Disentri amoeba dan basiler Darwis Dosen Jurusan Gizi
ASSALAMUALAIKUM, WR.WB
Penyakit Disentri Disentri merupakat penyakit radang usus besar yang mengakibatkan sakit perut dan buang-buang air besar yang berlendir dan bercampur darah. Kuman ini masuk ke usus manusia melalui makanan dan minuman dan bersifat sangat menular. Disentri dibagi menjadi dua: Disentri Amuba Yaitu disentri yang disebabkan oleh bakteri parasit Entameba histolytica Disentri Basiler Yaitu disentri yang disebabkan oleh bakteri shingella
Gejala Disentri Mulas Perut kembung Muntah Demam Nafsu makan menurun Perut terasa sakit dan mengejang Diare encer dengan volume sedikit, bercampur lender dan darah Nyeri saat buang air besar (tenesmus)
ANATOMI FISIOLOGI Usus Besar (Intestinum Mayor) Panjangnya ± 1 ½ m, lebar 5-6 cm, lapisan- lapisan usus besar dari dalam ke luar adalah : a. Selaput lender b. Lapisan otot melingkar c. Lapisan otot memanjang d. Jaringan ikat. Fungsi Usus Besar a. Menyerap air dari makanan b. Tempat inggal bakteri koli c. Tempat feses
ETIOLOGI Bakteri (Disentri basiler) Shigella, penyebab disentri yang terpenting dan tersering. Kasus disentri yang dirujuk serta hampir semua kasus disentri yang berat dan mengancam jiwa disebabkan oleh Shingella. Escherichia coli enteroinvasif (EIEC) Salmonella Campylobacter jejuni, terutama bayi
TANDA DAN GEJALA Disentri Basiler Panas tinggi (39,50 – 40.0 C), appear toxic Muntah – muntah Anoreksia Sakit kram di perut dan sakit di anus saat BAB Ensefalitis
Disentri amoeba Diare disertai darah dan lendir dalam tinja Frekuensi BAB umumnya lebih sedikit dari pada disentri basiler Sakit perut hebat (KOLIK) Gejala konstitusional biasanya tidak ada
KOMPLIKASI Disentri basiler Ameboma Stenosis Striktura Peritonesis Hemoroid Neuritis perifer Artritis Disentri Amoebica Pendarahan usus Perforasi
DIAGNOSA 1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan diare atau output berlebihan dan intake yang kurang 2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan skunder terhadap diare. 3. Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi skunder terhadap diare 4. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan frekwensi diare. 5. Resiko tinggi gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan BB menurun terus menerus. 6. Kecemasan anak berhubungan dengan tindakan invasive
Cara mencegah disentri dan perawatannya Mengingat mudahnya penularan disentri maka sebagai langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi penyakit disentri yaitu dengan memperhatikan pola hidup sehat dan bersih, seperti selalu menjaga kebersihan makanan dan minuman dari kontaminasi kotoran dan serangga pembawa kuman, menjaga kebersihan lingkungan, membersihkan tangan secara baik sesudah buang air besar atau menjelang makan atau ketika memegang makanan yang akan dimakan Untuk mencegah terjadinya dehidrasi yang dapat berakibat fatal maka bagi penderita disentri harus segera mendapat perawatan, dengan memberikan cairan elektrolit untuk kasus dehidrasi ringan. Penggunaan cairan elektrolit dilakukan untuk mengganti cairan yang hilang akibat diare dan muntah-muntah.
lanjutan Anda dapat menggunakan Oralit yang dilarutkan dalam gelas sekitar 200 cc air minum yang hangat kemudian diaduk dan diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok kepada penderita. Jika oralit tidak tersedia maka sebagai alternatif anda dapat menggunakan larutan 1 sendok teh gula yang dicampur dengan ¼ sendok teh garam atau bisa juga dengan meminum air kelapa. Apabila dehidrasi cukup berat, setelah diberi oralit atau larutan campuran gula dan garam sebagai pertolongan pertama, sebaiknya penderita di bawa ke rumah sakit untuk diberikan perawatan.
Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi disentri dan diare diantaranya mempunyai efek sebagai adstringent (pengelat) yaitu dapat mengerutkan selaput lendir usus yang bermanfaat untuk mengurangi pengeluaran cairan diare dan disentri, selain itu juga mempunyai efek sebagai anti radang dan anti bakteri.
