MATERI KULIAH STATISTIK PERTAMBANGAN DAN ENERGI SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK
CAKUPAN KBLI 2009 (1) KBLI 2009 mengklasifikasikan seluruh aktivitas/kegiatan ekonomi ke dalam beberapa lapangan usaha yang dibedakan berdasarkan pendekatan kegiatan yang menekankan pada proses dari kegiatan ekonomi dalam menciptakan barang/jasa, dan pendekatan fungsi yang lebih melihat pada fungsi pelaku ekonomi dalam menciptakan barang/jasa. Unit usaha tidak dibedakan menurut status kepemilikan,jenis badan hukum,atau modus operasi. Unit-unit produksi yang melakukan kegiatan ekonomi yang sama diklasifikasikan pada kelompok KBLI 2009 yang sama, tanpa melihat apakah unit produksi tersebut merupakan bagian dari suatu perusahaan berbadan hukum atau tidak, swasta maupun pemerintah, ataupun perorangan, bahkan apakah berasal dari enterprise yang terdiri dari establishment atau bukan.
CAKUPAN KBLI 2009 (2) Dalam kegiatan industri pengolahan, pada KBLI 2009 juga tidak membedakan apakah kegiatan ekonomi suatu perusahaan industri dilakukan dengan mesin atau dengan tangan, dialkukan dipabrik atau di rumah tangga, tercakup sebagai industri modern atau tradisional, juga tidak membedakan antara produksi formal atau informal. KBLI 2009 hanya mengelompokkan unit produksi menurut kegiatan produktif, bukan mengklasifikasikan per jenis komoditi barang dan jasa.
KEGIATAN EKONOMI (1) Istilah “kegiatan” diartikan suatu proses. Suatu kegiatan ekonomi terjadi bila sumber-sumber produksi seperti bahan baku/penolong, tenaga kerja, peralatan, dan teknik produksi, dikombinasikan untuk menghasilkan barang dan jasa tertentu. Jadi kegiatan ekonomi, ditandai dengan adanya suatu input, suatu proses produksi, dan suatu output. Suatu konvensi, suatu kegiatan ekonomi didefinisikan sebagai suatu proses yang mengkombinasikan berbagai sumber produksi untuk mnghasilkan barang-barang yang homogen.
KEGIATAN EKONOMI (2) Dalam KBLI 2009, suatu kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang-barang yang sama tersebut dikategorikan dalam suatu klasifikasi kegiatan yang dinamakan kelompok. KBLI tidak menyajikan suatu kegiatan secara tunggal, kecuali kegiatan tersebut hanya satu- satunya, dan cukup berarti untuk dikeluarkan sendiri.
KEGIATAN EKONOMI (3) Jadi satu kegiatan ekonomi dapat terdiri dari : Satu proses sederhana, contoh industri pertenunan. Serangkaian dari beberapa sub proses, yang masing-masing sub proses mungkin termasuk dari KBLI yang berbeda. Contoh: industri mobil. Meskipun kegiatan pembuatan mobil terdiri dari beberapa sub proses, misalkan mencetak, menempa, mengelas, merfakit, mengecat dan sebagainya, namun kegiatan tersebut dianggap satu kegiatan ekonomi, karena proses produksinya merupakan satu kesatuan yang salaing berkaitan. Begitu pula, bila industri mobil tsb.memproduksi bagian-bagian khusus dari mobil,seperti mesin, gear boxes, dan peralatan lainnya, yang merupakan satu kesatuan kegiatan pembuatan mobil, maka keseluruhan proses tsb. masih tercakup sebagai satu kegiatan ekonomi.
PENENTUAN KEGIATAN UTAMA (1) Kegiatan utama dari suatu kegiatan ekonomi didasarkan pada suatu kegiatan yang menghasilkan satu produk akhir. Berdasarkan kegiatan utama tersebut, kelompok lapangan usaha dari kegiatan ekonomi bersangkutan dapat pula dengan mudah ditentukan. Penentuan kegiatan utama suatu proses produksi tidak selalu dapat dengan mudah dietentukan, misalnya pada suatu proses produksi yang sama (bahan baku sama, dikerjakan oleh pekerja yang sama dan peralatan yang sama), yang menghasilkan dua atau lebih barang yang berbeda.
