PENGUATAN SISTEM INOVASI Bahan Ringkas tentang Program BPPT Dr. Tatang A. Taufik Deputi Kepala BPPT Bidang PKT BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI Bahan Ringkas Februari 2013
OUTLINE 1 2 3 4 PENDAHULUAN : PENGUATAN SISTEM INOVASI PRIORITAS 2013 & CONTOH PRAKARSA TIM AHLI 3 PENUTUP 4
OUTLINE 1 2 3 4 PENDAHULUAN : PENGUATAN SISTEM INOVASI PRIORITAS 2013 & CONTOH PRAKARSA TIM AHLI 3 PENUTUP 4
PENGERTIAN SINGKAT Inovasi : proses atau hasil kreativitas pembaruan/perbaikan yang membawa (memberikan) kegunaan/kemanfaatan nyata (komersial/bisnis, ekonomi, sosial, dan/atau budaya); Difusi : suatu proses di mana inovasi dikomunikasikan melalui suatu saluran komunikasi tertentu dalam waktu tertentu di antara para anggota suatu sistem sosial atau masyarakat (Rogers, 1995, 1997); Difusi teknologi adalah kegiatan adopsi dan penerapan hasil inovasi secara lebih ekstensif oleh penemunya dan/atau pihak-pihak lain dengan tujuan untuk meningkatkan daya guna potensinya (UU No. 18 tahun 2002); Pembelajaran : suatu proses belajar (pendidikan-pengajaran, pelatihan, pengkajian, dan praktik serta evaluasi) yang membawa kepada pengembangan diri dan perbaikan sikap, perilaku dan tindakan.
BERAGAM INOVASI, KESALINGTERKAITAN & EFEK RIAK PENGUATAN PEMBELAJARAN Inovasi Bisnis Inovasi Teknologi DIFUSI INOVASI Inovasi Lainnya Inovasi Sosial
PENGUATAN SISTEM INOVASI MENUJU PEMBANGUNAN INDONESIA BERBASIS PENGETAHUAN 2025 UU No. 17/2007 (RPJPN) & Perpres 32/2011 (MP3EI) Lingkungan Global Lingkungan Regional Lingkungan Nasional INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR “Negara Maju & Kekuatan 12 Besar Dunia” EKONOMI BERBASIS PENGETAHUAN MASYARAKAT BERBASIS PENGETAHUAN PENGUATAN SISTEM INOVASI Isu-isu Kontekstual Kemajuan Iptek, Inovasi Ekonomi Pengetahuan Ekonomi Jaringan Globalisasi Faktor-faktor Lokalitas Kecenderungan dan Tantangan Universal
SISTEM INOVASI Sistem inovasi : suatu kesatuan yang mempengaruhi arah perkembangan dan kecepatan inovasi, difusi, dan proses pembelajaran : Pengembangan, penguasaan, pemajuan dan penerapan/pemanfaatan iptek merupakan bagian integral dari sistem inovasi; Bagaimana sub-subsistem (elemen/faktor) berperan, kesalingterkaitannya (termasuk koherensi kebijakannya), dan dinamika interaksinya menentukan atau mempengaruhi kinerja dinamis sistem inovasi.
ELEMEN PENTING SISTEM INOVASI Permintaan (Demand) Konsumen (permintaan akhir) Produsen (permintaan antara) Sistem Politik Pemerintahan Penadbiran (Governance) Kebijakan RPT Sistem Pendidikan dan Litbangyasa Sistem Industri Perusahaan Besar Pendidikan dan Pelatihan Profesi Intermediaries Lembaga Litbangyasa Brokers Pendidikan Tinggi dan Litbangyasa UKM “Matang/ Mapan” Litbangyasa Pemerintah PPBT Supra- dan Infrastruktur Khusus Standar dan Norma Dukungan Inovasi dan Bisnis HKI dan Informasi Perbankan Modal Ventura Framework Conditions Kondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota Sistem Inovasi pada dasarnya merupakan suatu kesatuan dari sehimpunan aktor, kelembagaan, hubungan, jaringan, interaksi dan proses produktif yang mempengaruhi arah perkembangan dan kecepatan inovasi dan difusinya (termasuk teknologi dan praktik baik/terbaik), serta proses pembelajaran. Penyederhanaan sistem inovasi antara lain dapat ditunjukkan dengan bentuk skema ini. Skema ini menunjukkan elemen2 penting sistem dan ilustrasi prosesnya. Cara pandang ini memberikan sandaran dan kerangka kerja bagi kita secara sendiri maupun bersama tentang pentingnya pendekatan sistemik / holistik, ketidaklinieran sifatnya, dan pentingnya interaksi, kemitraan dan sinergitas berbagai elemen sistem serta pentingnya peran pemerintah untuk menghasilkan koherensi berbagai kebijakan terkait yang biasa disebut dengan kebijakan inovasi. Kebijakan Ekonomi Kebijakan ekonomi makro Kebijakan moneter Kebijakan fiskal Kebijakan pajak Kebijakan perdagangan Kebijakan persaingan Kebijakan Keuangan Kebijakan Pendidikan Budaya Sikap dan nilai Keterbukaan terhadap pembelajaran dan perubahan Kecenderungan terhadap Inovasi dan kewirausahaan Mobilitas dan interaksi Kebijakan Promosi & Investasi Infrastruktur Umum / Dasar Kebijakan Industri / Sektoral SDA dan Lingkungan Catatan : RPT = Riset dan Pengembangan Teknologi (Research and Technology Development) PPBT = Perusahaan Pemula (Baru) Berbasis Teknologi.
PENGUATAN SISTEM INOVASI Penguatan sistem inovasi : “membenahi” sistem (holistik, serentak, isu-isu sistemik) secara bersistem : Dari perspektif kebijakan, langkah perbaikan perlu diarahkan untuk membenahi “isu-isu kegagalan sistemik” (systemic failures); Strategi kebijakan perlu dikembangkan sebagai suatu kesatuan kerangka kebijakan inovasi/KKI (innovation policy framework).
