Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 15 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
Advertisements

PROSPEK PENGEMBANGAN INDUSTRI TELEMATIKA DI KALIMANTAN BARAT
Strategi Nasional Literasi Keuangan
Aspek-aspek Desa Adat dan Lembaga Adat yang Harus diatur dan didanai Pemerintah, Pemda Provinsi, Pemda Kab/Kota, dan Pemdes Oleh Nata Irawan, SH, MSi.
PENGANTAR PERKOPERASIAN
KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL
Pilar Komunitas Ekonomi ASEAN
PENGORGANISASIAN DAN PEMBINAAN POKJANAL POSYANDU
Usaha Mikro, Kecil & Menengah
ASEAN ECONOMIC COMMUNITY MASYARAKAT EKONOMI ASEAN TAHUN 2015
Oleh: Prof. Ir. Urip Santoso, S.IKom., M.Sc., Ph.D
Direktorat JENDERAL Bina Kefarmasian DAN ALAT KESEHATAN
oleh : Ir. Ruchyat Deni Dj., M.Eng Direktur Penataan Ruang Nasional
BIDANG INDUSTRI LOGAM MESIN ELEKTRONIKA & ANEKA
RENCANA PENGEMBANGAN PARIWISATA KABUPATEN BANYUASIN
B. Kombaitan dan Ridwan Sutriadi
A DHI P UTRA A LFIAN D IREKTUR P EMBERDAYAAN K OPERASI DAN UKM 27 F EBRUARI 2014.
PERAN ASEAN DALAM PENGUATAN UKM DI INDONESIA
Prospek dan Kebijakan Industri Rotan Indonesia: AKAN DIBAWA KE MANA?
PERTUMBUHAN EKONOMI.
PENGEMBANGAN ROTAN INDONESIA MELALUI POLA SENTRA HHBK
DINAS PERTANIAN PROVINSI BENGKULU 2012
Pembangunan Koperasi antara harapan dan kenyataan
PAPARAN KEPALA BAPPEDA KOTA BEKASI
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KOPERASI DI INDONESIA
PEMBANGUNAN INOVASI INKLUSIF
KOPERASI DI ERA GLOBAL.
KEWIRAUSAHAAN DAN GLOBALISASI, MEA 2015
Asisten Pemerintahan dan Kesra
Deputi Bidang Pengembangan Regional
MEMBANGUN UMKM yang UNGGUL dengan ‘e-Commerce”
Struktur Ekonomi Jawa Timur, 2016
BAB IX DASAR-DASAR PEMBENTUKAN INKUBATOR BISNIS
PELUANG BISNIS BERBASIS POTENSI LOKAL JAWA BARAT UNTUK PASAR GLOBAL
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS UNGGAS
untuk Memperkuat Daya Saing SDM di Pasar Global
Arah Kebijakan Persusuan
STRATEGI PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT
PEMAHAMAN PADA KONSEP LINGKUNGAN GLOBAL
Oleh: M. Wahid Supriyadi Staf Ahli Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya
By : Dr. Ir. F. Didiet Heru Swasono, M.P. SMT GASAL_2014/2015
PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN DIY
INDUSTRI & PERDAGANGAN
PEREKONOMIAN INDONESIA DALAM ERA GLOBALISASI
Implementasi Pemahaman Globalisasi Ekonomi dalam Pembangunan Wilayah: STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DI ERA MASYARAT EKONOMI ASEAN (MEA) Oleh : Dr. Kurniyati.
GLOBALISASI dan DAMPAKNYA
PROSPEK DAN POTENSI UKM.
Arah Kebijakan Persusuan
Arah Kebijakan Persusuan
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN KOPERASI DAN UMKM
PEMBANGUNAN USAHA KECIL MENENGAH & KEMITRAAN
JENIS, BENTUK KEMITRAAN DALAM KEWIRAUSAHAAN
MEWUJUDKAN PRODUK OLAHAN PERIKANAN YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING
KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN USAHA UKM ( Studi Kasus, “ Jurnal Koperasi dan UKM”, ) mustikalukmanarief.
Pengembangan Kualitas SDM pada Milenium ke Tiga
ANALISIS EKONOMI POLITIK TERHADAP MEA
Industri pangan berbasis hasil UNGGAS
Arah Kebijakan Persusuan
Oleh : Setiawan Wakil Ketua DPD KNPI Kota Palangka Raya
MSDM Indonesia dalam MEA
INDUSTRI PARIWISATA DAN EKONOMI
KESIAPAN UMKM BABEL MENJALANKAN MEA
PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK UKM BERBASIS AGRIBINSIS
PEMAHAMAN PADA KONSEP LINGKUNGAN GLOBAL
Dinas Koperasi, UKM Provinsi Jawa Timur Pemberdayaan Koperasi & UKM
DUKUNGAN KEBIJAKAN UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA 1.
Kebijakan penumbuhan iklim & pengembangan usaha PERTEMUAN – 12 Mata Kuliah: Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
PERAN DISPERINDAGKOP-UKM DALAM PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA DISPERINDAGKOP-UKM KABUPATEN BANJARNEGARA.
BENTUK KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL
Transcript presentasi:

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah Republik Indonesia DUKUNGAN PROGRAM PENGUATAN SARANA DAN PRASARANA KOPERASI DAN UKM DALAM PERSIAPAN MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN TAHUN 2015) Disampaikan oleh: Asisten Deputi Urusan Ekspor dan Impor Pada Acara: Rapat Kerja Teknis Indagkop Tahun 2014 di Kota Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, 18-20 Maret 2014

Outline SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/ MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) PELUANG EKONOMI ASEAN BAGI PELAKU UMKM TANTANGAN: PEMASARAN & JARINGAN USAHA PRODUK UMKM (Dalam Kerangka MEA 2015) KARAKTERISTIK UMKM ARAH KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN KUMKM UPAYA STRATEGIS PENGEMBANGAN PEMASARAN DAN JARINGAN USAHA BEST PRACTICES (Program Bantuan Sosial Terkait Sarana Dan Prasarana Pemasaran dan Fasilitasi Lainnya) PROGRAM DEPUTI BIDANG PEMASARAN DAN JARINGAN USAHA TAHUN 2014 PENUTUP

SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/ MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Kerjasama ekonomi ASEAN mengarah kepada pembentukan komunitas ekonomi ASEAN sebagai suatu integrasi ekonomi kawasan ASEAN yang stabil, makmur dan berdaya saing tinggi. MEA yang akan diberlakukan pada Desember 2015, bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya.

SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/ MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) (b)

4 Hal Yang Harus Diantisipasi Dalam ASEAN Economic Community: SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/ MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) (c) 4 Hal Yang Harus Diantisipasi Dalam ASEAN Economic Community: Ketiga, implementasi AEC juga akan membebaskan aliran tenaga kerja sehingga harus mengantisipasi dengan menyiapkan strategi karena potensi membanjirnya Tenaga Kerja Asing (TKA) akan berdampak pada naiknya remitansi TKA yang saat ini pertumbuhannya lebih tinggi daripada remitansi TKI. Akibatnya, ada beban tambahan yaitu dalam menjaga neraca transaksi berjalan dan mengatasi masalah pengangguran. Keempat, implementasi AEC akan mendorong masuknya investasi ke Indonesia dari dalam dan luar ASEAN. implementasi AEC berpotensi menjadikan Indonesia sekedar pemasok energi dan bahan baku bagi industrilasasi di kawasan ASEAN, sehingga manfaat yang diperoleh dari kekayaan sumber daya alam mininal. melebarnya defisit perdagangan jasa seiring peningkatan perdagangan barang.

SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/ MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) (d) PENDUDUK ASEAN 2011 Penduduk ASEAN 2011 No Negara Jumlah Penduduk 1 Indonesia 241,452,952 2 Filipina 86,241,697 3 Vietnam 82,689,518 4 Myanmar 42,720,196 5 Thailand 64,865,523 6 Malaysia 23,522,482 7 Kamboja 13,363,421 8 Laos 5,631,585 9 Singapura 4,353,893 10 Timor Leste 1,019,252 11 Brunei Darussalam 365,251   566,225,770

PENDAPATAN PER KAPITA ASEAN 2011 SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/ MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) (e) PENDAPATAN PER KAPITA ASEAN 2011 No Negara Dalam US $ 1 Singapura 57,238 2 Brunei Darussalam 47,200 3 Malaysia 14,603 4 Thailand 8,643 5 Indonesia 4,380 6 Philippines 3,725 7 Vietnam 8 Laos 2,435 9 Kamboja 2,086 10 Burma 1,900 Tingginya kesenjangan ekonomi antar negara ASEAN dapat diukur dari ketimpangan produk domestik bruto per kapita.

