Modul 2: Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 15 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
Advertisements

Perkeretaapian Khusus Fase III Pendekatan yang diusulkan terhadap perubahan peraturan Jakarta 20 Mei 2011.
Pendekatan Situasional
CHAPTER 7 Pengembangan Sistem
S0012 Pengantar Ilmu Teknik Sipil Pertemuan 2
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 14 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
assalamu’alaikum wr. wb
1 S.D.M. BISNIS PENGANTAR. 2 Kebutuhan SDM   Dari semua sumberdaya sebuah perusahaan, barangkali SDM adalah sumberdaya yang paling besar kontribusinya.
Mekanisme Pelaksanaan untuk Pemeliharaan Jalan
Rika Kharlina Ekawati, S.E., M.T.I
Struktur Organisasi Badan Air
@ 2009 Rahmad Wijaya Analisis dan Desain Sistem Informasi Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis.
Laporan Hasil Kegiatan Audit
PEDOMAN LATIHAN ATLET MUDA
MODUL PROYEK KONSTRUKSI
Desain Sistem Informasi Bab : Proses Bisnis
SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
Sistem Informasi Manufaktur
SIKLUS HIDUP PROYEK Manajemen Proyek_Gasal 2012/2013.
PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN SWAKELOLA
LKPP MODUL 9 PENGADAAN BARANG / JASA DENGAN PENDAYAGUNAAN PRODUKSI
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 10 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
Draft Rencana Pemeliharaan Jalan

PENGORGANISASIAN PROYEK SISTEM
Perhitungan Biaya dan Manfaat Investasi
PERENCANAAN MANAJEMEN MUTU
PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 70 TAHUN 2012
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
PERENCANAAN PROYEK.
Tujuan Pembelajaran Memahami Manajemen Informasi Memahami CBIS
Universitas Muhammadiyah Gresik
6-7. Perhitungan Biaya dan Manfaat Investasi
Lecture Note: Retno Budi Lestari Model Bisnis v [STMIK MDP] Retno Budi Lestari 1 9. Analisis Kasus Bisnis.
Sistem Informasi Marketing
Manajemen rantai pasokan
Formula Menghitung Keuntungan Investasi
POKJA ULP, PENJADWALAN & PEMASUKAN PENAWARAN JASA KONSTRUKSI DAN KONSULTANSI LKPP ULP FT UNDIP 2013.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Konsep Dasar Manajemen dan Paradigma Manajemen yang Berubah
Manajemen Proyek.
1 Pendahuluan Ir. Waniwatining Astuti, M.T.I Muhammad Rachmadi, S.T., M.T.I.
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
ANALISIS SISTEM 1.
Manajemen Pengadaan Proyek
Administrasi Data dan Basis data
PERANCANGAN SISTEM.
DASAR-DASAR MANAJEMEN KONSTRUKSI Pertemuan 1, 2, & 3
Pertemuan ke 5 Project Scope Management Ahmad, M.Pd
Modul 6: Estimasi Biaya Detail
Pengelolaan Sistem Informasi
PENGEMBANGAN SISTEM.
MANAJEMEN KONSTRUKSI I
UNSUR-UNSUR PROYEK Pihak-pihak yang Terlibat dalam Pekerjaan/Proyek Konstruksi : Peran Pemilik (Owner) Peran Konsultan (Engineer) Peran Kontraktor (Contractor)
SARTIKA NISUMANTI, ST., MT
Jenis dan Penyusunan Kontrak
SARTIKA NISUMANTI, ST., MT
PENGORGANISASIAN PROYEK SISTEM
Bentuk Kerjasama Penanaman Modal
Modul 5: Perancangan.
KONSEP DAN PENGERTIAN MANAJEMEN PROYEK
Apa saja yang mempengaruhi desain (‘K3’) proyek?
PENGORGANISASIAN PROYEK SISTEM
METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK PRODI MIK | FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
Materi Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D.
MANAJEMEN PROYEK Pengantar.
Manajemen Pengadaan Proyek
Transisi Layanan Teknologi Informasi
Transcript presentasi:

Modul 2: Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

Berbagai Sistem Pelaksanaan Proyek Swakelola (owner-provided delivery) ISI MODUL 2: Sistem Pelaksanaan Proyek Berbagai Sistem Pelaksanaan Proyek Swakelola (owner-provided delivery) Tradisional (design-bid-build/DBB) Manajemen Konstruksi (construction management/CM) Rancang Bangun (design-build/DB) Variasi DB

Apa itu PDS? Setiap proyek melalui suatu daur hidup proyek. Sistem pelaksanaan seluruh tahapan yang terkait dengan pihak-pihak yang akan terlibat dalam setiap tahapan disebut project delivery system (PDS) atau sistem pelaksanaan proyek. Yang memilih dan menetapkan PDS adalah owner dengan pertimbangan: Pengalaman, kebiasaan Saran konsultan Sumber dan kendala pembiayaan Penggunaan sumber daya yang dimiliki Keinginan stakeholder dari proyek

Daur Hidup Proyek Need Siapa yang akan melaksanakan semua tahap ini? Apa owner sanggup melakukannya? Project formulation process Planning process Engineering and design process Construction process Use management process Disposal process Need Awareness of need Project Concept formulation Scope definition Full Project description Completion and Acceptance For use Fulfillment Of need User Requirements Feasibility And scope Engineering And design Field engineering And construction Facility use and management demolition Or conversion

Pihak-pihak yang Terlibat dalam Proyek Konstruksi (review) Pemilik Pelaksana Perancang Peran mana yang bisa dilakuakn oleh owner?