ISU POKOK KEBIJAKAN INOVASI Isu Kebijakan Kelembagaan & Daya Dukung Iptek serta Absopsi oleh Industri 2 Interaksi & Pelayanan 3 Fokus & Keterpaduan Rantai Nilai 5 Sistem Pendidikan dan Litbangyasa Pendidikan dan Pelatihan Profesi Pendidikan Tinggi dan Litbang Litbang Pemerintah Sistem Industri Perusahaan Besar UKM “Matang/ Mapan” PPBT Intermediaries Lembaga Litbangyasa Brokers Konsumen (permintaan akhir) Produsen (permintaan antara) Permintaan (Demand) Framework Conditions Kondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota Perbankan Modal Ventura Supra- dan Infrastruktur Khusus HKI dan Informasi Dukungan Inovasi dan Bisnis Standar dan Norma Budaya Sikap dan nilai Keterbukaan terhadap pembelajaran dan perubahan Kecenderungan terhadap Inovasi dan kewirausahaan Mobilitas dan interaksi Kebijakan Ekonomi Kebijakan ekonomi makro Kebijakan moneter Kebijakan fiskal Kebijakan pajak Kebijakan perdagangan Kebijakan persaingan Kebijakan Industri/ Sektoral Kebijakan Keuangan Sistem Politik Pemerintahan Penadbiran (Governance) Kebijakan RPT Kebijakan Promosi & Investasi Infrastruktur Umum/ Dasar Kebijakan Pendidikan SDA dan Lingkungan Global Keselarasan dengan Tantangan Global 6 Lingkungan / Kerangka Umum 1 Budaya Inovasi 4 Isu Kebijakan
IKLIM/LINGKUNGAN (bagi inovasi dan bisnis). KATA KUNCI 1 6 2 Kerangka Kebijakan Inovasi : Heksagon 5 3 4 IKLIM/LINGKUNGAN (bagi inovasi dan bisnis). PENYEDIA (SUPPLY) & PENGGUNA (DEMAND). KETERKAITAN/INTERAKSI, JARINGAN, PELAYANAN. BUDAYA KREATIF-INOVATIF. FOKUS - KETERPADUAN, KOORDINASI - KOHERENSI. DINAMIKA GLOBAL.
AGENDA POKOK PENGUATAN SISTEM INOVASI DI INDONESIA 1 6 2 Kerangka Kebijakan Inovasi : Heksagon 5 3 4 Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi dan bisnis. Memperkuat kelembagaan dan daya dukung iptek/litbangyasa dan mengembangkan kemampuan absorpsi oleh industri, khususnya UKM. Menumbuhkembangkan kolaborasi bagi inovasi dan meningkatkan difusi inovasi, praktik baik/terbaik dan/atau hasil litbangyasa serta meningkatkan pelayanan berbasis teknologi. Mendorong budaya inovasi. Menumbuhkembangkan dan memperkuat keterpaduan pemajuan sistem inovasi dan klaster industri nasional dan daerah. Penyelarasan dengan perkembangan global.
PENGUATAN SISTEM INOVASI KKI merupakan kerangka kerja kolaboratif sebagai pijakan bersama (common platform) para pihak bagi pengembangan sinergitas dan koherensi kebijakan dan tindakan implementasi operasionalnya; Langkah-langkah diarahkan untuk memperkuat kolaborasi sinergis dan meningkatkan koherensi; Prakarsa/model : sebagai “titik masuk”, miniatur, ditempatkan dalam kerangka bersistem (tidak parsial); Para pihak dituntut semakin mampu memperbaiki, menyesuaikan dan mengembangkan diri untuk berkontribusi dan berprestasi dalam penguatan sistem inovasi nasional, maupun pada tataran daerah.
STRATEGI : ‘FLAGSHIP’ PROGRAM (SUB PROGRAM) Pro Poor ... Pro Job ... Pro Growth ... Pro Environment ... Pro Innovation ...
INISIATIF (PRAKARSA) STRATEGIS PENGUATAN SISTEM INOVASI Penguatan Sistem Inovasi Daerah : sebagai wahana untuk memperkuat pilar-pilar bagi penumbuhkembangan kreativitas-keinovasian di tingkat daerah, di mana penguatan sistem inovasi daerah merupakan bagian integral dari penguatan sistem inovasi nasional. Pengembangan Klaster Industri : sebagai wahana untuk mengembangkan potensi kolektif terbaik kewilayahan dan meningkatkan daya saing industrial. Pengembangan Jaringan Inovasi : sebagai wahana membangun keterkaitan dan kemitraan antar aktor utama, serta mendinamisasikan aliran pengetahuan, inovasi, difusi, dan pembelajaran. Pengembangan Teknoprener : sebagai wahana modernisasi bisnis/ekonomi & sosial, serta mengembangkan budaya inovasi. Penguatan Pilai-pilar Tematik SI : sebagai wahana memperbaiki elemen-elemen penguatan sistem yang bersifat tematik dan kontekstual.
Visi & Misi Pembangunan (termasuk Pembangunan Daerah) MATRIKS KERANGKA KEBIJAKAN INOVASI DAN INISIATIF STRATEGIS PENGUATAN SISTEM INOVASI Visi & Misi Pembangunan (termasuk Pembangunan Daerah) Tema Inisiatif Strategis Klaster Industri Jaringan Inovasi Pilar-pilar Tematik SID Teknoprener Kerangka Kebijakan Inovasi Kerangka Umum Kelembagaan, Daya Dukung, Kap. Absorpsi Interaksi/Keterkaitan, Pelayanan Budaya Inovasi Fokus, Keterpaduan Rantai Nilai Perkembangan Global Flagship Programs
OUTLINE 1 2 3 4 PENDAHULUAN : PENGUATAN SISTEM INOVASI PRIORITAS 2013 & CONTOH PRAKARSA TIM AHLI 3 PENUTUP 4
FOKUS PRIORITAS KONTRIBUSI BPPT DALAM SISTEM INOVASI Kontribusi penting BPPT dalam “penguatan sistem inovasi” di Indonesia Kontribusi pada Reformasi Kebijakan Inovasi Nasional Landasan legal yang lebih “mengikat” & Rujukan yang lebih “longgar” Peningkatan kapasitas & Perluasan jangkauan (difusi) Kontribusi pada pengembangan Percontohan sebagai Kisah Sukses (Success Story) Percontohan implementasi, Peningkatan Kapasitas (Pembelajaran), Difusi, Scalability Fokus Strategi Generik Prioritas Bentuk Pertimbangan Penting IKU / KPI
Visi & Misi Pembangunan (termasuk Pembangunan Daerah) MATRIKS KERANGKA KEBIJAKAN INOVASI DAN INISIATIF STRATEGIS PENGUATAN SISTEM INOVASI Visi & Misi Pembangunan (termasuk Pembangunan Daerah) Tema Inisiatif Strategis Klaster Industri Jaringan Inovasi Pilar-pilar Tematik SID Teknoprener Kerangka Kebijakan Inovasi Kerangka Umum Kelembagaan, Daya Dukung, Kap. Absorpsi Interaksi/Keterkaitan, Pelayanan Budaya Inovasi Fokus, Keterpaduan Rantai Nilai Perkembangan Global Flagship Programs
PENGEMBANGAN TEKNOPRENER Sasaran Strategis BPPT : Memacu perekayasaan teknologi untuk mendukung peningkatan daya saing daerah, industrial, dan bisnis. Urgensi : Teknoprener (UKM inovatif dan perusahaan pemula berbasis teknologi/PPBT) sangat penting bagi percepatan revitalisasi ekonomi (modernisasi ekonomi, peningkatan produktivitas & pertumbuhan ekonomi yang berkualitas). Teknoprener berperan penting bagi perkembangan inovasi menuju ekonomi berbasis pengetahuan. Teknoprener berperan penting bagi peningkatan kesempatan usaha dan kesempatan kerja. Teknoprener berperan penting untuk mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Lokasi : Nasional & beberapa daerah percontohoan Dasar : Inpres Nomor 6/2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM (Bag III Pengembangan Kewirausahaan dan SDM – Kebijakan B : Mendorong tumbuhnya kewirausahaan yang berbasis teknologi). Perpres Nomor 32 tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011 – 2025. Peran BPPT dalam mendukung penguatan sistem inovasi. Pengalaman atas prakarsa sebelumnya dalam pengembangan Pusat Inovasi UMKM.
