ME4234 KEBIJAKAN IKLIM
Silabus Mata Kuliah (1) No. Topik Sub Topik 1 Pendahuluan Pengertian; Ruang lingkup; Penilaian; Tugas; Sasaran; Definisi lainnya. 2 Dampak Perubahan Iklim Identifikasi dampak perubahan iklim 3 Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim Upaya-upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di berbagai sektor 4 Perjanjian Internasional Protokol Kyoto 5 Clean Development Mechanism (CDM) Joint Implementation 6 Dana Adaptasi; Transfer Teknologi
Silabus Mata Kuliah (2) No. Topik Sub Topik 7 Perjanjian Internasional Reduction Emission from Deforestation and Degradation (REDD); Mekanisme lainnya 8 Kebijakan Adaptasi Perubahan Iklim Kebijakan-kebijakan Internasional untuk Kegiatan Adaptasi Perubahan Iklim Global 9 Ujian Tengah Semester 10 Carbon Market Pasar perdagangan karbon dunia 11 Kebijakan Iklim Nasional Kebijakan Iklim Nasional untuk Kegiatan Adaptasi Perubahan Iklim 12 Kebijakan Iklim Nasional untuk Kegiatan Mitigasi Perubahan Iklim 13 Interaksi Kebijakan Iklim Internasional dan Kebijakan Iklim Nasional Pelaksanaan Kebijakan Iklim Internasional dan Kebijakan Iklim Nasional
DAFTAR DOSEN TAMU
Tazwin Hanif Departemen Luar Negri dan Ketua Post Kyoto DNPI Ketua Tim Negosiasi Delri Chair, Working Group on International Council on Climate Change (DNPI) 1st Secretary – Environmental Issues, Embassy of the Republic of Indonesia Assistant Deputy Director for WTO Negotiations on Trade in Goods and Services, Ministry of Foreign Affairs
Farhan Helmy Secretary of Mitigation Working Group of DNPI Mendalami bidang Public Policy and Public System Design di SAKANO Laboratory, Department of Social Engineering, Graduate School of Decision Science and Technology, Tokyo Institute of Technology, Japan. Minat saat ini : forest governance, disaster risk reduction, collective action, political economy, community based initiatives, socially adaptable technology dan open source tools untuk mendukung analisis kebijakan (GIS, remote sensing, DSS, system dynamics).
Ahmad Feiral Rizky Lulusan School of Business and Management ITB Founder, Managing Partner UTI Projects (Renewables & Environment industry) Founder, Managing Director Steen & Kool Agro Resources, PT (Renewables & Environment industry) . Family business that focused on essential oil crops and palm plantation. Strategy&Creative Idea Manager DON Company (Renewables & Environment industry). Company that focused on art & Creative Industry. The best company on IBE class of 2007 competition. R&D division Satoe Indonesia Foundation (Renewables & Environment industry) Foundation that focused on community development. It has several village of projects.
Aturan Perkuliahan 15 pertemuan, dengan Kuliah Tamu : 5 kali Presentasi Tugas : 3 kali Tugas : Makalah dan presentasi (UTS) Waktu : Selasa: 15.30 – 18.00 Rabu: jam 07.30 – 10.00 Ruang : Kunjungan Ilmiah Minimal mengikuti 1 (satu) kali seminar / FGD / Workshop selama masa perkuliahan
Info perkuliahan dan sarana komunikasi dapat diakses lewat milis http://groups.yahoo.com/group/kebijakaniklimitb2011/
Timeline Kuliah
Kunjungan Ilmiah Panitia kunjungan ilmiah ini terdiri dari mahasiswa yang mengambil mata kuliah ME4234 Kebijakan Iklim Akan diselenggarakan pada akhir masa kuliah selama satu hari penuh dan pada hari kerja
Daftar Tempat Kunjungan Ilmiah
BMKG Pusat Jl. Angkasa 1 No.2, Kemayoran, Jakarta Pusat - Indonesia , Telp. 021-4246321 Memiliki sarana dan fasilitas untuk observasi meteorologi, klimatologi dan geofisika yang digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti prediksi harian, mingguan, dll.
