X. PASAR MONOPOLI
Definisi model pasar yang mempunyai ciri hanya terdapat satu penjual di pasar, output yang dihasilkan oleh produsen bersifat lain daripada yang lain (unique), tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat, dan di pasar ada rintangan bagi produsen lain untuk memasukinya (barries to entry)
Ciri-ciri Pasar Monopoli Hanya ada satu penjual. Tidak ada penjual lain yang menjual output yang dapat mengganti secara baik/sempurna output yang dijual oleh monopolis. Adanya penghalang (baik alami maupun buatan) bagi perusahaan lain untuk memasuki pasar. Perusahaan memiliki kemampuan menentukan harga (price maker) Promosi iklan kurang diperlukan
Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya monopoli Memiliki sumberdaya yang unik Perusahaan menikmati skala ekonomis Mendapatkan hak monopoli dari pemerintah Hak paten, hak cipta Produsen memungkinkan untuk menetapkan kebijaksanaan pembatasan harga (limit pricing policy).
Pengelompokan 1. Monopoli menurut kenyataan Kebutuhan modal dan investasi yang sangat besar. 2. Monopoli alamiah Menguasai bahan dasar tertentu. Contohnya pertambangan intan di Afrika Selatan. 3. Monopoli yuridis Penetapan oleh pemerintah 4. Monopoli buatan Pada umumnya banyak timbul di negara maju, seperti dalam bentuk Kartel, Concern, maupun Trust.
Permintaan Monopolis Kurva permintaan pasar adalah kurva permintaan yang sesuai dengan kurva permintaan monopolis, yaitu kurva permintaan pasar berslope negatif (harga dan kuantitas yang diminta berbanding terbalik), sebab hanya ada satu produk di pasar. Kurva permintaan berslope negatip ini secara tidak langsung menyatakan bahwa jika ingin menjual output yang lebih banyak maka monopolis tersebut harus menurunkan harga barangnya
Total Penerimaan/Total Revenue (TR) merupakan perkalian antara harga (P) dengan kuantitas output (Q), Karena : P = a – bQ Maka : TR = P.Q = (a-bQ) Q = aQ – bQ2
Penerimaan Rata-rata/ Average Revenue (AR) penerimaan produsen per unit output yang dijual, diperoleh dari total revenue dibagi output
Marginal Revenue (MR) kenaikan dari TR yang disebabkan oleh tambahan penjualan 1 unit output. Diperoleh dari turunan pertama TR terhadap Q
Kurva Permintaan Monopolis MR<D atau slope MR adalah 2 kali slope D MR AR=D=P II II Q
Maksimasi keuntungan Pendekatan total (total approach), dicapai jika selisih penjualan total (TR) dg biaya total (TC) memiliki nilai positif terbesar Pendekatan marjinal (marginal approach), dicapai jika MR = MC atau MR – MC menghasilkan angka positif minimum dan MC sedang meningkat
Tabel Produksi Ongkos,hasil Penjualan Dan Keuntungan Perusahaan Monopoli
Keuntungan maksimum Pendekatan total, dicapai pada tingkat penjualan 4 unit dengan laba Rp 2.300 Pendekatan marjinal, dicapai pada tingkat penjualan 4 unit karena selisih MR dan MC sebesar Rp 300 (terkecil) dan nilai MC dalam keadaan meningkat
Keseimbangan Jangka Pendek Menggunakan Pendekatan Total TC TR/ TC TR Keuntungan maksimum TC Q1 Q2 Q3 P TC = FC + VC TR = P X Q 0 - Q1, Monopolis dalam keadaan rugi karena TC>TR Q1 - Q3, Monopolis dalam keadaan untung karena TC<TR >Q3 , Monopolis dalam keadaan rugi karena TC>TR
