USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA Oleh : M. Umar Sidik D 30401908

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
Advertisements

SOAL-SOAL RESPONSI 5 TIM PENGAJAR FISIKA.
Pengukuran Sudut Sudut adalah bangun yang dibentuk oleh 2 sinar garis yang bersekutu pada pangkalnya. 2 sinar garis itu disebut kaki sudut. Pangkal kedua.
Pertemuan 8 Kualitas dan Efisiensi Produksi
6.Konstruksi Rangka Atap
Pengakuan Pendapatan Bab 8 By: Winny.
BIAYA PRODUKSI Seluruh beban keuangan yang dikeluarkan oleh produsen untuk memproduksi suatu barang atau jasa.
TEKNIS PENYUSUNAN LAKIP PERMENPAN RB NO 29 TAHUN 2010
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Aritmatika Sosial.
Akuisisi dan Disposisi Aktiva Tetap
Dwi Retno Andriani, SP.,MP
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK
Pertemuan #4 PBB SEKTOR PERDESAAN DAN PERKOTAAN
ANALISIS PROSES BISNIS 8
LATIHAN SOAL-SOAL 1. Himpunan 2. Aritmatika Sosial 3. Persamaan GL.
Soal-Soal Latihan Mandiri
MODUL 2 OPTIMISASI EKONOMI
Bab 11A Nonparametrik: Data Frekuensi Bab 11A.
Latihan Soal Persamaan Linier Dua Variabel.
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
KURVE NORMAL. Distribusi Normal – Suatu alat statistik untuk menaksir dan meramalkan peristiwa-peristiwa yang lebih luas dan akan terjadi. Ciri –Ciri.
Matakuliah : S0362/Konstruksi Bangunan dan CAD II Tahun : 2006 Versi :
Jawaban Soal No 01 Kecepatan resultan pesawat adalah jumlah kecepatan sebesar 500 km/jam arah Timur dan kecepatan 90 km/jam arah selatan. Kedua kecepatan.
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
PENILAIAN KINERJA K3.
Diketahui data sisw: 10, 3, 12, 5, 7, 10, 8, 14, 14, 14. a. Berapa rata-ratanya? b. Berapa mediannya? c. Berapa modusnya? Jawab: =
Uji Normalitas.
Bab 8B Estimasi Bab 8B
Soal Bab 9 Soal kasus 1 CONTOH SOAL
BIAYA PENGGABUNGAN USAHA
Tugas 1 masalah properti Fluida
Pendugaan Parameter dan Besaran Sampel
Pengujian Hipotesis Parametrik 2
SEGI EMPAT 4/8/2017.
PERTEMUAN KE TIGABELAS
BIAYA KUALITAS 1. WHAT IS QUALITY ?
PENGENDALIAN KUALITAS PELAYANAN PADA PT. BANK MANDIRI TBK KANTOR CABANG SUDIRMAN YOGYAKARTA CAHYADI Ekonomi Manajemen.
BULETIN TEKNIS NO. 05 AKUNTANSI PENYUSUTAN
PROCESS CONTROL (SPC) TERHADAP PROSES PRODUKSI BAN DI PT
SEGI EMPAT 4/8/2017.
ANUITAS BERTUMBUH DAN ANUITAS VARIABEL
DISTRIBUSI NORMAL.
PERTAMUAN 6 DAN 7 hal 275 Hansen/Mowen
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
PERUMUSAN MASALAH PENDEKATAN IMPACT POINT
Dipersembahkan oleh : Ruri Arista Claudia Sharita Aulia Rochmi
Disusun oleh: SRI ENDAH (060602) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON-BANTEN 2009.
SEGI EMPAT Oleh : ROHMAD F.F., S.Pd..
RASIO PROFITABILITAS PERTEMUAN 4.
LOKASI FASILITAS Keputusan lokasi berpengaruh thd :
Return dan risiko PORTOFOLIO AKTIVA TUNGGAL
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
RASIO LIKUIDITAS PERTEMUAN 4.
Aplikasi Metode Enam Sigma
Bab 8A Estimasi 1.
Objek Oriented Mengenal konsep Obyek di Processing
PENGUJIAN PARAMETER DENGAN DATA SAMPEL
Kalor.
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
# Tyson Lamp Company tercatat sbg produsen lampu bermutu. Perusahaan mengoperasikan satu dari pabriknya di Green Bay, Wisconsin. Pabrik tersebut memproduksi.
MARI BELAJAR MATEMATIKA
PRODUKSI DAN BIAYA JANGKA PENDEK
By: Evaliati Amaniyah, SE, MSi
MODEL APC (AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER) MODEL
Andri Wijanarko,SE,ME Teori Konsumsi Andri Wijanarko,SE,ME
METODE DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE, CONTROL (DMAIC) USULAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS SIX SIGMA DENGAN for further detail, please visit
“Analisis Peningkatan Kualitas dengan Metode DMAIC (Define, Measure, Firman Verdi Santoso / for further detail, please visit
Reviewer : Susanti Hoerunisa/
Transcript presentasi:

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA Oleh : M. Umar Sidik D

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan dunia industri dewasa ini semakin ketat,terutama mengenai masalah kualitas produk yang dihasilkan. Hal ini dapat dilihat dari munculnya perusahaan- perusahaan kecil dan menengah yang meramaikan persaingan pasar. sehingga perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Permasalahan Dalam memproduksi komponen sering kali perusahan membuat kesalahan yang mengakibatkan produk menjadi cacat, salah satunya dudukan magnet. Tujuan M engidentifikasi keterkendalian proses produksi, mengetahui jenis kecacatan dudukan magnet, mengidentifikasi kapabilitas proses dengan metode enam sigma. Batasan Masalah P roduk yang diamtai dudukan magnet tipe 3112-ZE Sistematika Penulisan B ab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metodologi Penelitian, Bab iv Pembahasan dan Analisis dan Bab v Kesimpulan dan Saran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai Studi PendahuluanStudi lapangan Identifikasi masalah Tujuan Pengumpulan data Pengolahan data Analisis dan usulan perbaikan Kesimpulan dan saran Selesai

Bab IV Pembahasan dan analisis Gambaran Umum Perusahaan PT. Teknik Makmur Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa manufaktur, khussunya pembuatan komponen kendaraaan bermotor. Selain pembuatan komponen kendaraan bermotor juga memproduksi perlengkapan assesories rumah tangga.komponen kendaraan bermotor yang memiliki tingkat produksi paling tinggi yaitu dudukan magnet tipe ZE dimana dalam melakukan produksinya terjadi kecacatan, oleh sebaab itu akan dibahas lebih lanjut. Dalam pembuatan dudukan motor ini terdiri dari beberapa proses yaitu, proses pemotongan sesuai bentuk dan ukuran, proses penggepengan, proses penekukan, proses pengikisan. Adapun mesin yang dugunakan dalam pembutan komponen itu sendiri yaitu mesin potong, mesin tekan (press), mesin bor, sedangkan untuk alat yang digunakan yaitu cetakan, mata bor, countersink 45 º.

Pengumpulan data Data Produksi Dudukan Magnet Januari 2009 TglJumlah ProduksiJumlah CacatPersentase CacatTglJumlah ProduksiJumlah Cacat Persentase Cacat , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,0204Total ,0199

Pengolahan Data Data UCL dan LCL untuk Data Atribut. No.CLUCLLCLProporsi Cacat 10,01990,02870,01170, ,01990,02870,01170, ,01990,02830,01150, ,01990,02830,01150, ,01990,02830,01150, ,01990,02830,01150, ,01990,02830,01150, ,01990,02870,01170, ,01990,02830,01150, ,01990,02830,01150, ,01990,02830,01150, ,01990,02870,01170, ,01990,02830,01150, ,01990,02870,01170, ,01990,02830,01150, ,01990,02870,01170, ,01990,02870,01170, ,01990,02870,01170, ,01990,02870,01170, ,01990,02930,01050, ,01990,02870,01170, ,01990,02870,01170, ,01990,02930,01050, ,01990,02930,01050, ,01990,02930,01050,0140 Total rata-rata0,01990,02860,00190,0199

Gambar Peta Kendali P 0 0,01 0,02 0,03 0, Jumlah pengamatan Proporsi kecacatan UCLLCLProporsi cacat

Data UCL dan LCL Revisi No.CLUCLLCLProporsi Cacat 10,0187 0,02700,0101 0, ,0187 0,02700,0101 0, ,0187 0,02680,0106 0, ,0187 0,02680,0106 0, ,0187 0,02680,0106 0, ,0187 0,02680,0106 0, ,0187 0,02700,0101 0, ,0187 0,02680,0106 0, ,0187 0,02680,0106 0, ,0187 0,02700,0101 0, ,0187 0,02680,0106 0, ,0187 0,02700,0101 0, ,0187 0,02680,0106 0, ,0187 0,02700,0101 0, ,0187 0,02700,0101 0, ,0187 0,02700,0101 0, ,0187 0,02700,0101 0, ,0187 0,02780,0096 0, ,0187 0,02700,0101 0, ,0187 0,02700,0101 0, ,0187 0,02780,0096 0, ,0187 0,02780,0096 0, ,0187 0,02780,0096 0,0145 Total rata-rata0,0187 0,02720,0102 0,0189

