Dalam Rangka Kedatangan Jamaah Haji Di Pintu Masuk Negara KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEWASPADAAN MERS CoV Dalam Rangka Kedatangan Jamaah Haji Di Pintu Masuk Negara Sosialisasi Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi MERS CoV Medan, 9 Oktober 2013 SUB DIREKTORAT KARANTINA KESEHATAN DAN KESEHATAN PELABUHAN, DITJEN PP DAN PL
SURVEILANS DI PINTU MASUK Surveilans di pintu masuk dilakukan untuk mendeteksi dini dan respon serta memastikan wilayah bandara, pelabuhan, bandara dan lintas batas negara dalam keadaan tidak ada transmisi virus MERS CoV.
SURVEILANS DI PINTU MASUK Kewaspadaan Deteksi Dini Kesiapsiagaan Respon Tata laksana kasus Rujukan PE dan penanggulangan SDM Sarana dan Prasarana Biaya Pemutakhiran Informasi Analisis data Pengawasan Orang Barang Alat Angkut
DETEKSI DINI PINTU MASUK NEGARA Pemberian jemaah haji/pelaku perjalanan lain melalui K3JH dan HAC Pengawasan lalu lintas jamaah haji dan pelaku perjalanan lain Petugas aktif menanyakan pada operator/ agen alat angkut mengenai ada tidaknya penumpang yang sakit, terutama yang menderita infeksi saluran pernapasan akut. Petugas aktif menanyakan pada semua unit otoritas di bandara/pelabuhan dan operator/ agen alat angkut mengenai ada tidaknya petugas yang menderita infeksi saluran pernafasan akut pemasangan thermal scanner di terminal kedatangan PINTU MASUK NEGARA
Kesiapan KKP meliputi : KESIAPSIAGAAN Kesiapan KKP meliputi : Desiminasi informasi Kepada Masyarakat bandara Keluarga Jamaah di Asrama Komunikasi dan koordinasi Mengaktifkan Renkon Ambulans Evakuasi Alat komunikasi dan manajemen data Sarana layanan kesehatan (Tenda) Logistik : APD, obat dll Bahan KIE Pedoman/ SOP SDM SAR-PRASAR Mobilisasi SD BIAYA
Respon pada waktu ada kasus di pesawat Pesawat Parkir di tempat yang tidak ada garbarata Petugas KKP Naik kepesawat dengan menggunakan masker dan sarung tangan Penumpang yang Panas, batuk dan sesak nafas (Pneumonia Berat) dipakaikan masker N.95 Penumpang yang duduk 2 baris di depan, 2 baris belakang dipasangkan masker N95 dan berikan penjelasan kepada penumpang tersebut Penumpang yang duduk 2 baris di depan, belakang, diturunkan dari pesawat setelah penumpang yang lain turun. Penumpang yang sakit pneumonia berat di evakuasi ke Ruang Isolasi/ tenda untuk dilakukan penanganan medis sebelum dirujuk ke RS PINTU MASUK NEGARA
Kriteria Jamaah waktu Kepulangan Boleh Pulang demam, batuk tanpa pneumonia diberikan masker dan edukasi , kontrol ke puskesmas atau rumah sakit di wilayahnya apabila gejala berlanjut. Boleh Pulang dengan isolasi diri Pneumonia Ringan, Sedang Berikan masker,pengobatan, edukasi dan membatasi diri, istirahat Dirujuk Ke RS Pneumonia Berat Tatalaksana kasus di RS Cat: Untuk Usia 65 tahun, penyakit kronis perlu perhatian lebih
Penanganan terhadap pesawat Petugas KKP melakukan tindakan disinfeksi pada tempat duduk penumpang sakit dan 2 baris di depan/belakang dengan bahan disinfektan alkohol yang tidak merusak interior pesawat dengan cara dilap.
Pelaporan KKP mencatat data jamaah haji dengan pneumonia dan melaporkan data tsb ke Posko KLB dan ditembuskan ke Dinas Kesehatan Provinsi (format KKP-Notifikasi terlampir). Mencatat data petugas semua unit otoritas bandara/pelabuhan/PLBD yang sakit dan mengirimkan data tersebut setiap minggu ke Posko KLB, termasuk bila tidak ada petugas yang sakit / zero reporting ( Format KKP-Petugas terlampir) Melaporkan kasus dalam penyelidikan ke Posko KLB dengan tembusan Dinas Kesehatan Provinsi dalam waktu 24 jam
ALUR PENEMUAN KASUS DAN RESPON DI PINTU MASUK Skrining temperatur Pemeriksaan lebih lanjut di Tenda KKP pneumonia Jamaah Haji YA Pengobatan Masker Edukasi Notifikasi Pulang Perjalanan dari negara terjangkit Pneumonia yang Berat Edukasi : etika batuk, CTPS, PHBS Bawa HAC Pelaku perjalanan lainnya DEMAM TIDAK Demam, batuk Pneumonia Pneumonia yang perlu perawatan di RS gejala berlanjut Puskesmas / RS setempat Pulang, HAC pemantauan selama 14 hari gejala bertambah berat Rujuk RS TKHI (Dokter Kloter) Dirujuk ke RS
TERIMA KASIH