Informasi Kinerja DAlAm Arsitektur Program UNTUK KONTRIBUSI NASIONAL 2013 Penguatan Sistem Inovasi di INDONESIA DAMPAK KONTRIBUSI NASIONAL DALAM : REFORMASI KEBIJAKAN INOVASI/TEKNOLOGI NASIONAL PROGRAM 1. Pengembangan Sistem Nasional Audit Teknologi (SNAT) 2. Pengembangan Teknoprener OUTCOME ESELON I Contoh matriks Rencana Aksi dan Roadmap Di Bagian Lampiran Prakarsa Pengembangan SNAT Prakarsa Penguatan Sistem Inovasi Daerah Prakarsa Pengembangan Klaster Industri Prakarsa Pengembangan Jaringan Inovasi Prakarsa Pengembangan Teknoprener OUTPUT KEGIATAN Alih Pengetahuan Pengembangan Kelembagaan Pengkajian Fora Alih Pengetahuan Policy/Technical Assistance Fora Pelayanan Teknologi lainnya Alih Pengetahuan Policy/Technical Assistance Fora Pelayanan Teknologi lainnya Alih Pengetahuan Policy/Technical Assistance Fora Pelayanan Teknologi lainnya Alih Pengetahuan Policy/Technical Assistance Fora Pelayanan Teknologi lainnya KEGIATAN SUB KEGIATAN Tim/Pokja Perangkat kerja dll Tim Dokumen Legal dll Tim Perangkat kerja dll Tim Lokasi Kawasan dll Tim Lembaga dll INPUT PAT PPKPDS PPKIT PPKDT BIT
INOVASI & MODERNISASI SUMBER PERKEMBANGAN EKONOMI Perbaikan Bisnis yang Ada (Existing) PJPB (BDSP) Keterkaitan PI UMKM Pengetahuan & Kompetensi Siklus yang Makin Menguat (Dari vicious cycle menjadi virtuous cycle) INKUBATOR Rantai Nilai Inovasi & Difusi Faktor keunggulan lokalitas Pembelajaran, termasuk Litbangyasa Penyediaan pengetahuan/ teknologi Interaksi & Keterkaitan Rantai Nilai Produksi Daya Saing yang Lebih Tinggi Investasi untuk Inovasi Investasi Dari Luar Pengembangan Bisnis Baru ROI yang Lebih Tinggi Investasi (& perdagangan) Ke Luar PJPB (BDSP) : Penyedia Jasa Pengembangan Bisnis (Business Development Service Provider) Inkubator : Inkubator bisnis berbasis teknologi
HUBUNGAN ANTARA BPPT DENGAN PUSAT INOVASI UMKM (PI UMKM) Pusat Inovasi memiliki suatu fungsi “antarmuka” yang bisa dibentuk dari: Peningkatan lembaga yang telah ada (mis. Litbangyasa, perguruan tinggi, dll.); dan/atau Pembentukan organisasi yang baru. Center of Excellence (Competence) PI UMKM Lembaga Terkait PI UMKM PI UMKM Entitas Lain Pemda setempat BPPT & Mitra PI UMKM PI UMKM UMKM PI UMKM PI UMKM Lembaga Litbangyasa PI UMKM Kerangka SI / KI Stakeholders Kunci Lembaga Pembiayaan SI : Sistem Inovasi KI : Klaster Industri
UNTUK BISNIS : 10 JENIS INOVASI Keuangan Proses. Penawaran (Offering) Delivery 1. Model Bisnis (Business Model) Bagaimana mendapatkan imbalan 2. Jaringan (Networking) Bagaimana membentuk kepemilikan . 3. Proses Inti (Core Process) Bagaimana memberikan nilai tambah terhadap yang ditawarkan 4. Enabling Process Bagaimana mendukung porses inti 5. Kinerja Produk (Product Performance) Bagaimana merancang penawaran inti 6. Sistem Porduk (Product System) Bagaimana meningkatkan penawaran inti 7. Layanan (Service) Bagaimana tetap berhubungan dengan pelanggan setelah pemeblian 8. Channel Bagaimana menyampaikan penawaran ke pasar 9. Brand Bagaimana mengkomunikasikan penawaran 10. Customer Experience Bagaimana mengintegrasikan hubungan pelanggan keseluruhan Sumber : Doblin Group (Larry Keeley)
GLOBALISASI GLOBALISASI Social Economy Politics Culture Human Rights Democracy GLOBALISASI Social Economy Politics Culture International Trade IPR Standards Environmental Sustainability Innovation System (incl. Human resources & technological capability)
ELEMEN PENTING ELEMEN KKI KETERANGAN 1. Iklim yang kondusif Infra- & suprastruktur umum & khusus (termasuk pelayanan publik spt perijinan) Keuangan/pembiayaan Insentif 2. Kelembagaan & daya dukung iptek, serta kapasitas absorpsi UKM Pusat Inovasi & kompetensi PI Peningkatan kapasitas (calon) pengguna (beneficiaries) 3. Jaringan & Pelayanan berbasis teknologi/pengetahuan Jaringan pengetahuan/inovasi Proses pelayanan bernilai tambah (dari PI) Keberlanjutan ~ model bisnis 4. Budaya inovasi Edukasi & pembelajaran Mindset & motivasi Apresiasi 5. Fokus & Keterpaduan Strategi bisnis/pasar 6. Penyelarasan dengan perkembangan global Adaptasi terhadap dinamika global (standar, HKI, lingkungan, perdagangan internasional, dsb.)