Keseimbangan Jangka Pendek Menggunakan Pendekatan Marginal P/D/AR MC = S E P AC F C D=AR=P MR Q1 Q2 Q3 Q
Monopolis Untung P > C TR > TC TR = P X Q = OPEQ2 TC = C X Q P/D/AR MC = S P > C TR > TC TR = P X Q = OPEQ2 TC = C X Q = OCFQ2 E P AC F C D=AR=P MR Q1 Q2 Q
Monopolis BEP P = C TR = TC TR = P X Q = OPEQ2 TC = C X Q = OCEQ2 P/D/AR MC = S P = C TR = TC TR = P X Q = OPEQ2 TC = C X Q = OCEQ2 C = P AC E D=AR=P MR Q Q1 Q2 Q3
Monopolis Rugi P < C TR < TC TR = P X Q = OPEQ2 TC = C X Q P/D/AR MC = S F C P < C TR < TC TR = P X Q = OPEQ2 TC = C X Q = OCFQ2 AC E P D=AR=P MR Q1 Q2 Q
Keseimbangan Monopoli Jangka Panjang P/D/AR LRMC LRAC P0 D=AR=P MR Q0 Q
Faktor-Faktor Penghalang Memasuki Pasar (Barriers to Entry) 1. Hak paten dan hak monopoli (legal barrier to entry) 2. Skala produksi yang ekonomis (economies barrier to entry)
Efek Negatif Kegiatan Monopoli Laba yang dinikmati pengusaha yang relatif telah kaya, dalam jangka panjang, sedangkan konsumennya adalah masyarakat yang relatif lebih miskin monopoli melakukan kegiatan untuk memproduksi barang yang dibuat sedemikian rupa sehingga menciptakan barang yang relatif sedikit
Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah bagaimana caranya agar harga yang ditetapkan tidak merugikan konsumen, dan keuntungan yang diperoleh tidak hanya dinikmati oleh monopolis 1. Pengaturan harga 2.Pengaturan perpajakan
Pengaturan Harga Tujuan konsumen membayar pada tingkat harga sesuai dengan biaya marginalnya dan konsumen memperoleh barang lebih banyak
P0 P1 Q0 Q1 P/D/AR MC = S AC D=AR=P MR Q P0=harga dari monopolis Q0 Q1 Q P0=harga dari monopolis P1=harga setelah diatur pemerintah Q0=output sebelum penetapan harga Q1=output setelah penetapan harga
Pengaturan Perpajakan sering dianggap sebagai alat pengaturan yang tepat untuk menghalangi sang monopolis untuk menikmati keuntungan sepenuhnya Jenis pajak : 1. Lump-sum Tax 2. Built in flexible tax
1. Lump-sum Tax jumlah pajak tertentu yang dikenakan dengan tidak memperhatikan output yang dihasilkan Ex: Biaya ijin jumlah pajak yang dikenakan tidak tergantung pada output maka pajak tersebut merupakan biaya tetap bagi sang monopolis
P0 Q0 P/D/AR MC = S AC1 A K AC0 L sebelum pajak = P0ABC setelah pajak = P0AKL Pengurangan keuntungan = LKBC B C D=AR=P MR Q0 Q
2. Built in flexible tax pajak khusus atau pajak ditetapkan untuk setiap unit yang dihasilkan sang monopolis dalam persentase tertentu Karena besar kecilnya bergantung kepada besar kecilnya output, sehingga jenis pajak ini akan mempengaruhi biaya variabel monopolis
C P1 D P0 E F B Q1 Q0 MC1 P/D/AR MC0 AC1 AC0 A sebelum pajak = P0DFB setelah pajak = P1CEA Harga meningkat : P0 P1 F B D=AR=P MR Q1 Q0 Q
Kesimpulan dari Pengaturan Pemerintah 1. Kebijaksanaan yang sangat efektif untuk menolong konsumen adalah pengaturan harga langsung menurunkan keuntungan monopolis & menurunkan harga 2. Kebijaksanaan pengenaan pajak hanya dapat mengurangi keuntungan monopolis dan tidak efektif menurunkan harga bahkan dengan pajak yang fleksibel dapat meningkatkan harga
