Pemberdayaan ekonomi rakyat bagi kesejahteraan masyarakat masa depan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Memberdayakan ekonomi rakyat untuk kesejahteraan
Advertisements

KETAHANAN EKON0MI UNTUK MASA DEPAN KESATUAN BANGSA Membangun ketahanan ekonomi rakyat sebagai jaring pengaman M.C. Baridjambek dan Asmun A. Sju’eib, MA.
OPTIMALISASI PERAN BUMD PT. PEMBANGUNAN DUMAI
Bank Perkreditan Rakyat Syariah ( B P R S )
H.Ghazaly Ama La Nora,S.Ip,M.Si Mercu Buana University
Skenario dan Strategi Konsep Agro Mina Politan Cluster
STRATEGI OPERASI STIE PUTRA BANGSA.
B. Kombaitan dan Ridwan Sutriadi
PENGEMBANGAN ROTAN INDONESIA MELALUI POLA SENTRA HHBK
DINAS PERTANIAN PROVINSI BENGKULU 2012
KHULUQUL AMIN
PERTANIAN PERTEMUAN 8 Powerpoint Templates.
ORGANISASI BADAN USAHA Pada tahun 1980-an di AS terdapat 16 juta badan usaha, yang mayoritas merupakan perusahaan yang sangat kecil milik perorangan (perusahaan.
KOPERASI DI ERA GLOBAL.
Oleh: Silvana Maulidah, SP. MP.
macam-macam sistem ekonomi Pelaku-pelaku perekonomian di Indonesia
TEORI EKONOMI MAKRO ISLAM
LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT DESA
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ( B P R S )
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
PENYELENGGARAAN URUSAN PENANAMAN MODAL
MANFAAT INVESTASI DAN KENDALA DALAM INVESTASI
DUKUNGAN DPR DALAM PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI
Pertemuan 5 Manajemen Koperasi & UKM
PENDAHULUAN.
Pembangunan Infrastruktur dan Sinergi Pusat-Daerah
TINGKATAN STRATEGI.
Skala dan Kelompok Perusahaan
POLA-POLA PEMBANGUNAN PERTANIAN DI INDONESIA
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN KOPERASI DAN UMKM
BANK INDONESIA.
TEORI EKONOMI MAKRO ISLAM
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
Arah Kebijakan Persusuan
PEREKONOMIAN INDONESIA
BANK INDONESIA.
BANK INDONESIA.
Industrialisasi Perikanan untuk Kesejahteraan Masyarakat
TEKNOLOGI DALAM AGRIBISNIS
Bentuk Partisipasi Masyarakat dalam Pelayanan Kesehatan (2)
BANK INDONESIA.
BANK INDONESIA.
Arah Kebijakan Persusuan
Arah Kebijakan Persusuan
“KOPERASI DAN KEWIRAUSAHAAN
API (Arsitektur Perbankan Indonesia)
PERAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
KELOMPOK 7 NURUL HIDAYATI ( ) REVANI SASMITANING ( )
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL : KEUNGGULAN KOMPETITIF
EKONOMI DAN SISTEM EKONOMI
BANK INDONESIA.
KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN USAHA UKM ( Studi Kasus, “ Jurnal Koperasi dan UKM”, ) mustikalukmanarief.
Kesesuaian Kebijakan Ekonomi Konvensional dalam Kebijakan Pembangunan
KETAHANAN EKONOMI DAYA SAING DAERAH DAN PASAR BEBAS
Peran dan Perkembangan Agribisnis di Indonesia
Kompetisi dalam Jasa Keuangan
Arah Kebijakan Persusuan
DR.Suharto,SH.,M.Hum.
Mempercepat Transformasi Industri Manufaktur Untuk Mewujudkan Industrialisasi Indonesia Yang Berdaya Saing Global Presented by :
Pengembangan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian
PEMBANGUNAN PERIKANAN
DI SAMPAIKAN OLEH KEPALA BAPPEDA
STRATEGI PENGEMBANGAN GAS ALAM Kelompok 11 Atika Wafa ( ) Putri Millenia ( ) Rikardo Parapat ( )
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
Kebijakan penumbuhan iklim & pengembangan usaha PERTEMUAN – 12 Mata Kuliah: Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
PENGERTIAN Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menurut Undang-undang (UU) Perbankan No. 7 Tahun 1992, adalah: “Lembaga keuangan bank yang menerima simpanan.
Program Pemberdayaan Nelayan SEBAGAI USULAN ATAS DISKUSI PERIHAL POTENSI YANG HASIL LAUT YANG MELIMPAH RUAH.
Disampaikan pada Apresiasi dan Pembinaan Teknis bagi Tenga Pendamping Teknologi (TPT) Tahun 2008.
Transcript presentasi:

Pemberdayaan ekonomi rakyat bagi kesejahteraan masyarakat masa depan Pendekatan sistemik untuk mengunggulkan masyarakat

