ADVERSITY QUOTIENT: SUKSES MENGHADAPI RINTANGAN Oleh Nico Syafrizal
Alamat: Jl. Teratai No. 18, Jatiwarna, Pondok Gede, Bekasi Nico Syafrizal Lahir : Pangkalan Brandan, 7 April 1970 Alamat: Jl. Teratai No. 18, Jatiwarna, Pondok Gede, Bekasi Alumnus : Teknik Informatika, ITB Pengalaman Kerja : 1996-2001 Specialist Engineer di PT. Komselindo (Cellular) 2001 VAS Engineer di PT. Excelcomindo Pratama (Cellular) 2001-2002 Manager di PT. Data Ina (System Integrators) 2003 – Now System Expert di Sebuah Perusahaan IT (e-Gov) 2002 – Now sebagai Freelance-Trainer Pengalaman Organisasi : Ketua Panitia Pelaksana Program Ramadhan Masjid Salman-ITB Kepala Keluarga Mahasiswa Islam (GAMAIS) ITB Koordinator Bidang SDM UPT-PIKSI ITB
Pendahuluan Pergeseran makna kecerdasan IQ, Multiple Intelligences, EQ, AQ Kecerdasan = IQ + EQ*AQ IQ = Intelligence Quotient EQ = Emotional Quotient AQ = Adversity Quotient
Apa itu AQ ? AQ atau Adversity Quotient merupakan suatu prinsip dasar untuk sukses, yaitu kemampuan untuk bertahan di tengah halangan dan rintangan. Melihat sebuah pencapaian cita-cita seperti seorang pendaki yang berjalan menempuh puncak kesuksesan.
Pentingnya AQ ! AQ menunjukkan seberapa baik Anda dapat bertahan menghadapi kesulitan dan mengatasinya. AQ merupakan alat ukur yang dapat memprediksi siapa yang mampu mengatasi kesulitan dan siapa yang jatuh.
Tipe Manusia menurut AQ The Quitter The Camper The Climber
The Quitter Mereka menghentikan, mengabaikan dan meninggalkan yang ditawarkan oleh kehidupan. Mereka memilih jalan yang datar dan relatif mudah. Mereka sewaktu menoleh ke atas, ke depan, maka mereka baru mengatakan, “ Seandai-nya dulu aku .....” Mereka sering sinis, murung, frustasi dan apatis atau pasrah
The Camper Mereka adalah orang-orang yang pada waktu mendaki kehidupan merasa bosan, lelah dan mencari tempat yang datar untuk beristirahat. Mereka mendaki cukup tinggi dan telah mengeluarkan energi untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pencapaian prestasinya. Mereka telah menunjukkan semangat berprestasi, sejumlah inisiatif, dan beberapa usaha yang membuat mereka merasa lebih aman. Mereka tidak akan mengambil resiko untuk dipecat. Mereka menjadi merasa terancam oleh sejumlah orang yang melakukan prestasi.
The Climber Mereka adalah orang-orang yang menjalani hidupnya secara lengkap. Mereka merasa yakin bahwa sukses ini tidak ada akhirnya. Mereka juga manusia biasa yang kadang-kadand bosan, lelah, sakit hati atau ragu-ragu, sehingga mereka berkumpul dengan dengan campers untuk memulihkan kondisinya, tetapi bukan untuk berhenti. Mereka tidak berhenti pada gelar atau jabatan saja, tetapi mereka terus mencari cara untuk berkontribusi bagi orang lain dan mengembangkan pada nilai-nilai yang lebih tinggi (Ibadah).
Mengembangkan AQ Tekadkan komitmen (niat) terhadap suatu tujuan/sasaran/kesuksesan. Hadapi rintangan jangan menghindar. Jadilah pro-aktif mengendalikan rintangan dengan LEAD, yaitu: Listened Explore Analyze Do Bila sudah mentok: istirahatlah dan asah gergaji Anda
Terima Kasih “Karena sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS Alam Nasyrah 94:6-7) “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS Al Baqarah 2:153)