Uji Potensi Air Rendaman Jinten (Cuminum cyminum) sebagai Atraktan Nyamuk Aedes sp. Oleh : Yoana Fransiska Wahyuning C. 0910713037 Dosen Penguji : Dr.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
Advertisements

Seminar Komprehensif Hendri Ahmadi
HUBUNGAN ANTARA STATUS Reseptor Progesteron dengan METASTASis Kelenjar Getah Bening pada Carcinoma Mammae Yusa Amin Nurhuda DOSEN PENGUJI: dr.
LAPORAN KARYA INOVATIF
SOAL ESSAY KELAS XI IPS.
Uji Mann Whitney Uji Mc Namer
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP.
Dr. Ir. Iskandar., MSi dan Ujang Subhan, S.Pi., MSi
KELOMPOK PEMULIAAN TANAMAN
SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
10 Uji Hipotesis untuk Dua Sampel.
Cara Pembuatan Ransum dan Pemberiannya
Laporan Tugas Akhir/Skripsi
KULIAH TPTI PERTEMUAN KE 3-4 MEMBUAT USULAN PENELITIAN/ PROPOSAL
7. INDUKSI MATEMATIKA.
UJI HIPOTESIS SATU SAMPEL
      PROPOSAL PENELITIAN   PENGARUH PANJANG SETEK DAN DIAMETER TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN AGLAONEMA (Aglaonema crispum) DI KELURAHAN NAMAOLE KECAMATAN.
HIKMAH PURWANTI, INOVASI PEMBUATAN KERUPUK BAWANG DENGAN SUBTITUSI TEPUNG KENTANG HITAM.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Nama : Asana Haupea NPM : Prodi : Kimia
Pengaruh Rosella terhadap Hipertensi
ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis dr. Subagyo Yotopranoto, DAPE.; Dra. Rosmanida, M.Kes.; Prof. Dr. drh. Sri Subekti, DEA. Asal Tropical Disease Centre (TDC)
OLEH : MARIA MUTIARA CO`O 07085
Oleh : Setiyowati Rahardjo
Mangrove species at Tanakkeke Land, South Sulawesi
Apakah klasifikasi itu ?
Mufiana Ari Utami Munawarohthus Sholikha
IKAN MAS (Cyprinus carpio L.)
SISTEMATIKA KARYA ILMIAH
PENGENALAN DAN PENANGANAN HAMA PENYAKIT PADA TANAMAN TOMAT
I S T N Rancang Bangun Sistem Pengendalian Alat Dehumidifier Berbasis Mikrokontroler pada Laboratorium PT. Dowell Anadrill Schlumberger.
Skripsi Judul Oleh : Dosen Pembimbing : Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu.
Klasifikasi Mahluk Hidup
KEANEKARAGAM MAHLUK HIDUP
KEANEKARAGAM MAHLUK HIDUP
RANCANGAN SAMPEL PENELITIAN
Klasifikasi Mahluk Hidup
PENGANTAR RANCANGAN EKSPERIMEN
dr. Suri Dwi Lesmana,M.Biomed
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Achmad Ramdani Ardiya Regita Pramesti Arina Dwi Saputri Agus Setiawan
Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
Riset Pemasaran (Marketing Research)
MAGNOLIACEAE.
Gulma Meniran Afdal Tanaiyo
Oleh: Dr. Drh. Ahmad Arif Amin Fakultas Kedokteran Hewan
Pertemuan Ketiga MODUL: 3 KLASIFIKASI DAN ADAPTASI MAKHLUK HIDUP.
BAB II KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
RENCANA KERJA 6 Pertemuan Ke Depan
Pendahuluan Etnobotani : ilmu yang mempelajari pemanfaatan tumbuhan secara tradisional oleh suku bangsa yang masih primitif atau terbelakang. (Soekarman)
Suku convolvulaceae(kangkung-kangkungan)
Kamboja Plumeria Acuminate
PANDUAN PRESENTASI USULAN PROPOSAL PENELITIAN WORKSHOP PEMASARAN
AJI NAJIHUDIN Pembimbing 1 : Atun Qowiyyah, M.Si., Apt.
BAB 2 KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
(1,1-difenil-2-pikrilhidrazil)
Eksplorasi Primata di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) Sukabumi
BAB 1 RUANG LINGKUP BIOLOGI.
KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP
Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Gaharu (Aquilaria microcarpa Baill.) Terhadap Nilai Activated Partial Thromboplastin Time dan Protrombin Time pada.
Penelitian Tindakan Kelas
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK KASAR DAUN PAITAN (Tithonia diversifolia)TERHADAP KEPADATAN POPULASI, INTENSITAS SERANGAN Spodoptera exigua Hubner (LEPIDOPTERA.
SUMBER DAYA ALAM BAGI HEWAN
BAB 1 RUANG LINGKUP BIOLOGI. Tujuan Pembelajaran:  Menjelaskan ruang lingkup biologi dan keterkaitan biologi dengan metode ilmiah.  Mendeskripsikan.
PENGARUH SUHU PADA PREPARASI SAMPEL TERHADAP KADAR BILIRUBIN TOTAL DAN BILIRUBIN DIREK METODE FOTOMETRI MENGUNAKAN 2,4-DICHLOROANILINE (DCA) PROPOSAL PENELITIAN.
PRESENTASI PENGELOLAAN PASCA PANEN TANAMAN Plantago major
MINYAK ATSIRI BUNGA KAMBOJA (Plumeria alba) Oleh: Alfian Fachruddin Ma´ruf (NIM )
SIDANG TUGAS AKHIR PEMBUATAN BIOBRIKET SABUT PINANG (ARECA CATECHU L) DENGAN KARBONISASI SEBAGAI BAHAN AJAR KIMIA PADA MATERI MINYAK BUMI Disusun Oleh.
Penelitian Pendahuluan Pembatasan Penelitian Dimensi Penelitian
KELOR -Salah satu jenis tanaman yang mudah tumbuh di daerah tropis dan subtropis. -Pohon dengan ketinggian 7-11 meter dan tumbuh subur di dataran rendah.
Transcript presentasi:

Uji Potensi Air Rendaman Jinten (Cuminum cyminum) sebagai Atraktan Nyamuk Aedes sp. Oleh : Yoana Fransiska Wahyuning C Dosen Penguji : Dr. dra. Sri Winarsih, Apt, Msi Dosen Pembimbing 1 : dr. Aswin Djoko Baskoro, M.Kes, Sp. Par.K Dosen Pembimbing 2 : dr. Bambang Soemantri, M.Kes

Bab I Pendahuluan

Latar Belakang Aedes Aegypti vektor penyakit demam berdarah Pengendalian nyamuk Aedes aegypti Air rendaman biji jinten

Rumusan Masalah Apakah air rendaman jinten (Cuminum cyminum) memiliki potensi sebagai atraktan nyamuk Aedes sp?

Company Logo Tujuan Umum Membuktikan potensi air rendaman jinten(Cuminum cyminum) sebagai atraktan nyamuk Aedes sp. Tujuan Penelitian Tujuan Khusus Mengukur dan menganalisis potensi air rendaman jinten dengan pengenceran 10%, 20%, dan 30%

Manfaat Penelitian Bagi bidang keilmuan: -Mengetahui perbedaan konsentrasi air rendaman jinten terhadap potensinya sebagai atraktan nyamuk Aedes sp -Memperluas cara alternatif pengendalian nyamuk dengan bahan sederhana, mudah didapat dan mudah diaplikasikan -Dapat digunakan untuk mengembangbiakan nyamuk di laboratorium -Dapat digunakan sebagai dasar pengembangan aktraktan berikutnya Bagi masyarakat: -Memberikan informasi kepada masyarakat tentang air rendaman jinten yang bisa di manfaatkan sebagai atraktan nyamuk Aedes sp. -Agar dimanfaatkan masyarakat sebagai alat pengendalian nyamuk yang sederhana -Mudah diperoleh dan murah serta mudah diaplikasikan

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

Jinten Putih Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Superdivision : Spermatophyta Divisio : Magnoliophyta Klas : Magnoliopsida Subklas : Rosidae Bangsa : Apiales Suku : Apiaceae / Umbelliferae Marga : Cuminum Jenis : Cuminum Cyminum L.SpermatophytaCuminumCuminum Cyminum L. (USDA, 2006)

Aedes aegypti • Taksonomi Kingdom : Animalia Filum : Artropoda Kelas : Insekta Ordo : Diptera Famili : Culicidae Genus: Aedes Species: Aedes aegypti ( Inge S et al, 2008 )

Morfologi nyamuk Aedes aegypti

Siklus Hidup

CO2 Asam laktat amoniaoctenol Asam lemak ATRAKTAN (weinzierl et all, 2005)

Air Rendaman Biji Jinten amonia 2,12 mg/l CO2 total 11,8 mg/l asam laktat 26,5 mg/l octenol 1,9 mg/l asam lemak 14,2 mg/l (Purnamasari et all, 2010)

Bab III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Kerangka Konsep Tumbukan biji jinten Rendam selama 7 hari Amoniak + CO2 Jumlah nyamuk yang hinggap Nyamuk (Aedes sp ) Kompleks ORNs Suhu Kelembaban pH Faktor Internal Faktor eksternal

Hipotesis Penelitian Adanya potensi air rendaman jinten sebagai atraktan pada mosquito trap nyamuk, semakin tinggi konsentrasi air rendaman jinten maka semakin banyak nyamuk yang mendekat.