BAGAIMANA MEMANDANG INTEGRASI EKONOMI ASEAN ? Global Competition and Cooperation Unprecedented Change PEMERINTAH PELAKU BISNIS Speed and Creativity

PELUANG EKONOMI ASEAN BAGI UMKM Globalisasi ekonomi terutama konteks implementasi MEA dapat menciptakan peluang pasar bagi produk UKM. Pasar ASEAN sebesar 600 juta, dengan jumlah kelas menengah yang semakin meningkat. Menurut catatan Asian Development Bank (ADB), kelas-menengah ASEAN berjumlah 24% pada 2010 akan meningkat menjadi 65% pada 2030. Potensi pengembangan industri nasional dan mendorong Indonesia sebagai production base di kawasan dengan ditopang pasar domestik yang besar, penduduk usia muda/produktif, investasi yang meningkat dan sumber daya alam yang besar. Perdagangan intra-ASEAN cenderung meningkat, tetapi porsinya masih relatif kecil (25%). Keunggulan produk KUKM (memiliki keunikan/nilai seni tinggi berbasis kebudayaan lokal, handmade) dan telah memenuhi standar kualitas (Eropa Timur, UEA, & China peluang pasar untuk produk kerajinan). Dukungan kebijakan pemerintah/lintas terkait (Hulu: peningkatan daya saing produk (diklat, sertifikasi produk, penguatan branding, dll) dan Hilir : promosi & pemasaran melalui fasilitasi pameran, temu bisnis, konsolidasi kargo) Semakin terbukanya peluang kerjasama ekonomi bilateral, kawasan, regional.

TANTANGAN: PEMASARAN & JARINGAN USAHA PRODUK UMKM a) Persepsi terhadap peluang MEA terbatas dan memandang besarnya pasar domestik yang mendorong pelaku usaha memprioritaskan pemenuhan kebutuhan pasar tersebut; b) Kapasitas daya saing pelaku dan tenaga kerjanya; c) kemampuan UMKM agar mampu memanfaatkan fasilitas sumber daya yang ada. a) Kualitas dan standardisasi; b) su global (green product, HACCAP); c) Kreativitas dan inovasi (nilai budaya, hand made, sentuhan teknologi); d) Characteristic global/ sesuai selera pasar PELAKU UMKM INFRASTRUKTUR/ SARANA-PRASARANA Ketersediaan dam Kualitas infrastruktur/sarana serta prasarana pemasaran yang lebih baik PRODUK: KEBIJAKAN/REGULASI Harmonisasi kebijakan/regulasi yang mendukung pelaku usaha dalam peningkatkan daya saing dan pengembangan bisnisnya. Menurut Journal of Current Southeast Asian Affairs (Guido Benny dan Kamarulnizam Abdullah – 2011), kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai ASEAN masih sangat terbatas. K ;

KARAKTERISTIK UMKM Usaha Besar Usaha Menengah Usaha Kecil Usaha Mikro 55.586.176 Unit (98,79%) 629.418 Unit (1,11%) 48.977 Unit (0,09%) 4.968 Unit (0,01%) TOTAL : 56.539.560 UNIT Usaha Besar Omzet/tahun lebih dari Rp 50 Miliar Asset lebih dari 10 Miliar Usaha Menengah Omzet/tahun Rp 2,5 Miliar s.d. Rp 50 Miliar Asset Rp. 500 juta s.d. Rp 10 Miliar Usaha Kecil Omzet/tahun Rp 300 Juta s.d. Rp 2,5 Miliar Asset Rp. 50 juta s.d. Rp 500 Juta Usaha Mikro Omzet/tahun s.d.Rp 300 Juta Asset s.d. Rp. 50 juta PDB: 59,08% (Rp.4.869,5 T) TENAGA KERJA: 97,16% (107.657.509) EKSPOR NON MIGAS: 16,4% Rp.166.625,5 M) Diprediksi kontribusi oleh 678.415 KUKM potensial ekspor (1,2% dari total UKM) Sumber: UU No. 20/2008; Data BPS 2012

ARAH KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN KUKM (2010-2014) Peningkatan kapasitas, produktivitas, nilai tambah dan daya saing KUKM 1. Peningkatan Iklim Usaha yang Kondusif bagi Koperasi dan UKM 2. Peningkatan Akses Sumber daya Produktif 3. Pengembangan Jaringan Pemasaran Produk Koperasi dan UKM 4. Peningkatan Daya Saing SDM Koperasi dan UKM 5. Penguatan Kelembagaan Koperasi