PI-UMKM BDSP (Penyedia Jasa Pengembangan Bisnis) UMKM Inovatif PUSAT INOVASI PUSAT INOVASI (PI) adalah suatu organisasi atau unit organisasi yang berfungsi sebagai simpul, hub atau gateway dari jaringan kemitraan yang memberikan jasa layanan terpadu untuk menumbuhkembangkan UMKM inovatif. sebagai salah satu “ujung tombak” aktivitas litbangyasa yang bermuara pada dampak ekonomi, sosial & budaya (inovasi & kewirausahaan, difusi & pembelajaran) Bentuk : PI-UMKM BDSP (Penyedia Jasa Pengembangan Bisnis) UMKM Inovatif PI-UMKM Inkubator Teknoprener Baru/Pemula (UMKM Inovatif Baru/Pemula)
PELAYANAN “MINIMUM” SEBAGAI PI PI (PI UMKM) wajib memberikan layanan terpadu di bidang : Jasa Layanan Berbasis Teknologi/Pengetahuan (mis. : desain, prototyping, pengujian, inkubasi bisnis berbasis teknologi, pengembangan bisnis, dsb.) Pengembangan SDM UMKM. Intermediasi/Jejaring Bisnis UMKM. Fasilitasi Akses Pembiayaan. Catatan : 1 & 2 : pelayanan teknis dari “kompetensi inti” PI UMKM 3 & 4 : peran intermediasi/fasilitasi PI UMKM
CONTOH IMPLEMENTASI DI DAERAH OTONOM
Mitra Daerah Kerjasama: Kabupaten/Kota Kontinental Kepulauan Khusus: Perbatasan Khusus: Tertinggal 2 9 1 3 11 6 4 8 5 7 10 KE SUMATERA : Kab. Pelalawan Kab. Kep. Anambas Kota Pagaralam KE JAWA : Kota Tangsel Kota Cimahi Kota Pekalongan Kab. Banyumas Kab. Ngawi KE KALIMANTAN : Kab. Kapuas Hulu KE BALI-NT : Kab. Bangli KE SULAWESI : Kab. Bantaeng
Informasi Kinerja DAlAm Arsitektur Program UNTUK PERCONTOHAN DAERAH 2013 Penguatan Sistem Inovasi di INDONESIA DAMPAK KONTRIBUSI NASIONAL DALAM : PERCONTOHAN NASIONAL PENGUATAN SISTEM INOVASI DI DAERAH OTONOM PROGRAM 1. Percontohan Nasional Penguatan Sistem Inovasi di Daerah Otonom Koridor Ekonomi Sumatera - Kabupaten Pelalawan 2. Percontohan Nasional Penguatan Sistem Inovasi di Daerah Otonom Koridor Ekonomi Jawa – Kota Pekalongan OUTCOME ESELON I Prakarsa Penguatan Sistem Inovasi Daerah Prakarsa Pengembangan Klaster Industri Unggulan Daerah Prakarsa Pengembangan Jaringan Inovasi Prakarsa Pengembangan Teknoprener Prakarsa Pengembangan Pilar Tematik OUTPUT KEGIATAN Alih Pengetahuan Policy/Technical Assistance Fora Pelayanan Teknologi lainnya Alih Pengetahuan Policy/Technical Assistance Fora Pelayanan Teknologi lainnya Alih Pengetahuan Policy/Technical Assistance Fora Pelayanan Teknologi lainnya Alih Pengetahuan Policy/Technical Assistance Fora Pelayanan Teknologi lainnya Alih Pengetahuan Pengembangan Kelembagaan Pengkajian Fora KEGIATAN SUB KEGIATAN Tim Dokumen Legal dll Tim Perangkat kerja dll Tim Lokasi Kawasan dll Tim Lembaga dll Tim/Pokja Perangkat kerja dll INPUT PPKPDS PPKIT PPKDT BIT PAT
Tuah Negeri Seiya Sekata KABUPATEN PELALAWAN Negeri Amanah Tuah Negeri Seiya Sekata
VISI KABUPATEN PELALAWAN TERWUJUDNYA KABUPATEN PELALAWAN MAJU DAN SEJAHTERA, MELALUI PEMBERDAYAAN EKONOMI KERAKYATAN YANG DIDUKUNG OLEH PERTANIAN YANG UNGGUL DAN INDUSTRI YANG TANGGUH DALAM MASYARAKAT YANG BERADAT, BERIMAN, BERTAQWA DAN BERBUDAYA MELAYU TAHUN 2030 VISI 2011 – 2016 PEMBAHARUAN MENUJU KEMANDIRIAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT KABUPATEN PELALAWAN
TUJUAN Umum : Mendorong percepatan pembangunan Kabupaten Pelalawan yang progresif dan berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan. Khusus : Mendorong penguatan sistem inovasi untuk mendukung pembangunan Kabupaten Pelalawan sebagai salah satu dari 20 Kabupaten Paling Kompetitif di Indonesia Tahun 2020.
