ASESMEN TEKNIK NON TES DAN TES

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERANAN GURU DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Advertisements

PEMINATAN PESERTA DIDIK
PEMAHAMAN INDIVIDU DAN TEKNIK TES
DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMIDIAL
Oleh Dra. Salmah Lilik, M.Psi
Layanan Bimbingan Konseling
PENILAIAN KINERJA GURU (Teacher Performance Appraisal)
Remedial Dan Pengayaan
DOMAIN KOGNITIF DAN KOMPETENSI PROFESIONAL KONSELOR 1 Desember 2006.
PENGANTAR BIMBINGAN DAN KONSELING
Materi Pertemuan 12 Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
Teknik non-test untuk memahami peserta didik
Keprofesian Bidang Bimbingan dan Konseling serta Ketatalaksanaan Pendidikan Adriy.weebly.com.
LOGO ASSALAMU’ALAIKUM Wr.Wb TEORI TRAIT AND FACTOR Titis Kurniawan - Devie Kurnia W - Apit Kurniawati- Budi Prasetiyo | 2010 BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR.
BAB VI TES “WHO AM I” DWI ATMAJA, SPd MPsi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
ASESMEN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING
BAB IX CATATAN KOMULATIF
PENDEKATAN PERSON CENTER
PENILAIAN KINERJA (Performance Appraisal)
ASESMEN DALAM BK PPT 3 1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.
BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Asesmen dalam BK BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.
EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT BIMBINGAN DAN KONSELING
KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN GURU
Kurikulum Berbasis Kompetensi
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI
PENGGUNAAN OBSERVASI DALAM PSIKOLOGI
-- Evaluasi Pembelajaran TIK --
Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
BAB IV PERAN GURU DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
PEMECAHAN MASALAH SISWA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Aplikasi Pemeriksaan Psikologis
BIMBINGAN KONSELING Sy LULU ASSAGAF, S.Psi.
Peran Guru BK dalam Menyongsong kurikulum 2013
Tania Clara Dewanti BK/B
Diagnosa dan prognosa dalam BK
BIMBINGAN KONSELING.
Latarbelakang Permasalahan BK secara Psikologis PERTEMUAN -6
KUALIFIKASI PROFESI PROFESI (S1/S2/S3/Spesialis)
BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
PENANGANAN MASALAH.
ASESMEN DALAM BK PPT 3 1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.
Layanan Penempatan dan Penyaluran
PANDUAN Analisis Potensi Siswa
- kekerasan - pelanggaran
A. PENGERTIAN BIMBINGAN
STUDI KASUS MENCERMATI MASALAH ARTI STUDI KASUS
Bimbingan dan Konseling
Nama : Brigita Dewanti NIM : BK off B
Oleh : Septiani Zaroh BK 2010 B
PEMINATAN PESERTA DIDIK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
KEGIATAN-KEGIATAN PENDUKUNG BIMBINGAN
Cummulative Record Dani Erfian Dian Anggraeni
YENY DURIANA WIJAYA, M.Psi., Psi
S1 PGPAUD Universitas Jember 2017/2018
BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
JENIS LAYANAN DAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Disusun Oleh: Lilis Pujiana ( ) Ajeng Pradini ( )
POLA 17 (+) BK Ber Keluarga Keber -Agamaan Tampilan Kepustakaan
PROF. DR. UMAN SUHERMAN AS.,M.PD
INDIKATOR KOMPETENSI GURU BY. MOH. YANI S.Ag,MM,M.PdI
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU
PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK
(MASYARAKAT EKONOMI ASIA) (TARGET) Implementasi LAYANAN BK MENGHADAPI MEA Created by AMDANI SARJUN.
Pertemuan 6: Teknik Pemahaman Individu
PERTEMUAN 3: KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN
KOMPONEN PROGRAM BIMBINGAN KONSELING Oleh: Chintya Apriliani Rossa Fitriyani Cindy Ayu Kharisma.
Transcript presentasi:

ASESMEN TEKNIK NON TES DAN TES DWI ATMAJA, S.Pd, M.Psi

PENDAHULUAN UU Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah no. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor  guru Bimbingan dan Konseling (BK) atau konselor sebagai pendidik profesional dituntut memiliki kompetensi pedagogis, profesional, kepribadian, dan sosial.

Layanan pengumpulan data (Kurikulum 1994): kegiatan pendukung bimbingan konseling (BK), yang meliputi aplikasi instrumentasi dan himpunan data. Aplikasi instrumentasi lebih mengarah pada penerapan berbagai instrumen pengumpul data baik dengan metode tes maupun nontes. Selanjutnya semua data yang telah dikumpulkan, diorganisasikan dalam himpunan data.

Layanan pengumpulan data dapat dipandang sebagai kegiatan yang utama dan pertama dalam layanan BK. Utama dimaknai sebagai penting dan tak dapat ditinggalkanseluruh layanan BK tidak akan berjalan dengan baik tanpa didahului pemahaman diri dan lingkungan siswa. Pemahaman tersebut hanya akan terjadi jika Konselor memiliki data/ informasi siswa yang komprehensif yang diperoleh melalui pengumpulan data. Pengumpulan data merupakan kegiatan terawal sebelum layanan BK diberikan.