UPAYA STRATEGIS PENGEMBANGAN PEMASARAN DAN JARINGAN USAHA Upaya strategis  diarahkan memberikan dukungan peningkatan daya saing UMKM dalam kerangka memperkuat pasar domestik dan internasionalisasi UKM. HULU (Penguatan Kapasitas) Konsolidasi Pelabuhan Ekspor/pooling Kargo UKM melalui sistem e-consolidator kargo bagi UKM. Perluasan/pengembangan sarana promosi ekspor KUKM  SME Tower, Pusat Promosi di Daerah. Pembentukan PLUT (Program Pusat Layanan Usaha Terpadu). Pengembangan trading board bagi UKM. Revitalisasi Pasar Tradisional. Ritel Modern Koperasi. Pusat Distribusi Toko Koperasi. Penataan PKL. Pengembangan kemitraan strategis KUKM MIDDLE (Pengembangan Infrastruktur/Sarana dan Prasaranan) HILIR (Promosi dan Akses Pasar) Identifikasi UKM Potensial/Orientasi Ekspor & produk unggulannya data base UKM potensial ekspor. Mapping negara tujuan ekspor sesuai produk UKM. Fasilitasi peningkatan kapasitas (capacity building) manajerial, teknis, entrepreneurial training, bimbingan teknis, magang. Fasilitasi peningkatan produktivitas dan mutu UKM sosialisasi dan sertifikasi standarisasi ISO/SNI/HACCP/GMP, HaKI dan kehalalan produk, branding, dan inovasi desain. Pengembangan Wirausaha (UKM) berorientasi ekspor. Pengembangan Kemitraan KUMKM (pola waralaba, subkontrak, pariwisata, BUMN) Fasilitasi akses kepada sumber daya produktif: Pembiayaan  KUR, Dana Bergulir , LPDB, CSR Pemasaran TIK Fasilitasi promosi melalui pameran dalam negeri (SMEsCO Festival, Tematik) dan partisipasi pada event promosi startegis. Diversifikasi Negara Tujuan Ekspor: Peningkatan akses dan jaringan pasar; Promosi produk unggulan UKM melalui: pameran berskala internasional di dalam & luar negeri, trading board, UKM Gallery, temu bisnis/bisnis matching, display produk di UKM Gallery & Pavillion Provinsi, Katalog, fasilitasi kemitraan usaha. Katalog prmosi produk unggulan KUKM. Partisipasi dalam pertemuan internasional terkait dengan pengembangan UKM. (APEC-SMEWG, BIMPEAGA, ASEAN, ICA, ACEDAC, ASEM, dll).

BEST PRACTICES PROGRAM BANTUAN SOSIAL TERKAIT SARANA DAN PRASARANA PEMASARAN TAHUN 2003 – 2013 (NASIONAL) No Program Kop (Unit) Dana (Rp. juta) Keterangan 1 Rev. Pasar Tradisional 472 447.188 Akumulatif program ; tugas pembantuan, dana bergulir dan Bansos 2 Penataan Sarana PKL 254 92.887 Mulai 2005-2013 ; akumulatif program; tugas pembantuan, dana bergulir dan Bansos) 3 Penataan Toko Koperasi (UKM Mart) 368 22.774 Mulai 2011-2013 Bansos murni 4 Produk Unggulan 15 15.000 2013 Bansos murni 5 Kemitraan Usaha Koperasi 3.000 Jumlah 1.114 580.849

BEST PRACTICES PROGRAM BANTUAN SOSIAL TERKAIT SARANA DAN PRASARANA PEMASARAN PROPINSI KALIMANTAN TIMUR No Program Kop (Unit) Dana (Rp.) Keterangan 1 Rev. Pasar Tradisional 5 4.400.000.000 Bansos Di Kab. Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Paser, Penajang Pasir Utara. 2 Penataan Sarana PKL 375.000.000 50 PKL Di Kab. Nunukan 3 Penataan Toko Koperasi (UKM Mart) 9 585.000.000 Bansos (@Rp. 65 juta) Di Kota Balikpapan (1 Kop), Kota Samarinda (2 Kop), Kab. Berau (3 Kop), Kab. Paser (1 Kop), Kab Kutai (2 Kop). Jumlah 15 5.360.000.000

