PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk, Anggota Kelompok : Nurul Widyaningsih 41613010012 M. R. Al-Ghifari 41613010045 Rio C. Marpaung Nur Rokhim 41613010042 Ridho Saputra
PENDAHULUAN SEJARAH PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk (“Perseroan”) berdiri pada tahun 1996, dan memulai kegiatan pemasarannya pada tahun 1997. Awal berdirinya, Perusahaan hanya memiliki pabrik di Kawasan Industri Jababeka-Cikarang, Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebanyak 2 line. Pada Tahun 2002, mengantisipasi permintaan konsumen yang semakin meningkat, Perseroan menambah kapasitas produksi menjadi total 4 line. Areal pemasaran Sari Roti saat itu meliputi : Jabodetabek, Bandung (Jawa Barat) dan Lampung. Kemudian pada tahun 2005, Perseroan mengembangkan usahanya di Wilayah Jawa Timur dengan mendirikan pabrik di Daerah Pasuruan dengan kapasitas produksi sebanyak 3 line. Dalam perkembangannya, Pabrik di Pasuruan juga melayani pemasaran di wilayah Jogja, dan Jawa tengah serta Pulau Bali. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan penjualan Sari Roti di Wilayah Jabodetabek, tahun 2008 Perseroan kembali membangun pabrik yang ke-3 yang juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka – Cikarang, Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebanyak 2 line, yang kemudian di tahun 2010 mengalami ekspansi kapasitas produksi menjadi 4 line. Seiring dengan pertumbuhan penjualan di Jawa Tengah dan Yogyakarta, pada tahun 2011, Perseroan meresmikan pabriknya di Semarang dengan kapasitas produksi sebanyak 2 line, yang wilayah pemasarannya meliputi kedua wilayah tersebut. Atas permintaan masyarakat Indonesia, terutama di Pulau Sumatera, Perseroan kembali membangun pabriknya di Kota Medan yang diresmikan pada April 2011; dengan kapasitas produksi sebanyak 2 line. Perseroan menambah pabrik di Kawasan Industri MM 2100 Cibitung yang memiliki kapasitas ganda. Selanjutnya, pabrik di Palembang dan Makassar juga mulai beroperasi di tahun 2012.
VISI DAN MISI PERUSAHAAN Menjadi perusahaan terbesar di Indonesia di bidang bakery products dengan menghasilkan dan mendistribusikan produk produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau bagi rakyat Indonesia. MISI Membantu meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dengan memproduksi dan mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi, sehat, halal, dan aman bagi pelanggan melalui penerapan GMP (Good Manufacturing Practice), SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure), dan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point).
TAHAP PERSIAPAN Kekuatan PT Nipon Indosari Corpindo terletak pada keterpaduan operasi (Supply Chain Management) dalam cara kerja yang saling melengkapi dalam tiap bagian perusahaan sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan kinerja perusahaan. Kemampuan pemasaran dan distribusi serta keterampilan manajemen yang didukung dengan teknologi informasi yang update telah menempatkan PT Nipon Indosari Corpindo pada posisi terdepan dalam industri roti modern di Indonesia saat ini. Pada tahap persiapan meliputi pemilihan bahan baku. Bahan baku dipilih melalui proses seleksi yang ketat sesuai standar yang telah ditetapkan di internal perusahaan. Bahan baku yang terpilih harus memenuhi syarat dapat memberikan hasil berupa roti yang berkualitas, baik dari segi penampakan, tekstur, aroma, hingga rasa. Selain itu, bahan baku yang digunakan harus memenuhi persyaratan halal agar dapat menjamin status kehalalan roti yang dihasilkan.
Alur Produksi (IPO) Input : Tepung terigu, selai mix fruit (mengandung pengawet natrium benzoat), pewarna makanan ponceau 4R, air, sirup fruktosa, gula pasir, margarin, lemak reroti, telur, susu kental manis, keju (mengandung pengawet kalium sorbat, nisin, pewarna makanan anato CI), pasta coklat, ragi, susu bubuk, garam, selai stroberi, air, miyak nabati, pengemulsi nabati, krim kacang, pengawet kalsium.
INPUT Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, salah satu faktor yang sangat berperan adalah pemilihan bahan baku. Bahan baku yang berkualitas akan memberikan hasil dengan kualitas yang cukup baik. Dalam proses pembuatan Sari Roti, bahan baku dipilih melalui proses seleksi yang ketat sesuai standar yang telah ditetapkan di internal perusahaan. Bahan baku yang terpilih harus memenuhi syarat dapat memberikan hasil berupa roti yang berkualitas, baik dari segi penampakan, tekstur, aroma, hingga rasa. Selain itu, bahan baku yang digunakan harus memenuhi persyaratan halal agar dapat menjamin status kehalalan roti yang dihasilkan. Bahan baku yang dikirim diperiksa melalui proses yang cukup ketat, dengan tujuan menjaga konsistensi kualitas dari bahan baku yang diterima. Bahan baku yang diterima selanjutnya disimpan di gudang bahan baku sesuai dengan persyaratan standar penyimpanan masing-masing bahan. Bahan baku ditimbang sesuai dengan standar formulasi yang telah ditetapkan. Operator yang bertugas harus memastikan bahwa masing-masing bahan baku yang digunakan telah ditimbang dengan benar agar dapat menjaga konsistensi kualitas roti yang dihasilkan Dan bahan baku dalam proses pembuatan tersebut antara lain : Tepung terigu, selai mix fruit (mengandung pengawet natrium benzoat, pewarna makanan ponceau 4R, air, sirup fruktosa, gula pasir, margarin, lemak reroti, telur, susu kental manis, keju (mengandung pengawet kalium sorbat, nisin, pewarna makanan anato CI, pasta coklat, ragi, susu bubuk, garam, selai stroberi, air, miyak nabati, pengemulsi nabati, krim kacang, pengawet kalsium.
