MEMBUKA USAHA ECERAN / RITEL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SALURAN DISTRIBUSI.
Advertisements

DISTRIBUSI Kegiatan untuk menyalurkan barang-barang yang dipasarkan secara efektif dan tepat kepada para konsumen Lembaga Tataniaga Badan-badan yang menyelenggarakan.
TATAP 10 PEMASARAN Bahan Kajian Mendistribusikan Produk
VIII. Saluran Pemasaran
KLASIFIKASI BISNIS RITEL
MANAJEMEN PEMASARAN BAB 9 Strategi Produk.
Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen
STRATEGI PEMASARAN BISNIS RITEL
MANAJEMEN DISTRIBUSI.
Manajemen Perkreditan
Bab 9 Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
STRUKTUR DASAR BISNIS RITEL
KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)
VIII. Saluran Pemasaran
Mengidentifikasi Segmen Pasar Dan Memilih Pasar Sasaran
MANAJEMEN KREDIT PERTEMUAN 6.
Retno Endah Andayani, S. Pd
Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek Pasar
ANALISIS ASPEK INTERNAL BISNIS. Produk. Harga. Promosi. Tempat.
TUGAS KAPITA SELEKTA INFORMATIKA Mengenai TECHNIC SELLING
1. 2 E-COMMERCE LEBIH DARI SEKEDAR MEMBELI DAN MENJUAL PRODUK SECARA ONLINE. E- COMMERCE MELIPUTI SELURUH PROSES DARI PENGEMBANGAN, PEMASARAN, PENJUALAN,
yang berusaha memperlancar dan mempermudah dari produsen ke pembeli
Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran Terintegrasi
MANAJEMEN WIRAUSAHA : BUSINESS PLAN
SOSIALISASI IZIN USAHA TOKO MODERN DAN PUSAT PERBELANJAAN
TINGKATAN STRATEGI.
BAB 15 Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran Terintegrasi
DISTRIBUSI Kegiatan untuk menyalurkan barang-barang yang dipasarkan secara efektif dan tepat kepada para konsumen Lembaga Tataniaga Badan-badan yang menyelenggarakan.
Bab 12 Menentukan Strategi Produk
EMAN SULAIMAN, S.T, M.M STIE CIREBON 2016
Aspek Pasar dan Pemasaran
Perencanaan pemasaran
Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
Bab 15 Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran Terintegrasi
Studi dan Analisis Pemasaran Pertanian
Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen
MANAJEMEN WIRAUSAHA : BUSINESS PLAN
Aspek Pasar dan Pemasaran
Wisnu Haryo Pramudya, S.E, M.Si, Ak
Produk, Jasa & Strategi Merek Pertemuan 8 Buku 1 Hal:
Bab 8 Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek
Franchise Bisnis dan Pengaturan Hukum Lintas Batas
KEGIATAN POKOK EKONOMI
ASPEK PEMASARAN FEASIBILITY STUDIES.
CHANNEL OF DISTRIBUTION
MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
Bab 1 Merencanakan Bisnis.
KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)
Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek
II. PERILAKU PEMBELIAN PELANGGAN DALAM BISNIS RITEL
Laba Kompetitif.
BAB 10 Saluran distribusi dan Manajemen
VIII. Saluran Pemasaran
Positioning dan Keunggulan Bersaing DESAIN INDUSTRI FAK DESAIN UEU
Memulai bisnis dan Peluang Usaha
EKSPOR IMPOR.
MANAJEMEN PEMASARAN (EKMA4216) MODUL 2 PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN Tutor : Padlah Riyadi., SE., MM., Ak., CA.
MANAJEMEN PEMASARAN (EKMA4216) MODUL 8 STRATEGI DISTRIBUSI Tutor : Padlah Riyadi., SE., MM., Ak,. CA 1.
Arvika HASTIAN | SYIFA MAULIDDINA | ULFAH MIA SYAHDANA
PENGGUNAAN SUMBER DAYA
KELOMPOK 4 FATIMAH ALAMSYAH NATALIA C. KUMEANG OLIVIA CH. PARAMULIA MICHELA S. TAMBUNAN PRISKILA LANG
PEMASARAN Suatu proses perencanaan dan pelaksanaan kosepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi dari gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran.
DASAR-DASAR MANAJEMEN YANG EFEKTIF
MANAJEMEN PEMASARAN II
BAB 15 Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran Terintegrasi
Matakuliah : Pengantar Pemasaran
Manajemen Ritel.
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
Bab 8 Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek
Bab 9 Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
Transcript presentasi:

MEMBUKA USAHA ECERAN / RITEL

TERDAPAT 4 KD KD 1 MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR DASAR BISNIS RITEL KD 2 MEMBEDAKAN KLASIFIKASI DAN DIFERENSIASI BISNIS RITEL KD 3 MENJELASKAN DISTRIBUSI DALAM BISNIS RITEL KD 4 MELAKUKAN RISET PEMASARAN DALAM BISNIS RITEL

KD 1 MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR DASAR BISNIS RITEL

Pengertian usaha ritel Retailler berarti memotong atau memecah sesuatu Eceran berarti secara satu-satu,sedikit(tentang penjualan atau pembelian barang),ketengan. Usaha eceran/ritel : suatu kegiatan yang terlibat dalam penjualan , keluarga atau pembelian barang ,jasa atau kedunya secara sedikit-sedikit atau satu-satu langsung kepada konsumen akhir untuk konsumsi pribadi atau rumah tangga dan bukan untuk keperluan bisnis(dijual kembali)

Usaha ritel yang berfokus pada penjualan barang sehari-hari terbagi 2 : 1.usaha ritel tradisional : sederhana ,tempatnya tidak terlalu luas , barang yang dijual tidak terlalu banyak , sistim pengelolaan /manajemen masih sederhana , tidak menawarkan kenyamanan berbelanja dan masih ada proses tawar menawar harga dengan pedagang,serta produk yang dijual tidak dipajang secara terbuka sehingga pelanggan tidak mengetahui apakah peritel memiliki barang yang dicari atau tidak.

2. Usaha ritel modern : menawarkan tempat yang luas , barang yang dijual banyak jenisnya, sistim menajemen terkelola dengan baik, menawarkan kenyamanan berbelanja, harga jual sudah tetap sehingga tidak ada proses tawar menawar dan adanya sistim swalayan/pelayanan mandiri, serta pemajangan produk pada rak terbuka sehingga pelanggan bisa melihat,memilih,bahkan mencoba produk terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha ritel : 1 Faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha ritel : 1.Lokasi usaha Cara memilih lokasi usaha yang baik menurut Guswai(2009) : a.terlihat (visible) : harus terlihat oleh banyak orang yang lalu lalang dilokasi tersebut. b.lalu lintas yang padat (heavy traffic) : semakin banyak usaha lokasi ritel dilalui orang,maka semakin banyak orang yang tahu mengenai usaha ritel tersebut. c.arah pulang kerumah (direction to home) : pada umumnya pelanggan berbelanja di suatu toko ritel pada saat pulang kerumah,sangat jarang orang berbelanja pada saat akan berangkat kerja.

d.fasilitas umum (public fasilities) : dekat dengan fasilitas umum karena bisa sebagai pendorong pembeli untuk berbelanja yang sifatnya impulsive buying atau pembeli yang tidak direncanakan. e.biaya akuisisi (acquisition cost) : biaya merupakan hal yang harus dipertimbangkan dalam berbagai jenis usaha dan peritel harus bisa memutuskan apakah akan membeli lahan atau dengan menyewa suatu lokasi dan hendaknya melakukan studi kelayakan dari sisi keuangan untuk memutuskan suatu uasah ritel tertentu.

f.peraturan/perijinan(regulation) : harus dengan mempertimbangkan peraturan tertentu,misalnya lokasi tersebut tidak untuk taman kota dll. g. akses (access) : merupakan jalan masuk dan keluar menuju lokasi karena berhubungan dengan kemudahan pembeli/pelanggan untuk sampai kesuatu usaha ritel. h.infrastruktur(infrastructure) : dapat menunjang keberadaan suatu usaha ritel , misalnya lahan parkir,toilet, lampu penerangan karena dapat menunjang kenyamanan pelanggan dalam mengunjungi usaha ritel

i.potensi pasar yang tersedia (captive market) : lokasi usaha ritel dekat dengan pelanggan sehingga akan meringankan usaha peritel untuk mencari pelanggan. j.legalitas (legality) : lokasi usaha peritel tidak sedang dalam sengketa hukum maka lokasinya harus menggunakan akte notaris. Kesalahan dalam menentukan lokasi usaha ritel dapat memiliki dampak jangka panjang.

