MATERI PEMBEKALAN Sekilas mengenal KECAMATAN BAE Oleh : Drs. MASYUDI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh: DIREKTUR JENDERAL PEMERINTAHAN UMUM
Advertisements

APA OTONOMI DAERAH ? OTONOMI DAERAH ADALAH HAK DAN KEWAJIBAN DAERAH OTONOM UNTUK MENGATUR DAN MENGURUS SENDIRI URUSAN PEMERINTAHAN DAN KEPENTINGAN.
KONDISI EKSISTING KECAMATAN MANDALAJATI
BAB V LEMBAGA PEMERINTAHAN DAERAH
SUMBER: Pokok-Pokok Substansi PERATURAN PEMERINTAH NO 24 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN INDUSTRI SUMBER:
PEMBEKALAN KKN undip KONDISI, POTENSI DAN PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN DI KECAMATAN PAGERUYUNG KABUPATEN KENDAL Oleh: NURSALIM, SH.
Meningkatkan Peran dan Fungsi Penyuluh Swadaya
PENGORGANISASIAN DAN PEMBINAAN POKJANAL POSYANDU
BIODATA Nama : H. SUTARTO, SE.MM. Tempat, tanggal lahir : Jepara, 3 April 1958 Pendidikan : S2 Magister Manajemen Jabatan : Camat Batealit Unit Kerja :
Drs. Cyrus Ramot Marpaung
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
OTONOMI DAERAH.
PELAKSANAAN POKJANAL POSYANDU DAN SIP DI KOTA TANGERANG
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
DALAM PENYELENGGARAAN TUGAS-TUGAS PEMERINTAHAN UMUM
Struktur Penyelenggara Pemerintahan Daerah : Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
KONSULTASI TEKNIS HASIL PS PLPBK DESA KAUMAN, KECAMATAN COMAL.
Disampaikan dalam rangka persiapan KKN UNDIP
UU No. 23 TAHUN 2014 IMPLIKASINYA TERHADAP SDM KESEHATAN
SUSUNAN ORGANISASI PUSKESMAS
DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA CABDIN DAN UPT-SP
LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT DESA
PENERAPAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PETA WILAYAH KECAMATAN WONOSALAM
PROFILE KANTOR PERTANAHAN KOTA TANGERANG & KOMITMEN PELAKSANAAN LAYANAN TAHUN 2015.
LATAR BELAKANG PP TENTANG KAWASAN INDUSTRI
Kepala Biro Organisasi Setda Prov. Sumbar
DASAR-DASAR PENGELOLAAN SAMPAH
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR SELAYANG PANDANG Desa Terara
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( SAKIP)
Kuliah 7 UU 32 Tahun 2004 Harsanto Nursadi.
Universitas Indo Global Mandiri
SELAYANG PANDANG KECAMATAN TEMBALANG
INSPEKTORAT DAERAH KAB. NGANJUK
STUKTUR DAN KINERJA KECAMATAN PAMIJAHAN JL. Gunung Salak Endah no
DATA PRIBADI Nama : SUPRIYADI, SH
Paparan Profil Kelurahan Sukoharjo
Dasar Hukum: UU 38/2004 tentang Jalan
KONDISI DAN POTENSI WILAYAH KEC. BANDAR
Pemerintah Kabupaten Grobogan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
“SURVEI EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN DI DESA DONOWARIH, KECAMATAN KARANGPLOSO, KABUPATEN MALANG Kelas E.
SEKRETARIAT BKSP JABODETABEKJUR
OTONOMI DAERAH Definisi otonomi daerah  kemandirian suatu daerah dalam kaitan pembuatan dan pengambilan keputusan mengenai kepentingan daerahnya sendiri.
SAKIP ( SISTEM AKUNTANBILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH )
STRUKTUR KELEMBAGAAN PENYULUHAN
PRESENTASI DESA BENDUNGAN, WATES, KULON PROGO
TAHUN 2014 TENTANG DESA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT
Action plan Produk PLP-BK Pemetaan Swadaya Gambaran Umum wilayah Penggalian visi & misi Rencana Pengembangan.
DITJEN BINA PEMERINTAHAN DESA
Alamat Kantor Kelurahan Gt Payung
OTONOMI DAERAH Desi Harsanti Pinuji.
Disusun Oleh Pipit Fitriyani, S.Pd
DINAS DAERAH BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN KEBUMEN
SISTEM PEMERINTAHAN DESA Cahyono, M.Pd. FKIP UNPAS Cahyono, M.Pd. FKIP UNPAS.
PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG PROFIL UMUM SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BADUNG.
Kajian Teori Perumahan dan Pemukiman. Pengertian Rumah Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga.
PERSPEKTIF PERANGKAT DAERAH BERDASARKAN PP 18 TAHUN 2016
DISAMPAIKAN pada Musrenbang rkpd kabupaten belitung
PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
PENATAAN RUANG 14/01/ :10.
Gambaran umum Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan
IMPLEMENTASI UNDANG – UNDANG NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT OLEH:TUTIK KUSUMA WADHANI,SE,MM,M.Kes.
Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 18 Tentang Penanggulangan Bencana 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 Tentang.
PROSES BISNIS KECAMATAN PUCUK
MUSRENBANG Perubahan RPJMD Tahun
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH.
KECAMATAN DENPASAR SELATAN
Transcript presentasi:

MATERI PEMBEKALAN Sekilas mengenal KECAMATAN BAE Oleh : Drs. MASYUDI CAMAT BAE

GAMBARAN UMUM KECAMATAN BAE 1. Kondisi Geografi. a. Luas kecamatan : 2.332,275 hektar b. Jarak dari Ibukota Kab : ± 5 Km c. Batas wilayah berbatasan dengan Sebelah Utara : Kecamatan Dawe Sebelah Selatan : Kecamatan Kota Kudus dan Jati Sebelah Timur : Kecamatan Jekulo Sebelah Barat : Kecamatan Gebog dan Kaliwungu d. Peruntukan lahan : Campuran dan Pertanian. e. Ketinggian : 55 m (dpl). 2. Kondisi Demografi. Jumlah penduduk : 61.966 jiwa Laki-laki : 30.808 jiwa Perempuan : 31.158 jiwa 3. Kondisi Sosial. a. mata pencaharian 1) Buruh/swasta, 2) Petani, 3) PNS, dan 4) Wiraswasta b. Agama mayoritas : Islam c. Budaya : 1) pengajian, 2) kelompok rebana (jipinan)

NO. DESA KONDISI DESA Luas wil. (ha) Jml Penduduk (jiwa) Industri Kecil / RT 1. Peganjaran 190,344 6.065 tas, sandal, konveksi, krupuk rambak, bordir, kecap/limun, tahu, jamu kontak 2. Panjang 99,886 4.159 sirup, konveksi. 3. Purworejo 96,010 2.567 susu, jenang, jamu gendong. 4. Bacin 139,590 4.274 tahu, konveksi. 5. Pedawang 103,827 4.028 tahu, kecap, rempeyek, konveksi, plisket, susu. 6. Dersalam 146,243 6.128 genteng press, rempeyek, madu, ternak burung puyuh. 7. Ngembalrejo 268,269 7.542 genteng press, madu mongso, tahu, bengkel, kecap, krupuk dele, konveksi. 8. Karangbener 392,982 6.642 telur, tempe, sirup, genteng pres, konveksi/bordir. 9. Gondangmanis 556,590 12.618 kecap/sirup, roti, konveksi, rempeyek, jamu gendong. 10. Bae 338,564 7.943 konveksi, bordir, susu, jamu gendong.

PETA KECAMATAN BAE

B. PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN. Kecamatan.  Dipimpin oleh Camat. Memperoleh pelimpahan sebagian wewenang Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah di bidang pemerintahan, ekonomi dan pembangunan, pendidikan dan kesehatan, sosial dan kesra serta pertanahan. Menyelenggarakan tugas umum pemerintahan, meliputi : 1) Pemberdayaan masyarakat. 2) Penyelenggaraan tramtib Umum. 3) Penerapan dan penegakan Per-UU-an. 4) Pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum. 5) Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan. 6) Penyelenggaraan Pemerintahan Desa/Kelurahan. 7) Pelayanan masyarakat. Struktur organisasi kecamatan Camat, Sekretaris Kecamatan, Seksi Tata Pemerintahan, Seksi Trantibum, Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Seksi Kesejahteraan Masyarakat,

Nama Kepala Desa / (Penjabat) Kesatuan masy hukum, memiliki batas wilayah yuridiksi, berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masy setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat, dibentuk dalam sistem pemerintahan nasional, berada di kabupaten/kota. Pemerintahan Desa : Pemerintah desa + BPD. Pemerintah Desa : Kepala Desa + Perangkat desa. No Desa Nama Kepala Desa / (Penjabat) Nama Ketua BPD 1. Peganjaran Noor Rahmad Munaji,S.Ag 2. Panjang - Kusmanto 3. Purworejo Suyono Bambang Suliadi,S.Pd 4. Bacin Hj. Sumeh Djastro 5. Pedawang Drs.Moh Rifai Noerhadi 6. Dersalam H.M. Syaifudin Suparno,S.Pd 7. Ngembalrejo H. Abdul Fatih, SE Sutardi,SH 8. Karangbener Basyir, S.Ag Darjo 9. Gondangmanis Zumrotus Saidah Suparwadi 10. B a e Muhdi Purwadi

