TEKNIK PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN SOSEKBUD Oleh Eymal B. Demmallino Puslit Lingkungan UNHAS, 2005
AGENDA DISKUSI Apa yang perlu dikelola dan dipantau ? Apa itu dampak ? Apa itu lingkungan ? Mengapa terjadi perubahan ? Apa itu aktivitas pembangunan ?
LINGKUNGAN & AKTIVITAS PEMBANGUNAN Lingkungan adalah suatu sistem kehidupan, terdiri atas unsur-unsur abiotic-biotic-culture yang terjalin secara komplementer. Pada tataran empirik dikenal dalam bentuk ekosistem (ekositem daratan, ekosistem perairan, dan ekosistem buatan) Lingkungan (ekosistem) berubah (terkena dampak) karena adanya aktivitas pembangunan.
LINGKUNGAN & AKTIVITAS PEMBANGUNAN DAMPAK C
LINGKUNGAN & AKTIVITAS PEMBANGUNAN Berdasar tahapan aktivitas pembangunan, maka dampak bisa terjadi mengikuti tahapan : Pra-Konstruksi Konstruksi Operasional Pasca-Konstruksi (Kasus Tambang/Industri) Dampak bisa bersifat positif dan negatif (dlm konteks pengelolaan : positif perbesar dan negatif diperkecil)
TEKNIK PENGELOLAAN TK-1: Mengidentifikasi Dampak Besar dan Penting serta Sumbernya. Contoh : Perbedaan sikap dan persepsi pada tahap pra-relokasi pedagang kaki lima (PK-5). Sumber dampak : kegiatan sosialisasi.
TEKNIK PENGELOLAAN TK-2: Menetapkan Tolak Ukur Dampak (Baku Mutu Sosial : Norma atau Kesepakatan). Contoh : Terciptanya kesepahaman visi dan misi dari semua stakeholder dalam upaya relokasi dan pengelolaan PK-5.
TEKNIK PENGELOLAAN TK-3 : Menetapkan Tujuan Rencana Pengelolaan Dampak Contoh : Menciptakan kesepahaman dan kesepakatan bertalian dengan segala permasalahan dari rencana relokasi PK-5.
TEKNIK PENGELOLAAN TK-4 : Memilih Pendekatan Pengeloaan Dampak (Teknologi, Sosial-Ekonomi, dan Institusi/ Kelembagaan) Contoh : Mengintensifkan pertemuan dengan stakeholders via pemrakarsa Wali Kota Makassar.
TEKNIK PENGELOLAAN (Catatan Penting) Pendekatan Teknologi : menunjuk pada cara-cara atau teknologi yang selayaknya digunakan oleh pemrakarsa dlm mengelola dampak (spt : teknologi pengolahan limbah cair dan padat, teknologi pengelolaan arus pengunjung dan perparkiran, dsb). Pendekatan Sosial Ekonomi : menunjuk pada langkah yg sepantasnya dilakukan oleh pemrakarsa dengan menerapkan prinsif saling menguntungkan antara pemrakarsa dengan pihak terkena dampak (analog laporan “kasus pemerkosaan”)
TEKNIK PENGELOLAAN (Catatan Penting) Pendekatan Institusi/Kelembagaan menunjuk pada mekanisme kelembagaan yg seyogyanya ditempuh oleh pemrakarsa dalam penaggulangan dampak (seperti : kerjasama dengan instansi yang berkepentingan : vertikal – horizontal) Tekananya pada keterpaduan lintas sektoral (Kasus Tangga Berjalan).
TEKNIK PENGELOLAAN TK-5 : Menetapkan Lokasi, Periode, dan Pembiayaan Pengelolaan Dampak. Contoh : Lokasi Strategis : Kantor Wali Kota, Periode : Jauh sebelum relokasi, & Pembiayaan pada kegiatan pertemuan. TK-6 : Menetapkan Institusi Pengelola Dampak (paling Bertanggung Jawab) : Wali Kota Makassar.
TEKNIK PEMANTAUAN TP-1 : Menetapkan parameter dampak yg perlu dipantau. Contoh : terciptanya kesamaan sikap dan persepsi terhadap relokasi PK-5 (kesepahaman dan pertentangan -demonstasi) TP-2 : Menetapkan Tujuan Pemantauan Dampak . Contoh : Memantau terciptanya kesepakatan sikap dan persepsi dari seluruh stakeholder.
TEKNIK PEMANTAUAN (Catatan Penting) TP-3 : Menetapkan Metode Pemantauan Dampak meliputi : Metode Pengumpulan Data : Survey, Observasi, FGD, LBS Metode Analisis Data : Analisis Deskriptif-Kualitatif-Interpretatif atau Kuantitatif) Lokasi, Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
TEKNIK PEMANTAUAN Contoh : kesamaan sikap dan persepsi dipantau dengan menggunakan metode survey dan observasi, FGD atau LBS dengan metode analisis deskriptif-kualitatif-interpretatif. Lokasinya pada kawasan PK-5 atau pada tempat tertentu yg dianggap strategis. Jangka waktu sebulan dengan frekuensi sekali dalam enam bulan (tentatif).
TEKNIK PEMANTAUAN TP-4 : Instutusi Pemantau Dampak (Pelaksana, Pengawas, dan Institusi Pelaporan). Contoh : Pelaksana adalah Wali Kota Makassar, Pemantau Bapedalda Kota Makassar, dan Institusi Pelaporan : DPRD KM, & Stakeholders lainnya.
CATATAN PENTING Baik teknik pengelolaan maupun teknik pemantauan dampak sedapat mungkin disusun dalam bentuk matriks atau bagan alir. Teknik Pengelolaan dan Teknik Pemantauan tidak berdiri sendiri, mengacu pada Keputusan Ka Bapedal No. 9 tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.
CATATAN PENTING PEMANTAUAN DAMPAK PENGELOLAAN DAMPAK