2.Harga yang tepat Dalam menentukan harga jual tidak boleh terlalu rendah atau terlalu tinggi kerena akan berakibat kepada konsumen. 3.Suasana toko suasana toko yang menyenangkan akan mendorong pelanggan untuk berlama-lama pada toko tersebut. Yang harus diperhatikan untuk menciptakan suasana toko yang menyenangkan : a.eksterior toko, meliputi keseluruhan bangunan fisik toko b.interior toko, meliputi desain,estitika dan tata letak.

Peran dan fungsi usaha ritel 1. Peran usaha ritel :. a Peran dan fungsi usaha ritel 1.Peran usaha ritel : a.menjual kepada konsumen akhir b.mencari informasi dari konsumen c.memberikan informasi kepada produsen d.mengetahui kondisi pesaing e.dapat menjalin kerja sama dengan produsen f.sebagai perantara produsen dan konsumen

Cara usaha ritel dalam memberikan kebutuhan ekonomis bagi pelanggan : Cara usaha ritel dalam memberikan kebutuhan ekonomis bagi pelanggan : a.memberikan suplay/pasokan barang dan jasa pada saat dan ketika dibutuhkan konsumen atau pelanggan dengan sedikit tanpa penundaan,maka lokasi usaha ritel sebaiknya dekat dengan rumah pelanggan. b.memudahkan konsumen/pelanggan dalam memilih atau membandingkan bentuk,kwalitas dan barang serta jasa yang ditawarkan,maka biasanya peritel akan berusaha menciptakan suasana belanja yang nyaman.

c.menjaga harga jual tetap rendah agar mampu bersaing dalam memuaskan pelanggan d.membantu meningkatkan standar hidup masyarakat e.adanya usaha ritel juga memungkinkan dilakukannya produksi besar-besaran. Peran ritel dalam kegiatan perekonomian secara keseluruhan yaitu sebagai pihak akhir dalam suatu rantai produksi, yang dimulai dari pengolahan bahan baku, sampai dengan distribusi barang atau jasa ke konsumen akhir

2.Fungsi usaha ritel Fungsi usaha ritel dalam memberikan beberapa pelayanan kepada pelanggan : a.melakukan kegiatan usahanya dilokasi yang nyaman dan mudah diakses pelanggan. b.memberikan beragam produk sehingga memungkinkan pelanggan bisa memilih produk yang diinginkan c.membagi jumlah produk yang besar sehingga dapat dijual dalam kemasan / ukuran yang kecil

d. mengubah produk menjadi bentuk yang lebih menarik. e d.mengubah produk menjadi bentuk yang lebih menarik e.menyimpan produk agar tetap tersedia pada harga yang relatif tetap f.membantu terjadinya perubahan (perpindahan) kepemilikan barang dari produsen kekonsumen g.mengakibatkan perpindahan barang melalui distribusi

h. memberikan informasi kepada pelanggan dan pemasok. i h.memberikan informasi kepada pelanggan dan pemasok. i.memberikan jaminan produk, layanan purna jual dan turut menangani keluhan pelanggan j.memberikan fasilitas kredit dan sewa

Kelebihan dan kekurangan usaha ritel : Kelebihannya : 1 Kelebihan dan kekurangan usaha ritel : Kelebihannya : 1.modal yang diperlukan cukup kecil,namun keuntungan yang diperoleh cukup besar 2.umumnya lokasi usaha ritel strategis. 3.hubungan antara peritel dengan pelanggan cukup dekat, karena adanya komunikasi dua arah antara pelanggan dengan peritel

Kekurangannya : 1.keahlian dalam mengelola toko ritel berskala kecil kurang diperhatikan oleh peritel , karena dianggap sebagai pengisi waktu luang sehingga kurang memperhatikan aspek pengelolaan usahanya 2.administrasi(pembukuan) kurang atau bahkan tidak diperhatikan peritel sehingga uang/modal habis tidak terlacak 3.promosi usaha tidak dapat dilakukan secara maksimal ada peritel yang tidak diketahui pembeli/pelanggan

Analisis kebijakan pemerintah : Peraturan Presiden no 112 tahun 2007 mengenai penataan dan pembinaan pasar tradisional,pusat perbelanjaan dan toko modern. Dalam peraturan ini pemerintah menetapkan zona /luas wilayah usaha pasar tradisional (toko,kios dan los) dan toko modern.

