ETHOS KERJA DALAM MENGEMBAN AMANAH Baitul Arqom PCA Tegalrejo Kulsum Nur Hayati PDA Majelis Dikdasmen Kota Yogyakarta Jumat, 4 Januari 2013
PERGANTIAN ABAD Islam mementingkan masa depan: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS Al-Hasyr: 18). Pada pergantian abad lahir “mujadid” yang akan memperbarui pemahaman agama : “Sesungguhnya Allah akan mengutus kepada umat manusia pada setiap penghujung abad yang akan memperbarui agamanya” (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah).
JELANG SEABAD AISYIYAH Aisyiyah telah berkiprah selama hampir satu abad di berbagai bidang gerakan: pembaruan pemahaman Islam, tablig, pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, pemberdayaan ekonomi, dll., untuk memperbarui kehidupan umat dan bangsa. Sejalan pesan Al-Quran (QS Al-Hasyr 18) dan Hadis Nabi (tentang mujadid), maka Aisyiyah sebagai Gerakan Perempuan Muhammadiyah yang membawa misi dakwah dan tajdid dituntut untuk mengisi abad kedua dengan semangat pembaruan. Konteks Aisyiyah saat ini di tengah dinamika umat, bangsa, dan perkembangan global yang penuh masalah dan tantangan yang sangat kompleks menuntut pembaruan internal untuk melakukan pembaruan ke luar.
KONSOLIDASI KEPEMIMPINAN Memperkaya dan menginternalisasikan pemikiran Islam Muhammadiyah (Pemikiran Islam yang berkemajuan) menjadi alam pikiran para pimpinan Aisyiyah. Mengembangkan fungsi-fungsi kepemimpinan transformatif dalam kepemimpinan Aisyiyah dari Pusat hingga Ranting termasuk Amal Usaha sebagai faktor kekuatan perubahan/pembaruan. Memperkuat jaringan/sinergi/ukhuwah antar pimpinan di seluruh struktur kepemimpinan Aisyiyah sebagai dasar konsolidasi yang kuat dan produktif.
KONSOLIDASI USAHA Melakukan revitalisasi usaha (amal usaha, program, dan kegiatan) Aisyiyah untuk melahirkan langkah-langkah praksis Aisyiyah yang kompetititf dibandingkan dengan pihak lain. Mengembangkan model-model alternatif (unggul dan baru) usaha Aisyiyah sebagai variasi baru dari usaha-usaha yang selama ini dilakukan: usaha yang nonkonvensional seperti dalam tablig bi-lisan maupun bil-hal yang lebih menarik, pemberdayaan ekonomi untuk akar-rumput, dll. Mengembangkan Strategi Pencerahan (Pembebasan, pemberdayaan, dan pemajuan) dalam usaha-usaha Aisyiyah: bagaimana dakwah dalam masyarakat kota, masyarakat desa, dalam masyarakat marjinal, dll..
Profil Kader Aisyiyah
Profil Kader Aisyiyah (sumber: Panduan Materi Dasar BA PPA Majelis Kader) Kader (cadre bhs perancis) berarti elite, kelompok elit dalam organisasi, merupakan anggota inti yg terpilih. Scr organisatoris, kader anggota yg diharapkan memiliki komitmen tehadap perjuangan dan cita-cita organisasi. Memiliki kompetensi : Keagamaan-ideologis, Akademis-intelektual, dan Sosial kemanusiaan.
Kompetensi Kader Aisyiyah
Kompetensi Keagamaan-Ideologis Kemurnian aqidah (keyakinan berbasis tauhid yg bersumber pada Al-Quran dan Sunnah) biasakan menegakkan kebenaran bukan membenarkan kebiasaan yg salah. Ketekunan beribadah (melaksanakan ibadah wajib maupun sunnah sesuai tuntunan Rasulullah) Ikhlas (melakukan sesuatu karena Allah semata) Shidiq (jujur dan dapat diprcaya) Amanah (komitmen dan tanggung jawab moral yg tinggi dlm mengemban tugas) Berjiwa gerakan (semangat untuk aktif dlm Aisyiyah sbg panggilan jihad) memiliki etos kerja tinggi
Kompetensi Akademis-Intelektual Fathonah (memiliki kecerdasan fikiran) Tajdid (pembaharu dan memiliki pemikiran maju dlm mengembangkan kehidupan sesuai ajaran) Istiqomah (konsisten dalam pikiran dan tindakan) Etos belajar (semangat dan kemauan keras untuk selalu belajar). Moderat (arif dan mengambil posisi di tengah)
Kompetensi Sosial Kemanusiaan Kesalehan (kepribadian yg baik dan utama) Kepedulian sosial (keterpanggilan dalam meringankan beban orang lain) Suka beramal (gemar melaksanakan amal saleh untuk kemaslahatan hidup) Keteladanan (menjadi uswah hasanah – teladan yg baik dalam seluruh sikap dan tindakan) Tabligh (menyampaikan kebaikan kepada orang lain, komunikatif dan trampil membangun jaringan)
Pengertian Etos kerja Etos berasal dari bahasa Yunani (etos) yang berarti sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau sesesuatu kelompok (kamus besar bahasa Indonesia). Untuk menumbuhkan etos kelompok/orgn perlu adanya: tujuan dan motto bersama.
