ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN BELANJAAN KONSUMEN PADA TOKO INDOGROSIR NAMA : WISDA APRIANA NPM : 11208294 FAKULTAS : EKONOMI JENJANG/JURUSAN : S1/ MANAJEMEN PEMBIMBING : SRI KURNIASIH AGUSTIN, SE., MM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Antrian yang panjang sering kali kita rasakan ketika kita melakukan sebuah rutinitas. Misalnya saja seperti antrian teller pada nasabah bank, antrian pembelian tiket kereta, antrian pembelian tiket bioskop, pembayaran telefon dan antrian pembayaran pada kasir toko atau swalayan. Disektor pelayanan jasa, bagi setiap orang yang antri hal ini merupakan sesuatu yang membosankan dan menjenuhkan, dengan hal yang seperti ini terkadang pelanggan pun cenderung memilih untuk pergi. Dan ini merupakan suatu kerugian bagi suatu organisasi tersebut. Agar dapat mempertahankan pelanggan, maka suatu organisasi harus mempunyai manajemen operasional yang baik dengan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya. Pelayanan yang terbaik itu diantaranya memberikan pelayanan yang tercepat sehingga pelanggan tidak lama menunggu (mengantri) terlalu lama. Namun demikian, dampak dari pelayanan cepat ini menimbulkan biaya bagi organisasi, karena harus menambah fasilitas layanan. Oleh karena itu pelayanan cepat dapat mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang dan tentu saja memberikan keuntungan bagi organisasi. Suatu pelayanan dapat dilayani dengan cepat, apabila adanya suatu sistem antrian yang mendukung di dalamnya, karena dari sistem yang baik itulah waktu dan biaya dirasakan menjadi efisien, sehingga keuntungan pun dapat diperoleh baik untuk organisasi maupun para pelanggannya. Tetapi ada pula yang menyebabkan sistem dalam antrian menjadi tidak efisien yaitu karena tidak terbatasnya jumlah populasi yang terdapat pada antrian tersebut. Misalnya saja pada antrian pembelian tiket kereta api, pembelian tiket bioskop, antrian kendaraan pada SPBU, dan antrian pembayaran pada kasir toko atau swalayan.
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah Salah satu contohnya adalah antrian yang terjadi pada proses pembayaran belanjaan konsumen pada toko INDOGROSIR yang terletak di Jalan Pisangan Timur Komplek Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur 13230. Toko INDOGROSIR merupakan salah satu pusat perbelanjaan grosiran atau tengkulak, setiap harinya pasti tidak lepas dari antrian para konsumen yang menunggu giliran untuk dapat dilayani dalam membayar barang belanjaanya. Hal inilah yang menjadi ketertarikan penulis dalam penulisan ilmiahnya yang berjudul “ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN BELANJAAN KONSUMEN PADA TOKO INDOGROSIR”. 1.2 Rumusan dan Batasan Masalah 1.2.1 Rumusan Masalah Bagaimana proses antrian yang terjadi pada pembayaran belanjaan konsumen dengan menggunakan metode Multi Chanel Single Phase di toko INDOGROSIR pada jam sibuk dan jam biasa? 1.2.2 Batasan Masalah Batasan masalah pada penulisan ini adalah proses antrian yang terjadi pada pembayaran belanjaan konsumen dengan menggunakan metode Multi Chanel Single Phase di toko INDOGROSIR selama satu minggu pada bulan Juni, yaitu dari tanggal 6 Juni-12 Juni 2011. 1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui proses antrian yang terjadi pada pembayaran belanjaan konsumen dengan menggunakan metode Multi Chanel Single Phase di toko INDOGROSIR. 1.4 Manfaat 1.5 Metodologi Penelitian 1.6 Alat analisis