282 51 No. Desa JUMLAH Dusun RT RW 1 Peganjaran Dlingo, Jatisari, Tempel, Blender. (5 dusun) 22 5 2 Panjang Jetak Panjang, Wetan Kali, Kulon Kali. (2 dusun) 13 3 Purworejo Jambean, Plumbungan, Benggoro. (3 dusun) 8 4 Bacin Bacin Barat, Bacin Pucang, Bacin Tengah, Bacin, Ngemplak, Bacin Timur, Nggembel. (3 dusun) 20 Pedawang Mudal, Pedawang, Pedawang Tengah, Tapean, Pojok. (2 dusun) 18 6 Dersalam Sakbunder, Bawahan, Kepyar, Dersalam Kidul. (5 dusun) 23 7 Ngembalrejo Ngetuk, Conge, Mijen, Kauman, Boto Lor, Boto Kidul. (6 dusun) 41 Karangbener Kadisono, Sinawung, Bondokerep, Kemang, Ngelo. (5 dusun) 36 9 Gondangmanis Kadilangon, Gondangmanis Kulon, Gondangmanis Wetan, Kayuapu Kulon, Kayuapu Wetan. (5 dusun) 77 11 10 Bae Krajan, Bendo, Pondok, Karangsambung, Karangdowo. (5 dusun) 24 282 51

C. VISI DAN MISI KECAMATAN BAE. “Terwujudnya Pelayanan Prima Kepada Masyarakat Dan Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi Yang Didukung Dengan Kemampuan Aparat Dan Tertib Administrasi Dalam Hubungan Kerja Yang Kondusif”. 2. Misi. Meningkatkan pelayanan prima dengan manajemen modern. Meningkatkan kualitas SDM aparatur Pemerintahan. Meningkatkan disiplin, ketertiban umum dan stabilitas keamanan wilayah. Meningkatkan kemandirian ekonomi dengan memberikan peluang yang lebih besar dan proporsional kepada masyarakat dan pihak swasta. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang religius dan solidaritas sosial.

D. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN Mewujudkan pelayanan prima dengan manajemen modern Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan keamanan Meningkatkan pertumbuhan ekonomi kerakyatan Meningkatkan keimanan, ketaqwaan dan kerukunan sosial 2. Sasaran : Meningkatkan profesionalisme aparat. Menurunnya gangguan ketentraman dan ketertiban. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Meningkatnya pembinaan thd organisasi pelayanan sosial. 3. Program : a. Peningkatan analisis dan pengendalian pembangunan. b. Peningkatan fasilitasi penguatan otonomi Desa. c. Peningkatan perlindungan masyarakat. d. Peningkatan ketentraman dan ketertiban masyarakat. e. Peningkatan ekonomi kerakyatan. f. Peningkatan organisasi sosial kemasyarakatan dalam pelayanan sosial. 4. Kegiatan : a. Monitoring dan koordinasi. b. Fasilitasi dan asistensi pelaksanaan otonomi desa. c. Pelaks piket PBP d. Pelaksanaan pengamanan wilayah terpadu. e. Fasilitasi penguatan ekonomi kerakyatan/pasar murah. f. Pembinaan bid. pendidikan, agama, pemuda dan olah raga.

E. POTENSI WILAYAH. Potensi Geografi. 2. Potensi Ekonomi. a. Kawasan perkotaan, b. Masih ada lahan belum terbangun, c. Akses jalan baik dan dekat dengan pusat kota, d. Tepat untuk pengembangan wilayah / pengembangan ekonomi di sektor campuran (permukiman, perdagangan, jasa, industri non polutan). e. Tidak rawan bencana alam banjir maupun longsor, f. Aman sebagai tujuan investasi. 2. Potensi Ekonomi. a. Tumbuhnya industri kecil/rumah tangga  Meningkatkan Kesra b. Terdapatnya industri berskala besar  Menyerap Tenaga kerja (PT. Djarum, PR. Nojorono, PR. Pamor, PR, Jambu Bol) 3. Potensi Sosial. a. Tokoh masyarakat. b. Tokoh Agama. c. Kebudayaan  Pengajian, jipinan. d. Pendidikan Tinggi  UMK, STAIN. e. Pendidikan agama  Pondok Pesantren.

F. PENANGANAN MASALAH. G. PENUTUP. Langkah-langkah : Berkoordinasi dgn Dinas/Instansi terkait.  pencegahan dan penanganan Peningkatan patroli wilayah.  daerah rawan tramtib, deteksi dini bencana alam Pembinaan dan penyuluhan kpd aparat pemerintah desa / masyarakat.  Pencegahan dan penanganan dilapangan thd tramtib/bencana G. PENUTUP.