Etos ethos Etos etika, etiket “Gairah-semangat yang kuat untuk mengerjakan sesuatu secara optimal, lebih baik, dan bahkan berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang sesempurna mungkin “
kerja adalah ibadah ETOS KERJA kerja adalah amanah kerja adalah rahmah
Kerja dengan cinta HEAD HAND HEART EXCELLENT
Bukan titik yang menjadikan tinta, tapi tinta menjadikan titik Bukan titik yang menjadikan tinta, tapi tinta menjadikan titik. Bukan cantik yang menyebabkan cinta, tapi cinta yang menjadikan cantik Bukan dunia indah kmd kita tersenyum. Tapi senyumlah maka dunia akan indah.
Mari Kita Jaga Kebersamaan
TEAM T ogether E veryone A chieve M ore
KOLABORASI DALAM TEAM JAMA’AH
SINERGI-JAMA’AH 1+1 = ?
JAMA’AH 1+1 = 27
Fungsi Etos Kerja Pendorong timbulnya perbuatan dan kreativitas. Penggairah dalam aktivitas. Penggerak, seperti mesin pada mobil, besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu perbuatan/ gerakan.
Ciri-ciri Orang yg Memiliki Etos Kerja Tinggi: Orientasi ke masa depan semua kegiatan harus di rencanakan dan di perhitungkan untuk menciptakan masa depan yang maju, lebih sejahtera, dan lebih baik daripada keadaan sekarang /masa lalu. Kerja keras, teliti, dan menghargai waktu BUKAN kerja santai, tanpa rencana, malas, pemborosan tenaga dan waktu
Ciri-ciri ... 3. Bertanggung jawab. Semua masalah harus dihadapi dengan tanggung jawab, baik kebahagiaan/ kesuksesan maupun kegagalan, tidak berwatak mencari perlindungan ke atas, dan melemparkan kesalahan di bawah. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri....(Q.S. Al-Isra’: 7)
Ciri-ciri ... 4. Hemat dan sederhana. Seseorang yang memiliki etos kerja yang tinggi, tampak dari cara hidupnya yang sangat efesien dalam mengelola setiap hasil yang diperolehnya, menjauhkan diri dari sikap boros. 5. Adanya iklim kompetisi atau bersaing secara jujur dan sehat. Setiap orang atau kelompok pasti ingin maju dan berkembang namun kemajuan itu harus di capai secara wajar tanpa merugikan orang lain.
Rahasia kesuksesan karier dan pekerjaan Rasulullah SAW Rasulullah SAW selalu bekerja dengan cara yg terbaik, profesional, dan tidak asal-asalan. Dalam bekerja Rosul SAW melakukannya dengan manajemen yang baik, perencanaan yang jelas, pentahapan aksi, dan adanya penetapan skala prioritas. Rasulullah SAW tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan sekecil apapun. "Barangsiapa yang dibukakan pintu kebaikan, hendaknya dia mampu memanfaatkannya, karena ia tidak tahu kapan ditutupkan kepadanya," demikian beliau bersabda.
Rahasia kesuksesan,, Dalam bekerja Rasul selalu memperhitungkan masa depan. Beliau adalah sosok yang visioner, sehingga segala aktivitasnya benar-benar terarah dan terfokus. Rasul tidak pernah menangguhkan pekerjaan. Beliau bekerja secara tuntas dan berkualitas. Rasul bekerja secara berjamaah dengan mempersiapkan (membentuk) tim yang solid yang percaya pada cita-cita bersama. Rasul adalah pribadi yang sangat menghargai waktu. Tidak berlalu sedetik pun waktu, kecuali menjadi nilai tambah bagi diri dan umatnya. Rasulullah SAW menjadikan kerja sebagai aktualisasi keimanan dan ketakwaan. Rasul bekerja bukan untuk menumpuk kekayaan duniawi. Beliau bekerja untuk meraih keridhaan Allah SWT.
Maturnuwun,,, Mari tingkatkan etos kerja dan optimalkan peran Aisyiyah dalam kehidupan berbangsa jelang satu abad Aisyiyah