"Ekor" Badai Perburuk Cuaca di Indonesia

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh : M.YUSUF AWALUDDIN, S.Kel
Advertisements

CUACA DAN IKLIM Geografi Kelas VII Semester 2 AGUSRIAL, S. Pd
Cuaca Ekstrem di Depan Mata
Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi
Pemanasan Global Disusun oleh: Habibatur Rohmah Layung Sekar P.
ATMOSFER Oleh : Jo Asaf S. Spd.
PENGANTAR KLIMATOLOGI
Jakarta, 26 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : RABU, 27 APRIL 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 8 MEI BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : SENIN, 9 MEI 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 2 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : MINGGU, 03 APRIL 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 16 Nopember BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG SELASA, 17 NOPEMBER 2009 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI.
Jakarta, 04 J u n i BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG MINGGU, 05 JUNI 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI :
Jakarta, 17 Januari BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG SELASA, 18 JANUARI 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI.
Jakarta, 09 M e i BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG SELASA, 10 MEI 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : 2)
Arief suryantoro LINGKUNGAN TROPIS (VOL.4 NO.1, MARET 2010)
Anomali Capai Tingkat Ekstrem
Jakarta, 05 M e i BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG JUMAT, 06 MEI 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : 2)
Jakarta, 19 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : RABU, 20 APRIL 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 7 APRIL BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : JUM’AT, 8 APRIL 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 12 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG RABU, 13 APRIL 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : 2)
Awal Musim Kemarau Mundur
Jakarta, 29 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : SABTU, 30 APRIL 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 25 Maret BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG JUMAT, 25 MARET 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : 2)
Jakarta, 17 Maret BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : Selat Malaka Perairan Utara.
Jakarta, 16 MARET BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : DI LOKASI TERSEBUT BERPELUANG.
Jakarta, 18 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG SELASA, 19 APRIL 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI :
Jakarta, 23 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : MINGGU, 24 APRIL 2011 DI.
Jakarta, 02 Nopember BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : RABU, 03 NOPEMBER 2010.
PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG
Bencana Akibat Ulah Manusia dan Iklim
Siklon tropis Meteorologi laut
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Prakirawan BMKG Juanda Surabaya
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II Januari 2015
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian III Maret 2015
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II November 2014
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian III November 2014 Update 02 DESEMBER 2014 Bidang Informasi Iklim.
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian I April 2015
Analisis Perkembangan Dinamika Atmosfer dan Laut
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II Februari 2015
OLEH : IR. H. ABDUL RAHMAN, MS
Iklim Tropis Asia, Indonesia, Sumatra, Lampung
BADAI.
PEMANASAN GLOBAL.
HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Keenam (SUHU UDARA II)
Kabupaten/Kota yang telah Menginisiasi KLA sampai Tahun 2014
DATA KELULUSAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2007 S.D 2010
DATA KEBUTUHAN GURU (NASIONAL) TAHUN
ASPEK KEBENCANAAN DALAM PERENCANAAN
UDARA, IKLIM, DAN CUACA.
ARLINDO Baruna Kusuma, S.Pi., M.P..
IKLIM INDONESIA.
ARSITEKTUR TROPIS…...
NAMA KELOMPOK Muh Rofiul Umam ( ) Shendy Riyan Cahya ( )
yaitu apabila data hasil pengamatan berdasarkan pengukuran ataupun
EL NINO DAN LA NINA.
DATA KEBUTUHAN GURU SD NEGERI (NASIONAL) TAHUN
PENGERTIAN METEOROLOGI
EL NINO LA NINA.
HUJAN.
Keunggulan Lokasi dan Kehidupan Masyarakat Indonesia
DATA KEBUTUHAN GURU SMK NEGERI (NASIONAL) TAHUN
Atmosphere.
KEADAAN ALAM INDONESIA
PERSEBARAN WILAYAH RAWAN BENCANA ALAM DI INDONESIA
Musim dan Perubahannya
ARLINDO. O Posisi Indonesia spesial karena terletak di dua benua dan dua samudera disamping posisinya di khatulistiwa O Selain itu juga perairan Indonesia.
PEMANASAN GLOBAL.
CUACA Dra. Sulistinah, M.Pd..
Wilayah dan Iklim Tropis. Pengertian iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi di bumi. Adapun studi tentang.
Transcript presentasi:

"Ekor" Badai Perburuk Cuaca di Indonesia Menghangatnya suhu muka laut di Indonesia sejak April lalu mengakibatkan akumulasi energi di atmosfer wilayah ini. Anomali itu menimbulkan angin kencang dan hujan lebat disertai petir yang terpicu oleh bibit badai tropis di utara Australia. Ancaman ini berpotensi muncul hingga akhir Januari 2011. Dalam kondisi normal, pemanasan matahari di perairan tropis akan menghasilkan uap air yang kemudian oleh sistem cuaca global berupa sirkulasi kolom udara Sirkulasi Hadley akan terdistribusi ke wilayah subtropis pada kawasan antara 30 dan 60 derajat Lintang Utara dan Selatan. Oleh Sirkulasi Ferrel selanjutnya diteruskan ke kawasan kutub masuk ke sirkulasi polar. Mengikuti garis edar matahari itu yang bergerak naik turun ke utara-selatan khatulistiwa, terjadi ”sabuk hujan”. Pada Desember di belahan bumi utara mengalami musim dingin. Sedangkan Juni berlangsung musim panas. Kondisi sebaliknya terjadi di belahan bumi selatan. Namun, kondisi yang terjadi sejak hampir setahun ini menyimpang dari pola normalnya. Menghangatnya suhu muka laut di hampir seluruh wilayah Indonesia—antara 2 dan 5 derajat celsius di atas normal—sejak April menyebabkan tidak terjadinya distribusi uap air. ”Akumulasi uap air terkonsentrasi di wilayah Indonesia saja. Sedangkan daerah di sekelilingnya kering,” ujar Edvin Aldrian, Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Hal ini ditunjukkan oleh pantauan satelit cuaca pada beberapa hari terakhir. ”Tampak penumpukan awan hujan di Indonesia. Sedangkan di Australia dan Asia Timur nyaris tak berawan. Ini mengakibatkan kawasan tersebut mengalami kekeringan,” ujarnya. Akumulasi energi ini tentunya menimbulkan dampak negatif juga bagi Indonesia, yaitu terjadinya musim hujan dengan curah hujan di atas normal. Gangguan cuaca ini kian besar hingga puncak hujan pada musim ini, yaitu Desember hingga Februari mendatang. Ancaman itu muncul bersamaan dengan terjadinya badai tropis yang normalnya terbentuk pada bulan-bulan mendatang. ”Bibit badai sudah mulai terlihat sejak November lalu,” ujar Edvin yang juga peneliti iklim dan cuaca di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Meski baru berupa bibit badai, kondisi cuaca ini sudah cukup berpengaruh bagi Indonesia, yaitu timbulnya angin kencang disertai hujan lebat dan petir serta gelombang laut yang tinggi. Mengapa demikian? Energi yang ”tersimpan” di atmosfer Nusantara ini terlepas meski dipicu gangguan cuaca yang kecil saja, yaitu berupa bibit badai, belum menjadi badai. Fenomena ini sudah muncul pada Selasa (28/12/2010). Bibit badai yang terbentuk di utara Australia menimbulkan tarikan udara naik di wilayah Jawa karena adanya jajaran pegunungan di kawasan tengah. Udara naik dari Banten, kemudian mendingin di kawasan pegunungan hingga turun di Jakarta pada sore hari yang udaranya panas. Pertemuan dua masa angin ini menimbulkan angin puting beliung di berbagai wilayah di Ibu Kota sehingga menumbangkan sekitar 70 pepohonan dan menelan dua korban jiwa. Potensi terbentuknya puting beliung ditandai dengan cuaca yang cerah pada pagi hari. Cuaca yang mendung pada pagi hari akan meredam meluasnya kejadian angin kencang dan puting beliung. Ancaman akan semakin besar jika musim pembentukan badai tiba. Selama ini karena Indonesia berada di bawah 10 derajat lintang utara dan selatan, siklon atau badai tropis yang terjadi di luar wilayah ini tak memberikan dampak berarti. Namun, akumulasi energi yang diyakini Edvin akibat bertumpuknya gas-gas rumah kaca sejak pertengahan abad telah mengakibatkan membesarkan gangguan badai bagi Indonesia. Karena badai semakin besar dan berekor semakin panjang. ”Gangguan cuaca pada musim yang basah ini diperkirakan akan berlangsung hingga lewat Tahun Baru nanti,” ujar Edvin. Perkiraan cuaca BMKG untuk kurun waktu Selasa (28/12/2010) hingga 3 Januari 2011 menyebutkan, tekanan udara di belahan bumi selatan lebih rendah dibandingkan di belahan bumi utara. Potensi tekanan rendah diperkirakan terjadi di barat Australia. Dan, pada akhir periode tekanan rendah akan muncul di Samudra Hindia sebelah selatan Jawa. Angin di atas wilayah Indonesia sebelah utara khatulistiwa umumnya dari arah utara-timur. Sedangkan di selatan khatulistiwa dari arah barat daya-barat laut, kecepatan angin 5-45 km per jam. Hujan terjadi di sebagian besar Indonesia dan potensi hujan lebat dapat terjadi di Indonesia sebelah selatan khatulistiwa. Hary Tirto Djatmiko, Kepala Sub-Bidang Informasi BMKG, mengatakan, hujan deras disertai kilat/petir dan angin kencang perlu diwaspadai hingga 3 Januari di berbagai zona prakiraan musim di Indonesia. Pada 30-31 Desember 2010, ancaman itu berpotensi mengancam Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, semua provinsi di Pulau Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Tenggara, Maluku Tengah, Papua Barat, dan Papua. Sedangkan pada 1 hingga 3 Januari 2010, gangguan cuaca mengancam Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bengkulu, Lampung, semua provinsi di Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Tenggara, Papua Barat, dan Papua. Sabuk awan Kondisi memanasnya suhu laut ini ternyata tak hanya terjadi di wilayah Indonesia, tetapi juga di khatulistiwa di belahan bumi lain sehingga terbentuk sabuk awan di sepanjang khatulistiwa. Kondisi ini mengakibatkan penjalaran gelombang Rossby yang beredar di subtropis—berdampak pada hujan salju ekstrem tertarik ke kawasan selatan. Hal inilah yang menyebabkan entakan udara dingin atau cold surge hingga menimbulkan hujan lebat di Pakistan dan selatan China. Kondisi serupa berpotensi terjadi di Indonesia jika gelombang Rossby di Siberia tertahan oleh masa udara dari Pasifik, hingga mengarah ke selatan. Sejak November 2006 hingga 2007, BMKG memantau terjadinya cold surge dari Siberia.