Bab IV METODE PENELITIAN

• Variabel bebas • Variabel tergantung Air rendaman jinten dengan pengenceran 10%, 20%, dan 30% Jumlah nyamuk Aedes sp. yang hinggap dalam 5 menit

Aedes sp.

Dry ice CO 2

Air Ledeng

Mosquito trap

Tumbukan 1kg biji jinten direndam dalam 1 liter air selama 7 hari (Purnamasari et al, 2010)

kandang

Persiapan Nyamuk Hitung jumlah nyamuk yang hinggap di mosquito trap dalam 5 menit dan mosquito trap dikeluarkan dari kandang Analisa data Nyamuk Aedes sp dewasa Kontrol (+) Dry ice (CO2) Kontrol (-) air ledeng Air rendaman jinten pengenceran 10% Air rendaman jinten pengenceran 20% Air rendaman jinten pengenceran 30% KontrolPerlakuan Perhitungan dilakukan tiap jam sampai jam ke-6 Tumbukan biji jinten direndam selama 7 hari Lakukan 4 kali pengulangan dengan prosedur yang sama

Bab V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Tabel rata-rata hinggapan nyamuk pada setiap perlakuan

Grafik Hubungan Antara Waktu dan Jumlah Hinggapan Nyamuk

P>0,05 distribusi data normal P>0,05 varian data homogen

Anova P<0,05 paling tidak terdapat 2 kelompok data yang mempunyai perbedaan rerata bermakna

Multiple Comparisons Dependent Variable:Pengamatan (I) Perlakuan(J) Perlakuan Mean Difference (I-J)Std. ErrorSig. 95% Confidence Interval Lower BoundUpper Bound Tukey HSD * * * * * * * * * * * * * * * * * * *. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Homogeneous Subsets Subset 1 : kontrol negatif Subset 2 : air rendaman jinten 10% Subset 3 : air rendaman jinten 20% Subset 4 : air rendaman jinten 30% dan kontrol positif

Bab VI PEMBAHASAN

Kontrol (+) Kontrol (-) Air rendaman jinten 10% Air rendaman jinten 20% P < 0,05

Kontrol (+) Air rendaman jinten 30% P = 0,749 Tidak didapatkan perbedaan yang bermakna

Bau ORNs mengantar molekul bau dari perifer ke lobus antena Masuk ke dalam sencillum melewati pori kutikula Berikatan dengan OBPs Ors : Membedakan, mengikat, serta berikatan dengan ligand untuk membawa molekul bau dari ekstraseluler ke interseluler Ors : Membedakan, mengikat, serta berikatan dengan ligand untuk membawa molekul bau dari ekstraseluler ke interseluler Impulse elektrik disampaikan ke pusat otak yang lebih tinggi dan berintegrasi untuk menimbulkan respon tingkah laku Jacquin and Jolly, 2004 ORNs : Olfactory Receptor Neurons OBPs : Olfactory Binding Proteins Ors : Olfactory Receptors

Jumlah nyamuk yang mendekat mengalami puncaknya pada jam ke-2 dan ke-3 Nyamuk Aedes sp. bersifat diurnal dan terutama aktif pada pk Pada penelitian ini ditemukan juga hubungan periodisitas nyamuk dengan waktu penelitian

Keterbatasan peneliti suhu 1 kelembaban 2 pH 3 Kondisi nyamuk 4

10 % 20 % 30 % Air rendaman jinten dengan pengenceran 30% memiliki potensi atraktan paling besar dibandingkan dengan air rendaman jinten 20% dan 10%

Bab VII KESIMPULAN DAN SARAN

Air rendaman jinten (Cuminum cyminum) memiliki potensi sebagai atraktan nyamuk Aedes sp. Air rendaman jinten yang mempunyai potensi terbesar sebagai atraktan adalah pada pengenceran 30%. Semakin tinggi kekentalan air rendaman jinten semakin besar potensinya sebagai atraktan kesimpulan

saran 1 Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek samping terhadap lingkungan yang mungkin terjadi dari penggunaan air rendaman jinten sebagai atraktan. 2 Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui potensi atraktan pada nyamuk selain nyamuk Aedes sp.

Thank you