KARAKTERISTIK PARAMETER TRANSPORTASI PEMBANGKIT EMISI CO2 PADA PERUMAHAN STUDI KASUS BANDUNG DAN CIREBON
Latar Belakang Transportasi merupakan aktifitas penyumbang CO2 terbesar untuk perkotaan Bangkitan CO2 setara dengan Penggunaan BBM Daerah Pegunungan membangkitkan CO2 lebih besar dari daerah pantai
Format Studi Bagian dari studi perumahan Kuesioner:3 variabel demografi, 44 variabel transportasi Sampling 4 lokasi masing-masing 100 responden Perbedaan pada konsumsi BBM menjadi dasar pembedaan tipikal permukiman Normalisasi: CO2/head/year
Konsep Pendekatan pada penggunaan BBM –kuantitas; ltr/org/tahun –Biaya: Rp/org/tahun Aktifitas utama permukiman –Bekerja –Bersekolah –Berbelanja: Pasar, Toko, Sp.market –Beribadat –Rekreasi
Konsep Pergerakan internal-internal –moda –frekuensi –biaya Pergerakan internal eksternal –jarak –waktu tempuh –moda –frekuensi
Hasil Deskripsi umum Deskripsi umum frekuensi
Kesimpulan Tidak terlihat adanya pengaruh yang jelas antara penggunaan BBM dengan penempatan lokasi permukiman (Pegunungan atau pantai) indikasi: pekerjaan, penghasilan keluarga, rasio kepemilikan R4 lebih berpengaruh terhadap potensi bangkitan CO2 Bangkitan emisi akan lebih banyak dipengaruhi oleh penempatan pusat belanja (pasar, toko, sp market) daripada sekolah. Standard deviasi thd perata-rataan besar; –outliers problem –rentang perbedaan kualitas hidup yang besar
Saran Lanjutkan dengan analisis inferensial thd indikasi 2) dan 3) Upayakan mendapatkan pengaruh relatif tujuan perjalanan dengan penggunaan BBM, termasuk pergerakan internal- internal. Konsentrasi pada pergerakan menggunakan kendaraan bermotor