Prakarsa Pelalawan ~ P20/20 2% Investasi Input Mencapai 2% rasio Litbangyasa/PDRB (GERD/GDP) Proses 6 Kerangka Kebijakan Inovasi 5 Program Prioritas Daerah ① Penguatan sistem inovasi daerah ② Pengembangan klaster industri unggulan daerah ③ Pengembangan jaringan inovasi ④ Pengembangan teknoprener ⑤ Pengembangan pilar-pilar tematik ① Mengembangkan iklim yang kondusif bagi inovasi dan bisnis ② Memperkuat kelembagaan dan daya dukung iptek/litbangyasa dan mengembangkan kemampuan absorpsi oleh industri, khususnya UKM ③ Menumbuhkembangkan kolaborasi bagi inovasi dan meningkatkan difusi inovasi, serta meningkatkan pelayanan berbasis teknologi ④ Mendorong budaya inovasi ⑤ Menumbuhkembangkan dan memperkuat keterpaduan pemajuan sistem inovasi ⑥ Penyelarasan dengan perkembangan global Kinerja Menjadi salah satu dari 20 kabupaten paling kompetitif di Indonesia tahun 2020
TEMA MENDASAR PEMBANGUNAN Sejahtera, Berkeadilan, Aman Ekonomi Berdaya Saing Budaya Melayu yang Kreatif & Maju Pelayanan Publik Prima Pembangunan Berkelanjutan
“TEMA PRIORITAS” FLAGSHIP PROGRAMS 1. Penguatan Sistem Inovasi Daerah Percepatan pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan 2. Pengembangan Klaster Industri Unggulan Daerah KI Sawit KI Wisata KI Kreatif 3. Pengembangan Jaringan Inovasi Teknopolitan Pelalawan 4. Pengembangan Teknoprener Bisnis inovatif 5. Pengembangan Pilar-pilar Tematik Inovasi Hijau
TEMA MENDASAR Pelayan publik prima terstandar Pelayanan dasar berkualitas yang inklusif (pendidikan & kesehatan) Perijinan bisnis dan investasi Sistem transportasi & logistik Energi daerah Air bersih Sistem infokom Kehidupan yang lebih sejahtera, berkeadilan & aman Pengangguran , kemiskinan & kesenjangan yang rendah Aman, ramah & nyaman Ekonomi berdaya saing Pertumbuhan ekonomi tinggi berkualitas dengan keunggulan khas Pelalawan Ekonomi kreatif Ketahanan pangan Pusat Inovasi/Teknologi Terbuka Pembangunan berkelanjutan Bumi Pelalawan hijau, bersih & asri Pengelolaan persampahan & lingkungan Budaya Melayu yang kreatif & maju Karya budaya khas Wisata Pelalawan Ruang/fasilitas publik terbuka (creative-cultural centers)
1. TEMA PENTING PSID TEMA PRIORITAS CATATAN Baseline survey Kondisi faktual (data) terdokumentasi 1. Perencanaan pembangunan daerah berbasis pengetahuan yang berkelanjutan RPJMD RPJPD Roadmap PSID Dokumen revisi & adopsi 2. Pelayanan Dasar Prima (peningkatan pelayanan publik & investasi/bisnis, pembangunan inklusif) Perijinan Pedoman Pelayanan Perijinan Terpadu Pendidikan Gagasan & prakarsa implementasi perbaikan pendidikan untuk semua 3. Pembangunan inklusif & berkelanjutan Pendidikan (di Teknopolitan) Rencana Pendidikan Vokasi (SMK, AK) Rencana STTP Trust society – Kohesi sosial Pembangunan partisipatif Pembangunan hijau Gagasan & prakarsa implementasi 4. Budaya Melayu yang kreatif & maju Ruang/fasilitas publik terbuka (creative-cultural centers) Gagasan, konsep pengembangan & prakarsa implementasi
1. CONTOH PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH (1) Elemen Kebijakan Inovasi OUTPUT OUTCOME 1. Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi dan bisnis 1.1 Rekomendasi kelembagaan strategis PSID 1.2 Kajian (review) RPJPD 1.3 Kajian (review) RPJMD 1.4 Kajian (review) Strategi Inovasi Daerah 1.5 Pemetaan SID 1.6 Rumusan roadmap Penguatan Sistem Inovasi Daerah (PSID 1.7 Rekomendasi PSID Outcome terkait 1.1 Adopsi rekomendasi kelembagaan strategis PSID 1.2 Adopsi acuan penyelarasan RPJPD 1.3 Adopsi acuan penyelarasan RPJMD 1.4 Adopsi acuan penyelarasan dokumen Strategi Inovasi Daerah 1.5 Adopsi rekomendasi PSID 1.6 Meningkatnya investasi berinovasi di daerah
1. CONTOH PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH (2) Elemen Kebijakan Inovasi OUTPUT OUTCOME 2. Memperkuat kelembagaan dan daya dukung iptek/litbangyasa dan mengembangkan kemampuan absorpsi oleh industri, khususnya UKM Output dari Kegiatan/Sub Kegiatan Outcome terkait 3. Menumbuhkembangkan kolaborasi bagi inovasi dan meningkatkan difusi inovasi, praktik baik/terbaik dan/atau hasil litbangyasa serta meningkatkan pelayanan berbasis teknologi
1. CONTOH PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH (3) Elemen Kebijakan Inovasi OUTPUT OUTCOME 4. Mendorong budaya inovasi Output dari Kegiatan/Sub Kegiatan Outcome terkait 5. Menumbuhkembangkan dan memperkuat keterpaduan pemajuan sistem inovasi dan klaster industri nasional dan daerah 6. Penyelarasan dengan perkembangan global
2. TEMA PENTING PKIUD TEMA PRIORITAS CATATAN Baseline survey Kondisi faktual (data) terdokumentasi 1. Perencanaan pembangunan daerah berbasis pengetahuan yang berkelanjutan RPJMD (masukan PKIUD) RPJPD (masukan PKIUD) Roadmap PKIUD Dokumen revisi & adopsi 2. Peningkatan nilai tambah KI sawit Dokumen rencana aksi Kelembagaan Model bisnis Gagasan & prakarsa implementasi 3. Peningkatan nilai tambah KI wisata 4. Keunggulan Pelalawan Branding
3. TEMA PENTING PJI TEMA PRIORITAS CATATAN Baseline survey Kondisi faktual (data) terdokumentasi 1. Perencanaan pembangunan daerah berbasis pengetahuan yang berkelanjutan RPJMD (masukan PJI) RPJPD (masukan PJI) Roadmap PJI Dokumen revisi & adopsi 2. Lanjutan Persiapan Teknopolitan Dokumen rencana lanjutan Dokumen peraturan/ pedoman KLHS Kelembagaan Koordinasi AMDAL Dokumen, adopsi & prakarsa implementasi Ground breaking 3. Peningkatan koordinasi & kerjasama untuk Teknopolitan Sosialisasi & Promosi Kerjasama Modul/materi Dukungan kerjasama & implementasi
4. TEMA PENTING P TEKNOPRENER PRIORITAS CATATAN Baseline survey Kondisi faktual (data) terdokumentasi 1. Perencanaan pembangunan daerah berbasis pengetahuan yang berkelanjutan RPJMD (masukan PTEKN) RPJPD (masukan PTEKN) Roadmap PTEKN Dokumen revisi & adopsi 2. Pengembangan PI Dokumen rencana aksi Kelembagaan Prakarsa implementasi 3. Prakarsa pelayanan PI Talent scouting Pelayanan 4. Skema pembiayaan teknoprener Adopsi & prakarsa implementasi
5. TEMA PENTING P PILAR TEMATIK PRIORITAS CATATAN Baseline survey Kondisi faktual (data) terdokumentasi 1. Perencanaan pembangunan daerah berbasis pengetahuan yang berkelanjutan RPJMD (masukan PTEM) RPJPD (masukan PTEM) Roadmap PTEM Koordinasi untuk dokumen, adopsi & prakarsa implementasi 2. Pengembangan energi (PTPSE & B2TE) Dokumen rencana Percontohan 3. Pengembangan air bersih (PTL) 4. Pengembangan sistem manajemen persampahan (PTL & BTL) 5. Pengembangan sistem transportasi (PTIST) 6. Pengembangan sistem infokom/ E-evelopment (PTIK & B Ipteknet) Catatan : PAT ~ Peran prioritas : intermediasi (koordinasi & fasilitasi kerjasama) & audit teknologi
OUTLINE 1 2 3 4 PENDAHULUAN : PENGUATAN SISTEM INOVASI PRIORITAS 2013 & CONTOH PRAKARSA TIM AHLI 3 PENUTUP 4
TIM AHLI (MITRA BESTARI) - TUGAS Memberikan masukan kepada Kepala BPPT dalam penguatan sistem inovasi di Indonesia, sesuai dengan lingkup prioritas program/kegiatan penguatan sistem inovasi oleh BPPT; Membantu pelaksanaan bimbingan, konsultasi dan fasilitasi tertentu dalam perencanaan, implementasi, pemantauan, evaluasi dan perbaikan program/kegiatan BPPT dalam penguatan sistem inovasi di Indonesia; Membantu pelaksanaan bimbingan, konsultasi dan fasilitasi tertentu dalam mendorong gerakan penguatan sistem inovasi di Indonesia, termasuk peningkatan peran para Relawan Indonesia Berinovasi di daerah.
