DASAR-DASAR PERHITUNGAN PENYALURAN AIR BUANGAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Gradually varied flow Week #7.
Advertisements

Mekanika Fluida II Week #3.
ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
Hidraulic Radius (Rh) = A A = Luas Penampang P P = Penampang basah
PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI
Saluran dan Bangunan Irigasi
SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
BAB IV ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA
Dosen : Fani Yayuk Supomo, ST., MT
Pertemuan 11 Sistem Drainase Khusus
Perancangan sistem pembuangan dan vent
Kuliah Hidraulika Wahyu Widiyanto
HIDROLIKA DAN JENIS ALIRAN DALAM SALURAN
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
FLUIDA BERGERAK ALIRAN FLUIDA.
[6.99] He sends down water from the sky, and with it We bring forth the plant of every thing. TL2201 Mekanika Fluida II.
Mekanika Fluida II Jurusan Teknik Mesin FT. UNIMUS Julian Alfijar, ST
KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN
LIMBAH CAIR/ AIR LIMBAH/ WASTE WATER
RIZKI ARRAHMAN KELAS C. ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA  Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang banyak digunakan untuk memindahkan fluida, baik.
Kuliah Mekanika Fluida
Bangunan Utama Bangunan Bendung.
Mekanika Fluida II Week #4.
PERENCANAAN SALURAN IRIGASI
ALIRAN SERAGAM.
LANDASAN TEORI.
Kehilangan Energi pada
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan 1 BAB V OPTIMASI PEMILIHAN DIAMETER PIPA  Pemilihan diameter pipa berdasarkan.
DISTRIBUSI AIR LIMBAH KOTA BANDUNG
Pengolahan Limbah Gas.
BAB III SPESIFIKASI.
Standar kebutuhan air dan komponen unit spam
Dasar-dasar Perencanaan Pengaliran Limbah Cair
Pertemuan Hidrolika Saluran Terbuka
Semua ingin ikut dalam perubahan
Menghitung Potensi Daya Potensi daya : Pt = ρ.g.Q.H n.η o Pt= daya terbangkit (W), ρ= rapat massa air (kg/m 3 ), g= gravitasi (m 2 /detik), Q= debit aliran.
Mempelajari gerak partikel zat cair pada setiap titik medan aliran di setiap saat, tanpa meninjau gaya yang menyebabkan gerak aliran di setiap saat, tanpa.
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
PLAMBING DAN INSTRUMENTASI
RENCANA SANITASI.
Pertemuan <<#>> <<Judul>>
Pertemuan 6a BANGUNAN SILANG DAN BANGUNAN TERJUN
MEKANIKA ZAT PADAT DAN FLUIDA
Pertemuan 1 Matakuliah : S0462/IRIGASI DAN BANGUNAN AIR Tahun : 2005
Kuliah Mekanika Fluida
Saluran Terbuka dan Sifat-sifatnya
MK. MANAJEMEN AIR TANAH PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK PENGAIRAN FT UB
ZUHERNA MIZWAR METFLU - UBH ZUHERNA MIZWAR
Kuliah Mekanika Fluida
Tahapan Pengolahan dapat diklasifikasikan :
BANGUNAN PEMBAWA – I: Bangunan Siku dan Tikungan Gorong-gorong
Aliran Permukaan dan Sifat Aliran Permukaan
Aliran Permukaan Air keluar dr suatu daerah aliran sungai (DAS) dapat melalui: Aliran permukaan yi air yg mengalir di atas permukaan tanah. Bentuk ini.
Prinsip-Prinsip Upaya Pengamanan Limbah
Bangunan Persilangan Jalur saluran irigasi mulai dari intake hingga bangunan sadap terakhir seringkali harus berpotongan atau bersilangan dengan.
ASPEK HIDRAULIKA Kuliah ke-3 Drainase.
Universitas Indo Global Mandiri
PERENCANAAN TANGGUL SUNGAI
Pengolahan Limbah Fisik-Kimia PERTEMUAN 6 Nayla Kamilia Fithri
DRAINASE JALAN RAYA.
SALURAN PEMBERHENTIAN
Sistem Drainase fakta, konsep, dan prinsip
DRAINASE PERMUKIMAN DAN JALAN RAYA
MATA KULIAH REKAYASA HIDROLOGI DEBIT BANJIR (FLOOD FLOW) (1) BY : NOOR LAILAN HIDAYATI, ST.
PENENTUAN DEBIT BANJIR RANCANGAN METODE RASIONAL MODIFIKASI
PERENCANAAN DIMENSI BANGUNAN SABO PERENCANAAN BANGUNAN SABO
Kelompok 4 Jul Arfa GoratF Dela Angelina F Firman SiregarF Dian Hestiyantari F REGULATOR.
Transcript presentasi:

DASAR-DASAR PERHITUNGAN PENYALURAN AIR BUANGAN Annisa Ayu Soraya

Persamaan Kontinuitas Untuk suatu aliran tunak (steady) Q = A x V = Konstan Q = Debit aliran (m3/detik) A = Luas penampang melintang saluran (m2) V = Kecepatan aliran (m/detik)

Dimensi Saluran Hal yang pertama kali dilakukan dalam pendimensian adalah menghitung kemiringan tanah St = E1-E2/L St = Slope tanah E1 = Elevasi tanah hulu (m) E2 = Elevasi tanah hilir (m) L = jarak (m)

Perhitungan dimensi pipa secara detail dilakukan setelah didapat kecepatan aliran yang memenuhi syarat. Persamaan Manning ini paling umum dan cocok dipakai dalam pipa riol aliran terbuka atau aliran penuh. V = 1/n x R^2/3 x S^1/2

Fluktuasi Pengaliran Beberapa hal yang dapat mempengruhi kuantitas air buangan dan menjadi pertimbangan dalam perhitungan, yaitu: Sumber air buangan Besarnya pemakaian air minum Besarnya curah hujan

Debit rata-rata air buangan (Qr) Debit rata-rata air buangan berasal dari rumah tangga, fasilitas umum, dan fasilitas komersil dalam sebuah kota. Faktor timbulan air buangan berkisar 50%- 80% Qr = Fab x Qam Qr = Debit rata-rata air buangan (L/detik) Fab = Faktor timbulan air buangan Qam = Kebutuhan rata-rata air minum (L/detik)

Debit infiltrasi (Qinf) Pada pengaliran air buangan, air yang masuk ke dalam jalur perpipaan juga akan bertambah, yaitu air yang berasal dari infiltrasi tanah, air hujan,dan air permukaan. Qinf = L x q inf Qinf = debit tambahan dari infiltrasi limpasan air hujan (l/detik) L = panjang lajur pipa (m) qinf = debit satuan infiltrasi dalam pipa.

Debit harian maksimum harian (Qmd) Besarnya harga debit harian maksimum (Qmd) bervariasi antara 1,1 – 1,25 dari debit rata-rata air buangan Qmd = fmd x Qrata-rata Qmd = Debit air buangan maksimum dalam 1 hari (l/detik) fmd = Faktor debit hari maksimum = 1,1-1,25 Qrata-rata = Debit rata-rata air buangan (l/detik)

Debit puncak air buangan (Qpeak) Debit puncak diperoleh dari hasil perkalian antara faktor puncak dengan debit rata-rata. Qpeak = Fp x Qmd + Cr.P.Qr +L/1000.qinf P = Jumlah Populasi yang dilayani (dalam ribuan jiwa) Qmd = Debit maksimal = 1.15 Qr (L/detik) Qr = Debit rata-rata (L/detik) L = Panjang pipa(m) Cr = Koefisien infiltrasi daerah persil = 0.2 qinf = Debit infiltrasi Berdasarkan penelitian yang ada, besarnya faktor puncak (fp) mencapai 1,2-2