Proses
Sponge Mixing ( Pengadukan adonan pertama) Bahan baku utama berupa terigu, air, ragi dicampur menjadi satu hingga rata, hingga siap dikembangkan dalam proses fermentasi.
Fermentasi ( Peragian) Dilakukan agar adonan memiliki tekstur dan aroma yang istimewa. Proses ini memrlukan waktu sekitar 3 sampai 4 jam di ruangan dengan suhu dan kelembapan yang sudah diatur agar proses fermentasi dapat menghasilkan adonan yang berkualitas.
Dough Mixing ( Proses pengadukan ke dua) Dalam proses ini adonan ditambahkan gula dan margarin, adonan kembali dicampur dan diaduk menjadi satu hingga membentuk tekstur terbaik, cita rasa, dan aroma yang lezat.
Dividing ( Pemotongan ) Adonan roti akan dibagi dan dipotong menjadi adonan-adonan yang lebih kecil sesuai standar aturan yang ditetapkan
Rounding Yaitu proses pembulatan adonan. Pressing ( Pemipihan adonan ) Proses ini dilakukan untuk menghilankan gas dalam adonan hingga pori-pori roti yang dihasilkan menjadi halus dan seragam. Panning Yaitu penempatan adonan roti dalam cetakan atau loyang untuk diproses dalam proses selanjutnya.
Final Fermentation Proses ini berlangsung selama 1 jam pada ruangan khusus yang memiliki suhu dan tingkat kelembapan yang terkontrol sehingga adonan mengembang secara sempurna dengan tekstur terbaik dan aroma harum yang khas hinga menghasilkan adonan roti yang siap dipanggang.
Baking ( Pemanggangan ) Adonan – adonan yang memenuhi standar akan dipanggang dalam oven-oven raksasa selama 10 sampai 30 menit dimana roti-roti ini akan berjalan sepanjang 12m diatas pemanggang. Setiap roti yang sudah matang diperiksa kualitasnya secara ketat agar memenuhi persyaratan kualitas yang dapat dipasarkan.
Cooling ( pendinginan ) Proses ini dilalakukan pada cooling tower bertujuan untuk menguapkan kandungan air dari dalam roti agar kemasan roti tidak berembun, saat dikemas dan agar roti tidak berjamur. Packacing ( pengemasan ) Untuk roti tawar kemasanya didesain khusus dengan quicklock , sehingga memudahkan konsumen untuk membuka dan menutup kemasan. Pada setiap kemasan juga dicantumkan kode produksi dan tanggal kadaluarsa yang memudahkan konsumen memilih roti dengan kualitas
Roti yang sudah dikemas harus melewati mesin metal detector, untuk mendeteksi adanya logam dan secara otomatis akan membuang roti tersebut sehingga roti yang terkontaminasi tidak akan keluar sampai ke tangan konsumen. Selain itu juga mengedepankan mutu sehingga dihasilkan produk roti yang halal , healty dan higenis
Distribution ( pemasaran ) Untuk proses distribusi kami sangat menjaga kualitas roti armada sari roti siap berkerja keras mulai dini hari hingga larut malam untuk menjamin konsumen mendapatkan roti dengan kondisi segar. Selain itu produk kami dapat diperoleh dimana-mana baik disupermaket, minimarkat , hingga pedagang keliling
Output Hasil Produksi Distibusi Proses pendistribusian produk SARI ROTI berlangsung selama 24 jam. Dan untuk menjamin bahwa produk yang sampai kepada konsumen adalah produk yang fresh, SARI ROTI dibuat setiap hari, sehingga setelah SARI ROTI selesai diproduksi, SARI ROTI akan segera dikirimkan kepada konsumen, baik melalui jalur traditional marketmaupun modern market. Dengan 6 pabrik yang ada saat ini yang tersebar di daerah Bekasi (Jawa Barat), Pasuruan (Jawa Timur), Semarang (Jawa Tengah), dan juga Medan (Sumatera Utara), hingga saat ini SARI ROTI akan mudah didapatkan di wilayah Pulau Jawa, Bali, Lampung, dan Sumatera Utara. Segementasi PasarS Segmentasi pasar dari produk sari roti cukup luas. PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk lebih memilih sistem pemasaran melalui produksi massal dibanding dengan membuka butik roti di toko-toko atau mal. Strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan adalah menyasar pasar-pasar seperti toko swalayan, pedagang roti keliling, serta toko-toko kelontong yang banyak terdapat di lingkungan konsumen. Target Pasar Target pasar dari PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI) adalah Kawasan Industri Jababeka Cikarang Disusul dengan pembangunan pabrik di Semarang dan Medan dan daerah pabrik lainnya. Selain itu, perusahaan ini berencana melebarkan sayapnya ke Asia Tenggara dalam lima tahun ke depan. Negara sasarannya yaitu, Filipina dan Malaysia.