Latar belakang Indonesia adalah negara khatulistiwa seluas 1.9 juta km persegi, terdiri dari rangkaian 16.000 pulau lebih dengan penduduk 237 juta jiwa dan kekayaan alam yang sangat melimpah Letak geografis yang strategis di lautan Hindia berbatasan dengan samudra Pacific, menjadikan posisi negara besar ini penting di antara bangsa-bangsa. Keunggulan di atas belum dinimati rakyat karena kualitas sumber daya manusia yang lemah, penguasaan teknologi yang rendah serta terbatasnya kemampuan dan organisasi dalam menangkap peluang untuk menjadikan bangsa ini kompetitif. Keadaan ini perlu diatasi secara sistemik dan terencana agar dalam kurun waktu 15 sampai 25 tahun mendatang, bangsa ini kembali besar dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Gambaran ekonomi bangsa Industri nasional relatif sangat kecil dibanding dengan jumlah penduduk. Sektor industri masih sekitar 15% dari jumlah badan usaha, sedangkan sisanya adalah sektor ekonomi rakyat Ekonomi rakyat merupakan kegiatan poduktif masyarakat yang tidak terstandar, dengan jenis yang beragam serta tidak memiliki organisasi yang mapan untuk penetrasi pasar Walaupun sektor ini merupakan penyerap tenaga kerja terbesar, sektor ini kurang memperoleh perhatian, pengembangan dan pembinaan dari pemerintah. Pelaku sektor ini dibiarkan bersaing dengan pelaku pasar lain yang lebih terorganisasi. Karena itu pemberdayaan sektor potensial ini merupakan keniscayaan dalam mensejahterakan bangsa dengan membangun upaya pemecahannya

Kelemahan ekonomi rakyat Sektor ekonomi rakyat umumnya menghadapi masalah karena : Lemahnya kemampuan pendanaan Lemahnya kemampuan pemasaran Lemahnya penguasaan teknologi produksi dan komunikasi Lemahnya kemampuan manajemen Mencontoh (benchmark) dari pengalaman negara-negara maju, kelemahan ini dapat diatasi jika sektor ini dapat bekerja dalam satu sistem pengelolaan. Pemerintah, intelectuals dan masyarakat perlu bekerja sama dalam membangun sistem ini.

Pendekatan sistem Sistem dirancang untuk mengatasi kelemahan ekonomi rakyat yang dikaitkan dengan masalah produksi, pemasaran dan pendanaan komoditas masyarakat Sistem dikembangkan berdasarkan pembagian fungsi yang disatukan sebagai satu kesatuan yang saling dukung dan saling dorong (cross fertilizing) dalam sistem terpadu untuk mencapai tujuan yang dikehendaki Atas pendekatan itu, rakyat hanya dituntut mengembangkan kemampuan yang telah mereka miliki dalam berproduksi ataupun budi daya komuditas yang secara tradisional dan turun temurun telah mereka kuasai Pemberdayaan dilakukan secara sistemik, terencana dan bertahap dengan menambahkan teknologi tepat guna (appropriate technology) dan sistem manajemen modern untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi produksi mereka sampai ke tingkat penanganan yang dikehendaki

Perancangan sistem Sistem dirancang untuk bekerja dalam empat simpul. Simpul Kecamatan, dimana sektor ekonomi rakyat bekerja. Pada simpul ini rakyat dengan bebas melakukan proses produksi dan budi daya, di samping menjadi sentra konsumsi bagi komuditas untuk kebutuhan mereka. Rakyat juga menumpuk tabungan, namun tidak dimanfaatkan secara efisien dan terarah. Simpul Kabupaten, dijadikan ujung tombak strategi yang otonom bagi ekonomi rakyat. Pada tingkat ini perlu dikembangkan unit usaha strategis yang terkecil dan menghindari persaingan antar pelaku ekonomi rakyat. Simpul Provinsi, merupakan organisasi yang mengimplementasikan program kerja jangka pendek dan menengah ekonomi rakyat di dalam wilayahnya. Simpul ini merancang strategi usaha, menentukan profile dan, mengembangkan portfolio komoditas yang diunggulkan wilayah, meningkatkan kerjasama antara tiga sektor : produksi, distribusi dan keuangan. Simpul Pusat, menangani sistem jaringan, kerjasama strategis, portfolio sektor ekonomi rakyat, strategi jangka panjang dan pengalokasian sumber daya.