PENENTUAN KEGIATAN UTAMA (2) Dalam proses produksi seperti ini, proses produksi dari salah satu barang yang dihasilkan tersebut harus ditetapkan sebagai kegiatan utama /primer, dan proses produksi yang menghasilkan barang lainnya harus ditetapkan sebagai barang sekunder. Penentuan kegiatan utama dari proses produksi tersebut biasanya ditentukan berdasarkan nilai tambah terbesar, atau nilai produksi terbesar, atau dari nilai jual yang terbesar dari barang yang dihasilkan.
KATEGORI PERTAMBANGAN DAN ENERGI (KBLI 2009) Dengan adanya pergeseran kategori B Perikanan pada KBLI 2005 ke kategori A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan pada KBLI 2009, maka kategori C Pertambangan dan Penggalian pada KBLI 2005 bergerser menjadi kategori B Pertambangan dan Penggalian di KBLI 2009 Begitu pula kategori D Industri Pengolahan pada KBLI 2005 menjadi kategori C Industri Pengolahan di KBLI 2009
KATEGORI PERTAMBANGAN DAN ENERGI (KBLI 2009) Kategori E Listrik, Gas dan Air pada KBLI 2005 pecah menjadi 2 : Kategori D Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin , dan Kategori E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang, Pembuangan dan Pembersihan Limbah dan Sampah.
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN No. Kode Golongan Pokok Nama Golongan Pokok 1 05 Pertambangan Batu Bara dan Lignit 2 06 Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Alam dan Panas Bumi 3 07 Pertambangan Bijih Logam 4 08 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 5 09 Jasa Pertambangan
PENGADAAN LISTRIK, GAS, UAP/ AIR PANAS DAN UDARA DINGIN (Kategori D) Golongan pokok 35 : Pengadaan Listrik, Gas, Uap /Air Panas dan Udara Dingin Golongan 351 : Ketenagalistrikan Golongan 352 : Gas Alam dan Buatan Golongan 353 : Pengadaan Uap/Air Panas, Udara Dingin dan Produksi Es.
PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH DAN DAUR ULANG, PEMBUANGAN DAN PEMBERSIHAN LIMBAH DAN SAMPAH (Kategori E) No. Kode Golongan Pokok Nama Golongan Pokok 1 36 Pengadaan Air 2 37 Pengelolaan Limbah 3 38 Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang 4 39 Jasa Pembersihan dan Pengelolaan Sampah Lainnya
SEKTOR PERTAMBANGAN (1) Pertambangan adalah kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, baik secara mekanis maupun manual, pada permukaan bumi, di bawah permukaan bumi dan di bawah permukaan air. Hasil kegiatan ini antara lain, minyak dan gas bumi, batubara, pasir besi, bijih timah, bijih nikel, bijih bauksit, bijih tembaga, bijih emas, perak dan bijih mangan.
SEKTOR PERTAMBANGAN (2) Penggalian adalah kegiatan pengambilan segala jenis barang galian yang mengandung unsur kimia yang merupakan endapan alam. Bahan galian ini biasanya digunakan sebagai bahan baku atau bahan penolong sektor industri maupun konstruksi. Hasil kegiatan penggalian antara lain, batu gunung, batu kali, batu kapur, koral, kerikil, batu marmer, pasir, pasir silika, pasir kuarsa, kaolin, tanah liat.
SEKTOR PERTAMBANGAN (3) Sektor pertambangan merupakan sumber utama penghasil devisa Indonesia. Tahun 2007 kontribusi sektor pertambangan terhadap PDB = 11,14%, dengan tingkat pertumbuhan = 1,98%. Dua komoditas pertambangan utama pertambangan adalah minyak bumi dan gas bumi. Keduanya digunakan sebagai salah satu asumsi dasar dalam perencanaan APBN).
TAHAPAN KEGIATAN PERTAMBANGAN Prospeksi adalah kegiatan penyelidikan dan pencarian untuk menemukan endapan bahan galian atau mineral berharga. Eksplorasi adalah kegiatan untuk mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar rata-rata dan besarnya cadangan serta “studi kelayakan” dari endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah diketemukan. Konstruksi adalah kegiatan membangun infrastruktur untuk menunjang kegiatan eksploitasi Eksploitasi adalah kegiatan pengambilan dan pengangkutan endapan bahan galian atau mineral berharga sampai ke tempat penimbunan dan pengolahan/pencucian. Pengilangan adalah kegiatan memurnikan/meninggikan kadar bahan galian dengan jalan memisahkan mineral berharga dan yang tidak berharga yang dilakukan secara kimia.
