“Dakwah sebagai Media Promosi Kesehatan” Kelompok 8 Sabilla Emilda 101011039 Angelia Ayu P. 101011057 Nisa Azza Katulistiwa 101011092 Febry Ayu Wulaningtyas 101011115 Windrata Faizal F. 101011227 Annisa Rahim 101011233 Rifqy Setya Harwin 101011431 Sajidah Baswedan 101011247
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT untuk kepentingan dan keselamatan, kebahagian serta kesejahteraan umat manusia lahir dan bathin, di dunia maupun di akhirat. Selain itu Islam telah memberikan penjelasan tentang kesehatan mulai dari manusia itu dilahirkan. Manusia dilahirkan dalam kondisi atau keadaan suci, bersih, fithrah. Perkataan ini menunjukkan bahwa Islam telah menanamkan kebersihan, kesucian, dan kesehatan sejak dini agar tidak ada ketimpangan dalam meniti kehidupan di dunia fana. Akan tetapi, apabila hal tersebut terabaikan, baik oleh diri sendiri atau campur tangan orang lain, maka akan timbul sesuatu yang tidak diinginkan, baik yang merusak dirinya maupun orang lain. Islam memberikan tuntunan yang benar, agar manusia tidak salah jalan dalam masalah kesehatan. Al-Qur’an dan Sunnah Nabi telah banyak memberikan penjelasan dan gambaran dalam urusan kesehatan yang meliputi kesehatan Fisik, kesehatan Mental dan Jiwa, kesehatan Nutrisi, kesehatan Masyarakat, kesehatan Lingkungan. Dalam menjaga kesehatan tersebut kita sebagai sesama manusia patut memberikan atau membagi informasi yang ada kepada sesama.
Rumusan Masalah Apakah hubungan dakwah dengan media promosi kesehatan ? Bagaimana Pandangan Islam mengenai dakwah sebagai media promosi kesehatan ?
Tujuan Agar mahasiswa mengetahui hubungan dakwah dengan media promosi kesehatan. Agar mahasiswa mengetahui Pandangan Islam mengenai dakwah sebagai media promosi kesehatan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Dakwah Menurut Islam, Dakwah berasal dari bahasa Arab, da'wah yang artinya seruan, panggilan, undangan. Secara istilah, kata da'wah berarti menyeru atau mengajak manusia untuk melakukan kebaikan dan menuruti petunjuk, menyuruh berbuat kebajikan dan melarang perbuatan munkar yang dilarang oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya agar manusia mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Menurut Hamzah Ya’kub, Dakwah adalah mengajak umat manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-rasul-Nya
Dakwah merupakan serangkaian aktivitas yang bersifat mengajak, memanggil dan mensosialisasikan ajaran-ajaran serta nilai-nilai yang terkandung dalam Islam dengan hikmah dan kebijaksanaan agar mereka mengerti, memahami dan melaksanakan pesan tersebut guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Tujuan Dakwah : Mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat yang diridhai oleh Allah. Nabi Muhammmad SAW mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan. Dasar Hukum dakwah adalah Al-Qur’an dan Hadits.
Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 125 Dakwah yang dimaksud dalam pengertian di sini bukan hanya pidato, melainkan mencakup pengertian yang luas dan meliputi seluruh aspek atau bidang kehidupan. Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 125 ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ (النحل : 125) Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. An-Nahl : 125).
Hukum melaksanakan dakwah adalah wajib (fardhu ‘ain) dan harus dilaksanakan oleh setiap muslim karena tidak ada dalil-dalil lain yang memalingkannya dari kewajiban itu.
Metode Penyampaian Dakwah Metode penyampaian pesan dakwah telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, di antaranya adalah melalui media tulisan (dakwah bil qalam). “Penerapan metode ini dapat dilihat melalui sejarah dakwah Rasulullah SAW, yaitu pada tahun ke IV H beliau menerapkan suatu metode dakwah dengan menggunakan media tulisan (dalam bentuk risalah) yang ditujukan kepada raja-raja dan kaisar. Oleh karena itu, risalah dapat diartikan sebagai surat.”
Media cetak merupakan media dakwah bil-qalam yang sangat populer di masyarakat dan sangat penting bagi proses penyampaian pesan dakwah. Dengan melakukan dakwah bil-qalam di media massa cetak, maka seorang da’i dapat menjalankan peranannya sebagai jurnalis muslim, yakni: Sebagai muaddib (pendidik), Sebagai musahid (pelurus informasi tentang ajaran dan umat Islam) Sebagai mujaddid (pembaharu ajaran Islam), Sebagai muwahid (pemersatu ukhuwah islamiyah) Sebagai mujahid (pembela ajaran Islam)
Definisi Media Promosi Kesehatan Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itumelaluimedia cetak, elektronika danmedia luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya dapat berubah perilaku ke arah positif terhadap kesehatan.