Batasan luas lantai penjualan toko modern : 1 Batasan luas lantai penjualan toko modern : 1.minimarket, kurang dari 400 M persegi 2.supermarket, 400 M persegi s/d 5000 M persegi 3.hypermarket, diatas 5000 M persegi 4.departemen store, diatas 400 M persegi 5.perkulakan, diatas 5000 M persegi

Lokasi toko modern : 1.mengacu pada rencana tata ruang wilayah kota/kabupaten 2.memiliki rencana detail tata ruang kabupaten. Kota 3.memperhatikan jarak lokasi usahanya dengan pasar tradisonal yang telah ada (diatur dalam peraturan daerah, misal DKI Jakarta pasal 10 peraturan daerah provinasi DKI Jakarta No 2 tahun 2002 tentang pasar swasta).

SOAL ULANGAN XI PM1 1.Sebutkan tentang kelebihan dan kekurangan usaha ritel 2.Peran usaha ritel ada 6 sebutkan dan jelaskan masing- masing 3 Fungsi usaha ritel ada berapa sebutkan . 4 Bagaimana pengertian usaha ritel atau eceran

SOAL ULANGAN XI PM 2 1.Bagaimana cara memilih lokasi usaha ritel yang baik sebutkan. 2.Sebutkan kelebihan dan kekurangan usaha ritel 3.Peran usaha ritel ada 6 sebutkan dan jelaskan masing-masing 4.Yang harus diperhatikan untuk menciptakan suasana toko yang menyenangkan ada berapa sebutkan dan jelaskan masing-masing.

KD 2 MEMBEDAKAN KLASIFIKASI DAN DIFERENSIASI BISNIS RITEL

Kalsifikasi Usaha Ritel : A. Berdasarkan skala usaha:. 1 Kalsifikasi Usaha Ritel : A.Berdasarkan skala usaha: 1.Ritel besar : a.menyediakan satu jenis barang atau berbagai barang sejumlah besar pelanggan dalam suatu toko besar b.kegiatan usahanya menyediakan kenyamanan bagi pelanggan (interior,eksterior dan pelayanan).

Ciri-ciri peritel besar : 1 Ciri-ciri peritel besar : 1.membeli produk langsung dari produsen dalam jumlah besar,sehingga menghindari perantara dalam pembelian produk 2.menyediakan layanan kepada sejumlah besar pelanggan. 3.ukuran tokonya lebih besar 4.membutuhkan modal yang besar untuk memulai dan menjalankan usahanya

2.Ritel kecil/ ritel tradisional Ragam produk yang ditawarkan tidak sebanyak yang ditawarkan peritel besar. Ritel kecil dibagi 2 : 1.usaha ritel berpangkalan. 2.usaha ritel tidak berpangkalan.

B. Berdasarkan tehnik memasarkan produk: 1. in store retailing 2 B.Berdasarkan tehnik memasarkan produk: 1.in store retailing 2.non store retailing 1.in-store retailing ; transaksi antara pembeli dan penjual dilakukan disuatu tempat tertentu seperti toko dan warung.

Dibagi menjadi 3 kategori : a. specialty merchandisers ;. 1 Dibagi menjadi 3 kategori : a.specialty merchandisers ; 1.single line stores; menawarkan satu lini produk dagangan 2.limited line stores ; menawarkan pilihan barang dagangan yang lebih sempit dibandingkan dengan single line stores 3.specialty shops ; menjual barang-barang secara khusus dg mengkonsentrasikan diri beberapa jenis barang dagangan ttt.

b. General merchandiser terdiri dari :. 1 b.General merchandiser terdiri dari : 1.general store : merupakan toko non departemen yang menjual barang kebutuhan pokok. 2.variety stores : menyediakan banyak kategori barang dagangan,namun dengan pilihan yang terbatas. 3.departemen stores : merupakan toko yang besar dan terbagi kedalam beberapa bagian departemen dan menawarkan beragam produk

c. Mass merchandiser terdiri dari :. 1. supermarket. 2. superstores. 3 c.Mass merchandiser terdiri dari : 1.supermarket 2.superstores 3.combination stores 4.hypermarket 5.discount stores 6.warehouse showroom 7.catalog showroom 8.warehouse clubs

