PROMOSI KEMAMPUAN BEKERJA LANJUT USIA Tri Budi W. Rahardjo Gunung M. Siagian, Isep Sepriyan, Esa Sumantri, Vita Priantina Dewi, Dinni Agustin, Lilis Tripurwani, Tanti Pratiwi
Penuaan Penduduk Penuaan penduduk akan dialami oleh banyak negara di dunia Populasi penduduk usia 60+ di negara maju diperkirakan meningkat menjadi 32 % pada tahun 2050 Di negara berkembang, jumlah penduduk usia 60+ juga diperkirakan akan meningkat menjadi 20 % antara tahun 2015 - 2050
Cont. Di Indonesia, penduduk lanjut usia pada tahun tahun 2005 berjumlah 18,2 juta orang atau 8,2%; dan tahun 2020, lanjut usia diperkirakan berjumlah 29 juta orang atau 11,4%
Pertumbuhan Populasi Penduduk Lanjut Usia, Indonesia 1950-2050 Number of old population by ag 03/june/2009 smadioetomo/symposium CHRUI 4
Lanjut Usia di Indonesia, 2008
Source: Sri Moertiningsih Adioetomo, 2009 Komposisi Lanjut Usia Source: Sri Moertiningsih Adioetomo, 2009
Promosi Kemampuan bekerja lansia Komnas Lansia (2006) menemukan bahwa 50 % lansia masih bekerja mencari nafkah, sementara 80 % lansia masih beraktifitas
Cont. Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan bekerja lansia, dan pemanfaatannya di sektor kerja, maka dilakukan penelitian “Promosi Kemampuan Bekerja Lansia di Indonesia” Penelitian dilakukan di daerah perkotaan di lima wilayah Indonesia, yaitu DKI Jakarta, DIY, Jawa Timur, Bali dan Sulawesi Tengah.
Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bekerja lansia dan pemanfaatannya di sektor kerja
Cont. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Kebijakan pemerintah tentang ketenaga-kerjaan bagi Lansia. Proporsi lansia yang masih bekerja dan jenis pekerjaannya. Motivasi Lansia bekerja dan alasan Lansia bekerja. Kesadaran dan dukungan masyarakat akan pentingnya promosi kemampuan bekerja lansia dan pemanfaatannya
Manfaat Penelitian Berdasarkan evaluasi hasil penelitian, akan disusun rekomendasi untuk pembuatan kebijakan Pemerintah tentang ketenagakerjaan bagi lansia guna meningkatkan perbaikan dan pengembangan program ketenagakerjaan bagi lansia
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitan tahap awal yang dilakukan di daerah perkotaan di lima wilayah yaitu Propinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, DI Yogyakarta, dan Sulawesi Tengah. Data diambil melalui pengumpulan data sekunder, wawancara dan diskusi fokus terarah
Sasaran Departemen Tenaga kerja dan Tansmigrasi Departemen Tenaga kerja dan Tansmigrasi serta jajarannya di tingkat propinsi BPS dan Kantor statistik daerah untuk memperoleh data ketenaga kerjaan dari propinsi dan kabupaten Lansia pensiunan dan Lansia yang tidak menerima pensiun dari beberapa Organisasi Lansia Tokoh masyarakat
Cont. Pada penelitian ini, dilakukan pengumpulan data pada 15 kelompok. Total jumlah partisipan adalah 75 orang
Hasil penelitian Kebijakan Proporsi Motivasi Alasan Bekerja Alasan Tidak Bekerja Kesadaran dan Dukungan masyarakat
1. Kebijakan Pemerintah Tentang Ketenagakerjaan Bagi Lansia Pada lima propinsi yang diteliti, belum terdapat kebijakan Pemerintah mengenai ketenagakerjaan bagi lansia Di DIY, Jatim dan Sulawesi Tengah pernah dibuat wacana oleh Dinas Tenaga Kerja setempat agar membuat Perda tentang ketegakerjaan lansia, tetapi tidak ada tindak lanjutnya