BAB III PEMBAHASAN
Hubungan Dakwah dengan Media Promosi Kesehatan Dakwah dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media promosi kesehatan yang bersifat massa (publik). Metode ini ditujukan baik untuk sasaran pendidikan tinggi maupun rendah. Jika diambil benang lurusnya hubungan dakwah sebagai media promosi kesehatan sangat diperlukan oleh umat islam, untuk menunjang peningkatan pengetahuan khususnya umat islam agar lebih sadar akan kesehatannya dan bersyukur akan nikmat-Nya. Media promosi kesehatan dengan dakwah cocok digunakan di indonesia, yang mayoritas penduduknya beragama islam serta sangat patuh akan agamanya. Selain itu metode ini dapat mengkorelasikan tentang kesehatan dengan ayat-ayat Al-Qur'an dan hadist sebagai penguatnya.
Pandangan Islam mengenai Dakwah sebagai Media Promosi Kesehatan Dakwah dalam Islam tidak hanya menyangkut ilmu agama tetapi juga ilmu-ilmu yang lain, salah satunya adalah ilmu kesehatan. Untuk itu, dakwah dalam Islam sangat penting dilakukan sebagai media promosi kesehatan mengingat bahwa Islam telah mengajarkan kesehatan sejak pertama kali diturunkannya Al-Quran. Semua hal-hal tentang kesehatan telah termuat dalam Al-Qur’an secara detail. Islam sejak dari awal sangat mementingkan hidup sehat melalui tindakan promotif, preventif dan protektif. Langkah dimulai dari pembinaan terhadap manusia sebagai subjek sekaligus objek persoalan kesehatan itu sendiri.
5 alasan dakwah dapat digunakan sebagai media promosi kesehatan di lingkungan masyarakat, yaitu : Sebagai Pendidik (Muaddib) Melaksanakan fungsi edukasi tentang kesehatan yang sesuai dengan ajaran Islam. Sebagai Pelurus Informasi (Musaddid) Informasi tentang kesehatan harus diluruskan agar sesuai dengan ajaran dan kaidah Islam. Sebagai Pembaharu (Mujaddid) Penyebar paham pembaharuan dan pengamalan ajaran Islam tentang kesehatan. Sebagai Pemersatu (Muwahid) Mampu menjadi jembatan yang mempersatukan umat Islam (Ukhuwah Islamiyah) Sebagai Pembela (Mujahid) Maksudnya disini adalah pembela islam. Melalui media massa, umat islam berusaha keras mendorong penegakan nilai-nilai Islam, menyemarakkan syi’ar Islam, mempromosikan kesehatan sesuai dengan syariat islam kepada semua kalangan umat. Peran kelima ini, sebagai mujahid, sebenarnya menyimpulkan keempat peran sebelumnya.
BAB IV Aplikasi Dakwah sebagai Media Promosi Kesehatan Berupa Artikel yang ditulis di Media Massa mengenai Manfaat Menahan Marah Bagi Fisik, Kesehatan dan Rohani “Ada manfaat yang sangat besar apabila kita dapat menahan marah. Tidak saja manfaat bagi fisik dan kesehatan, tetapi juga manfaat bagi rohani dan keagamaan yang bersifat islami. Manfaat fisik dan kesehatan yaitu telah menjauhkan diri dari salah satu faktor penyebab penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah. Sedangkan manfaat bagi rohani dan keagamaan yang bersifat islami yaitu sebagai indikator takwa seseorang dan dijamin masuk surga.”
Kegiatan Dakwah sebagai Media Promosi Kesehatan Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan mempunyai peranan penting dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Hal ini menjadi poin penting dalam acara orientasi program peningkatan peran serta ormas dalam kegiatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan pesantren dan santri sehat tahun 2012. Kegiatan diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (PP LKNU) dengan Pusat Promosi Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia di Hotel Bumi Asih Jaya, Jl Soekarno Hatta 452 Bandung ini rencananya akan digelar selama tiga hari ini (6-8 Juli 2012). Ajakan Promosi Kesehatan, menurut Iskandar dari Kasubdit Kemenkes RI, merupkan salah satu wujud dari ajaran Islam amar ma’ruf nahi munkar. Salah satunya adalah Program Promosi Kesehatan dilingkungan Pesantren ini melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ). Program PHBS ini yaitu cuci tangan dengan memakai air mengalir, personal Hygiene, Kamar Sehat, Air Bersih dan Kawasan Tanpa Rokok yang merupakan program yang harus segera diadopsi di lingkungan pesantren.
Kesimpulan Dakwah merupakan serangkaian aktivitas yang bersifat mengajak, memanggil dan mensosialisasikan ajaran-ajaran serta nilai-nilai yang terkandung dalam Islam dengan hikmah dan kebijaksanaan agar mengerti, memahami dan melaksanakan pesan tersebut guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Dakwah dan promosi kesehatan dapat saling berkorelasi karena dakwah dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media promosi kesehatan karena metode promosi dan dakwah yang sama-sama bersifat massa. Selain itu, terdapat lima alasan dakwah dapat digunakan sebagai media promosi kesehatan di lingkungan masyarakat, antara lain sebagai pendidik (muaddib), sebagai pelurus informasi (musaddid), sebagai pembaharu (mujaddid) Sebagai muwahid (pemersatu ukhuwah islamiyah) dan Sebagai mujahid (pembela ajaran Islam)
Thanks For Attention