Debit minimum air buangan (Qmin) Debit minimum adalah debit air buangan pada saat pemakaian air minimum. Debit minimum ini digunakan dalam menentukan kedalaman minimum, untuk menentukan perlu tidaknya penggelontoran. Qmin = 0,2 x P^1,2 x Qr Qmin = Debit minimum (L/detik) Qr = Debit rata-rata air buangan (L/detik/ribuan jiwa) P = Jumlah penduduk (dalam ribuan jiwa)

Debit Perencanaan Dalam desain penyaluran dan instalasi pengolahan air buangan debit perencanaan yang merupakan akumulasi debit puncak dengan debit infiltrasi Qdesain = Qp + Qinf Qp = debit pada saat puncak Qinf = debit infiltrasi

Faktor-Faktor Pengaliran Air Buangan Kemiringan saluran (S). Luas penampang melintang saluran (A). Kekasaran dari permukaan dalam saluran (n). Kondisi pengaliran. Ada atau tidaknya rintangan-rintangan, belokan-belokan. Karakteristik, spesifik gravity dan viskositas dari cairan.

Jenis Pengaliran Pengaliran yang mengalami tekanan. - Pengaliran yang terjadi dalam pipa akibat adanya pemompaan (tekanan hidrolis) di dalam saluran tertutup, karena muka air tidak berhubungan secara bebas dengan tekanan atmosfer. - Kondisi aliran bertekanan ini hanya boleh diterapkan bila keadaan memaksa, misalnya pada instalasi pemompaan yang berguna untuk meningkatkan kembali head tekanan akibat kehilangan energi.

Jenis Pengaliran Pengaliran bersifat terbuka dalam saluran tertutup. - Pengaliran secara gravitasi, karena permukaan air buangan pada saluran berhubungan dengan udara bebas

Syarat Pengaliran Di Dalam Saluran Syarat pengaliran yang harus diperhatikan pada perencanaan jaringan pengaliran air buangan adalah sebagai berikut : Pengaliran air buangan harus secara gravitasi. Aliran harus dapat membawa material yang ada di dalam saluran meskipun pada saat kondisi debit minimum. Dianjurkan dapat membersihkan saluran sendiri (self cleansing), dengan kecepatan yang disyaratkan atau dengan kecepatan yang tidak menimbulkan kerusakan pada permukaan saluran.

Pengaliran dapat mensirkulasikan udara atau gas-gas sehingga tidak terakumulasi dalam saluran. Waktu detensi air buangan di dalam saluran tidak boleh melebihi 18 jam. Ketentuan ini didasarkan pada karakteristik mikroorganisme pereduksi yang dapat melangsungkan dekomposisi sehingga senyawa-senyawa dalam air buangan dapat menjadi senyawa septik.

Kecepatan Aliran Persyaratan bagi kecepatan yang mengalir dalam perpipaan air buangan adalah sebagai berikut : Tidak menimbulkan penggerusan pada dinding pipa (abrasi). Tidak menimbulkan pengendapan atau pergerakan pada dasar saluran. Tidak menimbulkan gas H2S.

Batas kecepatan aliran pada saat debit puncak (Qp) adalah : Kecepatan maksimum pada saat debit puncak. Aliran mengandung pasir atau padatan dengan konsentrasi tinggi, Vmax = 2,0 m/detik. Aliran mengandung pasir atau padatan dengan konsentrasi rendah, Vmax = 3,0 m/detik.

Kecepatan minimum pada debit puncak. Aliran yang mengandung padatan, Vmin = 0,9 m/detik (daerah tropis). Aliran yang mengandung pasir berdiameter kecil Vmin = 0,3 m/detik.

Kedalaman Aliran Kedalaman aliran sangat berpengaruh terhadap kelancaran aliran, karena hal ini menentukan terangkat tidaknya partikel atau padatan yang ada di dalam air buangan. Untuk pipa berdiameter kecil sampai dengan 600 mm, angka d/D maksimum 0,6 ; Untuk pipa (D > 600 mm), angka d/D maksimum = 0,8.

Ringkasan Rumus-Rumus Yang Digunakan