SEKTOR ENERGI Listrik adalah kegiatan pembangkitan, transmisi, dan distribusi tenaga listrik untuk keperluan rumah tangga, usaha, dan industri. Gas adalah kegiatan penyediaan serta pengoperasian jaringan transmisi dan distribusi gas kota kepada rumahtangga, industri dan usaha lainnya dengan tujuan komersial. Air Bersih adalah kegiatan pengadaan, penjernihan, penyediaan dan penyaluran air bersih secara langsung melalui pipa penyalur atau mobil tangki kepada pelanggan ke rumahtangga, industri dan konsumen lainnya dengan tujuan komersial. Sektor energi merupakan penggerak ekonomi nasional dengan tingkat pertumbuhan tahun 2007 sebesar 10,4%.
TAHAPAN KEGIATAN Produksi adalah kegiatan untuk menghasilkan energi Transmisi adalah kegiatan penyaluran energi dari sumber produksi ke jaringan distribusi. Distribusi adalah kegiatan penyaluran energi dari pusat transmisi ke pelanggam melalui jaringan distribusi. Jasa Penunjang adalah kegiatan pendukung kegiatan distribusi ke pelanggan
Produk Domestik Bruto Menurut Harga Berlaku, 2005-2007 (Dalam Milyar Rupiah) KEGIATAN EKONOMI 2005 2006 2007 2. PERTAMBANGAN 309,014.1 366,505.4 440,826.2 a. Minyak dan gas bumi 177,605.9 200,081.6 234,157.5 b. Pertambangan tanpa Migas. 104,599.1 130,700.6 160,459.0 c. Penggalian. 26,809.1 35,723.2 46,209.7 4. LISTRIK, GAS, DAN AIR BERSIH 26,693.8 30,354.8 34,726.2 a. L i s t r i k 19,175.1 21,203.5 23,070.8 b. Gas Kota 3,897.7 5,036.1 6,894.4 c. Air bersih 3,621.0 4,115.2 4,761.0 TOTAL 2,774,281.1 3,339,479.6 3,957,403.9
SURVEI STATISTIK PERTAMBANGAN DAN ENERGI
LATAR BELAKANG Pembangunan ekonomi yang terpadu membutuhkan data sektor pertambangan dan energi melengkapi data sektor ekonomi lainnya (pertanian, industri pengolahan, konstruksi, perdagangan, hotel, restoran, -transportasi, keuangan, jasa- jasa. Kontribusi Sektor pertambangan dan energi dalam pembangunan ekonomi (PDB) cukup besar Data-data yang dihasilkan memiliki keterkaitan dengan kegiatan sektor ekonomi lainnya yang merupakan informasi penting bagi pembangunan ekonomi terpadu.
TUJUAN Memperoleh data dan informasi yang akurat, rinci dan mutakhir dari sektor pertambangan, listrik, gas dan air bersih secara berkala. Memberikan gambaran perkembangan sektoral yang dicapai sebagai bahan dasar perencanaan, evaluasi dan monitoring.
JENIS SURVEI DAN METODE PENGUMPULAN DATA SURVEI PERTAMBANGAN Survei Pertambangan Minyak dan Gas Bumi (Migas) cacah lengkap Survei Pertambangan Non Migas cacah lengkap Survei Pertambangan Bahan Galian (Penggalian) sampel survei SURVEI ENERGI Survei Listrik PLN cacah lengkap Survei Gas Kota cacah lengkap Survei Air Bersih cacah lengkap Survei Captive Power sample survei SURVEI TRIWULANAN PERTAMBANGAN DAN ENERGI Survei Perusahaan Pertambangan Besar Kantor Pusat/Perwakilan Survei Perusahaan Energi Kantor Pusat
Survei Tahunan Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi (1) Diselenggarakan di seluruh Indonesia sejak tahun 1980. Jenis Kuesioner yang digunakan : VTB-21 (Migas-U) VTB-25 (Migas-P) Responden : Pertamina, JOB Pertamina, TAC Pertamina Perusahaan Eksplorasi dan Eksploitasi Migas swasta domestik, spt : Medco, Lapindo Perusahaan Eksplorasi dan Eksploitasi Migas swasta asing (Production Sharing Contract), spt : Chevron, Mobil-Oil
Survei Tahunan Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi (2) Informasi yang dikumpulkan meliputi : Banyaknya tenaga kerja Upah dan Gaji Volume dan Nilai Produksi Volume Penjualan dalam negeri dan ekspor Biaya antara Output Nilai tambah Periode Pencacahan : Mei - Juli
