PENJUALAN ANGSURAN INSTALLMENT SALES Pertemuan 1 dan 2 Bina Nusantara
Penjualan Angsuran Merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan penjualan (penjual dapat menjual barang dagang lebih banyak, sedangkan pembeli dapat membeli barang yang diinginkan tanpa harus menunggu sampai uang terkumpul cukup) Bina Nusantara
Lanjutan Dalam metode penjualan ini pembeli dapat memperoleh barang yang diinginkan dengan cara membayar uang muka (down payment) pada saat pertama kali, dan sisanya dicicil dalam jangka waktu yang telah ditentukan, ditambah bunga atas sisa pinjaman. Bina Nusantara
PERLINDUNGAN BAGI PENJUAL Mengingat resiko kerugian yang akan ditanggung oleh pihak penjual dimasa yang datang akibat ketidakpastian pembayaran di masa depan, maka berikut langkah-langkah yang biasanya diambil oleh penjual untuk mengamankan diri dari kegagalan pembeli dalam memenuhi kewajibannya atau kerugian dalam kepemilikan kembali. Penetapan uang muka (DP) yang cukup besar untuk menutup penurunan nilai barang karena dipakai. Periode pembayaran angsuran yang tidak begitu lama, misalnya dalam jangka waktu bulanan. Jangka waktu pembayaran cicilan/angsuran tidak boleh melebihi penurunan nilai assets / manfaat ekonomis. Misalnya, jangka waktu angsuran untuk mobil tidak melebihi 5 tahun. Penutupan polis asuransi Bina Nusantara
Pengakuan Laba Kotor Dari Penjualan Angsuran Ada 2 metode pengakuan pendapatan laba kotor dari penjualan angsuran, yaitu: Laba kotor diakui dalam periode terjadinya penjualan. Dalam metode ini pengakuan laba kotor sama seperti penjualan regular, yaitu pada saat barang diserahkan ke konsumen. Bina Nusantara
Laba Kotor Diakui Saat Terjadi Penjualan Penggunaan metode ini dipilih dengan alasan kemungkinan tidak tertagihnya piutang angsuran sangat rendah. Biaya – biaya yang terkait dengan kemungkinan tidak tertagihnya piutang, biaya penarikan/kepemilikan kembali, kerugian penarikan kembali, biaya pengadilan, dll harus dicadangkan dengan jurnal sbb: Dr. Beban piutang kontrak angsuran XXX Cr Cadangan piutang kontrak yang tak tertagih XXX Jika pada periode berikutnya terdapat kontrak yang macet, maka biaya2 yang timbul berkaitan dengan kepemilikan kembali dijurnal dengan mendebet perkiraan cadangan dan mengkredit piutang kontrak angsuran. Bina Nusantara
Pengakuan Laba Dengan Metode Angsuran Laba kotor diakui sesuai dengan periode penerimaan piutang angsuran. Dalam metode ini penerimaan angsuran dianggap sebagai pengembalian modal dan sekaligus sebagai pengakuan laba (proporsional dengan persentase keseluruhan) Dalam metode ini laba kotor yang diperoleh ditangguhkan dan dijurnal dalam perkiraan “ Laba kotor yang ditangguhkan (Deferred Gross Profit)”, dan jika sudah ada penerimaan tagihan, hasil penghitungan realisasi laba kotor dijurnal dalam perkiraan “Realisasi laba-kotor (Realized Gross Profit)” Perkiraan Deferred gross profit di Neraca masuk dalam kelompok kewajiban, sedangkan piutang penjualan angsuran dilaporkan sebagai aktiva lancar dan diungkapkan dalam notes to financial statement khususnya mengenai jangka waktu pembayaran yang lebih dari 1 tahun Untuk penjualan angsuran, harga pokoknya harus dibukukan secara terpisah dan dijurnal sbb : Dr. Cost of Installment sales XXXXX Cr. Shipments on installment sales XXXXX Bina Nusantara
Ilustrasi Penjualan Mengunakan Metode Angsuran : Penjualan real estate (Sale of real estate on installment basis) Penjualan barang dagang (Sale of merchandise on inst. basis) Bina Nusantara
