARA MURID Luk 6:12-19: panggilan dan perutusan para murid Sebelum memilih, Yesus ke bukit dan berdoa di malam hari Siang hari, Yesus memilih 12 rasul Turun dan berhenti di tempat datar Yesus menunjukkan karya perutusan para rasul (mengajar dan menyembuhkan orang sakit)

II MOTTO IMAMAT & TAHBISAN Apa motto pribadi sebagai imam? Apa motto ketika tahbisan entah sendiri atau bersama? Apakah motto imamat dan motto tahbisan itu sejalan? Ataukah ada ketidaksinkronan? Bagaimana itu disatukan dan dihayati?

III MOTTO IMAMAT DAN MOTTO USKUP Bagaimana motto pribadi maupun motto tahbisan itu bila dikaitkan dengan motto Uskup atau keuskupan: “Non Mea Sed Tua Voluntas”? Bagaimana aku “mendamaikan” antara keduanya?

IV VISI, MISI, DAN STRATEGI Bagaimana aku sebagai imam diosesan menempatkan diri dalam: Visi, Misi, dan Strategi Keuskupan ? Apakah Visi dan Misi imamatku bisa menyesuaikan diri dengan Visi dan Misi Keuskupan? Bagaimana pengolahan dan penghayatannya?

V PENGALAMAN PERUTUSAN Bagaimana motto imamat atau motto tahbisan itu dihayati dalam pengalaman karya dan penugasanku dari Uskup ? Ditugaskan dimana saja dan kapan serta bagaimana? Apa yang bisa dipetik dari semua pengalaman perutusan atau penugasan bapak Uskup tersebut?

VI IMAM DIOSESAN “TULANGPUNGGUNG KEUSKUPAN” Bagaimana tanggapanku terhadap pernyataan tersebut? Bagaimana penghayatanku sebagai imam diosesan terhadap pernyataan: “imam diosesan adalah tulangpunggung Keuskupan”?

VII KEBANGGAAN DAN TINDAK LANJUT Sadar akan motto imamat, visi dan misi keuskupan, pengalaman karya dan penugasanku, serta bakat ketrampilan serta keterbatasanku: apa yang membuat aku bangga sebagai imam diosesan? Mana yang harus aku lakukan lebih lanjut demi perkembangan pribadiku sebagai imam diosesan maupun demi keuskupan dimana aku berkarya?

VIII SYUKUR ATAS PANGGILAN IMAMAT Adakah sesuatu yang disyukuri berkaitan dengan imamatku dan keuskupanku? (Luk 1:46-55: Magnificat) Sebagai ungkapan syukur atas panggilan imamat, apa yang akan aku sumbangkan kepada keuskupan Purwokerto di masa yang akan datang?