Menurut pendapat COX (2000) usaha ritel terdiri dari 1. bentuk hukum 2 Menurut pendapat COX (2000) usaha ritel terdiri dari 1. bentuk hukum 2.struktur operasional 3.ukuran outlet 4.lokasi

2. non store retailing. a. penjualan langsung. 1. penjualan satu-satu 2.non store retailing a.penjualan langsung 1.penjualan satu-satu 2.penjualan satu kebanyak 3.penjualan bertingkat b.penjulan tidak langsung c. penjualan otomatis

Keuntungan dari penggunaan mesin penjual otomatis 1 Keuntungan dari penggunaan mesin penjual otomatis 1.mudah pengopearsiannya 2.pelanggan mendapatkan kwalitas produk yang sama dengan harga yang tetap. 3.tidak adanya resiko kecurangan yang dilakukan oleh penjual 4.menghemat waktu dan tenaga penjual 5.tidak memerlukan iklan /promosi penjualan 6.tidak adanya resiko gagal bayar bagi pembeli yang membeli secara kredit karena pembelian dilakukan secara uang tunai

Kelemahan dari penggunaan mesin penjual otomatis : 1 Kelemahan dari penggunaan mesin penjual otomatis : 1.memerlukan modal awal yang tinggi 2.membutuhkan perbaikan dan perawatan mesin 3.kapasitas mesin terbatas,sihingga penjual harus memastikan barang dagangan selalu terisi 4.uang koin yang digunakan harus diambil secara periodik

Diferensiasi usaha ritel Diferensiasi merupakan tindakan merancang Diferensiasi usaha ritel Diferensiasi merupakan tindakan merancang serangkaian perbedaan yang berarti utnuk membedakan suatu perusahaan dari pesaingnya,dengan merubah atau menambah unsur pelayanan atau lebih.

Cara untuk dapat melakukan diferensiasi : 1. lokasi. a Cara untuk dapat melakukan diferensiasi : 1.lokasi a.lingkup daerah usaha b.pengelompokan sosial ekonomi pelanggan c.jalan penghubung d.arus lalu lintas e.citra eksternal 2.desain a.desain pintu masuk b.desain interior c.produk yang dijual

3. Bauran barang dagangan. a. variasi barang yang tersedia. b 3.Bauran barang dagangan a.variasi barang yang tersedia b.kedalaman barang yang tersedia dalam kategori tertentu c.keunikan barang d.harga e.mutu barang

4. Kebijakan pelayanan Yang harus diperhatikan :. 1. staf. 2. gaya. 3 4.Kebijakan pelayanan Yang harus diperhatikan : 1.staf 2.gaya 3.ketrampilan 5.diferensiasi personalia ; melatih dan mempekerjakan karyawan yang lebih baik 6.diferensiasi saluran ;merancang saluran distribusi terutama yang menyangkut jangkauan,keahlian dan kinerja saluran 7.diferensiasi citra ; merupakan persepsi masyarakat terhadap perusahaan

KD 3 MENJELASKAN DISTRIBUSI DALAM BISNIS RITEL

Distribusi Usaha Ritel 1 Distribusi Usaha Ritel 1. Pengertian distribusi Distribusi : penyaluran(pembagian,pengiriman) kepada beberapa orang atau ke beberapa tempat. Distributor : orang atau badan yang bertugas mendistribusikan barang

Pengertian saluran distribusi : 1.menurut Kotler; merupakan sekelompok organisasi saling tergantung yang membantu membuat produk atau jasa tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis 2.menurut Meyer ;jalur yang berbeda-beda dimana barang bergerak mengalir dari produsen ke konsumen 3.menurut Alex S.Nitisemito : lembaga yang menyalurkan barang dari produsen ke konsumen

Unsur- unsur saluran distribusi : 1 Unsur- unsur saluran distribusi : 1.merupakan jalur yang dipakai oleh produsen untuk memindahkan produk mereka melalui suatu lembaga yang dipilih 2.mengalihkan kepemilikan produk baik secara langsung maupun tidak langsung dan dari produsen ke konsumen 3.bertjuan untuk mencapai pasar tertentu 4.merupakan suatu kesatuan dan melaksanakan sistem kegiatan yang lengkap dalam menyalurkan produk

2. Jenis saluran distribusi :. a. produsen – konsumen. b 2. Jenis saluran distribusi : a.produsen – konsumen b.produsen – peritel – konsumen c.produsen – pedagang grosir – peritel – konsumen d.produsen – distributor – pedagang grosir – peritel - konsumen

Fakto-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih saluran distribusi : 1.pertimbangan pasar : jumlah pelanggan, pola pembelian pelanggan, kebiasaan berbelanja,reaksi pelanggan terhadap berbagai metode penjualan 2.pertimbangan barang : tingkat standarisasi,tuntutan layanan dan harga.