OUTLINE 1 2 3 4 PENDAHULUAN : PENGUATAN SISTEM INOVASI PRIORITAS 2013 & CONTOH PRAKARSA TIM AHLI 3 PENUTUP 4
CATATAN PENUTUP Membangun/memperkuat “sistem” Ekosistem yang semakin mendukung Pendekatan “sistemik”; termasuk peningkatan efektivitas peran pemerintah (a.l. penghapusan hambatan & pemberian dukungan tertentu/selektif secara cerdas). Nilai tambah/daya saing & Kohesi sosial Basis pengetahuan; kreativitas; kewirausahaan; jaringan; inovasi; difusi; pembelajaran; trust society. Kemitraan, jaringan, inklusivitas, keberlanjutan mutlak dikembangkan dalam setiap prakarsa memulai dari “kelompok kecil”, prakarsa kontekstual, dalam kerangka holistik. Terobosan untuk meningkatkan “kisah-kisah sukses” & knowledge sharing …. Gerakan … Partisipasi masyarakat…. Para Relawan Indonesia Berinovasi ... Digalang, dibimbing … beraktivitas nyata sebagai “solusi”... actions speak louder than words ...
Salam Inovasi Indonesia Gerakan Membangun Sistem Inovasi, Daya Saing dan Kohesi Sosial di seluruh Wilayah Nusantara Salam Inovasi Indonesia Terima Kasih DB PKT Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Gedung II BPPT, Lt 13 Jl. MH. Thamrin 8, Jakarta 10340 Telp. (021)-316 9441 Fax. (021)-319 24127 http://www.bppt.go.id http://gin.web.id
TANTANGAN : PEMBANGUNAN BERBASIS PENGETAHUAN Kesejahteraan/Kemakmuran, Kemandirian & Peradaban Bangsa SDM yang terdidik, kreatif, dan terampil Infrastruktur komunikasi yang dinamis Sistem inovasi yang efektif Pemerintahan, insentif ekonomi dan rejim kelembagaan yang mendukung Knowledge Economy Knowledge Society Sistem informasi dan komunikasi Pembelajaran seumur hidup dan budaya inovasi Sistem inovasi yang efektif Modal sosial Kepemimpinan/kepeloporan dalam pemajuan sosial budaya masyarakat Rejim kebijakan yang kondusif Daya Saing dan Kohesi Sosial; Kebutuhan Dasar; Kedaulatan MP3EI POTENSI EKONOMI MELALUI KORIDOR EKONOMI KEMAMPUAN SDM DAN IPTEK NASIONAL KONEKTIVITAS Sistem Inovasi Dengan mencermati beragam dinamika perubahan yang telah, sedang dan akan kita hadapi, maka pembanguna ke depan akan semakin kompleks dan semakin memerlukan upaya-upaya yang lebih bertumpu pada pengembangan dan pemanfaatan pengetahuan (knowledge). Upaya ke depan perlu lebih mendorong berkembangnya ekonomi pengetahuan (knowledeg economy) dan masyarakat yang semakin berpengetahuan (knowledeg society). Setiap negara ataupun daerah dihadapkan kepada beragam kecenderungan dan tantangan universal. Namun di sisi lain, upaya-upaya pembangunan juga perlu senantiasa memperhatikan isu-isu kontekstual sesuai dengan karakteristik dan potensi negara ataupun daerahnya. Dalam kaitan ini, semakin diyakini bahwa penguatan sistem inovasi menjadi kunci dalam pembangunan, baik pada tataran nasional maupun daerah. Isu-isu Kontekstual Kemajuan Iptek, Inovasi Ekonomi Pengetahuan Ekonomi Jaringan Globalisasi Faktor-faktor Lokalitas Kecenderungan dan Tantangan Universal
PENGUATAN SISTEM INOVASI DALAM PEMBANGUNAN (NASIONAL & DAERAH) Kebutuhan Dasar & Perlindungan Masyarakat (Basic Needs, Protection/ Security - Public Interests) Penguatan Sistem Inovasi Untuk percepatan pembangunan (nasional & daerah) yang lebih “berbasis pengetahuan/ teknologi” pertumbuhan tinggi & berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan Daya Saing & Kohesi Sosial (Enabling & Strengthening : Nilai Tambah - Produktivitas) Kepentingan Kedaulatan Negara (Sovereignity – Kemandirian, Hankam)
ELEMEN PENTING SISTEM INOVASI Permintaan (Demand) difusi inovasi Konsumen (permintaan akhir) Produsen (permintaan antara) PROSES PEMBELAJARAN Intermediasi Sistem Politik Pemerintah Penadbiran (Governance) Kebijakan RPT Discovery invensi Discovery invensi Sistem Pendidikan dan Litbang Sistem Industri Perusahaan Besar Pendidikan dan Pelatihan Profesi Intermediaries Lembaga Litbangyasa Brokers Pendidikan Tinggi dan Litbang UKM “Matang/ Mapan” Litbang Pemerintah PPBT Supra- dan Infrastruktur Khusus Standar dan Norma Dukungan Inovasi dan Bisnis HKI dan Informasi Perbankan Modal Ventura Framework Conditions Kondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota Sistem Inovasi pada dasarnya merupakan suatu kesatuan dari sehimpunan aktor, kelembagaan, hubungan, jaringan, interaksi dan proses produktif yang mempengaruhi arah perkembangan dan kecepatan inovasi dan difusinya (termasuk teknologi dan praktik baik/terbaik), serta proses pembelajaran. Penyederhanaan sistem inovasi antara lain dapat ditunjukkan dengan bentuk skema ini. Skema ini menunjukkan elemen2 penting sistem dan ilustrasi prosesnya. Cara pandang ini memberikan sandaran dan kerangka kerja bagi kita secara sendiri maupun bersama tentang pentingnya pendekatan sistemik / holistik, ketidaklinieran sifatnya, dan pentingnya interaksi, kemitraan dan sinergitas berbagai elemen sistem serta pentingnya peran pemerintah untuk menghasilkan koherensi berbagai kebijakan terkait yang biasa disebut dengan kebijakan inovasi. Kebijakan Ekonomi Kebijakan ekonomi makro Kebijakan moneter Kebijakan fiskal Kebijakan pajak Kebijakan perdagangan Kebijakan persaingan Kebijakan Keuangan Kebijakan Pendidikan Budaya Sikap dan nilai Keterbukaan terhadap pembelajaran dan perubahan Kecenderungan terhadap Inovasi dan kewirausahaan Mobilitas dan interaksi Kebijakan Promosi & Investasi Infrastruktur Umum/ Dasar Kebijakan Industri / Sektoral SDA dan Lingkungan Catatan : RPT = Riset dan Pengembangan Teknologi (Research and Technology Development) PPBT = Perusahaan Pemula (Baru) Berbasis Teknologi.
