STANDAR KUALITAS AIR BERSIH Laily Khairiyati Bagian Kesehatan Lingkungan PSKM FK Unlam
TUJUAN STANDAR KOMPETENSI Mampu menjelaskan standar kualitas air bersih INDIKATOR Mahasiswa dapat menjelaskan parameter kualitas air secara fisika Mahasiswa dapat menjelaskan parameter kualitas air secara kimia Mahasiswa dapat menjelaskan parameter kualitas air secara radioaktif Mahasiswa dapat menjelaskan parameter kualitas air secara mikrobiologi
PENDAHULUAN Air bersih ≠ air minum, menurut Depkes RI: Air bersih : air yg dpt digunakan sehari-hari yg kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat diminum apabila dimasak --> Permenkes RI No.416 Thn 1990 Air minum : air yg memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum --> Permenkes RI No.907 Thn 2002 Kualitas Air sifat-sifat air yang ditunjukkan dengan nilai dan/atau kadar makhluk hidup, zat, energi, termasuk bahan pencemar, dan/atau komponen lain yang ada dan/atau terkandung di dalam air Standar Kualitas Air merupakan patokan penilaian baik atau tidaknya kualitas air untuk dikonsumsi manusia. Pada umumnya, penilaian kualitas air berdasarkan 4 parameter standar penilaian yaitu paramater fisik, kimia, mikrobiologi dan parameter radioaktivitas.
Parameter Kualitas Air Secara Fisika Satuan Kadar Maksimum Yg Diperbolehkan Keterangan Bau - Tidak Berbau Jumlah Zat Padat Terlarut (TDS) mg/L 1000 Kekeruhan Skala NTU 5 Rasa Tidak Berasa Suhu ºC Suhu Udara± 3ºC Warna Skala TCU 15
KEKERUHAN Disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi baik yg bersifat organik maupun anorganik Zat organik berasal dari pelapukan tumbuhan dan hewan --> menjadi makanan bakteri dan algae utk berkembang biak --> bakteri dan algae juga mrp zat organik tersuspensi --> menambah kekeruhan Zat anorganik berasal dari pelapukan batuan atau logam dan limbah industri Pengukuran dilakukan dengan menggunakan transmisi cahaya yang bersumber dari cahaya standar 2. JUMLAH ZAT PADAT TERLARUT (TDS) Terdiri dari zat organik, garam anorganik, dan gas terlarut Berbanding lurus dengan kesadahan
3. WARNA air sebaiknya tidak berwarna untuk mencegah keracunan dari berbagai zat kimia warna air secara alami karena adanya Tanin dan Asam Humus yg terdapat dlm air rawa, warnanya kuning muda s.d coklat kehitaman penyebab warna dari air jg disebabkan oleh koloid dari oksida besi atau oksida mangan asam humus bila bereaksi dengan klor membentuk senyawa triklorometan yg bersifat karsinogen 4. TEMPERATUR (SUHU) suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas agar terjadi pelarutan zat kimia yg dapat membahayakan kesehatan. Suhu yg tinggi dpt mempercepat reaksi biokimia didalam saluran air
5. RASA --> air sebaiknya tidak berasa (tawar) 5. RASA --> air sebaiknya tidak berasa (tawar). Rasa air sering disebabkan rasa logam, pahit, asin, masam, kelat, dll 6. BAU --> akibat materi organik yang membusuk dan terkumpul didasar perairan shg menghasilkan kondisi yang baik bagi pertumbuhan organime anaerobik yang dapat menghasilkan gas-gas yang berbau. SENYAWA DESKRIPSI BAU amina anyir amoniak pesing diamine busuk hidrogen sulfida telur busuk sulfida organik kubis busuk
Parameter Kualitas Air Secara Kimia Satuan Kadar Maksimum Yg Diperbolehkan Air Raksa mg/L 0.001 Arsen 0.05 Besi 1.0 Flourida 1.5 Kadmium 0.005 Kesadahan (CaCO3) 500 Klorida 600 Kromium,valensi 6 Mangan 0.5 Nitrat,sebagai N 10 Nitrit, sebagai N pH 6.5-8.5 Selenium 0.01 Seng 15 Sianida 0.1 Sulfat 400 Timbal
Kimia Anorganik Air Raksa/ merkuri/ hidragyrum (Hg) merkuri organik (metil merkuri) lebih berbahaya Air Raksa/ merkuri/ hidragyrum (Hg) Hg digunakan dlm pembuatan amalgam, pestisida, perhiasan, instrumentasi, dll termasuk logam berat yg bersifat toksik berasal dari limbah industri Kasus Minamata (1950an) di Jepang, limbah mengandung HgCl Isu pencemaran ini terjadi ketika merkuri sulfide yang digunakan sebagai katalis dibuang ke laut Minamata dan terobah oleh bakteri menjadi CH3Hg+ yang sangat mudah menguap (volatile). Partikel ini yang masuk ke tubuh organisme dan melewati berbagai strata rantai makanan. Karena sifatnya sebagai logam berat, maka tubuh tidak akan mampu menguraikan merkuri ini sehingga dalam waktu lama merkuri ini akan mengumpul dalam organ seperti hati, ginjal, otak dan darah. akibat keracunan: gangguan SSP, gangguan ginjal, ggg pencernaan, kanker dan kelainan genetik/ cacat bawaan.