Survei Tahunan Perusahaan Pertambangan Non MiGas (1) Diselenggarakan di seluruh Indonesia sejak tahun 1980. Jenis Kuesioner yang digunakan : VTB-22 (Non Migas-U) VTB-25 (Non Migas-P) Responden : Perusahaan Negara, spt : PT Aneka Tambang, PT Timah, PT Bukit Asam (Batubara) Perusahaan swasta domestik, spt : PT Karimun Granit, PT Jogja Magasada Mining Perusahaan asing, spt : PT Freeport, PT Newmont Nusatenggara, PT Inco
Survei Tahunan Perusahaan Pertambangan Non MiGas (2) Informasi yang dikumpulkankan meliputi : Banyaknya tenaga kerja Upah dan Gaji Volume dan Nilai Produksi Volume Penjualan dalam negeri dan ekspor Biaya antara Output Nilai tambah Periode Pencacahan : Mei - Juli
Survei Tahunan Perusahaan Pengilangan Migas (1) Diselenggarakan di seluruh Indonesia sejak tahun 2000. Jenis Kuesioner yang digunakan : VTB-23 (Kilang-U) VTB-25 (Kilang-P) Responden : Unit Pengilangan PT PERTAMINA (Persero), spt : UP1, UP2 perusahaan pengilangan swasta, spt : PT Badak (Bontang), PT Arun (NAD)
Survei Tahunan Perusahaan Pengilangan Migas (2) Informasi yang dikumpulkan meliputi : Banyaknya tenaga kerja Upah dan Gaji Volume dan Nilai Produksi untuk setiap jenis hasil kilang Biaya antara Output Nilai tambah Periode Pencacahan : Mei – Juli
Survei Tahunan Unit Pemasaran PERTAMINA Diselenggarakan di seluruh Indonesia sejak tahun 2004. Jenis Kuesioner yang digunakan : UPMS Kantor Cabang/Depot, DPPU Responden : Unit Pemasaran (UPMS), Depot PERTAMINA. Informasi yang dkumpulkan meliputi : Banyaknya tenaga kerja Upah dan Gaji Volume dan Nilai Pemasaran Biaya antara Wilayah Kerja Periode Pencacahan : Mei – Juli
Survei Tahunan Kantor Pusat dan Perwakilan Perusahaan Pertambangan Diselenggarakan di seluruh Indonesia sejak tahun 2004. Jenis Kuesioner yang digunakan : VTB-25 (Migas-P, Non Migas-P, Kilang-P) Responden : Kantor Pusat dan Perwakilan Perusahaan Pertambangan. Informasi yang dikumpulkan meliputi : Bentuk Badan Hukum/Usaha Banyaknya tenaga kerja Upah dan Gaji Volume dan Nilai Produksi Struktur Modal Periode Pencacahan : Mei – Agustus
Survei Tahunan Perusahaan Penggalian (1) Diselenggarakan di seluruh Indonesia sejak tahun 2005. Jenis Kuesioner yang digunakan : VTB-26 Responden : Perusahaan Pertambangan Bahan Galian (Cacah lengkap) Usaha Penggalian (sample survei). Informasi yang dikumpulkan meliputi : Bentuk Badan Hukum/Usaha Banyaknya tenaga kerja Upah dan Gaji Volume dan Nilai Produksi Struktur Biaya Periode Pencacahan : Mei – Juli
Survei Tahunan Perusahaan Penggalian (2) Metode Pengambilan Sampel Probability Proportional to Size Sampling Penentuan sampel menggunakan systematic sampling by Province, Kind of Mineral and Output Population Frame : Direktori Perusahaan Penggalian Hasil Sensus Ekonomi Sample Size : 10%
Survei Tahunan Listrik PLN Diselenggarakan di seluruh Indonesia sejak tahun 1980. Jenis Kuesioner yang digunakan : VEN-401 (listrik) Responden : Perusahaan Listrik Negara (PT PLN (Persero)). Informasi yang dikumpulkan meliputi : Banyaknya tenaga kerja Upah dan Gaji Kapasitas pembangkit Volume dan Nilai Produksi Struktur Biaya Metode Pengumpulan Data : Wawancara langsung Periode Pencacahan : Mei – Juli