Selain itu ada beberapa yang perlu dipertimbangkan : a Selain itu ada beberapa yang perlu dipertimbangkan : a.nilai unit ; apabila nilai unit barang yang dijual relatif lebih rendah maka menggunakan saluran distribusi yang panjang dan sebaliknya. b.besar dan berat barang ; perlu dipertimbangkan karena berhubungan dengan alat angkut maka diperlukan perantara c.mudah rusaknya barang ; tidak perlu perantara, kalau memang diperlukan perantara maka perlu dipilih perantara yang memiliki fasilitas penyimpanan yang cukup baik

d. Sifat teknis ; saluran pemasaran yang digunaka d.Sifat teknis ; saluran pemasaran yang digunaka adalah langsung,dan memerlukan pelayanan sebelum dan sesudah penjualan. e.barang jadi dan pesanan ; kalau berupa barang jadi maka perlu disimpan di distributor dan sebaliknya f.luasnya lini produk ; apabila satu macam barang maka perlu menggunakan pedagang besar sebagai distributor tetapi apabila barangnya banyak maka sebaiknya produsen menjual langsung kepada peritel.

3.Pertimbangan perusahaan Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan : a.sumber pembelanjaan ; bagi perusahaan yang kuat maka cenderung menggunakan ditribusi yang pendek dan sebaliknya. b.pengalaman dan kemampuan manajemen ; bagi perusahaan baru atau perusahaan yang memulai usaha baru cenderung menggunakan perantara sehingga produsen tersebut dapat belajar dari perantara tersebut

c. Pengawasan saluran ; produsen dalam. melaksanakan kegiatannya c.Pengawasan saluran ; produsen dalam melaksanakan kegiatannya memperhatikan perantaranya dan akan lebih mudah kalau menggunakan saluran pendek. d.pelayanan yang diberikan oleh penjual ; apabila perusahaan memberikan pelayanan yang lebih baik maka akan banyak perantara yang bersedia menjadi distributornya.

4. Pertimbangan perantara Terdapat beberapa faktor : a 4.Pertimbangan perantara Terdapat beberapa faktor : a.pelayanan yang diberikan oleh perantara ; apabila dapat memberikan pelayanan yang lebih baik maka produsen akan cenderung menggunakannya sebagai distributor b.kegunaan perantara ; akan digunakan sebagai distributor apabila dapat membawa produk produsen dalam persaingan dan selalu mempunyai inisiatif untuk memberikan usul tentang produk baru

c. Sikap perantara terhadap kebijakan produsen; c.Sikap perantara terhadap kebijakan produsen; apabila perantara bersedia menerima resiko yang dibebankan produsen maka produsen akan memilihnya sebagai distributor. d.volume penjual ; produsen akan cenderung memilih perantara yang dapat menjual barangnya dalam jumlah banyak untuk jangka waktu lama. e.biaya ; jika biaya yang diperlukan dalam penyaluran barang dapat lebih ringan dengan menggunakan perantara maka hal ini akan terus dilakukan

Jenis-jenis perantara :. 1. pedagang besar/agen tunggal/distributor. 2 Jenis-jenis perantara : 1.pedagang besar/agen tunggal/distributor 2.pedagang menengah/agen/grosir 3.pedagang eceran/ritel 4.importir/pengimpor 5.eksportir/pengekspor

Strategi distribusi eceran/ritel 1 Strategi distribusi eceran/ritel 1. strategi distribusi intensif ; yang menempatkan produk dagangannya pada banyak peritel serta distributor diberbagai tempat dan cocok untuk barang kebutuhan sehari-hari. 2.strategi distribisi selektif ; yang menyalurkan produk barang atau jasa pada daerah pemasaran tertentu dengan memilih beberapa distributor atau peritel saja pada suatu daerah misalnya barang elektronik,kendaraan bermotor

3. Strategi distribusi eksklusif ; strategi distribusi 3.Strategi distribusi eksklusif ; strategi distribusi dengan memberikan hak distribusi suatu produk pada satu atau dua distributor atau peritel saja pada suatu area tertentu

