Sifat Koligatif Larutan Kelas XII IPA semester 1 Presented by: ERNI SULISTIANA, S. Pd., M. P.
STANDAR KOMPETENSI Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit
KOMPETENSI DASAR Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan osmotik termasuk sifat kilogatif larutan
TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa dapat menghitung konsentrasi suatu larutan (kemolalan, kemolaran dan fraksi mol) dengan benar melalui diskusi kelompok menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan; membandingkan sifat koligatif larutan nonelektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan.
JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT: Apakah Anda mempunyai kerabat yang memiliki penyakit tekanan darah tinggi? Apa saran dokter? Mengapa pedagang es menaburkan garam dapur (NaCl) di dalam tempat penyimpanan es? Mengapa di wilayah yang memiliki musim dingin, garam-garam, seperti CaCl2 dan NaCl ditaburkan ke jalan-jalan atau trotoar yang bersalju?
Apakah sifat koligatif larutan itu? sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi bergantung pada jumlah partikelnya.
Satuan Konsentrasi Dalam Sifat Koligatif Kemolaran (Molaritas) → sudah dipelajari di kelas X Fraksi Mol Kemolalan (Molalitas)
Fraksi Mol Fraksi mol zat A (XA) menyatakan perbandingan jumlah mol zat A terhadap jumlah mol total zat- zat yang terdapat dalam larutan. Untuk larutan yang terdiri dari zat A, B, C, dst:
Menghitung Fraksi Mol Berapakah fraksi mol benzena (C6H6) dan toluena (C7H8) dalam larutan yang dibuat dari 600 g benzena dan 400 g toluena?
Jawab:
Kemolalan (Molalitas) Kemolalan (m) didefinisikan sebagai jumlah mol zat terlarut dalam satu kilogram pelarut. Dalam bentuk persamaan dirumuskan sebagai berikut.
jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut. Molalitas dapat dinyatakan dengan rumus:
Menghitung Molalitas Larutan Sebanyak 9 gram glukosa C6H12O6 dilarutkan dalam 500 gram air (ArC = 12, H = 1, O = 16). Berapakah molalitas larutan yang terjadi?
Jawab:
Sifat Koligatif Larutan Penurunan Tekanan Uap (ΔP) Kenaikan Titik Didih (ΔTb) Penurunan Titik Beku (ΔTf) Tekanan Osmotik (𝛑)
Penurunan Tekanan Uap (ΔP) Menguap adalah gejala yang terjadi pada molekul-molekul zat cair meninggalkan permukaan cairan membentuk fasa gas. Gejala ini disebabkan oleh molekul-molekul pada bagian permukaan cairan memiliki energi yang dapat mengatasi gaya antaraksi di antara molekul-molekul cairan. Gaya antaraksi antarmolekul pada permukaan cairan dinamakan tegangan permukaan. Jadi, molekul-molekul yang menguap memiliki energi lebih besar daripada tegangan permukaan.
Penurunan Tekanan Uap (ΔP) Kemudahan suatu zat menguap ditentukan oleh kekuatan gaya antarmolekul (tegangan permukaan). Semakin lemah gaya antarmolekul semakin mudah senyawa itu menguap. Pada suhu rendah, molekul- molekul zat dapat meninggalkan permukaan cairan membentuk kesetimbangan dengan cairan yang berada di permukaannya Molekul-molekul fasa uap menimbulkan tekanan yang disebut tekanan uap.
Penurunan Tekanan Uap (ΔP) Apa yang terjadi dengan tekanan uap jika ke dalam suatu cairan (misalnya, air) dimasukkan zat yang tidak mudah menguap (misalnya, gula pasir)?
Penurunan Tekanan Uap (ΔP) Hukum Raoult Keterangan: Plarutan = tekanan uap larutan Xpelarut = fraksi mol pelarut Po pelarut = tekanan uap pelarut murni
Latihan soal Hitunglah tekanan uap larutan pada 35°C yang dibuat dengan melarutkan 18 g sukrosa dalam 72 g air. Tekanan uap air murni pada suhu tersebut 42,2 mmHg. Suatu larutan dibuat dari pelarutan 6,5 g naftalena ke dalam 60 g kloroform (CHCl3). Hitunglah penurunan tekanan uap kloroform pada 20°C. Diketahui tekanan uap kloroform murni pada 20°C = 156 mmHg. Glukosa sebanyak 18 g dilarutkan dalam 125 g air pada 40°C. Tekanan uap larutan tersebut adalah 54,5 mmHg. Jika tekanan uap air murni pada suhu tersebut 55,3 mmHg, hitunglah Mr glukosa.
Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku