Oleh: Esti Nurhayati, S.Pd. KERAJAAN MAJAPAHIT Oleh: Esti Nurhayati, S.Pd.
Daftar Isi Proses Berdirinya Kerajaan Majapahit Sumber Sejarah Raja–raja Kerajaan Majapahit Keruntuhan Majapahit Situs Peninggalan Majapahit di Jawa Timur Seni Arca dan Relief Majapahit Video Singkat Tata Kerajaan Majapahit
PROSES BERDIRINYA KERAJAAN MAJAPAHIT Merupakan kelanjutan dari Kerajaan Singosari yang mengalami keruntuhan akibat serangan Jayakatwang (Kediri). Raden Wijaya kabur dan tidak lama setelah itu mendirikan Kerajaan Majapahit. LETAK : Hutan Tarik, Delta Sungai Berantas Melalui tipu muslihat yang jitu Raden Wijaya berhasil mengajak pasukan Mongol untuk menyerang Kediri. Pasukan gabungan Raden Wijaya dan Mongol berhasil merebut Kediri. Dengan tipu muslihatnya pasukan Raden Wijaya berhasil mengusir pasukan Mongol saat berpesta pora pasukan Raden Wijaya melakukan serangan mendadak.
SUMBER SEJARAH Prasasti Butak mengisahkan peristiwa keruntuhan Singosari dan perjuangan Raden Wijaya untuk mendirikan Majapahit. Kidung Harsawijaya dan Kidung Panji Wijayakrama, mengisahkan perjuangan Raden Wijaya melawan Kediri dan tahun-tahun awal perkembangan Majapahit. Kitab Pararaton, menceritakan pemerintahan Raja-Raja Singosari dan Majapahit. Kitab Negarakertagama, menceritakan keadaan Majapahit terutama masa pemerintahan Hayam Wuruk. Berbagai peninggalan Candi dan Reruntuhan Istana di TroWulan.
RAJA – RAJA KERAJAAN MAJAPAHIT I. RADEN WIJAYA GELAR : Sri Kertarajasa Jayawardana, memerintah selama +/- 16 tahun. DINOBATKAN tahun 1293. ISTRI : - Tribhuwaneswati - Narendraduhita 4 Putri Kertanegara - Prajnaparamita - Gayatri - Dara Petak ( Putri dari Melayu )
ANAK : PEMERINTAHAN : PEMBERONTAKAN : WAFAT : Jayanegara Tribhuwaneswati Tribhuwanatunggadewi Gayatri Pajadewi Maharaja PEMERINTAHAN : - Dibantu 3 Mahamentri ( I Hino, I Sirikan, I Halu ) - Rakryan Rangga dan Rakryan Tumenggung PEMBERONTAKAN : Ronggolawe, Sora, Nambi WAFAT : tahun 1309, didarmakan di Candi Siwa ( Siimping ) dan Candi Buddh di Antahputa, dengan perwujudan Harihara
MASA PEMERINTAHAN selama +/- 19 tahun. PEMBERONTAKAN : II. SRI JAYANEGARA (1309 – 1328) MASA PEMERINTAHAN selama +/- 19 tahun. PEMBERONTAKAN : - Ronggolawe, oleh Bupati Tuban ( 1309 ) - Lembu Sora ( 1311 ) - Gajah Biru ( 1313 ) - Mandana dan Wagal ( 1314 ) - Nambi ( 1316 ) - Lasem dan Semi ( 1318 ) - Kuti ( 1319 ) PERISTIWA PENTING GAJAH MADA diangkat menjadi Patih Kahuripan, 2 tahun kemudian menjadi Patih Daha menggantikan Arya Tilang ( 1321 ) WAFAT : tahun 1328, dibunuh oleh Tanca ( tabib kerajaan ), jenasahnya didarmakan di Candi Srenggapura ( Kapopongan )
III. TRIBHUWANATUNGGADEWI ( 1328 – 1350 ) MASA PEMERINTAHAN selama +/- 22 tahun, dengan didampingi suaminya Kerthawerdhana PEMBERONTAKAN : - Sadeng dan Keta ( 1331 ), di Besuki PERISTIWA PENTING, - Gajah Mada diangkat menjadi Maha Patih, menggantikan Pu Naga, dan di saat pelantikannya mengucapkan SUMPAH PALAPA. - Dalam sumpahnya Gajah Mada bertekad untuk tidak berhenti sampai Nusantara dipersatukan di bawah Panji Majapahit. - Tahun 1334, Bali ditaklukkan Gajah Mada oleh Laksamana Nala dan Aditya Warman