Penjualan Real Estate Pada tanggal 1 Oktober 2001, Bintaro Jaya menjual sebidang tanah kepada Bapak Budi dengan harga $ 50.000. Tanah tersebut mempunyai nilai buku $ 30.000 (laba kotor = $ 20.000). Bapak Budi membayar tunai $ 10.000 dan sisanya $ 40.000 dengan wesel hipotek (mortgage note) yang dibayar dalam 20 kali cicilan setengah tahunan ditambah bunga atas pokok pinjaman yang belum dibayar sebesar 12%. Komisi dan biaya penjualan lainnya sebesar $ 1.500 dibayar oleh Bintaro Jaya. Angsuran pertama dilakukan pada tanggal 1 April 2002. Jurnal dan penghitungan yang dibutuhkan untuk kedua metode pengakuan laba kotor adalah sbb : Bina Nusantara
Bina Nusantara Transaction Entry Recognition of profit in period of sale Recognition of profit periodically in proportion to collections October 1, 2001 Sold real estate (Kavling), book value $ 30.000, for $ 50.000 Receivable from Budi. 50.000 Real Estate (kav A) … 30.000 Gain on sale (kav A) .. 20.000 Receivable from Budi…. 50.000 Real Estate (kav A) ….. 30.000 Deferred gross profit … 20.000 Received down payment $ 10.000 & mortgage note For balance $ 40.000 Cash ……………… 10.000 Mortgage note …… 40.000 Receivable from Budi.. 50.000 Cash ………………. 10.000 Mortgage note …….. 40.000 Receivable from Budi … 50.000 Paid expenses on sale $ 1.500 Selling expenses ……. 1.500 Cash ………………… 1.500 Selling expenses ………. 1.500 Cash ……………………. 1.500 December 31, 2001 To adjust accounts for : 1.Accrued interest on M/N = 40.000*12%*3/12 2.Reporting gross profit realized = 40%* 10.000 40%=20.000/50.000*100% Accrued interest on – Mortgage note …….. 1.200 Interest income ……… 1.200 Mortgage note ………. 1.200 Interest income ……..… 1.200 Deferred gross profit … 4.000 Realized gross profit … 4.000 To close nominal accounts Gain on sale ……….. 20.000 Interest income ……. 1.200 Selling expenses ……… 1.500 Income summary …... 19.700 Realized gross profit... 4.000 Interest income ……… 1.200 Selling expenses ……..… 1.500 Income summary …….. 3.700 January 1, 2002 To reverse accrued interest established at end of previous period. Interest income ….… 1.200 Accrued interest on Mortgage note …………1.200 April 1, 2002 Received semi annual installment on mortgage note $ 2.000 & interest for 6 months $ 2.400 Cash ……………….. 4.400 Mortgage note …………2.000 Interest income ………. 2.400 Cash ………………….. 4.400 Mortgage note ………… 2.000 Interest income ………… 2.400 October 1, 2002 Received semiannual installment on mortgage note $2.000 and interest on $ 38.000 at 12% for 6 months $ 2.280 Cash ………………. 4.280 Mortgage note ……… 2.000 Interest income …….. 2.280 Cash ……..……….…. 4.280 Mortgage note …...…… 2.000 Interest income ……….. 2.280 Bina Nusantara
Lanjutan Apabila pada tanggal 1 April 2003 pak Budi gagal memenuhi kewajibannya, maka property yang dijual diambil lagi oleh Bintaro Jaya, dan hutang hipotik yang belum dilunasi sebesar $ 36.000 dibatalkan. Berdasarkan penilaian, property yang ditarik kembali mempunyai nilai pasar $ 28.500. Penghitungan dan jurnal yang dibutuhkan adalah sbb : Bina Nusantara
Jurnal Entry Recognition of profit in period of sale Recognition of profit in period of sale Recognition of profit periodically in proportion to collection Total amount collected $14,000.00 Loss in value of repossessed Property : - Original basis $ 30.000 - Fair market $ 28.500 $1,500.00 Net gain $12,500.00 Gain recognized prior to repossession $20,000.00 $5,600.00 Gain (loss) on repossession ($7,500.00) $6,900.00 Bina Nusantara
Recognition of profit in period of sale Entry Transaction Recognition of profit in period of sale Recognition of profit periodically in proportion to collections Reacquired real estate valued at $ 28.500 surrendered mortgage note with unpaid balance of $ 36.000 Real estate (kav A) ... 28.500 Real estate (kav A)…. 28.500 Loss on repossession . 7.500 Deferred Gross profit.14.400 Mortgage note ……. .. 36.000 Mortgage note ……. … 36.000 Gain on repossession … 6.900 Bina Nusantara