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Frofil dan Struktur Organisasi Objek Penelitian 4.1.1 Struktur Organisasi Perusahaan. 4.1.2 Job Description 4.2 Data yang digunakan 4.3 Hasil Penelitian / Pembahasan 4.4 Rangkuman Hasil Penelitian
Data yang digunakan Hasil penelitian ini diperoleh dari pengamatan langsung, yaitu dengan cara wawancara dan observasi langsung ke tempat usaha tersebut. Hal ini dilakukan karena untuk mengetahui seberapa lama konsumen dapat bergantian membayar belanjaanya ditoko INDOGROSIR. Dan metode yang digunakan adalah dengan metode Multi Chanel-Single Phase yang diamati selama 1 minggu pada bulan Juni yaitu dari tanggal 6 Juni- 12 Juni 2011, dengan jam sibuk dari jam 11.00-16.00 yang biasa terjadi dari hari Senin-Jumat. Dan jam biasa dari jam 10.00-20.00 yang terjadi dari hari Sabtu-Minggu, berikut adalah data yang diperoleh:
Hasil Penelitian/ Pembahasan Waktu Pelayanan rata-rata (1/µ) 1/µ = Jumlah waktu pelayanan /N = 10 menit/1 = 10 menit/ pelanggan Jadi, waktu pelayanan rata-ratanya adalah 10 menit untuk satu konsumen Tingkat Pelayanan rata-rata µ = 60 menit/10 menit = 6 konsumen / jam Jadi, rata-rata jumlah konsumen untuk dilayani setiap jamnya adalah 6 konsumen. Hasil Penelitian/ Pembahasan λ = Total jumlah kedatangan n x jam kerja λ= 600 5x6 30 λ= 20 konsumen / jam Tabel 4.3.1 Lama Pelayanan Pelanggan N Jenis pelayanan Lama Pelayanan 1 Pembayaran belanjaan 10 Menit Total
RANGKUMAN HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa dengan melakukan perhitungan metode Multi Chanel – Single Phase dapat diketahui perbandingan proses pembayaran belanjaan selama satu minggu pada bulan Juni, dengan mengoperasikan 4 kasir dan 5 kasir adalah sebagai berikut: Dari hasil perhitungan yang ada di atas dapat diketahui kinerja antrian pembayaran belanjaan konsumen pada jam sibuk. Agar tidak terlalu banyak konsumen yang mengantri maka toko INDOGROSIR lebih efisien apabila menyediakan fasilitas pembayaran, sebanyak 5 kasir.
BAB V PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang sudah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan : Proses antrian yang terjadi pada pembayaran belanjaan konsumen di toko INDOGROSIR dengan menggunakan metode Multi Chanel- Single Phase, diketahui bahwa jumlah konsumen pada jam sibuk tidak jauh berbeda dengan jam biasa. Banyaknya konsumen yang mengantri pada jam sibuk rata-rata sebanyak 3.32 konsumen, sedangkan banyaknya konsumen yang mengantri pada jam biasa sebanyak 3 konsumen. Cara mengatasi antrian yang terjadi pada proses pembayaran belanjaan konsumen, yaitu dengan menambahkan jumlah 1 fasilitas kasir menjadi 5 kasir dan meningkatkan kualitas pelayanan pada toko INDOGROSIR. Antrian yang terjadi apabila 4 kasir yang digunakan pada jam sibuk adalah rata-rata sebanyak 3.32 konsumen, sedangkan apabila menggunakan 5 kasir rata-rata sebanyak 0.97 konsumen. Dan antrian yang terjadi apabila 4 kasir yang digunakan pada jam biasa adalah rata-rata sebanyak 3 konsumen, sedangkan apabila menggunakan 5 kasir rata-rata sebanyak 0.581 konsumen. 2. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat merekomendasikan hasil penulisannya kepada toko INDOGROSIR agar dapat menambah jumlah fasilitas pembayaran dari 4 kasir yang digunakan menjadi 5 kasir. hal ini dilakukan agar tidak terjadi antrian pada proses pembayaran belanjaan konsumen pada toko INDOGROSIR.