eksternal). Biaya kegagalan internal adalah biaya yang terjadi selama

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM
Advertisements

QUALITY COST Sugeng Witono P2CC10016 Tejo Poncoyoga P2CC10029 Admini P2CC10039 Rachmat Sjukuri P2CC10030.
Quality Management D Rizal Riadi 1.
METODE HARGA POKOK PESANAN
Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa
BIAYA MUTU ( THE C0ST OF QUALITY) DAN AKUNTANSI UNTUK KEHILANGAN DALAM PROSES PRODUKSI ( ACCOUNTING FOR PRODUCTION LOSSES)    JENIS – JENIS BIAYA MUTU.
BIAYA KUALITAS 1. WHAT IS QUALITY ?
Pengendalian Mutu Produk Agroindustri
Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing)
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
Pendahuluan dan Tinjauan Umum Sistem Informasi Akuntansi
Pengendalian Mutu Agroindustri
AKUNTANSI PERUSAHAAN INDUSTRI
Materi 6 IKHTISAR SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.
MANAJEMEN MUTU INFORMASI KESEHATAN (MMIK I)
Siklus Produksi.
METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD)
SIKLUS PRODUKSI.
PERTEMUAN 4 MANAJEMEN OPERASI (EKMA4215)
Harga Pokok Pesanan Lilik Sri Hariani
BAB III-V Penentuan HPP(harga pokok produk) dalam lingkungan pemanufakturan maju, pengambilan keputusan dalam pemanufakturan maju,pengukuran kinerja dan.
Ch # 6 Harga Pokok Pesanan.
STRUCTURING THE MANUFACTURING DATABASE 2
KONSEP BIAYA DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BIAYA
SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS
ANALISIS PROSES BISNIS 10 The first step in quality … is to know the requirements of the customer or consumer; not only external customers, but also.
persediaan di pabrik atau ritel; dan berbagai aspek lain dari operasi
Akumulasi Biaya Bab 4.
COST ACCOUNTING PROCESS COSTING MATERI-4
Biaya kualitas dan produktivitas
METODE HARGA POKOK PESANAN
PENGENDALIAN INTERNAL
ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut)
Akumulasi Biaya Bab 4.
Activity Based Costing (ABC)
Sistem Biaya & Akumulasi Biaya
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
TUGAS PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
ACTIVITY BASED COSTING & ACTIVITY BASED MANAGEMENT
METODE HARGA POKOK PESANAN
Biaya Mutu dan Akuntansi untuk Kehilangan dalam Proses Produksi
Akuntansi untuk Perusahaan Pemanufakturan
MANAJEMEN MUTU INFORMASI KESEHATAN (MMIK I)
TOTAL QUALITY MANAJEMEN
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
PERTEMUAN IV HARGA POKOK PESANAN MASALAH WIP AWAL
Penentuan Biaya Proses: Akuntansi Kerugian Produksi
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD)
THE COST OF QUALITY AND ACCOUNTING FOR PRODUCTION LOSES
BALANCED SCORECARD : KUALITAS, WAKTU, DAN, TEORI KENDALA
KONSEP BIAYA DAN SISTEM INFORMASI BIAYA
METODE PENGUMPULAN BIAYA PRODUKSI
Biaya Mutu (The Cost of Quality)dan Akuntasi untuk Kehilangan dalam Proses Produksi (Accounting for Production Losses)
QA DAN PERFORMANCE IMPROVEMENT
VIII. Penentuan Biaya Pesanan
Produk Rusak (setelah UTS)
METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD)
BIAYA BAHAN BAKU Akuntansi Biaya Surisman,SE, M.Ak.
PERTEMUAN KE 9 dan KE 10 Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Akuntansi Biaya I.
METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD)
METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD)
Pendahuluan dan Tinjauan Umum Sistem Informasi Akuntansi
MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen)
4.2. PENENTUAN HARGA POKOK Bagaimana memperhitungkan biaya kepada suatu produk pokok atau pesanan atau jasa, yang dapat dilakukan dengan cara memasukkan.
PENGENDALIAN : BIAYA MATERIAL (Meterials Controlling)
BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS
AKUNTANSI JUST IN TIME 1. JUST IN TIME Just in time adalah filosofi yang dipusatkan pada pengurangan biaya melalui eliminasi persediaan. JIT dikembangkan.
AKUNTANSI DASAR Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan MEDIA MENGAJAR UNTUK SMK/MAK KELAS X.
Transcript presentasi:

eksternal). Biaya kegagalan internal adalah biaya yang terjadi selama Biaya Mutu Dan Akuntansi Kehilangan Dalam Proses Produksi 1. Biaya Mutu Biaya mutu terdiri dari biaya mencapai mutu, serta biaya yang terjadi karena kurangnya mutu. a. Jenis Biaya Mutu - Biaya pencegahan; biaya yang terjadi untuk mencegah terjadinya kegagalan produk. Atau biaya untuk mendesain produk dan sistem produksi bermutu tinggi, termasuk biaya untuk menerapkan dan memelihara sistem. Mulai dari mendesain mutu ke dalam produk dan proses produksi, komponen dan peralatan bermutu tinggi yang harus digunakan, serta pelatihan karyawan. Dilakukan berkala atas peralatan dan mesin. - Biaya penilaian; terjadi untuk mendeteksi kegagalan produk. Terdiri dari biaya inspeksi dan pengujian bahan baku, inspeksi produk selama dan setelah proses produksi, serta biaya untuk memperoleh informasi kepuasan pelanggan atas produk. - Biaya kegagalan; terjadi saat produk gagal (internal maupun eksternal). Biaya kegagalan internal adalah biaya yang terjadi selama proses produksi, seperti biaya sisa bahan baku, biaya barang cacat, biaya pengerjaan kembali, dan terhentinya produksi karena kerusakan mesin atau kehabisan bahan baku. Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang terjadi setelah produk dijual, meliputi biaya untuk memperbaiki dan mengganti produk yang rusak selama garansi, biaya untuk menangani keluhan pelanggan, dan biaya hilangnya penjualan karena ketidakpuasan pelanggan. b. Manajemen Mutu Total (TQM) Merupakan pendekatan tingkat perusahaan atas perbaikan mutu yang mencari cara untuk memperbaiki mutu di semua proses dan aktivitas. TQM telah menjadi filosofi yang mengakar dan suatu cara menjalankan bisnis yang berlaku atas semua area fungsional perusahaan dan seluruh karyawan. http://www.mercubuana.ac.id