Cont. Walaupun belum terdapat Kebijakan Pemerintah tentang ketenagakerjaan bagi lansia, di DKI Jakarta, Jatim dan DIY sudah ada upaya berupa program kegiatan untuk lansia di masa pensiun seperti memberikan bimbingan dan keterampilan
2. Proporsi Lansia Bekerja di Lima Propinsi Pada lima propinsi, ditemukan bahwa masih banyak lansia yang bekerja
Source: Sri Moertiningsih Adioetomo, 2009 Cont. Source: Sri Moertiningsih Adioetomo, 2009
Tabel TPAK Lansia di DKI Jakarta, DIY, Jatim, Bali dan Sul-Teng (2008) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Lansia di DKI Jakarta, DIY, Jatim, Bali dan Sulteng 2008 TPAK Lansia (60+) DKI Jakarta ……% DIY 20.4 % Jatim 48.9 % Bali 18.7 % Sulteng …….% Sumber: * BPS DKI Jakarta, DIY, Surabaya, Bali dan Palu, 2008 ** Hasil Penelitian “Promosi Kemampuan Bekerja Bagi Lansia”, Komnas Lansia, 2009
3. Alasan Lansia Bekerja Di lima propinsi yang diteliti, terdapat beragam alasan lansia masih bekerja. Alasan yang paling umum ditemui pada lima propinsi adalah ekonomi yang tidak mencukupi
Cont. Alasan lain adalah masalah sosial (DKI Jakarta, DIY, Jatim, Bali dan Sulawesi Tengah), ingin tetap aktif dan mandiri (DIY, Jatim, Bali dan Sulawesi Tengah), serta nilai-nilai yang ada dalam masyarakat (Sulawesi Tengah)
4. Alasan Lansia Tidak Bekerja Di lima propinsi ditemukan bahwa alasan utama lansia tidak bekerja adalah kesehatan yang memburuk
5. Permintaan Lansia Bekerja Di empat propinsi (DIY, Jatim, Bali dan Sulawesi Tengah) permintaan lansia bekerja masih cukup tinggi Di DKI Jakarta, ditemukan bahwa permintaan lansia bekerja tidak begitu tinggi (8%). Hal ini dikarenakan banyak lansia yang ingin menikmati pensiun dan keadaan fisik lansia yang tidak memungkinkan
6. Sikap Masyarakat Pada empat propinsi, ditemukan bahwa sikap masyarakat setuju terhadap lansia bekerja Di Sulawesi Tengah, sebagian masyarakat tidak setuju jika lansia bekerja. Hal ini dikarenakan adanya norma setempat yang menyatakan bahwa jika sudah tua/lansia sebaiknya tidak bekerja lagi
7. Dukungan Lingkungan Fisik Pada lima propinsi ditemukan bahwa lingkungan fisik belum mendukung, belum ideal bagi lansia bekerja, sarana dan prasarana fisik bagi lansi bekerja masih terbatas/belum memadai
8. Dukungan Lingkungan Sosial Kecuali di Sulawesi Tengah, umumnya lingkungan sosial (keluarga dan masyarakat) cukup mendukung terhadap lansia bekerja. Hal ini dikarenakan masyarakat masih membutuhkan jasa dan ketrampilan lansia
Saran dan Rekomendasi Perlu dibuat UU dan/atau Perda tentang ketenagakerjaan bagi lansia sebab data statistik menunjukkan bahwa masih banyak lansia bekerja dan permintaan lansia bekerja masih cukup tinggi Perbaikan lingkungan fisik (sarana dan prasarana) agar mendukung terhadap lansia bekerja
CONT. Perlu penelitian untuk mengetahui Work Ability Index lansia Indonesia
Tim Peneliti 1. Ketua : Prof. Tri Budi W. Rahardjo 2. Anggota : 1. Ketua : Prof. Tri Budi W. Rahardjo 2. Anggota : Drs. Isep Sepriyan, MSi Drs. Esa Sumantri, MPd Dra. Vita Priantina Dewi, MSH Dra. Dinni Agustin Budi Prasetyo, SH, MM Gunung M. Siagian Lilis Tripurwani, SE Tanti Pratiwi, SKom
TERIMA KASIH