System menurut Webster System is an assemblage of objects or units so combined as to form a whole and to act or depend upon each other; an organic or organized whole. A definite scheme or method of arrangement, procedure, classification, etc Those organs collectively having to do with an important function of the body necessary for life

Organisasi Sistem Sistem pemberdayaan ekonomi rakyat, mempersiapkan organisasi penanganan dengan pembagian kerja : Pada simpul kecamatan yang independent, membantu penanganan produksi komoditas masyarakat, pangsa pasar daerah, penggalangan dana dan simpan pinjam Simpul kabupaten melakukan perencanaan strategi dan taktik operasional, mengidentifikasi kegiatan yang sama dan berkaitan, membangun sinergi antar unit usaha dan mengarahkan taktik operasional Pada simpul provinsi dirancang strategi bidang usaha, penggalangan sinergi antar daerah Tingkat pusat menjadi pusat sistem jaringan, mengarahkan kegiatan setiap simpul, pengembangan usaha strategis dan portfolionya dalam prospek jangka panjang

Aplikasi sistem Sistem diterapkan dalam bentuk pemberdayaan kegiatan untuk: Meningkatkan produksi komoditas unggulan masyarakat Pemasaran dan saluran distribusi komoditas masyarakat Masalah pendanaan dan tabungan masyarakat

1. Produksi komoditas unggulan daerah Setiap daerah memiliki komoditas unggulan yang perlu ditingkatkan dengan : Menyusun prioritas komoditas unggulan setiap daerah sesuai permintaan pasar Memperbaiki teknologi untuk meningkatkan kualitas komoditas dengan inputs, teknologi produksi, paska produksi seperti grading, packaging dan sebagainya. Memetakan daerah produksi dan mengatur menajemen produksi setiap daerah agar terkoordinasi Koordinasi produksi dan budi daya antar daerah untuk menghindari persaingan komoditas serta menstabilkan pasokan dalam pasar Merancang sistem pelatihan berkesinambungan dengan bekerja sama dengan lembaga Pemerintah, Swadaya Masyarakat, Laboratorium pembibitan dan sejenisnya. Menjalin hubungan dengan lembaga berwenang dalam upaya peningkatan produksi dan distribusi masyarakat sesuai perkembangan pasar

2. Pemberdayaan saluran distribusi komoditas unggulan Pemberdayaan saluran distribusi dalam sistem terpadu dilakukan dengan: Menyatukan saluran distribusi ke dalam satu sistem dengan menerapkan teknologi informasi dan komputer untuk saling mengkaitkan (inter linkage) berbagai pasar Mengembangkan informasi tentang siklus produksi dan panen serta kualitas komoditas sejak awal masa tanam dan produksi untuk perencanaan distribusi Membangun sistem jaringan pasokan (supply chains) yang efisien dan terarah sesuai dengan sistem yang diberlakukan. Membangun sistem pasokan bagi kebutuhan produksi masyarakat daerah kerja masing-masing, termasuk komoditas modal dan kebutuhan harian - kesejahteraan Membantu pengadaan kebutuhan untuk produksi masyarakat, membangun sistem trading house

3. Pemberdayaan sistem pendanaan ekonomi rakyat Optimalisasi manfaat dana masyarakat yang di simpan di luar sistem perbankan Mendorong penyertaan dana masyarakat dalam ketiga sektor ekonomi rakyat, produksi, distribusi dan sistem pendanaan Membangun kerjasama dengan sistem perbankan, terutama BPR, koperasi simpan pinjam dan sejenisnya Memgembangkan BPR menjadi sistem pendanaan ekonomi rakyat Mengembangkan simpanan otomatis masyarakat melalui sistem produksi dan keikut sertaan dalam sistem distribusi Mengikut sertakan tabungan masyarakat dalam seluruh kegiatan sistem dengan pola syariah.

Voluntary Executive Club Banyak profesional, pejabat dan perwira tinggi pensiunan bersedia membantu pemberdayaan rakyat dapat direkrut. Mereka dapat berperan sebagai: Voluntary executives club untuk unit usaha ekonomi rakyat Sebagai think tank pengembangan sektor ekonomi rakyat Pengelolaan dan organizer dari sistem ekonomi rakyat, Menjadi consultant pengembangan organisasi ekonomi rakyat Menjembatani ekonomi rakyat kepada sumber daya, teknologi dan pasar Melobby pemerintah untuk mendukung sistem dan pengembangannya Mengumpulkan dana awal dari masyarakat untuk mendukung program ini Membangun berbagai infrastructures ekonomi rakyat seperti bank, asuransi, mutual fund dan berbagai kebutuhan lainnya dalam mengembangkan ekonomi rakyat.

Semoga Allah meridhoi upaya kita dalam membantu bangsa dan ummat Terima kasih Semoga Allah meridhoi upaya kita dalam membantu bangsa dan ummat Amin…

Referensi: Bleeke, Joel & David Ernst, 1993, Collaborating to compete, Using Strategic Alliances and Acquisitions in the Global Market place, John Wiley & Sons. Borman, Axel, Karl Fasbander, Hans-Hagens Haertel, Manfred Malhus, 1990, Social Market Economy, experiences in the Federal Republic of Germany and Considerations on its Transferability to Developing Countries, Verlag Welt-Archiv GmbH, Hamburg. Ning, H.M.N.M Hasjim & M.C. Baridjambek, 1995, Pengembangan Sistem Distribusi dan Bank Perkreditan Rakyat sebagai Infrastruktur Pembangunan Ekonomi Rakyat, LVRI Jakarta ZEN-NOH, fact book 1990 – 1991, ZEN-NOH, National Federation of Agricultural Cooperative Association, Tokyo 100