1 Creative Teaching and School Management Conference Hall Lt.2 Universitas Narotama Surabaya 10 Desember 2011 By: H. Rachmadi Djoko Soemadijo, SH.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK ORGANISASI NON-PROFIT
Advertisements

Pertemuan 8 Kualitas dan Efisiensi Produksi
MANAJEMEN MUTU TERPADU (MMT)
PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM
MANAJEMEN MUTU TERPADU
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
EMA402 - Manajemen Rantai Pasokan EMA402 – Manajemen Rantai Pasokan
MANAJEMEN PENGAWASAN DALAM KANTOR (Jaenudin, h. 333)
MANAJEMEN MUTU TERPADU
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
1 Menuju Pendidikan Bermutu Pengalaman Universitas Narotama Creative Teaching & School Management Conference Hall Lt.2 Universitas Narotama Surabaya 10.
PELAKSANAAN PENUGASAN AUDIT
Bab 9 Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
Peningkatan Penjaminan Mutu Internal untuk Pengembangan Universitas
KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN
BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN
KEPEMIMPINAN SEKOLAH EFEKTIF
Oleh : Kelompok 11 LA NDOLILI(G2I ) HENDRARTI RATNA S.(G2I )
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Tugas Jurnal Setelah UTS Nama: Edgar Suryo Prakoso NPM:
Diresume oleh : Goenter Sopian (080786) 1 Jordan Journal of Mechanical and Industrial Engineering Volume 4, Number 2, March
BAB 20 PENGENDALIAN MUTU STATISTIK
SISTEM PENJAMINAN MUTU
perkembangan organisasi
Bab XIV PENERAPAN ETIKA PERUSAHAAN DALAM MANAJEMEN MUTU.
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Jurnal Pengendalian dan Penjaminan Mutu “THE CONTRIBUTIONS OF TQM AND SIX SIGMA IN THE ORGANIZATIONS TO ACHIEVE THE SUCCESS IN TERMS OF QUALITY” Muthia.
PENJAMINAN MUTU SEKOLAH
KEPEMPIMPINAN PEMBELAJARAN
POKOK PEMBAHASAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Presentasi Pengendalian dan Penjaminan Mutu
Resume jurnal TQM dan Six Sigma - Peran dan Dampak tentang Organisasi
TOTAL QUALITY MANAGEMENT DI SEKTOR PERPUSTAKAAN
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Relevance of Total Quality Management (TQM) or Business Keunggulan Strategi Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) – A Conceptual Study ROHMA.
TUGAS PENGENDALIAN & PENJAMINAN MUTU
CLAUDIA GADIZZA PERDANI STP MSI
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
BAB 20 PENGENDALIAN MUTU STATISTIK
KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN
Mutu Pelayanan Kesehatan
MANAJEMEN MUTU.
Sistem Manajemen Mutu (SMM) III
TUGAS PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU
IMPLEMENTASI TQM PADA PENDIDIKAN TINGGI
PETA KONSEP.
Pengelolaan Sekolah Efektif
MODEL PROSES PEMENUHAN STANDAR
Hubungan Masyarakat Manajemen.
Manajemen sekolah by : Laela Fitriana
Kementerian Pendidikan Nasional 2012
THE MAN BEHIND THE GUN.
ASSALAMU’ALAIKUM WR WB
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
PEMBERDAYAAN.
MANAJEMEN MUTU dalam PELATIHAN
MANAJEMEN STRATEGI dan KINERJA BISNIS FO312
KEPEMIMPINAN SEKOLAH EFEKTIF
KEPEMIMPINAN SEKOLAH EFEKTIF
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
BALANCED SCORECARD DAN PERKEMBANGAN NYA
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
BALANCED SCORECARD DAN PERKEMBANGAN NYA
Peranan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling (BK)
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) Dr. Sailendra, M.Ak. Seri: Akuntansi Manajemen Kontemporer UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA FAKULTAS EKONOMI.
Transcript presentasi:

1 Creative Teaching and School Management Conference Hall Lt.2 Universitas Narotama Surabaya 10 Desember 2011 By: H. Rachmadi Djoko Soemadijo, SH

Glasser (1992) menyarankan 14 strategi Total Quality Education : 1.Merancang secara terus menerus berbagai tujuan pengembangan siswa, pegawai dan layanan pendidikan 2.Mengadopsi Ffilosofi baru, yang mengedapankan kualitas sekolah. Manajemen pendidikan harus mengabil peakarsa dalam gerakan peningkatan mutu ini. 2

