Pertemuan ke : 10 HUTAN RAKYAT (PRIVATE FOREST)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BALAI PENELITIAN KEHUTANAN AEK NAULI
Advertisements

KONSERVASI TANAH DAN AIR
A. Masalah sehubungan dengan pembukaan hutan di kawasan Lindung
Lingkungan Hidup.
CINTA DAN PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
“Penggalakkan Aplikasi Teknik Biopori dan Metode Konservasi Secara Vegetatif Sebagai Upaya Memperbaiki Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS)” Oleh : Septia.
Pengertian Konservasi Tanah dan Air
SUMBER DAYA AIR DAS (Daerah Aliran Sungai)
PENDAHULUAN NURHENI WIJAYANTO (NWJ) HP:
Oleh Baharuddin Nurkin
LAND CLEARING DAN PERSIAPAN LAHAN TANAMAN SAWIT
Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan.
PERSPEKTIF PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI. MOTIVASI DAN JUSTIFIKASI PEMBANGUNAN KAWASAN KONSERVASI s/d tahun 1980-an  Melindungi daya tarik geologi 
KONSERVASI LAHAN Usaha memanfaatkan lahan sesuai dengan kemampuannya dan melakukannya dengan cara yang sesuai dengan kaidah konservasi agar tidak terjadi.
REBOISASI DAN PENGHIJAUAN
AGROFOREST ATAU SISTEM AGROFORESTRI KOMPLEKS
EROSI TANAH Oleh: Drs.Mangapul P.Tambunan,M.Sc. Mangapul/Erosi_Tanah.
Prinsip-Prinsip EKOLOGI-EKOSISTEM WIDIWURJANI
DAMPAK PADA PENGGUNAAN LAHAN DAN TATA RUANG
SISTEM BERLADANG BERPINDAH (shifting cultivation)
KONSERVASI TANAH DAN AIR
Pengelolaan dan Pengembangan Hutan Rakyat
PELUANG AGROINDUSTRI PEDESAAN BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN
Dunia Investasi Tanaman Industri Kehutanan
EROSI Erosi adalah suatu proses di mana tanah dihancurkan dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan angin, air atau gravitasi. Di Indonesia,
EKOLOGI DAN PENGELOLAAN HUTAN
KONSERVASI TANAH DAN AIR SECARA MEKANIK
Reboisasi dan Penghijauan
TEKNIK SILVIKULTUR Oleh : Suryo Hardiwinoto, dkk Laboratorium Silvikultur & Agroforestry Fakultas Kehutanan UGM, YOGYAKARTA.
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH.
PENYEBAB BANJIR Perbedaan elevasi (ketinggian tempat) antara pusat kota dengan garis pantai sangat tipis, sehingga aliran air hujan di permukaan tanah.
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI KONSERVASI TANAH
SILVIKULTUR INTENSIF TEKNIK Laboratorium Silvikultur&Agroforestry
RENCANA KERJA DINAS KEHUTANAN TAHUN 2017
KONSERVASI LANSKAP : BENTANG ALAM EKOSISTEM PESISIR DAN PULAU KECIL
FUNGSI HUTAN.
PENGUATAN KONSEP EKOLOGI TANAMAN
MODEL SISTEM STUDI SISTEM TATA AIR
SISTEM TIGA STRATA (STS)
AGROFORESTRY (1) Bahan Kuliah Pertanian Terpadu
Sistem agroforestri.
`KONSERVASI TANAH & AIR` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
SISTEM PERTANIAN INDONESIA
DASAR-DASAR ILMU TANAH UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
UNSUR-UNSUR PERTANIAN
FUNGSI POKOK TANAH DALAM USAHATANI BERKELANJUTAN
Pengertian Pertanian terpadu
Lahan Potensial dan Lahan Kritis
(MIXED FARMING SYSTEMS)
PENERAPAN KONSEP EKOLOGI
Pemanfaatan dan Konservasi Tanah
AGROFORESTRY (2) Bahan Kuliah Pertanian Terpadu
Pertanian A. Pengertian
Oleh: Rahilla Apria Fatma, S.Kom., MT.
Tujuan, Sasaran, dan Aplikasi pengelolaan lingkungan hidup
Ekosistem Hutan dan Agroforestri
KESEIMBANGAN EKOSISTEM
Konservasi Air Untuk Keserjahteraan Hidup
EROSI Erosi adalah pengangkutan tanah dan bagian –bagian tanah (BO, UH, MO) dari suatu tempat ke tempat yang lain oleh media alami baik air ataupun angin.
Kesuburan Tanah Dan Pemupukan
Nixon Rammang. Undang – undang No 5 Tahun 1967 Tentang Ketentuan Pokok Kehutanan diganti dengan Undang-Undang 41 Tahun 1999 Pengelolaan hutan oleh dan.
DINAS KEHUTANAN PROV. SULAWESI SELATAN. “MEWUJUDKAN HUTAN LESTARI, PERKEBUNAN PRODUKTIF MASYARAKAT SEJAHTERA MANDIRI ”
MENGENAL GARUT (Maranta arundinacea) LEBIH DEKAT
Nama kelompok 1.Albertus Budiman Katu 2.Ishak Kantur 3.Servasius Fandy Syukur 4.Fransiskus Suwandi Syukur 5.Fransiskus Miu 6.Lukman Wardoyo Pengolahan.
OLEH : LISNA YOELIANI POELOENGAN A L I M DEDDY
INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR DISUSUN OLEH KELOMPOK 2: NOVIDA YANTI TAMBUNAN ( ) DAMELIA SITORUS ( ) SYUKRON BAGUS AFLAHA( ) SILVIA.
AGROFORESTRY (1) Dr Ir Hariyadi, MS Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas pertanian – IPB.
KONSERVASI SUMBER DAYA AIR
Transcript presentasi:

Pertemuan ke : 10 HUTAN RAKYAT (PRIVATE FOREST) Pengertian hutan rakyat Struktur dan fungsi hutan rakyat Manfaat hutan rakyat Pengembangan hutan rakyat

1. Pengertian Hutan Rakyat Undang-undang RI. No.41 (1999) tentang Kehutanan: Hutan rakyat ialah hutan yang terdapat di atas tanah yang dibebani hak atas tanah seperti hak milik, hak guna usaha dan hak pakai. Lahan yang dibebani dengan hak-hak seperti itu adalah lahan milik masyarakat. Oleh karenanya, hutan rakyat disebut juga dengan hutan milik. Luas lahan hutan rakyat minimal 0,25 Ha dengan penutupan tajuk minimal 50% Jumlah pepohonan awal minimal 500 pohon/Ha dan akhir 250 pohon/Ha

Tujuan pembangunan hutan rakyat Tujuan pembangunan hutan rakyat adalah untuk merehabilitasi dan meningkatkan produktivitas lahan serta kelestarian sumberdaya alam agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada pemiliknya, sehingga kesejahteraan hidup pemiliknya meningkat (Sumedi, 2006).

Tujuan pembangunan hutan rakyat Apabila dirinci, tujuan pembangunan hutan rakyat tersebut adalah : meningkatkan pendapatan petani perdesaan terutama di daerah lahan kritis, memperbaiki tata air dan lingkungan pada lahan milik rakyat, memanfaatkan secara optimal lahan yang tidak produktif untuk usaha tani tanaman semusim maupun tahunan, penganekaragaman komoditas dan hasil pertanian yang diperlukan masyarakat, dan meningkatkan produksi kayu bakar dan kayu perkakas.

Sasaran lahan untuk hutan rakyat Sasaran lokasi pembangunan hutan rakyat ialah pada areal lahan kritis milik rakyat dengan kondisi seperti : Berjurang, Bertebing dengan kelerengan lebih dari 40 %, atau Lahan yang diterlantarkan sebagai bekas lahan tanaman semusim.

Potensi hutan rakyat Hutan rakyat memiliki potensi cukup besar dalam menyediakan kayu bulat baik untuk industri kayu pertukangan maupun kayu bakar. Luas hutan rakyat Indonesia telah mencapai 1.279.581 ha dengan produksi 42,97 juta m3 (Anonim, 2006).

Potensi hutan rakyat Kualitas produk kayu hutan rakyat tidak kalah dari produk kayu hutan alam baik untuk kebutuhan bahan bangunan maupun bahan baku industri. Untuk bahan konstruksi bangunan misalnya: lantai (flooring), dinding, jembatan, tiang listrik, kapal kayu dan lain-lain. Untuk bahan baku industri: industri pulp (bubur kertas), kayu perekatan (kayu lapis indah dan glulam), papan partikel, papan mineral, papan blok dan industri balok kotak (box beam).

2. Struktur dan Pola Hutan Rakyat Struktur dan komposisi hutan akyat sangat ditentukan oleh tujuan pengelolan pemiliknya Struktur hutan rakyat di Pulau Jawa pada umumnya terdiri atas pepohonan dan tumbuhan bawah. Jenis pepohonan penyusun hutan rakyat terdiri atas pepohonan yg disukai pemiliknya, misalnya jati, mahoni, sengon, jabon, suren, karet, kopi, coklat dll.

2. Struktur dan Pola Hutan Rakyat Tumbuhan bawah biasanya berupa tanaman semusim guna menambah nilai ekonominya. Jenis tumbuhan bawahnya biasanya terdiri atas kapulaga, porang, lada, ubi jalar, ganyong dll yang tahan terhadap naungan pepohonan. Strata tinggi kanopi penyusun hutan rakyat biasanya kurang dari 3 strata. Struktur diameter batang pohon biasanya tersebar mualai dari seedling sampai pohon besar berdiameter > 20 cm

Sistem penggunaan lahan pada hutan rakyat sangat efektif: karena tanaman tahunan (pepohonan) dan tanaman perdu tumbuh bersama-sama dalam campuran dengan pembagian tapak secara berurutan dengan ataupun tanpa hewan Perpaduan pepohonan dengan tumbuhan perdu membentuk pola hutan rakyat yang khas.