Mekanisme masuknya merkuri ke tubuh manusia pada Tragedi Minamata dan akibat yang ditimbulkannya
Arsen (As) logam yg sangat toksik, sering digunakan untuk racun tikus As didapat bersama Cu krn produk sampingan peleburan Cu keracunan akut : iritasi, muntaber+darah, koma, bahkan kematian keracunan kronis : anoreksia, gangguan pencernaan, ggg ginjal, kanker kulit Besi (Fe) dialam terdapat sebagai hematit menimbulkan warna kuning dan rasa logam kelat pada air serta pengendapan/kerak pd pipa, prtumbuhan bakteri besi, kekeruhan Fe diperlukan tubuh tapi dlm jumlah yang memadai, bila kelebihan dpt merusak dinding usus, darah menjadi lebih gelap/ kehitaman Flourida (F) senyawa flour, dimana F merupakan halogen reaktif. flourida anorganik bersifat lebih toksik dan reaktif kerucunan : flourosis gigi, gangguan pertumbuhan rangka, cacat tulang penggunaan flourida yg berlebihan berkorelasi dgn kanker tulang menjadi perhatian dokter gigi, peninjauan kembali flouridasi air
Kadmium (Cd) sumber pd industri alloy, pemurnia Zn, pestisida, dll sifatnya toksik shg tdk diperlukan tubuh utk pertumbuhan keracunan mnyebabkan gangguan spt flu dan tulang menjadi lemah, fraktur tulang dan gangguan ginjal disebut penyakit "itai-itai" sejarah di kota Toyama, Jepang thn 1910
Kesadahan (CaCO3) disebabkan mineral Calsium, magnesium, ferrum dampak sulitnya sabun berbusa, pengendapan pada didinding pipa Klorida (Cl) senyawa halogen klor digunakan sebagai desinfektan penyediaan air minum --> karsinogenik yang berasal dari senyawa halogen-hidrocarbon (klor dan benzena) Kromium (Cr) valensi 6 industri gelas metal, forografi, elektroplating bersifat iritan dan korosif di kulit dan selaput lendir kerusakan tulang hidung, di paru menyebabkan kanker
Kadar Maksimum Yg Diperbolehkan Parameter Satuan Kadar Maksimum Yg Diperbolehkan Aldrin dan dieldrin mg/L 0.0007 Benzena 0.01 Benzo(a)pyrene Chloroform (Total Isomer) 0.007 Chloroform 0.03 2,4-D DDT Deterjen 0.5 1,2-Dichloroethene 1,1-Dichloroethene 0.0003 Heptachlor dan Heptachlor Epoxide 0.003 Hexachlorobenzene 0.00001 Gamma-HCH(Lindane) 0.004 Methoxychlor 0.1 Pentachloropenol Pestisida Total 2,4,6-Trichloropenol Zat Organik(KMnO4) 10
Aldrin dan Diedrin Aldrin digunakan sbg insektisida keracunan : iritasi, depresi, kerusakan hati Diedrin sbg insektisida gangguan SSP,anoreksia, kanker, mutasi sel kulit telur unggas menjadi tipis Benzene pelarut lemak keracunan: erythema, bersifat narkotik dan anestetik pd SSP, hipo atau hyperplasia sumsum tulang sgh mudah anemia, leukimia atau kelainan darah lainnya
DDT (Dichloro Diphenyl Trichloroetana) pestisida yg pertama kali dibuat untuk pemberantasan malaria pd PD II DDT memiliki sifat larut dalam lemak. Karena itu, residunya terus terbawa dalam rantai makanan, dan menumpuk dalam jaringan lemak. Dari situ, sisa DDT mengalir melalui air susu ibu kepada anaknya, baik pada manusia maupun pada binatang. Binatang pemangsa mendapat timbunan sisa DDT dari binatang makanannya bersifat stabil dan persisten (tahan lama, berpuluh-puluh tahun, bahkan mungkin sampai 100 tahun atau lebih) keracunan menyebabkan gangguan SSP, ggg ginjal, tremor, kerusakan hati, kanker, cacat saat ini DDT dilarang keras utk digunakan kembali