3.Guru harus menyediakan pengalaman pembelajaran yang menghasilkan kualitas kerja. Peserta didik harus berusaha mengejar kualitas, dan menyadari jika tidak menghasilkan output yang baik, customers mereka (guru, orang tua, lapangan kerja) tidak akan menyukainya. 4.Menjalin kerja sama yang baik dengan pihak-pihak yang berkepentingan (stake holders) untuk menjamin bahwa input yang diterima berkualitas. 3

5.Melakukan evaluasi secara kontinu dan mencari terobosan-terobosan pengembangan system dan proses untuk meningatkan mutu dan produktivitas. 6.Para guru, staf lain dan murid harus dilatih dan dilatih kembali dalam pengembangan mutu. 7.Kepemimpinan lembaga, yang mengarahkan guru, staf dan siswa mengerjakan tugas pekerjaannya dengan lebih baik. 8.Semua staf harus merasa meraka dapat menemukan masalah dan cara pemecahannya, guru mengembangkan kerja sama dengan siswa untuk meningkatkan mutu. 4

9.Menghilangkan penghalang kerja sama di antara staf, guru, dan murid atau antar ketiganya. 10.Hapus slogan, desakan atau target yang bernuansa pemaksaan dari luar. 11.Kurangi angka-angka kuota, ganti dengan penerapan kepemimpinan, karena penetapan kuota justru akan mengurangi produktivitas dan kualitas. 12.Hilangkan perintang-perintang yang dapat menghilangkan kebanggaan para guru atau siswa terhadap kecakapan kerjanya. 5

13.Selain dengan kebutuhan penguasaan materi baru, metode-metode atau teknik-teknik baru, maka harus disediakan program pendidikanatau pengembangan diri bagi setiap orang dalam lembaga sekolah tersebut. 14.Pengelola harus memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk mengambil bagian atau peranan dalam pencapaian kualitas. 6

Pendidikan adalah jasa atau pelayanan dan bukan produksi barang. Ada 6 perbedaan jasa pelayanan dibandingkan dengan produksi barang yaitu : 1.Jasa pelayanan terjadi kontak langsung 2.Jasa harus diberikan tepat waktu 3.Jasa pelayanan tak dapat ditambal sulam 4.Jasa pelayanan berkaitan dengann masalah yang tidak kelihatan 5.Jasa pelayanan diberikan langsung kepada pelangga 6.Sangat sulit untuk mengukur keberhasilan out put 7

Kinerja kualitas pendidikan dapat diukur dari tingkat kepuasan pelanggan. Pelanggan pendidikan ada dua aspek yaitu : 1.Pelanggan internal: Kepsek, guru dan staf lainnya 2.Pelanggan eksternal ada 3, yaitu: a)Pelanggan eksternal primer (peserta didik) b)Pelanggan eksternal sekunder (orang tua dan pemimpin pemerintahan) c)Pelanggan eksternal tersier (pasar kerja, pemerintah dan masyarakat luas) 8

Elemen kunci reformasi MBS yang terdiri dari : 1.Menetapkan secara jelas visi dan hasil yang diharapkan. 2.Menciptakan fokus tujuan nasional yang memerlukan perbaikan. 3.Panduan kebijakan dari pusat yang berisi standar-standar kepada sekolah. 4.Tingkat kepemimpinan yang kuat, dukungan politik dan dukungan kepemimpinan dari atas. 5.Pembangunan kelembagaan melalui pelatihan dan dukungan kepada kepala sekolah, para guru, dan dewan sekolah adalah hal penting demi kesuksesan MBS. 6.Adanya keadilan dalam pendanaan atau pembiayaan pendidikan. 9

Bank Dunia (1998 : xi, 69-73) dalam laporannya mengungkapkan ada 4 (empat) hambatan kelembagaan yang mempengaruhi pencapaian mutu pendidikan dasar, yakni: • First, the organizational set up at primary level is complex because responsibilities are split among various ministries. • Second, at the junior secondary level, operations are overly centralized. • Third, budgeting for basic education is rigid and fragmented. • Finally, management is ineffective at the school level because public school principals have little autonomy in running the school or allocating resources and hence have little incentive to use resources efficiently. 10

Thank You