Pola hutan rakyat yang ditemukan di Pulau Jawa: bentuk murni hutan dengan pola tanam monokultur misalnya hutan sengon monokultur, bentuk murni hutan dengan pola tanam campuran dari berbagai jenis pohon hutan, dan bentuk hutan rakyat dengan sistem agroforestri (yaitu campuran antara jenis- jenis tanaman tahunan dengan tanaman semusim).

Berdasarkan komposisinya hutan rakyat pada prnsipnya terdir atas dua jenis yaitu monokultur dan polikultur. Sebagai contoh adalah pola hutan rakyat di Wonogiri Doni (1996) adalah sbb: pola murni tanaman tahunan yang lambat tumbuh, pola campuran tanaman tahunan dengan tanaman buah-buahan, pola campuran tanaman tahunan dengan tanaman semusim, dan pola campuran tanaman tahunan dengan tanaman buah-buahan dan tanaman semusim

Di Gunung Kidul Sumedi (2006) mendeskripsi hutan rakayat berdasarkan dominansi jenis penyusunnya mendapatkan 6 pola hutan rakyat sebagai berikut: Pola kayu-kayuan, yaitu hutan rakyat yang didominasi oleh tanaman penghasil kayu bangunan ataupun bahan perkakas. Pola industri, yaitu hutan rakyat yang didominasi oleh jenis tanaman perdagangan Pola hortikultura, yaitu hutan rakyat yang didominasi oleh tanaman buah-buahan Pola kayu bakar, yaitu hutan rakyat yang didominasi oleh jenis pohon yang kayunya untuk menghasilkan energi Pola tanaman pangan, yaitu hutan rakyat didominasi oleh tanaman pangan Pola silvopasture, yaitu hutan rakyat yang didominasi oleh jenis tanaman yang dapat menghasilkan makanan ternak

Pola hutan rakyat di Kabupaten Ciamis lebih beragam dibanding tempat lain Di kab. Ciamis Sudiana (2010) mendapatkan 9 macam pola tanam HR yaitu: Berbasis Sengon Berbasis Mahoni Berbasis Jati Berbasis Karet Berbasis MPTS Berbasis Tan.Semusim Berbasis Coklat Berbasis Kapulaga Berbasis Kopi SENGON MAHONI JATI KARET MPTS SEMUSIM COKLAT KAPULAGA KOPI

Ekosistem Hutan Rakyat dengan tanaman utama Jati. Tanaman bawahnya Empon-empon, Garut, Tales, dan umbi-umbian lainnya

3. Manfaat Hutan Rakyat Manfaat hutan rakyat dapat dianalisis dari 3 segi: Manfaat Ekologi dan Lingkungan Manfaat Ekonomi Manfaat Sosial

Manfaat Ekologi dan Lingkungan Konservasi tanah dan air HR dpt menyerapkan air hujan ke dalam tanah shg dapat mengendalikan limpasan permukaan, erosi dan banjir Semakin kompleks struktur dan komposisi ekosistem hutan rakyat maka semakin rendah limpasan permukaan dan erosi Konservasi biologi Di dalam HR terdapat banyak species tumbuhan maupun hewan sebagai sumber genetik

Longsor, erosi, dan banjir selalu terjadi di Indonesia

Peranan vegetasi dalam siklus air

Komponen vegetasi seperti tajuk, seresah/humus dan sistem perakaran, berperanan penting dalam menjaga sistem tata air yaitu dalam hal: menguapkan air (evaporasi & transpirasi) Menyerapkan air ke dalam tanah (infiltrasi) Mengurangi daya kinetis butiran air hujan memperbesar daya tampung lahan untuk menyimpan air dalam tanah mengurangi aliran permukaan (run off) mengurangi erosi tanah Produksi air bersih

Peran vegetasi dalam mengurangi limpasan permukaan dan erosi dpt dilakukan dg membadingkan limpasan permukaan antara lahan bervegetasi dg lahan kosong

2. Manfaat Ekonomi Menghasilkan lebih besar keuntungan pada penggunaan lahannya karena tumbuhan bawah dapat digantikan oleh tumbuhan budidaya., sehingga: Terjadi keberlanjutan usaha konservasi tanah, Terjadi peningkatan hasil, Memperkecil resiko kerusakan atau kegagalan tanam, Kemudahan pengelolaan dan pengendalian hama dan penyakit tanaman Memenuhi kebutuhan sosial-ekonomi masyarakat setempat.

2. Manfaat Sosial Menyerap tenaga kerja : Mencegah urbanisasi Pengolahan lahan Pembibitan Penanaman Pemeliharaan spt pemupukan ulang, pengendalian hama penyakit, penjarangan, pemangkasan (pruning) dll. Panen seperti penebangan, pengangkutan log, penanganan pasca panen dll. Mencegah urbanisasi