Indri Juliyarsi, SP., MP Sri Melia, S.TP., MP Tiara Novita

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN dan PENANGANANNYA
Advertisements

PENGARUH BENTUK OLAHAN DENDENG BELUT TERHADAP TINGKAT KESUKAAN
PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN METODE KIMIAWI DAN FILTRASI
Dosen Pembimbing : Yudi Cahyoko, Ir., M.Si Agustono, Ir., M.Kes
FERMENTASI KACANG-KACANGAN
FERMENTASI BAHAN PANGAN HEWANI
HASIL PENELITIAN DOSEN MUDA TEKNOLOGI PENGAWETAN TELUR AYAM RAS DALAM LARUTAN GELATIN DARI LIMBAH KULIT SAPI Oleh : Sri Melia, S.TP., MP Indri.
Adi Magna Patriadi N., S.Pt., M.P. Peternakan FP-UNS
Wina Chomsa Artarini P Dosen pembimbing: A. Shofy Mubarak, M. Si., S. Pi. Prof. Dr. Hj. Sri Subekti, DEA, Drh. FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN.
Dosen Pembimbing : Arie Febrianto, STP MP Laylatul Laurieka F ( )
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012
PEMBUATAN PAKAN TERNAK KAMBING SISTEM KERING
PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN
Peralatan dan Teknik Analisis Laboratorium
Makanan serba kue By: Ravy arya hermawan.
SIFAT-SIFAT PANGAN (PERTEMUAN II)
Teknologi Pengolahan Susu Produk Cair
Edible film.
Metode Pembuatan Bioarang
“Life Cycle Assessment Susu Kambing Bubuk dan Susu Sapi Bubuk”
PENINGKATAN KUALITAS LIMBAH AGROINDUSTRI KULIT PISANG
IPTEK PENGOLAHAN SUSU Milk pre treatment.
Enggar Dwi Kartikasari
ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis Dr.rer.net. Ganden Supriyanto, M.Sc.; Drs. Yusuf Syah, M.S. Asal Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Sumber Dana.
LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN
KELOMPOK 3: 1. MILANDO AMARULLAH S 2. GIOVANI PUTRA PS 3. TIARA ANANDA.
PENGOLAHAN RUMPUT LAUT
DEMULSIFIKASI, CREAMING DAN INVERSI
(Dr.Ir.Tantan Widiantara, MT)
INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU
Dr. Ir. Asep Dedy Sutrisno, M.Sc. Pembimbing Pendamping
PENGGUNAAN BUNGA KECOMBRANG (Etlingera elatior) SEBAGAI ANTIBAKTERI PADA DAGING SAPI SEGAR DENGAN VARIASI KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN MELIA SITI AJIJAH.
Teknologi Ramah Lingkungan
PENGARUH KONSENTRASI GELATIN TULANG IKAN PATIN DAN KONSENTRASI PUTIH TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK ES KRIM KACANG MERAH GINA SITI KHOERUNNISA
11 Tips Kurangi Efek Pemanasan Global
KUALITAS SUSU Susu bahan makanan yang sangat penting untuk kebutuhan manusia, karena mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Susu.
INDUSTRI DAN PROSESSING WHEY
PENGARUH PENAMBAHAN IKAN TERI (Stolephorus commersonii) DAN SUHU PENGERINGAN TERHADAP KARAKTERISTIK DENDENG BATANG TALAS (Colocasia esculenta (L) Schott)
Pengantar Ir. Priyanto Triwitono, MP.
SUSU KONSENTRASI (SUSU KENTAL)
Oleh : Rindy Partriana D ( )
PENGGEMUKAN SAPI BALI DENGAN SUBSTITUSI JERAMI FERMENTASI DAN KONSENTRAT TEPUNG KEPALA UDANG DI KAB. PINRANG SULAWESI SELATAN Andi Ella, dkk B0gor 8 –
PEMBUATAN TEPUNG DARAH
INDUSTRIALISASI DODOL SUSU DAN KERUPUK SUSU
PENGOLAHAN TAHU.
SUSU BUBUK RATMAWATI MALAKA.
Ir. Tantan Widiantara, MT Pembimbing Pendamping :
APLIKASI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA TERHADAP UMUR SIMPAN SOSIS SAPI
OPTIMASI HASIL SURFAKTAN DAN GLISEROL DARI MINYAK/LEMAK LIMBAH INDUSTRI KRIMER DITINJAU DARI SUHU PEMANASAN, KONSENTRASI KATALIS, DAN LAMA PEMANASAN Devy.
LIMBAH INDUSTRI PANGAN
TEPUNG TELUR.
KEJU Keju merupakan produk olahan susu yang sudah sangat populer, diperoleh dengan cara menggumpalkan susu penuh (whole milk),
TIM INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU BAGIAN THT
PERANCANGAN PABRIK PEMBUATAN SARI BUAH JERUK PONTIANAK (Citrus nobilis var. microcarpa) DENGAN APLIKASI METODE LYE PEELING SEBAGAI UPAYA PENGHILANGAN.
PENGOLAHAN DENGAN FERMENTASI
Komposisi mikrobiologi daging
KLASIFIKASI B. PAKAN BERDASARKAN ASALNYA
Teknologi fermentasi produk padat
Aplikasi pengolahan citra digital untuk menilai mutu buah nanas terolah minimum dengan perlakuan penambahan gula pasir WAHYUDI ERRIKO S.P Dosen.
Ayu Melia Sades Syaiful Khoiri Ali Siti Nur Rofiqoh Setyo Dwi Saputro
TEKNOLOGI LEMAK DAN MINYAK
Praktikum mikrobiologi
Anggi Kusuma Wardani Pertanian/THP
Pengendalian Mutu Pada Industri Susu Pasteurisasi di PT
KELOMPOK II UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR MAKSSAR 2015
PENGARUH KONSENTRASI MALTODEKSTRIN DAN GUM ARAB TERHADAP SIFAT FUNGSIONAL MIKROKAPSUL HIDROLISAT PROTEIN LAYUR (TRICHIURUS SP.) oleh Agustina (01//144897/09013/PN)
OPTIMASI KECUKUPAN PANAS PADA PASTEURISASI SANTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU SANTAN YANG DIHASILKAN KELOMPOK 6.
Universitas Sriwijaya Indralaya 2014
KEMASAN Definisi kemasan
Universitas Padjadjaran
Transcript presentasi:

Indri Juliyarsi, SP., MP Sri Melia, S.TP., MP Tiara Novita HASIL PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2009 PEMANFAATAN LIMBAH SUSU (WHEY) MENJADI KEMASAN EDIBLE FILM DENGAN PENAMBAHAN Carboxymethyl Cellulose DAN SORBITOL Indri Juliyarsi, SP., MP Sri Melia, S.TP., MP Tiara Novita Pembimbing : Prof.Dr.Ir.Salam N.Aritonang, MS 1

Pendahuluan Susu dalam pengolahannya menghasilkan limbah (whey) Whey  hasil ikutan dalam pembuatan keju dan kasein sumber laktosa yang baik setiap 1 kg keju yang dihasilkan, diperoleh 6,5-9 l whey Edible film, biasanya dari produk pertanian ;tepung ubi, jagung gandum dan kedelei Penelitian  memanfaatkan whey sebagai bahan baku edible film Dalam pembuatan edible film diperlukan plasticizer (sorbitol) dan stabilizer yaitu Carboxymethyl Cellulosa (CMC) Page  2

Perumusan Masalah Pemanfaatan limbah susu yaitu whey yang diolah menjadi kemasan pangan yakni edible film, dengan pemberian carboxymethyl cellulose dan sorbitol dalam kosentrasi yang tepat diharapkan dapat meningkatkan mutu dari edible film tersebut, sehingga dapat digunakan sebagai kemasan primer bahan pangan seperti sosis dan permen. Page  3

Tinjauan Pustaka Terlampir Page  4

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi pemberian carboxymethyl cellulose dan sorbitol pada pembuatan edible film dari whey yang merupakan limbah dalam pengolahan susu. Whey ini dapat dimanfaatkan menjadi edible film karena didalamnya terdapat kandungan gizi yakni protein yang cukup tinggi. Parameter yang diukur adalah sifat fisik berupa : pH, ketebalan dan waktu kelarutan sedangkan nilai gizi yaitu : kadar air, kadar protein, dan kadar lemak Diharapkan nantinya kemasan edible film dapat digunakan sebagai pembungkus produk sosis, mentega dan permen. Edible film merupakan kemasan ramah lingkungan, sehingga dapat membantu untuk menghindari global warming yang merupakan isu lingkungan yang berkembang saat ini. Page  5

Metode Penelitian Lokasi Penelitian  Laboratorium THT Faterna Unand Materi Penelitian - whey sebanyak 5400 ml yang berasal dari 10800 ml air susu segar, yang didapat dari UPT Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Susu berasal dari sapi jenis Fresian Holland (FH). - bahan yang digunakan (1) Asam asetat 25% yang digunakan untuk memisahkan antara curd dan whey pada susu, (2) Etanol 96% sebanyak 5400 ml, (3) CMC sebanyak 108 gr, dan sorbitol sebanyak 324 ml. - peralatan : alat untuk pemisah whey dan curd, plat kaca ukuran 20 x 20 cm sebagai cetakan edible film dan alat untuk analisis kadar air, lemak, protein, pH dan ketebalan Page  6

