3) Successional Rhythms Perubahan karena suksesi: pioneering – establishment – early succession – late succession – perturbance – reinvasion Termasuk ritmik jangka panjang, pada periode jangka pendek nampak seperti sekuens Predictable and unpredictable
4) Weather cycles Ritmik musim merupakan siklus cuaca tahunan Mempengaruhi desain dan penggunaan ruang lanskap dan struktur/elemen 5) Climate cycles Termasuk ritmik jangka panjang, cenderung tidak teratur Dampak perubahan iklim? Global warming? ritmik? sekuens? Mempengaruhi persepsi dan hubungan manusia dengan lanskap dapat diprediksi desain akan berubah secara dramatis tantangan arsitek lanskap
Hubungan waktu dan ruang Dengan bergerak, waktu adalah susunan sekuensial dari ruang Kesinambungan ruang/spatial merupakan rangkaian pengalaman sejalan dengan waktu Perubahan waktu dan ruang perubahan persepsi, tetapi diharapkan pola yang konstan Desain lanskap mempertimbangkan saling keterkaitan variasi perseptual dengan pola/skema yang konstan untuk menghasilkan pengalaman temporal user pada lanskap
Sikap Budaya terhadap Waktu Linear Time budaya barat, waktu sekarang merupakan hasil dari masa lalu dan akan mempengaruhi waktu yang akan datang, tetapi distinct terpisah dari keduanya Cyclical Time budaya timur/ traditional, masa lalu-sekarang-masa depan merupakan satu kesatuan siklus terkait simbol2 religi traditional, masa lalu-sekarang-masa depan merupakan satu kesatuan siklus terkait simbol2 religi - Budha & Hindu: pola lotus lambang kesucian, penciptaan, keindahan - Arab, Islam: pola arch yang meruncing di bagian atas penyembahan dengan menangkupkan kedua tangan atau keyakinan Islam (Tuhan Maha Esa)
Instantaneous Time kecenderungan budaya modern, menginginkan serba instan/cepat; efisiensi jangka pendek tidak selalu efisien dalam jangka panjang - dalam desain waktu yang optimum untuk merasakan pengalaman secara optimum visual, aroma, bunyi, rasa - dalam desain waktu yang optimum untuk merasakan pengalaman secara optimum visual, aroma, bunyi, rasa - pengalaman yang menyenangkan perjalanan terasa singkat - pengalaman yang menyenangkan perjalanan terasa singkat - Jika kita terburu-buru kurang dapat menikmati lanskap dan perjalanan terasa lama - Jika kita terburu-buru kurang dapat menikmati lanskap dan perjalanan terasa lama
Goal oriented vs Experience oriented Beberapa budaya atau individual lebih fokus pada tujuan; lainnya lebih fokus pada kondisi saat ini dan memperkaya pengalaman dari lanskap di sekitarnya - aplikasi dalam desain lanskap dapat diterapkan sesuai fungsi area atau lanskap, berkaitan erat dengan pola sirkulasi
Waktu dan Jarak Jarak sering merupakan ekspresi waktu Persepsi jarak dapat dibedakan: - jarak terukur (meter, km) - jarak temporal - jarak berdasarkan pengalaman dalam perjalanan (menyenangkan atau tidak menyenangkan) Dalam desain lebih mementingkan jarak temporal subyektif mempengaruhi kualitas pengalaman
Pergerakan dan Persepsi Pemilihan rute (route selection) berkaitan dengan kondisi lanskap berdasarkan rhythm (diurnal, seasonal) atau sekuens atau tujuan user (untuk menikmati atau sekedar melintas) Serial Vision berkaitan dengan rute sekuens, untuk mendapatkan persepsi dan pengalaman secara sekuensial - taman Jepang tipe stroll garden - pola sirkulasi untuk interpretasi lanskap sejarah/budaya
Karakter Lanskap dan Laju Pergerakan Laju pergerakan dipengaruhi karakter lanskap Lanskap yang menarik atau kompleks akan memperlambat pergerakan, sekaligus membuat perjalanan terasa lebih singkat Perlu perhatian lebih dalam desain lanskap jalur cepat/toll kombinasi supaya menarik/tidak membuat ngantuk dan pertimbangan keamanan/keselamatan
Pertimbangan dalam desain lanskap jalan (Tunnard and Pushkarev, 1963) Dengan semakin meningkatnya kecepatan: - konsentrasi mengemudi meningkat - fokus lebih ke depan - sudut pandang horisontal menyempit - detil foreground semakin kabur - persepsi spasial menurun
1 mile= km; 1ft= cm 25 miles= km; 600ft= 183 m
Desain sebagai ekspresi waktu Keputusan jangka pendek dan jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan segera, tetapi pemenuhan ini tetap berkelanjutan demikian pula kondisi lanskapnya Desain harus memperhatikan proses suksesi Desain harus memperhatikan rhythm (mengeksplorasi dan mengembangkan) Desain harus memperhatikan pergerakan user memaksimalkan pengalaman
Keawetan desain dipengaruhi laju perubahan jika laju lambat, lanskap dapat memperbaiki sendiri; jika laju cepat/drastis, perlu management khusus Keindahan (harmoni yang integral) dapat tetap dinikmati sepanjang perubahan waktu Proses desain mempertimbangkan perubahan/perjalanan waktu, dapat merespon perubahan ekologis dan budaya
Design as temporal networks Desain ditujukan sebagai social space sekaligus social time perlu dipertimbangkan bahwa suatu lanskap kemungkinan akan digunakan oleh kelompok user yang berbeda pada waktu tertentu khususnya pada lanskap umum Perlu open ended desain mudah dimodifikasi sesuai keperluan dan perubahan waktu
Design Approach Mengidentifikasi potensi2 perubahan Mempertimbangkan dalam desain Untuk perkotaan, populasi tinggi dan beragam, cenderung terjadi perubahan2 yang sulit diprediksi perlu partisipasi banyak pihak