IV. HAYAM WURUK ( 1350 – 1389 ) MASA PEMERINTAHAN selama +/- 39 tahun GELAR : Sri Rajasanegara - naik tahta pada umur 16 tahun - dalam pemerintahannya dibantu oleh Gajah Mada sebagai Patih Hamangkubumi, keduanya menjadi DWITUNGGAL yang membawa Majapahit menuju puncak kebesarannya. PERISTIWA PENTING : - PERISTIWA BUBAT, menyebabkan tewasnya Putri dan Raja Pajajaran itu sempat meretakkan hubungan Raja dan Patih Hamangkubumi
dalam sebuah lukisan Bali Modern PERISTIWA BUBAT, tahun 1357 dalam sebuah lukisan Bali Modern
- Upacara Srada, merupakan upacara paling besar, tahun 1362, untuk memperingati 12 tahun meninggalnya Raja Padmi - Kunjungan Hayam Wuruk meninjau daerah kekuasaan Majapahit : Pajang (1351), Lasem (1354), Lumajang (1359), Blitar (1361), Simping (1363), Kediri (1365) - Tahun 1364, Gajah Mada meninggal, kedudukannya digantikan sementara oleh dewan menteri (Empu Tanding, Empu Nala, Patih Dami) WILAYAH KEKUASAAN - Seluruh Nusantara, Singapore, Semenanjung Melayu, daerah delapan : ( Jawa, Sumatera, Kalimantan, Seme - nanjung Melayu, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Irian Jaya ) STRUKTUR PEMERINTAHAN - Sifat : Teritorial dan Sentralisasi Raja dianggap sebagai Dewa, pemegang kekuasaan tertinggi
- Pejabat : 1. Rakryan Mahamenteri Katrini : - Rakryan Mahamenteri I Hino, I Halu, I Sirikan 2. Rakryan Menteri Pakira – Kiran : - Patih Hamangkubumi ( PM ) - Rakryan Tumenggung - Rakryan Demung - Rakryan Rangga - Rakryan Kanuruhan - Werdhanamenteri - Yuwa Menteri - Aryadhikara 3. Dharmadyaksa ( Pejabat Tinggi Keagamaan ) - agama Siwa : Dharmmaddhyaksa ring kasaiwan - agama Budha : Dharmmaddhyaksa ring kasogatan - masih dibantu oleh Dharma – Upati / sangPamegat yang jumlahnya sangat banyak
4. Urusan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat oleh Kertawardhana ( Paman Hayam Wuruk ) 5. Urusan Kelautan dan Angkatan Laut oleh Laksamana Nala. KEHIDUPAN EKONOMI, - Pulau Jawa : Sektor Pertanian - Maluku : rempah – rempah - Di sepanjang Sungai Besar : kegiatan perdagangan - Kota–kota pelabuhan ( Tuban, Gresik, Sedayu, Ujung Galuh, Canggu, Surabaya ) : perdagangan antar pulau dan dengan luar negeri ( China, Campa, India ) - Dari Kota Pelabuhan menerima bea cukai - Dari Raja–raja daerah menerima upeti dan pajak
KEHIDUPAN AGAMA - agama Siwa : Hayam Wuruk - agama Budha : Gajah Mada HASIL BUDAYA - Seni Sastra : 1. Kitab Negarakertagama ( Empu Prapanca ) --- 1365 2. Kitab Sutasoma ( Empu Tantular ) 3. Kitab Arjunawijaya ( Empu Tantular ) 4. Kitab Kunjarakarna dan Parthayajna - Seni Bangunan : 1. Candi Penataran, Candi Tigawangi, Candi Surawana, Candi Jabung dan Gapura Bajang Ratu
V. Raja Wikramawardhana ( 1389 – 1429 ) MASA PEMERINTAHAN selama +/- 40 tahun. PERISTIWA PENTING, - setelah Hayam Wuruk meninggal, terjadi perebutan kekuasaan di antara putra dan putri Hayam Wuruk. - Terjadi pertikaian antar keluarga yang disebut Perang Paregreg. Pasukan Bhre Wirabhumi dapat dihancurkan dan ia terbunuh oleh Raden Gajah. WAFAT tahun 1429, digantikan putrinya Suhita.