Gambar Peta Kendali P Revisi 0 0,005 0,010 0,015 0,020 0,025 0, Jumlah pengamatan Proporsi kecacatan CLUCLLCLProporsi cacat

Data untuk Pembuatan Diagram Pareto Tekukan miring Pengikisan terlalu besar Penggepengan terlalu lebar Tajam Lain-lain Jenis Kecacatan Frekuensi Kecacatan Jumlah (pcs) Frekuensi Persentase Kumulatif (%) No.Jenis KecacatanFrekuensiPersentase dari Total (%)Persentase Kumulatif (%) 1 Tekukan Miring43437,70 2Pengikisan Lubang Terlalu Besar 29625,7263,42 3Penggepengan Terlalu Lebar 24521,2884,70 4Tajam 14112,2596,95 5Lain-lain 353,05100

Gambar Diagram Sebab Akibat Cacat Tekukan Miring MESIN MANUSIA setingan mesin operator kurang berubah berpengalaman baut penguci kurang terlatih kurang konsentrasi lepas baut sudah aus radius cetakan kelelahan tidak rata cetakan sudah aus TEKUKAN MIRING kualitas material kurang ruang kerja cara kerja panas salah ketebalan bervariasi ventilasi kurang tidak ada stopper bising pada cetakan jenis material beda ruang kedap suara keras dan lunak MATERIAL LINGKUNGAN METODE

Gambar Diagram Sebab Akibat Cacat Pengikisan Lubang Tirus Terlalu Besar MESIN MANUSIA alat rusak operator kurang berpengalaman alat sudah aus operator kurang kurang terlatih teliti alat tumpul setelan stopper tidak pas pelumasan kurang PENGIKISAN LUBANG TIRUS TERLALU BESAR kekerasan material cara kerja salah berbeda keras dan lunak alat sudah rusak masih digunakan tebal material bervariasi perawatan alat kurang tercampur tidak ada jangka waktu pergantian alat MATERIAL METODE

Gambar Diagram Sebab Akibat Cacat Penggepengan Terlalu Lebar MESIN MANUSIA cetakan rusak kurang konsentrasi cetakan retak kelelahan torak penggerak kendur baut aus penggepengan ganda terburu-buru mengejar target PENGGEPENGAN TEPI TERLALU LEBAR kekerasan material cara kerja salah bising berbeda alat peredam jenis material beda cetakan sudah rusak telinga tidak masih digunakan ada perawatan alat panas cetak kurang saat pengoperasian ventilasi cetakan tidak kurang diberi oli MATERIAL METODE LINGKUNGAN

Usulan Perbaikan Menggunakan Metode 5w-2h untuk Cacat Tekukan Miring Apa Penyebab Kecacatan Alasan Perbaikan Lokasi Penanggung Jawab Kapan Bagaimana Perbaikan Dilakukan Operator kurang terlatih dan kelelahan Agar operator terlatih dan tidak kelelahan Ruang produksi penekukan Kepala ProduksiSecepatnya Memeberikan pelatihan dan mengganti operator bila kelelahan Baut pengunci torak lepas dan radius cetakan sudah aus Agar mesin bisa bekerja dengan normal dan permukaan radius produk sesuai dengan ukuran. Ruang produksi penekanan Kepala produksi dan operator Secepatnya Adanya pengecekan sebelum pengoperasian mesin dan penggantian alat cetak secara reguler Ketebalan material variasi Agar tekukan radiaus dapat repat dengan radius ferings. Gudang pemotongan Kepala gudang Sebelum proses selanjutnya dilakukan Pengecekan material sebelum melakukan produksi Ruang produksi bising dan panas Agar operator bekerja dengan nyaman Ruang produksiKepala produksiSecepatnya Memeberikan ventilasi udara dan penutup telinga terhadap operator Tidak ada stopper pada cetakan Agar tekukan radius produk tidak miring Runag produksiKepala produksiSecepatnya Cetakan diberikan stopper agar produk saat di proses tidak bergerak