Pemahaman individu adalah suatu cara untuk memahami, menilai, atau menaksir karakteristik potensi, dan atau berbagai masalah (gangguan) yang ada pada individu atau sekelompok individu. Cara yang digunakan mencakup observasi, interview, skala psikologis, daftar cek, inventory, tes proyeksi, dan beberapa macam tes lainnya.

Bimbingan Konseling merupakan proses memberikan bantuan antara dua pihak individu/ sekelompok individu yang dibantu (Siswa/Klien) dengan individu dewasa lain yang membantu (Pembimbing/Konselor). Siswa atau klien merupakan individu yang sedang berkembang dan memiliki berbagai perbedaan yang bersifat individual, ingin menjadi dirinya sendiri, mempunyai dorongan untuk matang, mempunyai masalah dan mempunyai dorongan untuk menyelesaikan masalah  dibutuhkan upaya pemahaman diri dan selanjutnya mendukung dalam pengambilan keputusan. Untuk mencapai tujuan tersebut mutlak diperlukan pengenalan dan pemahaman individu yang bersangkutan dengan segala sifat dan ciri-ciri yang dimilikinya.

Ada 4 (empat) unsur dalam asesmen, yaitu: Asesmen merupakan proses mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data atau informasi tentang peserta didik dan lingkungannya. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan gambaran berbagai kondisi individu dan lingkungannya sebagai dasar pengembangan program layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan. Walsh dan Bets (1996) menjelaskan asesmen sebagai suatu proses membantu manusia untuk mengatasi berbagai pertanyaan atau masalah. Ada 4 (empat) unsur dalam asesmen, yaitu: Pengumpulan informasi Pemahaman terhadap informasi yang ada Pengintegrasian informasi, dan Intervensi untuk menyelesaikan masalah

Tujuan pelayanan BK agar peserta didik/ konseli: Mampu merancang rencana belajarnya, perkembangan karirnya, serta kehidupannya di masa mendatang Mampu mengembangkan kemampuannya seoptimal mungkin Mampu menyesuaikan diri pada lingkungan dimana dia berada baik di lingkungan sekolah, pekerjaan, maupun masyarakat Mampu mengatasi segala masalah dalam hidupnya baik berkaitan dengan lingkungan sekolah, pekerjaan, maupun masyarakat  

Agar konseli mampu mencapai berbagai tujuan di atas, mereka harus diberi/ mendapatkan kesempatan untuk: Mengenal dan memahami seluruh potensi dan kekuatan dirinya serta tugas perkembangannya Mengenal dan memahami potensi dan peluang yang ada di lingkungannya Mengenal dan menentukan tujuan hidupnya serta cara bagaimana mereka mencapai tujuan tersebut

Memahami dan mengatasi kesulitan mereka sendiri Memanfaatkan potensinya untuk kepentingan dirinya sendiri maupun lingkungannya Menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana dia berada Mengembangkan potensi dan kekuatannya secara optimal

A. Pengantar Layanan pengumpulan data merupakan kegiatan pendukung bimbingan konseling (BK), meliputi aplikasi instrumentasi dan himpunan data (Kurikulum 1994). Aplikasi instrumentasi lebih mengarah pada penerapan berbagai instrumen pengumpul- an data, baik dengan metode tes maupun non tes. Penting dan tak dapat ditinggalkan seluruh layanan BK tidak akan akurat tanpa pemahaman diri dan lingkungan siswa.

Tujuannya, membantu individu agar berkembang seoptimal mungkin ber- dasar potensinya masing-masing Memahami diri dan mengambil kepu- tusan, perlu adanya data/ informasi tentang siswa dan lingkungannya. Disebut Individual Differences, setiap siswa aktif dan berkembang menurut polanya sendiri dan adanya perbedaan merupakan tantangan untuk dimenger- ti.

B. Pemahaman Individu dalam Bimbingan Konseling Bimbingan Konseling merupakan hubungan bantuan antara dua pihak individu/ Seke- lompok yang dibantu (Siswa/Klien) dengan individu dewasa lain yang membantu (Konselor/Pembimbing). Aspek yang dikenal dari individu seperti data identitas pribadi, data keluarga, ciri kepribadian, perkembangan diri, kecerdasan dan bakat, emosional, lingkungan,dll.

Pemahaman dan pengenalan individu digolongkan menjadi dua yaitu teknik tes dan teknik non tes. Teknis non tes merupakan teknik pengumpulan data tanpa menerapkan instrumentasi terstandarisasi (yang tidak baku). Intrumentasi non tes bisa dikembangkan sendiri oleh konselor. Macam teknis non tes yaitu angket, wawancara, sosiometri, tes Who am I, otobiografi, dan Inventori (DCM), dan observasi