Cakupan Survei Listrik PLN Wilayah Operasional Wilayah Administrasi Wilayah I Nanggroe Aceh Darussalam UB Bali, NTB, NTT Bali, NTB, NTT Wilayah II Sumatera Utara Distribusi Jawa Timur Jawa Timur UB Sumbar Riau Sumatera Barat, Riau Jambi (kab. Kerinci) Distribusi Jawa Tengah Jawa Tengah, D I Yogyakarta PT. Pelayanan Listrik Nasional Pulau Batam Distribusi Jawa Barat, dan Banten tanpa Kab. Dan Kodya Tangerang UB SJBB&L Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang DKI Jakarta dan Tangerang Wilayah V Kalimantan Barat INDONESIA POWER UB Kalseltengtim Kalaimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa Bali (PJB) Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta Wilayah VII Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) UB Sulsera Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara NAD, Sumatera Utara, Riau Wilayah IX Maluku, Maluku Utara Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Selatan SumBar, SumSel, Lampung Wilayah X Papua Kantor Pusat
Survei Tahunan Gas Kota Diselenggarakan di seluruh Indonesia sejak tahun 1980. Jensis Kuesioner yang digunakan : Gas kota Responden PT PGN (Persero), meliputi : SBU (Strategic Business Unit) Unit Distribusi (Distrik). Informasi yang dikumpulkan meliputi : Banyaknya tenaga kerja Upah dan Gaji Volume dan Nilai gas yang didistribusikan Struktur Biaya Metode Pengumpulan Data : Wawancara langsung Lokasi SBU dan Distrik : Medan, Pekanbaru, Palembang, Batam, DKI Jakarta, Cirebon, Surabaya, Mojokerto, Banten Periode Pencacahan : Mei – Juli
Survei Tahunan Perusahaan Air Minum Diselenggarakan di seluruh Indonesia sejak tahun 1980. Jensis Kuesioner yang digunakan : Air bersih Responden : Perusahaan Daerah, spt : PDAM, PAM, BPAM Perusahaan Swasta, spt : PT Lyonese, PT Palyja, Citraland Informasi yang dikumpulkan meliputi : Bentuk badan usaha Banyaknya tenaga kerja Upah dan Gaji Volume dan Nilai Produksi Struktur Biaya Periode Pencacahan : Mei – Juli
Survei Triwulanan Perusahaan Pertambangan dan Energi Diselenggarakan di seluruh Indonesia sejak tahun 2009. Jenis Kuesioner yang digunakan : TW-21, TW-22, TW-401, TW- 402, TW-410 Responden : Perusahaan Pertambangan Besar Pusat/Perwakilan di DKI Jakarta Perusahaan Listrik PLN (Kantor Pusat) Perusahaan Gas Kota PGN (Kantor Pusat) Perusahaan Air Bersih, PAM Jaya, PT Aetra Informasi yang dikumpulkan meliputi : Volume dan Nilai Produksi Banyaknya tenaga kerja Upah dan Gaji Periode Pencacahan : April, Juli, Oktober, Januari
Survei Captive Power Diselenggarakan di seluruh Indonesia mulai tahun 2010. Jenis Kuesioner yang digunakan : Belum dibuat Responden Komersial Non Industri, seperti : Rumah sakit Hotel dan Restoran Gedung Perkantoran dan Pusat Perbelanjaan Apartemen/Kondominium Informasi yang dikumpulkan meliputi : Volume dan Nilai Produksi Pemakaian Energi Produksi Energi oleh Sendiri Jumlah Tenaga Kerja dan Balas jasa Pekerja Periode Pencacahan : Mei-Juli
Publikasi Statistik Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Statistik Pertambangan Non Minyak dan Gas Bumi Statistik Pertambangan Bahan Galian Statistik Listrik PLN Statistik Gas Kota Statistik Air Bersih Neraca Energi Statistik Captive Power Statistik Triwulanan Pertambangan dan Energi (Laporan)
NERACA ENERGI Neraca Energi adalah arithmetic balancing of energy inputs versus outputs for an object, reactor, or other processing. Neraca energi disajikan dalam bentuk matriks. Lajur baris menunjukkan aliran dari asal energi sampai ke penggunaannya (transaksi energi), misal produksi, ekspor, impor, stok kebutuhan energi, energi konversi. Lajur kolom menunjukkan sumber energi (komoditi energi), misal batu bara, minyak mentah, BBM, listrik, gas alam, tenaga panas bumi dan listrik. Selain itu, dalam publikasi ini disajikan pula perkembangan neraca energi untuk tiap sumber energi. Ringkasan isi tabel : Production, Imports, Exports, Stock Changes, Transfer, Statistical Difference, Electricity Plants, Gas Work, Manufacturing, Own Use, Transportation, Other Sectors, Non Energy Use