Kementrian Pekerjaan Umum Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 1120 Telp. 021-7392262 punet@pu.go.id Untuk mengetahui kebijakan pembangunan infrastruktur dan penataan ruang yang diterapkan oleh PU dalam menghadapi perubahan iklim
3. Body Shop PT Monica Hijau-Lestari, Sentosa Building, Bintaro Jaya Central Business District Jl Prof. Dr Satrio, Blok A3 No: 5, Tangerang 15224 Tel: 62 21 74864567 Fax: 62 21 74864580 sebuah perusahaan manufaktur dan retail global yang terinspirasi oleh alam, menghasilkan produk kecantikan dan kosmetik yang diproduksi dengan nilai – nilai etika
Dampak Perubahan Iklim
Dampak pada Cuaca & Muka Air Laut Meningkatnya temperatur permukaan global memiliki serangkaian pengaruh yang rumit pada pola cuaca. Perkiraan cuaca menjadi kurang akurat. Kemungkinan dampak yang terjadi mencakup : kekeringan yang lebih lama, musim hujan yang lebih panjang, dan meningkatnya intensitas siklon tropis. Muka air laut akan bertambah antara 9 hingga 88 cm pada 2100 dan akan terus bertambah.
Perubahan Temperatur Global Sumber : www.metoffice.gov.uk
Perubahan Temperatur Rata-Rata Sumber : Susandi, 2007
Perubahan Temperatur Rata-Rata Sumber : Susandi, 2007
Perubahan Temperatur Rata-Rata Sumber : Susandi, 2007
Perubahan Temperatur Rata-Rata Daerah Potensi Badai Tropis Sumber : Susandi, 2007
Kenaikan Muka Laut Global Sumber : http://upload.wikimedia.org/
Dampak pada Manusia Kesehatan Pemukiman Pengairan Energi & Industri Pertanian Kehutanan Perikanan
Dampak pada Kesehatan Cuaca yang lebih hangat akan mengubah habitat dan siklus hidup berbagai hama penyebab penyakit. Air laut yang lebih hangat memperbesar peluang timbulnya penyakit tifus di sekitar pantai. Cuaca yang hangat & lembab memperluas penyebaran nyamuk pembawa malaria. Cuaca yang hangat meningkatkan penyebaran penyakit demam.
Dampak pada Pemukiman Wilayah yang paling rentan terhadap dampak kenaikan muka air laut adalah pulau-pulau dan delta di muara sungai besar. Meningkatnya bencana tanah longsor. Badai di daerah pantai mengancam 200 juta orang pada 2080. Perkiraan kerugian akibat kerusakan infrastruktur di pantai mencapai 10 milyar dollar tiap negara.
Dampak pada Pengairan Dampak pada sektor pengairan akan bergantung pada perubahan curah hujan masing-masing wilayah. Saat ini 1.7 milyar orang tinggal di daerah yang rawan bencana karena air dan akan terus bertambah. Perubahan iklim akan menurunkan suplai air di beberapa wilayah dan meningkat pada wilayah yang lain.
Dampak di Bidang Energi & Industri Cuaca yang hangat dan musim panas yang panjang dapat mengurangi suplai air untuk mesin-mesin yang menggunakan tenaga air. (Contoh : Berkurangnya pasokan listrik di Indonesia) Kegiatan industri/ekonomi terhambat akibat kurangnya pasokan listrik.
Dampak di Bidang Pertanian Dampak yang terjadi kompleks dan bervariasi terhadap wilayah dan tingkat perubahan iklim. Faktor yang mempengaruhi adalah perubahan temperatur regional, curah hujan, dan adaptasi oleh petani. Umumnya, peningkatan suhu akan mempengaruhi kondisi pertanian di wilayah lintang tengah. Pemanasan beberapa derajat celcius akan memberikan dampak yang signifikan bagi sektor pertanian (penurunan produktivitas pertanian).
Dampak di Bidang Pertanian (lanjutan) Peningkatan temperatur akan menyebabkan pergeseran musim dan mengubah pola musim tanam di beberapa daerah. Petani di daerah tadah hujan akan mengubah pola panen atau membiarkan lahan mereka jika curah hujan regional dan limpasan berkurang atau bertambah. Pada beberapa wilayah, berkurangnya produktivitas lahan akan memaksa petani untuk membuka lahan pertanian baru di tempat lain.