Berbagai PDS Ada beberapa pilihan PDS untuk owner: Swakelola (owner-provided delivery) Tradisional (design-bid-build/DBB) Manajemen Konstruksi (construction management/CM) Rancang Bangun (design-build/DB) Variasi DB Sistem tradisional merupakan sistem yang banyak dipakai baik owner pemerintah maupun swasta.

Swakelola (owner-provided) Swakelola dilakukan jika lingkup pekerjaan sesuai dengan keahlian, pengalaman, dan sumber daya yang dimiliki oleh owner. Swakelola bisa dilakukan baik untuk perancangan maupun pelaksanaan. Owner dapat menambahkan sumber daya pada bagian perancangan dari seorang ahli perancangan. Owner dapat pula berlaku sebagai general contractor yang mengelola beberapa sub-kontraktor. Dalam hal ini owner harus memiliki ijin praktek dan juga sertifikat yang memadai. Contoh: Bina Marga melakukan swakelola untuk pekerjaan pemeliharaan jalan dan jembatan.

Tradisional (DBB) 1 Merupakan PDS yang ditetapkan oleh perundangan untuk pelaksanaan proyek pemerintah. Namun owner swasta pun banyak pula yang menggunakannya. PDS ini digunakan jika owner membutuhkan baik perancang maupun pelaksana konstruksi. PDS ini dibutuhkan owner dalam rangka: Pengendalian yang tinggi kepada pihak2 yang ada Owner dari fasilitas publik dan harus akuntabel dalam pengeluaran dana milik publik Ditetapkan oleh peraturan: menggunakan metoda seleksi perancang berbasis kualifikasi serta menggunakan metoda kompetisi untuk pemilihan kontraktor

Tradisional (DBB) 2 Owner melihat bahwa tahapan pada PDS tradisional yang bertahap sebagai manfaat untuk pemastian kualitas. Owner harus memastikan dana tersedia, tujuan proyek, menetukan standard dan bentuk kontrak. Dalam hal ini owner akan melakukan tahapan planning dan conceptual design, terkadang dibantu pula oleh professional. Perancang melakukan design dan juga mempersiapkan dokumen pengadaan untuk konstruksi.

Tradisional (DBB) 3 Dalam tahapan pengadaan (bid), calon kontraktor berkompetisi mengusulkan proposal baik teknis maupun harga. Pemilihan biasanya didasarkan pada harga terendah yang telah memenuhi semua persyaratan yang ada. Namun, terkadang dapat pula dilakukan pemilihan berdasarkan sistem nilai, dimana harga penawaran adalah hanya salah satu kriteria yang dilihat. Owner dapat pula melakukan pemilihan kontraktor dengan metoda perbandingan dan negosiasi. Kontraktor kemudian melakukan pelaksanaan konstruksi (build). Dalam tahap ini owner akan memiliki perwakilan (representatives) baik dari sumber daya yang dimiliki maupun dari profesional yang dikontrak oleh owner untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan (pengawas).

Manajemen Konstruksi (Construction Management = CM) Owner menugaskan CM untuk membantunya membuat dokumen pengadaan dan mengawasi pelaksanaan konstruksi. Namun demikian, saat ini lingkup CM dalam membantu owner bisa melebar mulai dari awal daur hidup proyek. Terdapat 2 jenis CM Agency Construction Management (ACM) Construction Manager-at-Risk (CM-at-Risk)

Agency Construction Manager Seorang CM berlaku sebagai agen dari owner untuk melakukan tugasnya sebagai owner dalam suatu proyek. CM dapat bertugas hanya dengan panggilan (on-call) atau selama proyek berlangsung. CM berlaku sebagai bagian dari internal organisasi owner. Layanan CM ini dapat mencakup berbagai jenis PDS.

Construction Manager-at-Risk CM@Risk melakukan kontrak dengan owner dalam dua tahap: Pada saat planning dan conceptual design, bergabung dengan designer untuk perancangan. Dengan demikian, CM akan memberikan masukan kepada perancangan mengenai jadwal, biaya dan juga constructability. Pada saat pelaksanaan konstruksi berlaku sebagai general contractor. Dapat diterapkan strategi fast track. Banyak dipakai oleh owner swasta.