KD 4 MELAKUKAN RISET PEMASARAN DALAM BISNIS RITEL

Sistim informasi pemasaran Informasi adalah data yang sudah diolah Sistim informasi pemasaran Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk lain yang lebih berguna,yaitu berupa keterangan,pengetahuan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan,baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Beberapa hal yang harus diperhatikan unutk memperoleh informasi : 1 Beberapa hal yang harus diperhatikan unutk memperoleh informasi : 1.mengumpulkan data 2.mengolahnya sesuai kebutuhan sehingga menjadi informasi. 3.menyajikan hasil kepada sipembuat keputusan pemasaran. Sistim informasi pemasaran dapat diperoleh dari : 1.data internal ; data yang berasal dari dalam perusahaan ,misanya : a.data penjualan b.persediaan c.pesanan d.utang piutang

2. Intelejen pemasaran ; merupakan kumpulan dan analisis sistimatis dari informasi yang tersedia secara umum mengenai pesaing dan perkembangan dipasar Sistim intelejen pemasaran ; adalah prosedur atau sumber yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan dalam lingkungan pemasaran.

Sumber informasi yang didapatkan meliputi : 1. tenaga penjualan 2 Sumber informasi yang didapatkan meliputi : 1.tenaga penjualan 2.perantara(ditributor) 3.informasi pemasok diluar perusahaan 4.pusat informasi pemasaran 3.Riset pemasaran ; merupakan desain, kumpulan analisis dan laporan sistimatis tentang data yang berhubungan dngan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi sebuah organisasi. Dengan adanya riset perusahaan dapat survei,pengujian pasar/produk,peramalan penjualan,menguji efektifitas periklanan dengan suatu penelitian pemasaran.

Proses riset pemasaran : 1 Proses riset pemasaran : 1.mendefinisikan masalah dan tujuan riset; memahami riset pemasaran dan cara memperoleh informasi serta memandu keseluruhan riset. 2.mengembangkan rencana riset ; untuk dapat mengumpulkan informasi,dan mempresentasikan rencana pihak manajemen. Data yang didapat dari hasil riset : a.data primer ; observasi,survei,eksperimen b.data sekunder ; buku teks,majalah,koran dll

3.Mengimplementasikan rencana riset ; menerapkan riset kedalam tindakan nyata. Misal ; mengumpulkan,memproses dan menganalisa informasi. 4.menerjemahkan dan melaporkan penemuan ; data harus dibuat apa adanya tidak dikurangi dan dilebihkan

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk melakukan riset pemasaran dalam kegiatan ritel,terutama dalam hal pelaku konsumen : 1.menganalisa kebutuhan konsumen dapat dilakukan dengan cara mengelompokan konsumen sesuai dengan jenis usia,pendidikan,jenis kelamin,pekerjaan dan geografis.

2.Mengidentifikasi kebutuhan konsumen , cara efektif yang dapat dilakukan : a.mendengarkan dengan baik dan seksama b.mencatat dengan cermat semua kebutuhan pelanggan. c.memahami semua kebutuhan pelanggan d.menjelaskan /mengulang kembali kebutuhan pelanggan. e.mewujudkan dan memenuhi kebutuhan pelanggan

Memilih produk dan jasa : Produk adalah ; segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepasar yang bisa memenuhi kebutuhan atau keiinginan konsumen. Jasa adalah ; semua kegiatan atau manfat yang dapat ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnyatidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Produk dan jasa terdapat 2 kelompok berdasarka tipe konsumen yang menggunakan : 1.produk industri : produk yang dibeli oleh konsumen untuk lagi dan untuk kepentingan dalam industri. 2. produk konsumen : produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi.

Jenis produk konsumen : a Jenis produk konsumen : a.produk kebutuhan sehari-hari(convenience product) ; produk yang biasanya sering dibeli olek konsumen. b.produk belanja (shopping product) ; pelanggan akan membandingkan kecocokan harga, kwalitas gaya dari suatu produk. c.produk khusus(specialty product) ; produk yang memiliki karakteristik unik dimana hanya sekelompok pembeli tertentu yang bersedia usaha pembelian khusus. d.produk yang tidak dicari(unsought product) ; merupakan produk yang tidak dikenal atau mungkin dikenal konsumen tetapi konsumen tidak pernah terpikir untuk membelinya.