SUBSISTEM & KETERKAITAN MULTIDIMENSI SISTEM INOVASI Sistem Inovasi Nasional “industrial cluster-wise” Sub-national Innovation System “Region-wise” Sub-national Innovation System Daerah A SID Daerah C SID Klaster Industri 3 Sektor I Klaster Industri 1 “Sector-wise” Sub-national Innovation System Klaster Industri 1-A Klaster Industri 2-C Klaster Industri 3-B Klaster Industri 1-Z Klaster Industri: Sektor II SITI : Sistem Inovasi Tekno-Industri. Sektor III SID : Sistem Inovasi Daerah.
DINAMIKA INTERAKSI TRIPLE HELIX SISTEM INOVASI Akademia Industri Pemerintah Pemerintah mendominasi lingkaran/spiral lainnya Koordinasi birokratis top-down Mentalitas “proyek besar” Industri: national champion Perguruan tinggi: terutama berperan sebagai lembaga pengajaran Tri-literal network dan Organisasi Hybrid Hubungan/interaksi antar kelembagaan dalam “pusaran spiral” sebagai “proses transisi tanpa akhir dan dinamis” Perguruan tinggi : melaksanakan riset dasar dan penyediaan SDM Industri : perusahaan terhubungkan oleh pasar Pemerintah : dibatasi pada penanggulangan kegagalan pasar Mentalitas individualistik Unit-unit antarmuka (interface) pada garis batas yang ketat. 1 Pemerintah Akademia Industri Litbangyasa & PT Pemerintah Bisnis 2 Sumber : Disesuaikan seperlunya dari Etzkowitz dan Leydesdorff (2000). 3
SIN, SID, KI, JI = PENDEKATAN SISTEM Industri Terkait Pembeli Industri Pemasok Industri Inti Industri Pendukung Lembaga pendukung
PENGEMBANGAN TEKNOPRENER 2013 (1) Elemen Kebijakan Inovasi OUTPUT OUTCOME 1. Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi dan bisnis 1.1 Pengkajian skema insentif pengembangan teknoprener 1.1 Pedoman umum skema insentif pengembangan teknoprener di Indonesia 1.2 Rekomendasi kebijakan skema insentif pengembangan teknoprener 1.2 Instrumen legal (Peraturan Menteri) sebagai acuan implementasi skema insentif pengembangan teknoprener 1.3 Draf Blue Print (Cetak Biru) dan Roadmap (Petarencana) Pengembangan Pusat Inovasi 1.3 Blue Print (Cetak Biru) dan Roadmap (Petarencana) Pengembangan Pusat Inovasi
PENGEMBANGAN TEKNOPRENER 2013 (2) Elemen Kebijakan Inovasi OUTPUT OUTCOME 2. Memperkuat kelembagaan dan daya dukung iptek/litbangyasa dan mengembangkan kemampuan absorpsi oleh industri, khususnya UKM 2.1 Revisi Pedoman Pengembangan dan Pengelolaan Pusat Inovasi 2.1 Pedoman Pengembangan dan Pengelolaan Pusat Inovasi 2.2 Rekomendasi kebijakan pengembangan teknoprener 2.2 Instrumen legal sebagai acuan implementasi pengembangan teknoprener 2.3 Modul pelatihan pengelola atau fasilitator PI Inkubator Bisnis 2.4 Pelatihan calon pengelola atau fasilitator PI Inkubator Bisnis 2.3 Tersedia calon pengelola atau fasilitator PI Inkubator Bisnis (30 orang) 2.5 Modul pelatihan pengelola atau fasilitator PI PJPB 2.6 Pelatihan calon pengelola atau fasilitator PI PJPB 2.4 Tersedia calon pengelola atau fasilitator PI IPJPB (30 orang) 2.7 Modul pelatihan peningkatan kapasitas teknologi/inovasi UKM 2.8 Pelatihan peningkatan kapasitas teknologi/inovasi UKM 2.5 UKM terlatih dalam peningkatan kapasitas teknologi/inovasi (30 UKM)
PENGEMBANGAN TEKNOPRENER 2013 (3) Elemen Kebijakan Inovasi OUTPUT OUTCOME 3. Menumbuhkembangkan kolaborasi bagi inovasi dan meningkatkan difusi inovasi, praktik baik/terbaik dan/atau hasil litbangyasa serta meningkatkan pelayanan berbasis teknologi 3.1 Seleksi calon tenant BIT 3.2 Terselenggaranya pelayanan inkubasi bisnis/PPBT oleh BIT 3.1 Layanan inkubasi bisnis/PPBT oleh BIT 3.2 2 tenant BIT berhasil diinkubasi 4. Mendorong budaya inovasi 4.1 Modul pengembangan teknoprener 4.2 Sosialisasi/pelatihan pengembangan teknoprener 4.1 Adopsi modul pengembangan teknopener 4.2 Talent scouting calon teknoprener di 4 KE (600 peserta) 4.3 Modul Relawan Indonesia Berinovasi 4.2 Sosialisasi/workshop/pelatihan fasilitator dan Relawan Indonesia Berinovasi 4.3 Gerakan Relawan Indonesia Berinovasi (50 fasilitator & 1000 Relawan)
PENGEMBANGAN TEKNOPRENER 2013 (4) Elemen Kebijakan Inovasi OUTPUT OUTCOME 5. Menumbuhkembangkan dan memperkuat keterpaduan pemajuan sistem inovasi dan klaster industri nasional dan daerah 5.1 Tersusunnya modul/materi kampanye keperdulian Teknoprener Indonesia 5. 2 Koordinasi atau kerjasama Kampanye Keperdulian (Awareess Campaign) Gerakan Teknoprener Indonesia bersama : AIBI & ABI Kementerian & Lembaga Pemerintah Pusat KP3EI di 6 Koridor Ekonomi Asosiasi Pemerintahan Daerah Asosiasi Bisnis Asosiasi Profesi Lemlitbangyasa Daerah Media massa 5.1 Tersosialisasikannya Gerakan Teknoprener Indonesia 6. Penyelarasan dengan perkembangan global 6.1 Kerjasama internasional pengembangan PPBT dan/atau UKM inovatif 6.1 Implementasi prakarsa kerjasama internasional pengembangan PPBT dan/atau UKM inovatif