Fast Tracking Normal Perancangan Konstruksi Fast Track Perancangan Penghematan Waktu

Rancang-Bangun (DB) 1 DB adalah sistem pelaksanaan proyek yang memiliki hanya satu entitas yang bertanggung jawab untuk perancangan dan pelaksanaan konstruksi sekaligus. Pemilihan design-builder oleh owner dapat dilakukan dengan kompetitif maupun dengan negosiasi. Dengan DB maka owner hanya akan berhubungan dengan satu entitas untuk dua tahapan proyek dan menghindari ketidaksepahaman antara perancang dan pelaksana. Dengan sistem ini, maka fast track dapat dilakukan.

Rancang-Bangun (DB) 2 Biasanya pemilihan design-builder dilakukan dengan pra-kualifikasi terlebih dahulu untuk mendapatkan daftar calon yang memenuhi kualifikasi tertentu, seperti pengalaman, reputasi, sumber dana, upaya lain yang terkait kesuksesan DB. Untuk bangunan industri seperti pabrik dan power plant dikenal istilah yang mirip dengan DB, yaitu Engineering, Procurement, Construction (EPC). Dalam EPC satu entitas bertugas untuk melakukan kegiatan perancangan engineering, pembelian bahan dan alat, serta melakukan pelaksanaan konstruksi.

Variasi DB Terdapat beragam arrangement untuk kontrak DB yang menyediakan berbagai fungsi lain untuk melaksanakan proyek, seperti fungsi pendanaan, penyewaan, operasi dan pemeliharaan. Beberapa ragam tersebut: Turnkey Variasi Turnkey Variasi Pendanaan

Turnkey Karakteristik Turnkey adalah sama dengan DB tapi ditambahkan tanggung jawab operasi dan pemeliharaan proyek kepada design- builder. Jadi ketika proyek selesai, design-builder ”turns over the keys” Beberapa jenis Turnkey: Design-Build-Operate-Transfer: waktu operasi pendek (1 tahun). Design-Build-Operate-Maintain: dikenal dengan super turnkey, waktu operasi dan pemeliharaan yang lama (10-15 tahun) Design-Build-Own-Operate-Transfer: lebih luas cakupannya dan lebih lama operasi dan pemeliharaannya. Biasanya untuk infrastruktur seperti jalan tol dan jembatan tol. Dapat pula dikembangkan dengan skema pendanaan oleh pihak swasta atau developer.

Variasi Pendanaan Kapital dari swasta dan partisipasi developer menawarkan berbagai variasi kepada owner swasta dalam menjalankan DB. Seperti: Lease-develop-operate: owner memberikan operator swasta untuk menyewa dalam jangka panjang, mengoperasikan, dan mengembangkan fasilitas yang ada. Operator swasta mendapatkan dana dari pihak lain untuk owner untuk mengembangkan fasilitas dan owner akan menggunakan sebagian dana leasing untuk membayar hutangnya. Operator yang akan melakukan planning dan conceptual design. Kemudian operator memilih design- builder untuk mengembangkan fasilitas. Public-private partnership (PPP): Owner adalah pemerintah yang mengundang pihak swasta untuk berpartisipasi dalam pengadaan infrastruktur untuk publik.

Infrastructure Financing Schemes PUBLIC Government Private Financial Institution Infrastructure Facilities

Variasi Turnkey Terkadang skema pendanaan diperkenalkan dalam turnkey, sehingga terdapat beberapa ragam lain: Finance, Design, Build, Transfer Finance, Design, Build, Operate, Transfer Finance, Design, Build, Own, Operate, Transfer

Project Delivery Methods Alternatif PDS Project Delivery Methods Stages Preliminary Studies Project Implement. Design Construction Operation Transfer Design-bid-award Design-build Turn-key Build-operate Build-operate-transfer Sumber: Menheere & Pollalis 1996

Peran Swasta Public Funds and Operator Funded Turnkey Joint Venture Build Transfer Operate Build Operate Transfer Build Own Operate Transfer Build Own Operate Build Own Sell Privatization Public Private Partnership Private Sumber: Menheere & Pollalis 1996

Apa itu Proyek? Apa itu Manajemen? Apa itu Manajemen Proyek? Apa itu Konstruksi? Apa itu Manajemen Konstruksi?

Proyek adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan dengan batasan waktu tertentu. Manajemen adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengevaluasi, dan mengendalikan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan. Manajemen Proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengevaluasi, dan mengendalikan sumber daya yang dimiliki untuk melaksanakan suatu rangkaian kegiatan dalam mencapai tujuan dengan batas waktu tertentu. Konstruksi adalah proses membangun suatu fasilitas fisik. Manajemen Konstruksi adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengevaluasi, dan mengendalikan sumber daya yang dimiliki berupa (manpower, machine, materials, money, dan methods) untuk untuk menciptakan suatu fasilitas fisik dengan batas waktu tertentu.