VI. RAJA SUHITA (1429-1447) Wikramawardhana meninggal,digantikan Suhita. Ibu Suhita bukan Kusumawadhani,melainkan putri lain yang kemungkinan putri dari Bhre Wirabhumi. Penobatan Suhita dimaksudkan untuk meredakan pertikaian 2 keluarga tersebut. Namun karena balas dendam sudah terlanjur tertanam pd keluaga Bhre Wirabhumi, pd thn 1433 Raden Gajah dibunuh karena disalahkan telah membunuh Bhre Wirabhumi. WAFAT, tahun 1447
VII. RAJA MAJAPAHIT TERAKHIR Suhita meninggal digantikan Dyah Kertawijaya. Lama pemerintahan 4 thn ( 1447-1451). Tahun 1451 meninggal, didharmakan di Kertawijayapura. Sepeninggal Kertawijayapura,Majapahit dipegang oleh Bhre Pamotan.GELAR Sri Rajawarddhana, dsb juga Sang Sinagara,berkedudukan di Keling-Kahuripan. Tahun 1456 Majapahit diperintah oleh Bhre Wengker,dg GELAR Girindrawardhana. Ia anak Bhre Tumapel Kertawijaya. Masa Pemerintahannya 10 tahun ( 1456-1466 ). Meninggal tahun 1466. Penggantinya Bhre Pandan Salas, GELAR Sri Singhawikramawardhana. WAFAT thn 1474.
Digantikan Girindrawardhana Dyah Ranawijaya Digantikan Girindrawardhana Dyah Ranawijaya. Tahun 1468 diadakan upacara sraddha untuk memperingati 12 thn meninggalnya Paduka Bhatararing Dahanapura. Untuk menguasai kembali Majapahit, Bhre Kertabhumi diserang (1478). Pasukan Bhre kalah,Majapahit berhasil dikuaai(1478).
KERUNTUHAN MAJAPAHIT Ditandai oleh serangan pasukan Rana wijaya ke majapahit yang ketika itu di kuasai oleh bhre kertabhumi. Peristiwa itu di peringati dalam suatu candrasengkala(semacam kalimat sandi): sirna–ilang–kertaning–bhumi, yang berarti 1400 saka, berarti pada tahun itulah majapahit runtuh. SEBAB-SEBAB KERUNTUHAN: 1. Sistem politik yang dijalankan gajah mada terlalu dipusatkan di pemeritahan pusat dan kurang memberi kebebasan gerak sehingga tumbuh poerasaan tertekan. 2. Pembagian kekuasaan yang diterapkan Hayam wuruk berdasarkan sistem kekeluargaan bukan prestasi kerja. 3. Majapahit kehilangan dua tokoh negara pilihan yaitu gajah mada dan Hayam Wuruk. 4. Muncul kerajaan Islam Demak dan Malaka yang mengambil alih pusat perdagangan di Nusantara 5. Terjadi kekosongan kekuasaan.
SITUS MAJAPAHIT DI JAWA TIMUR
SENI ARCA DAN RELIEF MAJAPAHIT Bulatan Panataran dengan ukiran binatang dan burung Tokoh tak dikenal, Jawa Timur
Arca-arca periode klasik akhir(dari kiri-kanan): ikan terakota – arca dewa – patung garuda raksasa – kepala bima.
Relief Ramayana Candi Tegurwangi, menunjukkan sosok manusia yang menyerupai wayang kulit.Adegan yang berbeda dipisahkan oleh bangunan,spt gunungan/ kayon dlm pertunjukkan wayang kulit.
Patung perunggu,mungkin perwujudan Krisna Patung perunggu,mungkin perwujudan Krisna. Salah 1 diantara sedikit patung perunggu dari Majapahit