Contoh Informasi Kinerja Dalam Arsitektur Program Menguatnya Sistem Inovasi di Daerah (Koridor Ekonomi) SASARAN POKOK DAMPAK Hasil Pembangunan yang diperoleh dari pencapaian outcome Manfaat yang diperloleh dalam jangka menengah untuk beneficieries tertentu sebagai hasil dari output Adanya Percontohan Nasional sebagai Kisah Sukses Penguatan Sistem Inovasi di Daerah Otonom Sasaran Strategis Sasaran Program OUTCOME Master Plan Pengembangan Kawasan Teknopolitan Sasaran Kegiatan OUTPUT Produk (barang &/ jasa) akhir yang dihasilkan Proses/kegiatan yang menggunakan Input menghasilkan output yang diinginkan Pendampingan (Policy/Technical Assistance) KEGIATAN KEGIATAN Sumberdaya yang memberikan Kontribusi dalam menghasilkan output Pokja Master Plan Lokasi Kawasan SUB-KEGIATAN INPUT
Penguatan Sistem Inovasi DI Kota Pekalongan (2012) Jaringan Inovasi Penguatan SID Pengembangan Teknoprener Klaster Industri Batik
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN DALAM RPJPN 2005 - 2025 RPJM 4 (2020-2024) RPJM 3 (2015-2019) Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif. RPJM 2 (2010-2014) Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek. RPJM 1 (2005-2009) Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan iptek, memperkuat daya saing perekonomian. Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik. PENGUATAN SISTEM INOVASI DALAM RANGKA MENDORONG PEREKONOMIAN YANG BERBASIS PENGETAHUAN
GRAND DESIGN PENGUATAN SISTEM INOVASI DI INDONESIA 2011 - 2025 ROADMAP SI (2020-2024) Memperkokoh sistem inovasi nasional, daerah, industrial Indonesia yang berkelas internasional dan sebagai salah satu hub jaringan inovasi internasional. ROADMAP SI (2015-2019) Mengembangkan pilar-pilar penguatan sistem inovasi yang terpadu (pada tataran nasional, daerah, industrial), memperluas kisah sukses, dan menjadi salah satu hub jaringan inovasi regional/ internasional. ROADMAP SI (2011-2014) Membangun dan merevitalisasi pilar-pilar sistem inovasi pada tataran nasional, daerah, industrial, dan jaringan inovasi serta mengembangkan contoh kisah sukses pengembangan sistem inovasi. PENGUATAN SISTEM INOVASI SEBAGAI PIJAKAN BERSAMA PERCEPATAN PEMBANGUNAN DENGAN PERTUMBUHAN YANG TINGGI DAN BERKUALITAS, INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT INDONESIA YANG SEJAHTERA, ADIL, MAJU, MANDIRI DAN BERADAB
Membangun dan merevitalisasi pilar-pilar sistem inovasi CONTOH KERANGKA ROADMAP PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI TAHAP I DI INDONESIA 2012 – 20… TAHUN 2015 TAHUN 2014 Memantapkan reformasi kebijakan sesuai dengan KKI Memantapkan beberapa program prioritas Memperluas program payung Mengadaptasi kisah sukses bagi NKRI. TAHUN 2013 Melanjutkan reformasi kebijakan sesuai dengan KKI Melanjutkan beberapa program prioritas Melanjutkan program payung Memperluas contoh kisah sukses. TAHUN 2012 Melanjutkan reformasi kebijakan sesuai dengan KKI Melanjutkan beberapa program prioritas Mengembangkan program payung Meningkatkan contoh awal kisah sukses. Mengawali reformasi kebijakan sesuai dengan “Kerangka Kebijakan Inovasi” Melaksanakan program prioritas penguatan SI Mengembangkan contoh awal kisah sukses. INISIASI PENINGKATAN PERLUASAN PEMANTAPAN Membangun dan merevitalisasi pilar-pilar sistem inovasi pada tataran nasional, daerah, industrial, dan jaringan inovasi serta mengembangkan contoh kisah sukses pengembangan sistem inovasi.
CONTOH KERANGKA PETA RENCANA (ROADMAP) PENGUATAN SISTEM INOVASI DI INDONESIA 2012 – 20… TAHUN 20… INISIATIF 5 TAHUN 2012 INISIATIF 4 TAHUN 2012 TAHUN 20… 15 25 35 45 55 65. 10 20 30 INISIATIF 3 TAHUN 2012 TAHUN 2014 10 20 30 14 24 34 44 54 64. INISIATIF 2 TAHUN 2012 TAHUN 2013 10 20 30 13 23 33 43 53 63. INISIATIF 1 TAHUN 2012 10 20 30 12 22 32 42 52 62 11 21 31 41 51 61 SOSIALISASI - INISIASI INISIASI -PENINGKATAN PENINGKATAN -PERLUASAN PERLUASAN -PEMANTAPAN PEMANTAPAN Membangun dan merevitalisasi pilar-pilar sistem inovasi MELALUI PRAKARSA-PRAKARSA STRATEGIS.