Dampak pada Bidang Kehutanan Perubahan pola cuaca dan ketersediaan air di kawasan hutan dapat mengancam kelangsungan hidup pohon dan flora & fauna yang di hidup di dalamnya. Peningkatan temperatur akan menyebabkan timbulnya kebakaran hutan.
Kejadian El Nino dan Kebakaran Hutan di Indonesia (Kadarsah, 2006)
Dampak pada Perikanan Perubahan iklim, penangkapan berlebihan dan polusi akan mengancam produktivitas nelayan tradisional. Perubahan suhu air laut dapat menyebabkan ikan-ikan mati atau bermigrasi diluar jangkauan nelayan tradisional. Berubahnya arus laut akan menggiring ikan-ikan pada habitat yang baru. Dampak utama pada tingkat nasional dan lokal adalah pencampuran spesies dan perubahan habitat.
Dampak pada Ekosistem Perubahan dan penyimpangan berbagai jenis spesies tanaman dan hewan. Punahnya spesies-spesies yang rentan terkena dampak perubahan iklim dan berubahnya keragaman hayati.
Dampak Regional Model iklim yang berbeda memperkirakan dampak global yang sama, tapi dapat bervariasi dalam perkiraan untuk regional. Permasalahan perubahan iklim dalam era globalisasi ekonomi, harus ditangani bersama sebab Peningkatan hubungan dan globalisasi ekonomi membuat tidak akan ada “pemenang” terkait perubahan iklim. Skenario perubahan iklim yang dahsyat tetap menjadi perhatian bagi yang akan menjadi “pemenang”.
Skenario Perubahan Iklim Para ahli tidak dapat membuat skenario terkait laju dan besar perubahan iklim jika : > Lautan terganggu > Lapisan es di Antartika dan Greenland mencair > GRK dalam jumlah besar lepas dari melting permafrost or methane pada sedimen pantai
Dampak Perubahan Iklim di Indonesia
Kenaikan Temperatur Indonesia Sumber : Susandi, 2004
Perubahan Temperatur Rata-Rata Year = 2000 oC Sumber: Susandi, 2006
Perubahan Temperatur Rata-Rata Year = 2010 oC Sumber: Susandi, 2006
Perubahan Temperatur Rata-Rata Year = 2020 oC Sumber: Susandi, 2006
Perubahan Temperatur Rata-Rata Year = 2030 oC Sumber: Susandi, 2006
Perubahan Temperatur Rata-Rata Year = 2040 oC Sumber: Susandi, 2006
Perubahan Temperatur Rata-Rata Year = 2050 oC Sumber: Susandi, 2006
Perubahan Temperatur Rata-Rata Year = 2060 oC Sumber: Susandi, 2006
Perubahan Temperatur Rata-Rata Year = 2070 oC Sumber: Susandi, 2006
Perubahan Temperatur Rata-Rata Year = 2080 oC Sumber: Susandi, 2006
Perubahan Temperatur Rata-Rata Year = 2090 oC Sumber: Susandi, 2006
Perubahan Temperatur Rata-Rata Year = 2100 oC Sumber: Susandi, 2006
Perubahan Temperatur Rata-Rata Year = 2100 oC Sumber: Susandi, 2006
oC Kebakaran Perubahan Temperatur Rata-Rata Change of Mean Temperature Year = 2100 oC Longsor Angin Ribut El-Nino & La-Nina Sumber: Susandi, 2006
DAMPAK PENINGKATAN TEMPERATUR DI INDONESIA Perubahan Pola Curah Hujan. Meningkatnya kejadian kekeringan, kebanjiran dan tanah longsor. Meningkatnya populasi nyamuk. Meningkatnya kejadian badai.
