KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA SIKAP DAN TANGGAPAN GEREJA MATERI PEMBINAAN BPK PW GPIB MUPEL JAKARTA SELATAN 7 JUNI 2008 Pdt. A. Letlora
Makna Keluarga Kristen Persekutuan antara pria dan wanita dalam rencana Allah. Solidaritas Allah kepada manusia berdasarkan kasih. Sebuah ‘dialog’ iman yang berlangsung dalam ruang dan waktu tertentu. Menjadi mitra Allah memberitakan kabar sukacita (Injil). Lembaga yang diciptakan dalam kesetaraan.
‘Dependent not Independent’ T OGETHERNESS (I KOR. 7:5) E MPOWERMENT (EF. 5:33) A CCOUNTABILITY (FIL. 3:19-20) M ENTORING (FIL. 4:5-6)
Keluarga merupakan lembaga yang dibentuk Allah dengan rencana yang ditetapkan sendiri oleh Allah (bnd. Ef. 5 : 22 - 33) Keluarga hadir sebagai persekutuan yang memiliki visi untuk menyatakan damai sejahtera. Keluarga adalah lembaga yang kongkrit dinyatakan sebagai ‘alat Tuhan’ untuk memberitakan Injil .
KEKERASAN DALAM KELUARGA Data statistik di AS. 1 dari 4 wanita mengalami kekerasan dalam hidupnya. 1,3 juta wanita mengalami kekerasan domestik setiap tahun. 18,5 juta/tahun pengunjung klinik mental dan kejiwaan adalah korban kekerasan domestik.
KDRT (domestic violence) Perilaku seseorang yang dilakukan dalam hubungan untuk menguasai orang lain. Dapat berbentuk phisik maupun psikis maupun ekonomi. Dapat dialami oleh siapa saja tetapi persentase terbesar adalah perempuan dan anak-anak. Dianggap sebagai ‘aib’ keluarga.
Lingkaran KDRT Naiknya tensi-marah, kekerasan terjadi tidak ada komunikasi korban merasa serba salah. Pembenaran - pelaku (abuser) mohon maaf, berjanji tidak terjadi lagi, menyalahkan pasangan sebagai penyebab, mengingkari bahwa akibat kekerasan itu tidak seperti yang dikeluhkan. Fase tenang - pelaku (abuser) bertindak seperti tidak terjadi apa-apa, luka fisik disembunyikan, ‘berjanji’ tidak terjadi lagi, biasanya ada hadiah yang diberikan oleh pelaku (abuser).
PELAKU KDRT Secara fisik tidak kelihatan Biasanya memiliki percaya diri yang rendah (low self esteem) Tidak memiliki rasa bertanggung jawab Bisa laki-laki atau perempuan
Tanggapan Gereja Menekankan pentingnya marriage. bukan hanya wedding. Re-sakralisasi bukan de-sakralisasi. Gemeinschaft of blood lebih dari gemeinschaft of place dan Gemeinschaft of mind (Ferdinand Tonnies)
PERWUJUDAN KASIH ALLAH KEPADA MANUSIA DIDALAM YESUS KRISTUS KASIH ADALAH KEBERANIAN UNTUK MENDERITA (YOH. 3 : 16). KASIH ADALAH KEBERANIAN MEMBERITAKAN KABAR SUKACITA (KIS. 4 : 29, 31) RELASI KASIH DIPERLIHATKAN DALAM HUBUNGAN SEBAGAI SUAMI-ISTRI (EF. 5 : 22 - 33)
PERLU DIPERHATIKAN GEREJA DALAM PELAYANAN GEREJA TIDAK HANYA ORGANISASI TETAPI JUGA ORGANISME. BASIS PELAYANAN ADALAH KELUARGA YANG NAMPAK DARI BEBERAPA HAL BERIKUT : 1. RELASI BAPA DAN ANAK ADALAH RELASI KELUARGA. 2. MUJIZAT PERTAMA TERJADI DALAM PERKAWINAN DI KANA. 3. PERJAMUAN PERTAMA TERJADI PADA WAKTU MAKAN MALAM BERSAMA (Markus 14 : 14 - 15). Karena itu masalah keluarga merupakan hal penting yang harus menjadi perhatian gereja. Sehingga sebagai organisme Gereja mengalami pertumbuhan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif.
Tanpa perhatian pada keluarga gereja akan mengalami : Ibadah yang hanya bersifat ritual. Kasih yang hanya bersifat ‘ekonomis’ Persekutuan yang hanya bersifat ‘angka-angka’ Karena itu perlu dipahami apakah makna nikah kristen dalam konteks masa kini.