MANAJEMEN KAS
Pengertian Kas Kas merupakan bagian dari aktiva yang liquid, yang dapat dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan.
AKTIVA/HARTA Lancar : uang tunai ( piutang < 1 tahun, inventory siap jual) Tetap : tanah, pabrik, peralatan depresiasi Lainnya : surat berharga jangka panjang, paten, merk dagang copyright, Juli-Ann Gasper, 2002
Tujuan Perusahaan Menyimpan / Membutuhkan Kas Kebutuhan kas untuk transaksi diperlukan dalam pelaksanaan operasi usaha perusahaan. Kebutuhan kas untuk berjaga-jaga untuk mengantisipasi aliran kas masuk / keluar yang tidak continue dan sulit untuk diperkirakan.
Kebutuhan kas untuk berspekulasi kebutuhan kas untuk memperoleh laba yang lebih besar diluar usaha pokok, misal : dengan membeli saham Saldo kompensasi berupa dana minimum yang diputuskan untuk tetap berada di Bank dan untuk itu perusahaan tidak perlu membayar jasa pelayanan tertentu kepada Bank.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sediaan Kas Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat liquiditasnya. Semakin tinggi jumlah kas maka perusahaan semakin liquid, begitu pula sebaliknya. Jumlah kas ideal yang perlukan perusahaan, hingga kini belum terstandarisasi. Menurut H G Guthmann, bahwa jumlah kas yang ada di perusahaan yang “well finance” sebaiknya tidak kurang dari 5%-10% dari jumlah aktiva lancar.
Jumlah kas dapat pula dihubungkan dengan penjualan Jumlah kas dapat pula dihubungkan dengan penjualan. Perbandingan antara sales dengan jumlah kas rata-rata menggambarkan tingkat perputaran kas (Cash Turnover). Semakin tinggi turnovernya maka semakin baik karena berarti semakin efisien penggunaan kasnya.
Seperti halnya persediaan barang dagang, kas memiliki persediaan bersih atau persediaan minimal (Safety Cash Balance). Yaitu jumlah kas minimal dari kas yang harus dipertahankan oleh perusahaan agar dapat memenuhi kewajiban finansialnya sewaktu-waktu.
Faktor-faktor yang memenuhi besar kecilnya persediaan kas: 1. Perimbangan antara aliran kas masuk dan kas keluar. 2. Penyimpangan terhadap aliran kas yang telah diperkirakan. 3. Adanya hubungan yang baik dengan pihak bank.
Anggaran Kas “Budget (anggaran) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan. Yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.”
Tujuan Penyusunan Anggaran Kas : Mengkoordinasikan semua faktor produksi yang mengarah pada pencapaian tujuan secara umum. Sebagai suatu alat untuk mengestimasikan semua perkiraan yang mendasari disusunnya suatu anggaran sebagai titik pangkal disusunnya suatu kebijaksanaan keuangan dimasa yang akan datang.
3. Sebagai alat untuk melakukan penilaian prestasi, sehingga membangkitkan motivasi para pelaksananya agar dapat mengoreksi kekurangan yang terjadi. 4. Anggaran akan menuntun agar pencapaian tujuan jangka pendek tetap konsisten sesuai dengan tujuan dan sasaran perusahaan.
Usia Anggaran Usia anggaran pada umumnya satu tahun bertujuan agar anggaran harus memungkinkan untuk dilakukan revisi dari waktu ke waktu karena perubahan kondisi ekonomi peraturan pemerintah serta faktor-faktor eksternal lainnya.
Anggaran Kas Dalam Rangka Optimalisasi Kas Anggaran kas merupakan suatu cara yang efektif dalam merencanakan dan mengendalikan arus kas, menilai kas yang dibutuhkan dan menggunakan kelebihan kas yang ada secara efektif pula. Anggaran kas merupakan alat utama untuk membuat estimasi keuangan jangka pendek.
Optimalisasi kas merupakan usaha perusahaan, dimana kas yang ada di dalam perusahaan harus tetap dijaga agar jangan sampai kas tersebut mengalami kelebihan atau kekurangan dalam melakukan aktivitas perusahaan. Kas harus disediakan dalam jumlah dan batas-batas yang telah ditentukan
Model Manajemen Kas Model Persediaan (Model Baumol) William Baumol (1952) mengidentifikasikan bahwa kebutuhan akan kas dalam perusahaan mirip dengan pemakaian persediaan. Apabila perusahaan memiliki saldo kas yang tinggi, perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk menginvestasikan dana tersebut pada kesempatan investasi lain yang lebih menguntungkan. Begitu pula sebaliknya. Konsep pemesanan sediaan yang paling ekonomis (EOQ / Economic Order Quantity) bertujuan untuk meminimalkan biaya persediaan, yaitu biaya simpan serta biaya pesan.
Pentingnya Manajemen Kas Kas merupakan elemen modal kerja yang paling tinggi tingkat kedudukannya dan diperlukan perusahaan untuk operasi perusahaan sehari-hari, tetapi di lain pihak kas merupakan elemen modal kerja yang kurang produktif, apabila menahannya terlalu besar mengandung resiko. Oleh karena itu manajemen kas yang efektif sangat diperlukan agar resiko dapat diperkecil tanpa pengorbanan likuiditas. Menahan uang tunai tidak terlepas dari resiko. Resiko tersebut yang terpenting adalah berasal dari turunnya nilai tukar uang tersebut, baik nilai tukar terhadap barang dan jasa, maupun nilai tukar terhadap valuta asing.
Adapun cara untuk meningkatkan produktifitas kas dalam rangka kontribusinya terhadap laba investasi ada cara yaitu 3 : Penarikan uang tunai harus dilakukan secepatnya. Melakukan sistem peramalan kas untuk mengurangi besarnya cadangan pengaman dan meningkatkan peluang untuk memainkan kas mengambang. Memainkan kas mengambang dengan memperkecil waktu menganggur uang tunai yang tersedia di bank.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka dalam manajemen kas perlu diambil kebijakan untuk menetapkan jumlah kas optimum dimana biaya saldo kas minimum. Besarnya saldo kas yang patut di pertahankan perusahaan tergantung pada: keperluan untuk melakukan transaksi saldo kompensasi yang disyaratkan oleh bank sebagai pengganti biaya atas jasa-jasa yang diberikan.
TERIMA KASIH...