PENGOBATAN 1). Terapi dehidrasi 7 Terapi dehidrasi berdasarkan derajat dehidrasi seseorang: a). Rencana pengobatan A untuk mengobati diare di rumah: Prinsipnya adalah: (1) Pemberian cairan lebih banyak dari biasanya a. Cairan yang diberikan harus memenuhi kritria: - aman bila diberikan dalam jumlah besar - mudah menyiapkannya - dapat diterima - efektif
b. Jumlah yang dapat diberikan adalah sebanyak yang anak mau dan meneruskan penggunaan URO sampai diarenya berhenti. Sebagi petunjuk pemberian cairan yang diberikan di rumah setiap kali buang air besar adalah sebagai berikut: - anak di bawah umur 1-4 tahun: 100-200 ml - >5 tahun: 200-300ml - dewasa:300-400ml (2). Pemberian makanan yang cukup pada anak
a) jenis makanan yang dapat diberikan: - ASI terus diberikan tanpa selingan - Untuk anak yang sudah mendapat makanan lunak dan padat, makanan harus diberikan paling tidak setengah dari kalori dietnya. Bila mungkin makanan yang asin harus diberikan juga. b) jumlah dan frekwensi pemberian makanan: - berikan makanan sebanyak yang anak mau - menawarkan makanan tiap 3-4jam. Pemberian makanan sedikit-sedikit tapi sering lebih mudah diterima oleh anak - setelah diare berhenti makanan diberikan paling idak satu kali lebih banyak daripada biasa setiap hari selama 2 minggu
b). Rencana pengobatan B untuk dehidrasi ringan sedang (1) memberikan oralit 75 ml/kg BB dalam 3 jam pertama, bila berat badan anak tidak diketahui atau untuk memudahkan di lapangan pemberian oralit paling sedikit sesuai dengan di bawah ini: a) umur <> b) umur 1-5 tahun jumlah oralit 600 ml c) >5 tahun jumlah oralit 1200 ml d) dewasa jumlah oralit 2400 ml. Tetapi bila anak masih mau minum lagi boleh diberikan lebih. ASI tetap diberikan.
(2) Menilai kembali penderita: a) bila tidak ada dehidrasi lagi, ganti ke rencana A. b) Bila tanda menunjukkan dehidrasi ringan/sedang ulabgi rencana B tetapi penderita ditawarkan makanan, susu dan sari buah seperti rencana A. c) Bila tanda menunjukkan dehidrasi berat, ganti rencana C.
c). Rencana Pengobatan C, pengobatan penderita dehidrasi berat: (1) Menentukan bagaimana cara pemberian cairan: * Penggantian cairan melalui intra vena * memilih cairan intra vena yang tepat: larutan yang lebih disukai adalah larutan Ringer laktat. Larutan iv yang mengandung hanya glukosa tidak diperkenankan. Memberikan tetesan iv: Vena yang sering digunakan adalah vena ante cubiti. Pada keadaan syok hipovolemik bisa dipasang pada 2 vena untuk mengembalikan volume darah dalam jumlah yang cepat.
d) Penggantian cairn melalui selang nasogastrik. Penderita dehidrasi berat harus menerima paling sedikit 20 ml/kgBB larutan oralit selama 6 jam, dimasukkan dengan kecepatan konstan 20ml/kgBB perjam, dan harus dikurangi bila ada muntah berulang-ulang atau perut kembung.
e) Penggantian cairan melalui oral. Bila pengobatan iv dan NGT tidak memungkinkan atau akan terlambat sedangkan anak dapat minum diberikan oralit oral 20m/kgBB/jam. (2) Menentukan jumlah cairan yang harus diberikan. (a) kehilangan cairan pada dehidrasi berat setara dengan 10% berat badan (100ml/kg). (b) Bayi harus diberikan cairan 30ml/kgBB pad 1 jam pertama, diikuti 70ml/kgBB pada 5 jam berikutnya, jadi seluruhnya 100ml/kgBB dalam 6 jam. (c) Anak yang lebih besar dan dewasa harus diberi 30 ml/kgBB dalam 30 menit pertama, diikuti dengan 70ml/kgBBbdalam 2,5 jam berikutnya sehingga seluruhnya 100ml/kgBB selama 3 jam. (d) Bila nadi masih lemah pada pemberian 30ml/kg pertama maka harus diulang lagi dalam waktu yang sama. (e) Larutan oralit dalam jumlah kecil harus juga diberikan melalui mulut segera setelah penderita dapat minum untuk memberi tambahan kalium dan basa.
Yang harus diperhatikan adalah: tanda-tanda dehidrasi jumlah dan sifat tinja yang dikeluarkan setiap kesulitan dalam pemberian cairan 2. Antibiotik Yang efektif untuk disentri amoeba adalah metronidazole dengan dosis 35-50/kg BB/hari diberikan 3 kali sehari selama 5 hari. Metronidazole sebagai antibiotik berfungsi untuk memusnahkan parasit 10.
PROGNOSA DAN KOMPLIKASI A .PROGNOSA Pada bentuk yang berat,angka kematian tinggi kecuali bila mendapatkan pengobatan dini.tetapi pada bentuk yang sedang,biasanya angka kematian rendah :bentuk dysentriae berat dan masa penyembuhannya lama meskipun dalam bentuk yang ringan ,bentuk flekneri mempunyai angka kematian yang rendah.
B. KOMPLIKASI 1. Disentri Basiler Stenosis Peritonetis Hemoroid Neuritis perife artritis 2. Disentri Amoebica * Perdarahan usus * Perforasi * Ameboma * Striktura
PRINSIP PENATALAKSANAAN DIET Diet TK/TP Biasanya pada penderita disentri mengalami malnutrisi yang biasanya disebabkan adanya malabsorbsi karbohidrat, vitamin dan mineral 4. Penderita disarankan untuk makan makanan dalam bentuk yang relatif lembek (dengan tujuan mengurangi kerja usus) 9
Wasalam mualaikum wr.wb TERIMA KASIH