Diskriminasi Harga kebijaksanaan harga yang menetapkan harga yang berbeda untuk barang yang sama kepada konsumen yang berbeda. Sering dijumpai dalam industri public utility Tujuan: menaikkan jumlah keuntungan optimal Ex: perusahan listrik, dumping, tiket bioskop
Penggolongan Tergantung pada derajat diskriminasinya 1. Derajat pertama menetapkan harga yang berbeda-beda untuk setiap unit barang yang dijual ke para konsumen 2. Derajat kedua menetapkan harga yang berbeda untuk beberapa golongan barang yang dijual ke para langganan 3. Derajat ketiga menetapkan harga berbeda pada para konsumen untuk barang yang sama pada pasar yang berbeda
Syarat Diskriminasi 1. Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar harus sangat berbeda 2. Barang yang dijual tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar yang lain 3. Sifat barang atau jasa memungkinkan untuk dilakukan pembedaan harga 4. Kebijaksanaan pembedaan harga tidak memerlukan ongkos yang melebihi kebijaksanaan tersebut 5. Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen
Tujuan dan Manfaat Diskriminasi Harga Tujuan utamamemperoleh keuntungan yang lebih besar daripada yang diperolah dengan hanya menggunakan harga tunggal Monopolis berharap ia akan memperoleh MR yang sama pada pasar yang berbeda dan mempunyai permintaan berbeda pula elastisitas harus berbeda agar dapat dilakukan penetapan harga yang berbeda pula
Secara matematis untuk memperoleh MR yang sama, maka harus terdapat elastisitas yang berbeda agar bisa dilakukan penetapan harga yang berbeda
Diskriminasi Harga P/D/AR P/D/AR P/D/AR MC AC d2=AR2 d1=AR1 D=d1+d2 MR1 MR2 MRt=MR1+MR2 Q Q Q
GAMBAR DISKRIMINASI P Pasar 1 Pasar 2 A P1 P2 E B C D MC D1 MR1 MR2 D2 Q1 Q2 Q1 Q2
ILLUSTRASI FD : P = f (X) P1 = g (X1) dan P2 = k (X2) Fungsi Biaya TC = j (X) → TC= j (X1 + X2) л max = TR - TC = (TR1 + TR2) - TC Syarat л mak : 1. dл /dx = 0 -- > MR1 =MC1 MR2 =MC2 Barang Homogen -- > MC1 = MC2 = MC 2. MR1' < MC' MR2' < MC'
Contoh Diket FD : X1 = 9 – 0,5 P1 X2 = 5 – 0,2 P2 TC = 4 + 2X Dit : 1. Keuntungan dengan diskriminasi 2. Keuntungan tanpa diskriminasi 3. Gambarkan
1. Dengan Diskriminasi X1 = 9 – 0,5 P1 P1 = 18 – 2 X1 TR1 = 18 X1 – 2 X12 MR1 = 18 – 4 X1 X2 = 5 – 0,2 P2 P2 = 25 – 5 X2 TR2 = 25 X2 – 5 X22 MR2 = 25 –10X2 TC = 4 + 2X MC = 2
MR1 = MC 18 – 4 X1 = 2 X1 = 4 P1 = 18 – 2 (4) P1 = 10 TR = TR1 + TR2 = (10 x 4) + (13,5 x 2,3) = 40 + 31,05 = 71,05 Maka Keuntungan dg Diskriminasi : 71,05 - 16,60 = 54,45 MR2 = MC 25 – 10X2 = 2 X2 = 2,3 P2 = 25 – 5 (2,3) P2 = 13,5 TC = 4 + 2 X = 4 + 2 (X1 + X2) = 4 + 2 (4 + 2,3) = 16,60
2. Tanpa Diskriminasi X = f (P) X1 = 9 – 0,5 P X2 = 5 – 0,2 P X = 14 – 0,7P P = 20 – 1,43X sbg FD TR = 20X – 1,43X2 MR = 20 - 2,86 X MR = MC 20 - 2,86 X = 2 X = 6,29 Maka Keuntungan : TR – TC = ((20(6,29)–(1,43(6,29)2))-(4+(2X6,29)) = 69,19 – 16,58 = 52,61 P = 20 – 1,43X P = 20 – 1,43(6,29) P = 11