Sumber modal uasaha ritel : 1 Sumber modal uasaha ritel : 1.modal intern ; modal yang dibentuk /dihasilkan sendiri didalam perusahaan : a.laba ditahan ; merupakan laba bersih yang disimpan untuk diakumulasi dalam sutau bisnis setelah deviden dibayarkan. b.depresiasi ; merupakan alokasi jumlah suatu aktifa yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi

2.Modal ekstern ; modal atau dana yang berasal dari luar perusahaan, dapat diperoleh dengan cara meminjam ke lembaga keuangan atau melalui kerja sama dengan perusahaan lain: Kredit : kemampuan untuk melaksanakan suatu pemberian atau mengadakan suatu pinjaman,dengan suatau janji pembayarannya akan dilakukan pada jangka waktu yang disepakati.

Kriteria yang harus dimiliki peminjam : a Kriteria yang harus dimiliki peminjam : a.character (kepribadian atau watak) b.capability (kemampuan dan kesanggupan) c.capital (modal atau kekayaan) d.condition (kondisi) e.collateral (jaminana)

Klasifikasi kredit : 1. menurut jangka waktunya :. a Klasifikasi kredit : 1.menurut jangka waktunya : a.kredit jangka pendek b.kredit jangka panjang 2.menurut jaminannya : a.kredit dengan jaminan b.kredit tanpa jaminan 3.menurut tujuannya : a.kredit komersial b.kredit konsumtif c.kredit produktif 4.menurut pengguanaannya : a.kredit modal kerja b.kredit investasi

Fungsi kredit dalam kehidupan perekonomian : 1 Fungsi kredit dalam kehidupan perekonomian : 1.kredit dapat meningkatkan kegunaan dari uang. 2.kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. 3.kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha 4.kredit sebagai salah satu alat pengendali stabilitas moneter 5.kredit sebagai sarana peningkatan pendapatan nasional.

Macam-macam kredit : 1.kredit investasi kacil (KIK); Hanya diberikan kepada : a.penguasaha kecil,pengusaha pribumi,atau yang digolongkan perusahaan pribumi. b.kalangan profesi pribumi ,misal dokter,pengacara dll. 2.kredit modal kerja permanen (KMKP). 3.kredit kelayakan.

Pengajuan kredit : Persyaratan umum pengajuan kredit adalah : 1 Pengajuan kredit : Persyaratan umum pengajuan kredit adalah : 1.pemohon adalah pengusaha kecil atau penguasaha pribumi memiliki atau sedang mengajukan izin usaha, memiliki jaminan yang dapat dipertanggung jawabkan,memiliki bukti pembayaran pajak, dan akta pendirian usaha. 2.kredit yang diajukan benar-benar digunakan untuk kegiatan/usaha produktif. 3.mengajukan permohonan tertulis,dilengkapi dengan syarat-syarat diatas

Prosedur untuk mendapatkan kredit : 1. pengajuan permohonan kredit 2 Prosedur untuk mendapatkan kredit : 1.pengajuan permohonan kredit 2.melengkapi dokumen , diantaranya : a.akta pendirian usaha. b.SIUP c.TDP d.fotocopy KTP pemohon kredit e.laporan keuangan pemohon kredit f.foto rekening (kalau ada) g.dokumen jaminan yang diajukan(fotocopy/asli h.NPWP i.SITU j.AMDAL

Melaksanakan pola kemitraan : Bentuk kerja samanya : 1 Melaksanakan pola kemitraan : Bentuk kerja samanya : 1.general partnership ; semua anggota ikut aktif mengelola usaha dan setiap anggota memilki tanggung jawab yang sama terhadap perkembangan usaha 2.limited partnership ; tidak semua anggota aktif dalam mengelola usaha dan tanggung jawab setiap anggota tidak sama besar

Untuk menjalin kerja sama diperlukan adanya kesepakatan antara kedua belah pihak dan dituangkan dalam bentuk persetujuan yang dibuat didepan notaris. Hal-hal yang termuat dalam persetujuan : 1.nama-nama pihak 2.jumlah penyertaan modal 3.masa berlakunya persetujuan 4.pembagian keuntungan dan kerugian 5.prosedur penambahan partner 6.prosedur pemberhentian partner 7.panambahan karyawan 8.tanggung jawab dan wewenang.