Curah Hujan di Indonesia mm/Tahun Tahun Source: NOAA-CIRES (2005)
Perubahan Curah Hujan Rata-Rata Year = 2000 % Sumber: Susandi, 2006
Perubahan Curah Hujan Rata-Rata Year = 2010 % Sumber: Susandi, 2006
Perubahan Curah Hujan Rata-Rata Year = 2100 % Sumber: Susandi, 2006
Perubahan Curah Hujan Rata-Rata Year = 2100 % Ketersediaan Air Sumber: Susandi, 2006
Proyeksi Perubahan Curah Hujan di Jakarta
Curah Hujan Maksimum sebesar 360 mm. Di Selatan Jakarta Proyeksi Curah Hujan di Jakarta (Januari 2015) Sumber : Susandi dkk., 2006
Curah Hujan Maksimum sebesar 360 mm. Di Selatan Jakarta (Perlahan menyebar ke Utara) Proyeksi Curah Hujan di Jakarta (Januari 2020) Sumber : Susandi dkk., 2006
Curah Hujan Maksimum sebesar 370 mm. Di Selatan Jakarta (Perlahan menyebar ke Utara) Proyeksi Curah Hujan di Jakarta (Januari 2025) Sumber : Susandi dkk., 2006
Curah Hujan Maksimum sebesar 370 mm. Di Selatan Jakarta (Perlahan menyebar ke Utara) Proyeksi Curah Hujan di Jakarta (Januari 2030) Sumber : Susandi dkk., 2006
Curah Hujan Maksimum sebesar 380 mm. Di Selatan Jakarta (Perlahan menyebar ke Utara) Proyeksi Curah Hujan di Jakarta (Januari 2035) Sumber : Susandi dkk., 2006
PROYEKSI KENAIKAN MUKA LAUT INDONESIA Year Luas Area yang Hilang (km2) Kenaikan Muka Laut (m) 2010 7,408 0.4 2050 30,120 0.56 2100 90,260 1.1 Sumber : Susandi, dkk 2008
> Terganggunya Batas Wilayah Indonesia Peningkatan Jumlah Pengungsi Hilangnya Habitat dan Spesies Hilangnya lahan-lahan budidaya Berkurangnya Produktivitas Lahan Berkurangnya Produktivitas Pertanian Berkurangnya Produktivitas Perikanan Masalah Sumber Daya Air > Gangguan terhadap Jaringan Jalan Lintas dan Kereta Api > Menggenangnya Air Laut > Rusaknya Ekosistem Pantai
Hilangnya Pulau-Pulau Kecil pada 2100 Sumatera Utara : Batu Islands Sumatera Barat : Sipora Island, North Bagai Island, South Bagai Island Kepulauan Riau : Singkep Island, Sebangka Island, Lingga Island, Abang Besar Island, Panuba Island, Benuwa Island, Tambelan Island, Pinangseribu Island Bangka Belitung : Belitung Island Kalimantan Barat :Karimata Island ; Kalimantan Selatan : Laut Island, Sebuku Island Jawa Timur : Giliraya Island, Gili-genteng Island, Puteran Island, Sapudi Island, Raas Island, Kangean Islands Bali : Nusa Penida Island ; NTB : Giligede Island,Sangeang Island ; NTT : Solor Island, Pantar Island, Adonara Island Sulawesi Selatan : Selayar Island, Tanah Jampea Island, Bonerate Island, Kaloatoa Island Sulawesi Tenggara : Tukang Besi Islands ; Sulawesi Tengah : Banggai Island Maluku Utara : Mangole Island, Tubulai Island, Obi Island, Obilatu Island, Damar Island, Gebe Island Maluku : Watubela Islands, Wetar Island,Tanibar Islands, Babar Island, Kai Islands West Papua : Rumberpon Island, Gag Island 115 pulau Sumber : Susandi, dkk, 2008
SIMULASI KENAIKAN MUKA LAUT DI JAKARTA
Rangkuman Dampak perubahan iklim akan mempengaruhi banyak sektor kehidupan masyarakat dan ekosistem. Kemampuan masyarakat beradaptasi terhadap dampak akan sangat dipengaruhi oleh laju kecepatan perubahan.
Rangkuman (lanjutan) Pertanian, hutan, dan perikanan akan mengalami perubahan tahunan secara signifikan. Tingkat kesuburan, daya tahan, dan komposisi spesies pada berbagai ekosistem akan berubah secara dramatis. Perubahan rentang dan kekuatan penyebab penyakit dan hama menjadi efek yang merugikan kesehatan manusia.
Rangkuman (lanjutan) Kerusakan ekosistem dan pergeseran lingkungan menjadi lebih besar seiring peningkatan laju perubahan iklim. Perubahan iklim bisa terjadi bersamaan dengan tekanan pada lingkungan dengan jenis lain. Hasilnya, dampak perubahan iklim akan semakin besar.