Usulan Perbaikan Menggunakan Metode 5w-2h untuk Cacat Pengikisan Lubang Tirus Terlalu Besar Apa Penyebab Kecacatan Alasan Perbaikan Lokasi Penanggung Jawab Kapan Bagaimana Perbaikan Dilakukan Operator kurang memahami penggunaan cara stopper. Agar operator memahami setelan stopper Ruang produksi pengikisan Kepala Produksi Secepat nya Operator diberi pelatihan mengenai batas-batas stopper yang tepat. Mata pisau 45º sudah aus Agar pengikisan lubang tirus tidak terlalu besar Ruang produksi pengikisan Kepala produksi dan operator secepat nya Pergantian mata pisau dengan yang baru. Ketebalan material bervariasi Agar tidak mengalami dalam penyetelan stopper Gudang bahan baku Kepala gudang Saat material belum diproses Adanya pengecekan material sebelum dilakukan proses. Penggunaan alat yang sudah tidak layak (aus) Untuk mengurangi tingkat cacat pada proses pengikisan Ruang produksi Operator secepat nya Memberi pengarahan mengenai instruksi kerja tentang penggunaan alat-alat produksi yang benar.

Usulan Perbaikan Menggunakan Metode 5w-2h untuk Cacat Penggepengan Terlalu lebar Apa Penyebab Kecacatan Alasan Perbaikan Lokasi Penanggung Jawab Kapan Bagaimana Perbaikan Dilakukan Operator kelelahan Agar operator tidak kelelahan Ruang produksi penekukan Kepala ProduksiSecepatnya Mengganti operator dengan operator cadangan Cetakan retak Agar hasil penggepengan tidak melebihi dari batas yang ditetapkan. Ruang produksi penekanan Kepala produksi dan operator Secepatnya Adanya pengecekan dan mengganti cetakan dengan yang baru Ketebalan material variasi Agar pada saat proses penggepengan tidak memyebabkan cetakan rusak Gudang pemotongan Kepala gudang Sebelum proses selanjutnya dilakukan Pengecekan material sebelum melakukan produksi Ruang produksi bising dan panas Agar operator bekerja dengan nyaman Ruang produksiKepala produksiSecepatnya Memeberikan ventilasi udara dan penutup telinga terhadap operator Tidak ada pelumasan pada saat mesin dihidupkan Agar mesin dan cetakan tidak mudah rusak Runag produksiOperator Sebelum mesin dihidupkan pada saat operator menghidupkan mesin diberi instruksi mengenai perawatan mesin dan cetakan

Langkah Perhitungan Kapabilitas Proses Enam Sigma LangkahKeterangan Langkah 1Proses yang diamati yaitu pembuatan dudukan magnet. Langkah 2Jumlah yang melalui proses yaitu pcs dengan jumlah cacat pcs. Langkah 3Jumlah produk yang tidak cacat (OK) yaitu pcs. Langkah 4Menghitung hasil untuk proses dengan persamaan Langkah 5 Menghitung tingkat kecacatan dengan persamaan : 1 – 0,98 = 0,02 Langkah 6 Menentukan banyaknya Critical to Quality (CTQ), dimana saat pengolahan data diketahui banyaknya CTQ sebanyak 3 buah. Langkah 7Tingkat cacat perkarakteristik dengan persamaan : Langkah 8 Menghitung cacat persejuta kesempatan (DPMO) dengan persamaan : DPMO = 0,0067 x = 6700 DPMO Langkah 9 Konversikan nilai DPMO ke nilai sigma, sehingga didapat nilai 6700 DPMO berada di 3,95 sigma.

Bab V Kesimpulan dan saran Kesimpulan Proses produksi dudukan magnet di PT.Teknik Makmur berjalan tidak terkendali dikarenalkan terdapat dua variabel data yang keluar dari batas kendali. Jumlah produksi dudukan magnet sebesar pcs dengan jumlah cacat 1.151, sehingga produk yang sesuai pcs. Jenis cacat yang dominan yaitu cacat tekukan miring, lubang tirus terlalu besar dan penggepengan terlalu lebar. Dari ketiga cacat itu disebabkan oleh faktor manusia, mesin, material, metode dan lingkungan. kapabilitas proses dudukan magnet menggunakan metode enam sigma didapat sebesar 0,98 dengan nilai sigma 3.95 – 6700 DPMO. Saran Saran yang diberikan untuk perusahaan : 1. Pemanfaatan peta kendali p. 2. Mengamati dengan seksama kerusakan apa yang paling dominan. 3. Penerapan enam sigma dalam kapabilitas proses. Saran yang diberikan untuk penulis selanjutnya : 1. Melakukan penerapan implementasi enam sigma. 2. Melakukan pengamatan terhadap produk lainnya.