Rancangan Penelitian RAK pola faktorial 3 x 3 dan 3 ulangan Faktor A : A1 : Penambahan Carboxymetyl cellulose dengan konsentrasi 0,5 % A2 : Penambahan Carboxymetyl cellulose dengan konsentrasi 1,0% A3 : Penambahan Carboxymetyl cellulose dengan konsentrasi 1,5% Faktor B : B1 : Penambahan sorbitol dengan konsentrasi 2,5% B2 : Penambahan sorbitol dengan konsentrasi 3,0% B3: : Penambahan sorbitol dengan konsentrasi 3,5% Page  7

Parameter yang diukur : a) pH dengan menggunakan pHmeter b) Ketebalan dengan menggunakan mikrometer sekrup c) Waktu kelarutan dengan menggunakan prinsip kerja dari Melia d) Kadar air dengan metode pengeringan (thermogravitrimetri) e) Kadar protein dengan metode Kjehdal f) Kadar lemak dengan metode Soxhlet Page  8

Pelaksanaan Penelitian Susu Segar Pasteurisasi + As.asetat 2ml/1l susu Pemisahan curd dan whey Penyaringan Whey Diagram alir pemisahan antara curd dan whey pada susu sapi segar (Hadiwiyoto, 2004) Page  9

Pengeringan di oven (50C, 18-24 jam) Pembuatan edible film Whey + etanol Panaskan t=60C + CMC sesuai perlakuan Pengadukan cepat + sorbitol sesuai perlakuan Pemanasan 60C, 30 menit Dituang pada plat kaca Pengeringan di oven (50C, 18-24 jam) Edible film Diagram alir pembuatan edible film whey milk (Modifikasi Syarif dkk, 2002) Page  10

HASIL PENELITIAN pH Faktor A Faktor B B1 B2 B3 Rata2 A1 7.59 7.63 7.81 7.64 7.72 7.68 7.68B A3 7.71 7.73 7.72C 7.70 7.69 Keterangan : Superskrip dengan huruf kapital berbeda menunjukkan hasil berbeda sangat nyata (P<0.01) Page  11

Ketebalan (mm) Faktor A Faktor B B1 B2 B3 Rata2 A1 0.32 0.33 A2 0.34 Page  12

Waktu Larut (menit) Faktor A Faktor B B1 B2 B3 Rata2 A1 1.83 1.93 2.29 2.45 2.65 4.14 3.08A A3 1.72 1.79 2.56 2.02b 2.00b 2.12b 2.99A Page  13

Kadar Air (%) Faktor A Faktor B B1 B2 B3 Rata2 A1 20.65 19.97 18.61 Keterangan : Superskrip dengan huruf kapital berbeda menunjukkan hasil berbeda sangat nyata (P<0.01) Faktor A Faktor B B1 B2 B3 Rata2 A1 20.65 19.97 18.61 19.74A A2 15.49 15.09 14.24 14.94B A3 12.54 12.06 11.58 12.06C 15.58 15.51 15.66 Page  14

Kadar Protein (%) Faktor A Faktor B B1 B2 B3 Rata2 A1 21.95 20.01 17.82 19.92A A2 17.17 16.58 15.81 16.52B A3 14.16 13.04 11.36 12.85C 17.16A 16.54B 14.99C Page  15

Kadar Lemak (%) Faktor A Faktor B B1 B2 B3 Rata2 A1 18.18D 18.14D 19.71C 18.67 A2 20.06C 20.92B 21.13A 20.70 A3 15.77E 10.14F 5.90G 10.59 18.00 16.40 15.18 Page  16

RENCANA PENELITIAN SELANJUTNYA Menambahkan Beeswax pada perlakuan yang terbaik dari penelitian sebelumnya Beeswax berfungsi untuk menambah elastisitas dari edible film Memperluas parameter yang diukur, selain dari parameter sebelumnya, maka ditambahkan - total koloni - umur simpan - uji organoleptik - sifat fisik ( a, l :daya renggang, permiabilitas ) Mengaplikasikan pada produk pangan seperti sosis, dan diteliti nilai gizi , sifat fisik dan kimia Page  17

Dokumentasi Penelitian Page  18

TERIMA KASIH