Deterjen Deterjen adalah sisa penyulingan minyak bumi yang ditambahkan berbagai bahan kimia. Bahan kimia tersebut diantaranya silikat, bahan pewangi, bahan pewarna dan fosfat serta Alkyl Benzene Sulfonat untuk bahan yang menghasilkan busa. zat lipofilik yg mudah terlarut dan menyebar diperairan meningkatkan pertumbuhan eceng gondok dan ganggang karena kandungan fosfat yg tinggi dalam deterjen Efek samping berupa kerusakan kulit tangan, seperti kulit menjadi panas, kering, retak-retak, melepuh dan kulit mudah terkelupas. Terkadang efek tersebut juga menimbulkan gatal-gatal dan menjadikannya penyakit alergi. Pemakaian deterjen secara besar-besaran dan dalam jangka waktu yang lama bisa mencemari air tanah. Sehingga air minum yang dikonsumsi menjadi tidak enak rasanya dan berbau tidak sedap. Konsumsi air minum yang tercemar limbah deterjen bisa mencetus penyakit kanker. Pada proses terurainya deterjen dihasilkan benzena. Bila benzena bercampur dengan klor bisa menghasilkan zat klorobenzena yang terbukti sangat bahaya karena bersifat karsinogenik. Bercampurnya klor dan benzena bisa terjadi saat proses pengolahan air minum. Biasanya dalam proses klorinasi digunakan zat kaporit yang digunakan untuk membunuh kuman. Padahal di dalam kaporit terkandung unsur klor.
Parameter Kualitas Air Secara Mikrobiologi Berhubungan dengan keberadaan mikroorganisme patogen di dalam air yang menyebabkan perubahan kualitas air atau penyakit Mikroorganisme yang umum ditemukan dalam air adalah: bakteri, fungi, ganggang, protozoa, cacing, dll. Parameter mikrobiologi yang sering diperiksa adalah: e.coli atau total coliform (MPN Coli)
Kadar Maksimum Yg Diperbolehkan Parameter Satuan Kadar Maksimum Yg Diperbolehkan Keterangan Total Coliform (MPN) Jumlah per 100 mL Bukan Air Pipaan Coliform Tinja Belum Diperiksa
Parameter Kualitas Air Secara Radioaktivitas Sinar Alpha, sifat: Inti atom helium Dalam medan magnet membelok ke kutub negatif, jadi sinar alfa bermuatan positif Daya tembus kecil Dapat mengionkan benda-benda yang dilaluinya Sinar Beta, sifat: Pancaran elektron dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya Dalam medan magnet membelok ke kutub positif, jadi sinar beta bermuatan negatif Daya tembus lebih besar dari sinar alfa Dapat mengionkan benda-benda yang dilaluinya tidak sehebat sinar alfa Sinar Gamma, sifat: Gelombang electromagnet dengan panjang gelombang pendek Tidak terpengaruh oleh medan magnet maupun listrik Daya tembus sangat besar, oleh karenanya sinar gama berbahaya Dapat mengionkan benda-benda yang dilaluinya tidak sehebat alfa dan beta Ion adalah atom yang bermuatan listrik, ion yang bermuatan listrik disebut kation, dan ion yang bermuatan negatif disebut anion Mengionkan adalah mengubah atom atau molekul dlm suatu zat atau benda menjadi ion
Kadar Maksimum Yg Diperbolehkan Parameter Satuan Kadar Maksimum Yg Diperbolehkan Aktivitas Alpha (Gross Alpha Activity) Bg/L 0.1 Aktivitas Beta (Gross Beta Activity) 1.0
Secara umum, efek yang ditimbulkan sinar radioaktif tergantung Intensitas sinar, frekuensi dan luasnya pemaparan. Misalnya: Kerusakan sel Perubahan komposisi genetik kanker Kematian
TERIMA KASIH