Ilustrasi Penjualan Persediaan Dengan Metode Angsuran PT Kolumbus Balance Sheet 1-Jan-02 Assets Liabilites & Stockholders’ Equity Cash $ 25.000 Accounts payable $ 40.000 Merchandise inventory 100.000 Deferred GP on install sales 2001 22.800 Accounts receivable (regular) 15.000 Deferred GP on install sales 2000 7.000 Installment contract rec, 2001 60.000 Capital stock 100.000 Installment contract rec, 2000 20.000 Retained earnings 50.200 Total Assets $ 220.000 Total liabilities & SHE $ 220.000 Bina Nusantara
Lanjutan Persentase Laba kotor penjualan angsuran pada tahun 2001 dan 2000 adalah sebesar 38% (22.800/60.000) dan 35% (7.000/20.000) Bina Nusantara
Transaksi PT. Kolumbus selama tahun 2002 adalah sbb : Bina Nusantara
LANJUTAN Bina Nusantara
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN : Bina Nusantara
Bina Nusantara
Bina Nusantara
TRADE INS (TUKAR TAMBAH) Salah satu variasi dari penjualan angsuran adalah dengan mengadopsi taktik tukar tambah (trade ins). Dalam taktik ini barang bekas biasanya dihargai lebih tinggi untuk menarik pembeli membeli produk baru, selisih penilaian (overallowance) dikompensasikan dengan keuntungan dari penjualan produk baru dan dijurnal ke perkiraan “overallowances on installment sales Trade-Ins” atau pengurang “Installment sales”. Contoh : Dalam rangka meningkatkan volume penjualan kompor gas model barunya. PT. Komporgas menerapkan strategi penjualan angsuran dan menerima kompor gas bekas sebagai uang muka. Seorang ibu membeli 1 unit kompor gas dengan harga jual Rp 10.000.000,- dengan menukar kompor gas bekasnya yang disepakati dengan harga 3.000.000,- (harga pasaran Rp 2.750.000,-). Harga pokok kompor gas baru sebesar Rp 6.750.000,-. Biaya rekondisi kompor gas bekas sebesar Rp 200.000,-. Kompor gas bekas tersebut diharapkan memberikan keuntungan sebesar 20% dari harga pasar kompor gas bekas. Bina Nusantara
Penghitungan & jurnal yang dibutuhkan oleh PT. Komporgas : Amount allowed on trade in …………………………… Rp 3.000.000,- Value of article traded in : Sales value of article …………………… Rp 2.750.000,- Less : reconditioning costs … Rp 200.000,- Expected profit 20% 550.000,- 750.000,- 2.000.000,- Overallowance Rp 1.000.000,- Dr. Merchandise – trade ins 2.000.000,- Dr. Overallowance on installment sales trade-ins 1.000.000,- Dr. Installment contracts receivable, 200x 7.000.000,- Cr. Installment sales 10.000.000,- Dr. Cost of installment sales ………………………. 6.750.000,- Cr. Merchandise – new ………………………………… 6.750.000,- Bina Nusantara
DEFAULTS & REPOSSESSIONS (PEMBATALAN & KEPEMILIKAN KEMBALI) Resiko dari penjualan angsuran adalah adanya kemungkinan kredit macet atau kontrak dibatalkan dan assets yang dijual ditarik kembali. Laba atau rugi atas kepemilikan kembali harus dibukukan : Contoh : Total installment sales tahun 2001………… Rp 100.000.000,- Gross profit rate …………………………… 36% Pada tahun 2002 terdapat kontrak penjualan angsuran 2001 dengan nilai kontrak Rp 600.000 macet pembayaran angsurannya dan asset ditarik kembali. Angsuran yang telah dibayar sebesa Rp 250.000,-. Harga barang bekas yang ditarik sebesar Rp 180.000 (setelah dikurangi dengan biaya rekondisi dan laba perusahaan) Bina Nusantara
Penghitungan & jurnal adalah sbb : Dr. Merchandise – repossessions ……………Rp 180.000,- Dr. Deferred gross profit, 2001 ………………Rp 126.000,- Dr. Loss on repossessions ……………………Rp 44.000,- Cr. Installment contract receivable 2001 ………….Rp 350.000,- Bina Nusantara
INTEREST ON INSTALLMENT CONTRACTS Beban bunga atas sisa pinjaman yang terhutang untuk dicicil, dapat dihitung dalam 4 cara : Bunga dihitung dari saldo pinjaman yang terhutang (Long End Interest) Bunga dihitung dari angsuran pokok yang sudah dibayar (short End Interest) Bunga diperhitungkan sehingga angsuran setiap bulannya sama Bunga dihitung berdasarkan saldo pinjaman pertama kali (flat) Bina Nusantara