meningkatkan biaya pencegahan, akan lebih sedikit produk rusak yang dihasilkan dan biaya mutu total dan menurun. Pendekatan ini mulai pada desain produk sampai ke seluruh proses produksi. Produk harus memenuhi kebutuhan fungsional pelanggan, dan dapat diandalkan serta tahan lama. Produk harus didesain agar mudah diproduksi secara efisien. Selain pencegahan, juga diperlukan penilaian (inspeksi) untuk mencari produk cacat melalui pendekatan yang dinamis. Seperti menggunakan pengendalian proses secara statistik untuk memonitor mutu produk dan mengurangi variabilitasnya. Perbaikan mutu harus merupakan proses terus menerus dari sedikit perbaikan di sana sini. Perbaikan mutu berkelanjutan atau terus menerus perlu usaha konstan setiap orang dalam perusahaan. Mutu meningkat sejalan waktu, proses perbaikan yang berkelanjutan tidak pernah berakhir dan tidak pernah menjadi semakin mudah. Inti konsep perbaikan mutu berkelanjutan adalah gagasan bahwa kondisi ideal bukanlah sesuatu absolut yang dapat diketahui, tapi kondisi itu berubah akibat usaha terus menerus dari individu yang bekerja sama memperbaiki produk. Ada lima aktivitas pokok dalam perbaikan berkesinambungan: - Komunikasi. Berguna memberi informasi sebelum, selama, dan sesudah perbaikan. Komunikasi antara anggota tim, maupun antar tim dalam perusahaan. Memperbaiki kesalahan yang nyata. Perlu penelitian untuk identifikasi permasalahan dan mengatasinya. Penting sekali menerapkan PDCA (Plan, Do, Check, Action) yang dikenal sebagai Siklus Deming. Memandang ke hulu. Mencari sebab masalah menggunakan alat yang dapat memisahkan penyebab dan gejala, yaitu diagram sebab akibat. Dokumentasi masalah dan kemajuan. Agar memudahkan pemecahan masalah yang sama di masa datang. Memantau perubahan. Untuk memastikan telah dilakukan perbaikan secara tuntas. http://www.mercubuana.ac.id 119

Meskipun kadang tidak mudah menentukan atau membebankan 2. Akuntansi Untuk Kerugian Dalam Proses Produksi Dalam Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan a. Akuntansi Untuk Bahan Baku Sisa (Scrap) Bahan baku sisa terdiri dari: - Serbuk atau sisa yang tertinggal setelah bahan baku diproses. Bahan baku cacat tidak dapat digunakan maupun diretur ke pemasok. Bagian rusak akibat kecerobohan karyawan atau kegagalan mesin. Meskipun kadang tidak mudah menentukan atau membebankan biaya bahan baku sisa, tapi catatan jumlah bahan baku sisa sebaiknya disimpan. Jumlah bahan baku sisa sebaiknya ditelusuri sepanjang waktu dan dianalisis untuk menentukan apakah terjadi karena penggunaan ba- han baku yang tidak efisien, dan bagaimana menghilangkannya. Jumlah yang diperoleh dari penjualan bahan baku sisa yang tidak signifikan dapat dipertanggungjawabkan dengan berbagai cara: - Jumlah yang diakumulasikan di Penjualan Bahan Baku Sisa ditutup ke ikhtisar laba rugi dan ditampilkan di Laporan Laba Rugi sebagai Pen- jualan Bahan Baku Sisa atau Pendapatan Lain-lain. Jurnalnya: Kas/piutang Penjualan bahan baku sisa/perbaikan Rp. XXX Rp. XXX - Jumlah yang diakumulasikan dapat dikreditkan ke Harga Pokok Penjualan sehingga mengurangi total biaya yang dibebankan ke Pendapatan Penjualan untuk perioda itu. Sehingga meningkatkan laba perioda itu. Jurnalnya: Kas/piutang Harga pokok Penjualan Rp. XXX Rp. XXX - Jumlah yang diakumulasikan dapat dikreditkan ke Pengendali Overhead Pabrik sehingga mengurangi biaya overhead pabrik untuk perioda itu. Jurnalnya: Kas/piutang Pengendalian overhead pabrik Rp. XXX Rp. XXX - Jika bahan baku sisa dapat ditelusuri langsung ke pesanan individual, jumlah realisasi penjualan bahan baku sisa dapat diperlakukan sebagai pengurang biaya bahan baku yang dibebankan ke pesanan itu. Jurnalnya: http://www.mercubuana.ac.id 121