BEST PRACTICES PROGRAM FASILITASI BIDANG PEMASARAN DAN JARINGAN USAHA No EVENT Waktu Peserta A PAMERAN DALAM NEGERI 1 SMESCO Festival 2010 - 2013 1.800 KUMKM 2 SMESCO Tematik Fashion dan Acessories Expo 789 KUMKM 3 SMESCO Tematik Food and Packaging Expo 503 KUMKM 4 Partisipasi Pameran Dalam Negeri 2011 - 2013 736 KUMKM B PAMERAN LUAR NEGERI 5 Pameran Luar Negeri Temu Bisnis 715 KUMKM 8 UKM (Jepang, Hongkong, Italia, China, Australia)

BEST PRACTICES FASILITASI PENINGKATAN DAYA SAING MELALUI HKI OLEH KEMENTERIAN KUKM TAHUN 2002 – 2013 Tahun Jumlah Propinsi Merek Dagang (UKM) Desain Industri (UKM) Hak Cipta (Hak Cipta) Paten (UKM) 2002 2 - 7 2006 13 200 101 2007 9 12 74 2008 11 31 43 2009 8 90 150 10 4 2010 6 42 2011 5 100 2012 2013 500 JUMLAH 1,075 375

PROGRAM STRATEGIS DEPUTI BIDANG PJU TAHUN 2014 NO KEGIATAN 2014 I. PROGRAM BANTUAN SOSIAL 1. Revitalisasi Pasar Tradisional a. Daerah tertinggal/Perbatasan b. Reguler 60 Unit 25 Unit 35 Unit 2. Penataan Sarana Pedagang Kaki Lima (PKL) 4.400 Umi 3. Penataan Toko Koperasi UKM Mart 24 Kop 4. Pengembangan Sarana Kemitraan Investasi KUMKM 4 Kop II. FASILITASI PROMOSI DAN PERLUASAN AKSES PASAR 1. Promosi Melalui Pameran Dalam Negeri a. Penyelenggaraan SMESCO Festival b. Penyelenggaraan Pameran Tematik: - SMESCO Fashion dan Accesories Expo - SMESCO Food and Packaging Expo c. Partisipasi Pameran Dalam Negeri 450 KUMKM 300 KUMKM 100 KUMKM

PROGRAM STRATEGIS DEPUTI BIDANG PJU TAHUN 2014 NO KEGIATAN 2014 2. Perluasan Akses Pasar Melalui Pameran Luar Negeri, Bussines Matching dan Pameran dalam Negeri berskala Internasional: a. Kawasan Asia: Malaysia, Vietnam, Thailand, India, China, Hongkong, Korea, dan Jepang b. Kawasan Eropa: Jerman, Belanda dan Turki c. Kawasan Afrika: Afrika Selatan d. Kawasan Timur Tengah: UEA e. Kawasan Amerika: Brazilia dan USA 10 Negara 12 Event 150 UKM 3. Promosi Berbasis IT dan Catalogue SMESCO Trading Board SMESCO Indonesia Catalogue 12 Bulan 65.000 Eks 4. Pengembangan Sistem Konsolidasi Cargo bagi KUKM Potensial Ekspor 1 Ujicoba pelabuhan Utama 5. Kemitraan investasi dengan usaha menengah/usaha besar 30 UM/UB 6. Peningkatan akses pasar produk usaha mikro melalui PASAR RAKYAT 7. Peningkatan Daya Saing dan Identitas UMKM dibidang Makanan dan Minuman

PENUTUP Keterbukaan integrasi ekonomi ASEAN mengisyaratkan perlunya upaya sinergi, kerjasama dan aktualisasi komitmen yang komprehensif, sehingga Koperasi dan UKM memperoleh manfaat dengan diberlakukannya MEA 2015. Forum ini perlu dilakukan secara berkesinambungan sebagai langkah untuk mengkonsolidasikan komitmen dan sumberdaya dari Pemerintah (pusat dan daerah) serta stakeholders/pemangku kepentingan sesuai tupoksi dan peraturan perundang-undangan untuk pembangunan UKM yang berdaya saing menuju MEA 2015.

TERIMA KASIH Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Asisten Deputi Urusan Ekspor dan Impor Jl. HR. Rasuna Said, Kav. 3-4, Jakarta 12940 – Indonesia Telp. +62 21 52992865 Homepage: www.depkop.go.id