PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh: Prof.Dr.Mungin Eddy Wibowo, M.Pd Universitas Negeri Semarang
Advertisements

Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
PANDUAN MODEL PENGEMBANGAN DIRI
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR DAN SUPERVISOR
Prinsip - Prinsip Bimbingan dan Konseling
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007
BKSekolah Luar Sekolah  Sekolah merupakan lembaga formal untuk menyelenggarakan pendidikan  Dalam kelembagaan sekolah ada sejumlah bidang kegiatan.
BIMBINGAN KONSELING KARIR
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI
Peserta mampu memahami cara memecahkan masalah yang efektif dan menerapkannya untuk menghadapi kendala di sekolah sesuai dengan peran masing-masing.
PERAN MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN
Profesi pendidikan PERANAN GURU DALAM BIMBINGAN KONSELING SEKOLAH Oleh
SEKOLAH DASAR BERSIH DAN SEHAT
PENILAIAN KINERJA GURU (Teacher Performance Appraisal)
Biodata Narasumber 2 Oleh: TIM LPPKS Ruang Lingkup Dan Waktu Kegiatan Belajar 1: Perencanaan dan Penerimaan Peserta Didik Baru – Penugasan 1 (10 menit)
ARAH BIMBINGAN KONSELING
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.
Materi Pertemuan 12 Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
Keprofesian Bidang Bimbingan dan Konseling serta Ketatalaksanaan Pendidikan Adriy.weebly.com.
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
Tugas Pokok dan Fungsi Guru, Kepala Sekolah dan Perangkat Sekolah
Paguyuban Kelas 75 menit.
PENGERTIAN BIMBINGAN MERUPAKAN PELAYANAN BANTUAN
PROGRAM PAUD.
ASESMEN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING
ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSI
Anis Latifatul Badriyah
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PADA MADRASAH
BIMBINGAN DAN KONSELING KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Namo Buddhaya.
Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN GURU
LAYANAN PEMINATAN DENGAN BIMBINGAN KELOMPOK
Skenario Kegiatan ( durasi waktu 225’)
Kurikulum Berbasis Kompetensi
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI
Namo Buddhaya.
Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
MODUL PEMBIMBING Modul terdiri dari: Pendahuluan PIGP
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
PEMECAHAN MASALAH SISWA
Profesionalisasi Bidang Keadministrasian Pendidikan
PELAKSANAAN DALAM PENGELOLAAN PEMENUHAN SNP
SUPERVISI ADMINISTRASI ENDIDIKAN
BIMBINGAN KONSELING Sy LULU ASSAGAF, S.Psi.
PRINSIP DAN ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
Tania Clara Dewanti BK/B
BIMBINGAN KONSELING.
Pengelolaan Sekolah Efektif
LAYANAN PEMINATAN DENGAN BIMBINGAN KELOMPOK
Widayanto Disampaikan pada Orientasi PPAI Propinsi Bali
Penyusunan Peraturan Akademik SMA
Layanan Penempatan dan Penyaluran
JENIS-JENIS LAYANAN BIMBINGAN KONSELING (LAYANAN ORIENTASI)
PENGERTIAN PENGEMBANGAN DIRI
Materi pokok bimbingan konseling belajar
FUNGSI, JENIS DAN KODE ETIK BIMBINGAN DAN KONSELING
STUDI KASUS MENCERMATI MASALAH ARTI STUDI KASUS
Oleh : INDIRA FAJARINI BK Offering B
PERANAN, TUGAS, DAN TANGGUNG JAWAB KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
Administrasi pendidikan
 Kepala Sekolah Selaku pimpinan  Kepala Sekolah selaku administrator  Kepala Sekolah sebagai Suvervisor.
PEDOMAN PEMINATAN PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
JENIS LAYANAN DAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
1. NURLELI 2. KARTINI BAHRUM 3. RISWAN 4. HELMI 5. BASRIADI KELOMPOK 3.
IMPLEMENTASI BANTUAN OPERASIONAL PENDIDIKAN (BOP) RA TAHUN 2018
Peranan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling (BK)
(MASYARAKAT EKONOMI ASIA) (TARGET) Implementasi LAYANAN BK MENGHADAPI MEA Created by AMDANI SARJUN.
Persiapan dokumen.
Transcript presentasi:

PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN

Apakah program bimbingan konseling itu? Program adalah sederetan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan bimbingan konseling. Sederetan kegiatan tersebut perlu direncanakan sesuai dengan kondisi dan situasi sekolah

Program bimbingan yang baik menurut Ridwan (1998:1112) Program yang mudah dibuat Menggunakan alat-alat seadanya Program itu mudah implementasinya Program itu mudah dievaluasi dan dimonitoring Pelaksanaannya fleksibel

menurut rohmah natawijaya dalam hendarno,dkk menurut rohmah natawijaya dalam hendarno,dkk. ciri-ciri bimbingan konseling yang yang baik sebagai berikut: Dalam merencanakan program bimbingan konseling melibatkan semua petugas di sekolah Memiliki tujuan ideal, realitas pelaksanaannya Mencerminkan komunikasi yang kontinyu dari staf bimbingan dan konseling Menunjang tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah Memberikan layanan kepada semua siswa Terdapat keseimbangan dalam: a) layanan bimbingan kelompok dan individu, b)layanan dari beberapa personil bimbingan konseling di sekolah, c)penggunaan alat ukur obyektif dan subyektif, d)konseling scr individu dan kelompok, e)kebutuhan individu (siswa) dan masyarakat

Langkah-langkah Penyusunan Program 1. Tahap persiapan kegiatannya melakukan survey untuk menentukan tujuan, tujuan dan kemampuan sekolah, kesiapan sekolah untuk melakukan program 2. Pertemuan awal antara konselor dan petugas pelaksana bimbingan konseling yang lain Hal ini penting utk mendiskusikan pentingnya bimbingan konseling serta menarik tenaga di luar bimbingan konseling yang peduli akan bimbingan konseling di sekolahnya

3. Pembentukan panitia sementara. Tugas panitia sementara ini adalah: Menentukan tujuan program Mempersiapkan bagan organisasi bimbingan konseling Menyusun kerangka dasar bimbingan konseling 4. Membentuk panitia penyelenggara program Tugasnya antara lain: Mempersiapkan program testing Pengumpulan data siswa Sistem pencatatan data Penataran petugas bimbingan konseling Penyelenggaraan konseling

Langkah-langkah sederhana dalam penyusunan program BK adalah: Identifikasi kebutuhan, terutama kebutuhan subjek sasaran bimbingan konseling. Hal ini dilakukan dengan pengumpulan data siswa. Penyusunan program yang menghasilkan satuan layanan dan satuan pendukung (satlan dan satkung). Satlan dan satkung ini merupakan kegiatan terapan untuk mencapai tujuan bimbingan konseling Menentukan urutan prioritas kegiatan Implementasi progran evaluasi

Program Khusus Bimbingan Konseling Program testing Pelaksanaan program ini berdasar suatu prinsip bahwa, a. Setiap siswa di sekolah memiliki kemampuan yang berbeda-beda b. Setiap siswa memiliki perbedaan dalam hal bakat, minat, IQ c. Konselor menghadapi siswa yang relatif berbeda dari tahun ke tahun Tujuan program testing sebagai berikut: - Memahami kemampuan siswa - Mendiagnosa kesulitan belajar siswa - Menentukan penjurusan siswa - Mengukur kemampuan siswa

2. Program orientasi dan informasi Tujuan program ini untuk memberikan pengenalan kepada siswa tentang keadaan sekolahnya, kegiatan pendidikan di sekolah, tata tertib di sekolah, dll. Pelaksanaan program orientasi dilakukan dengan ceramah, diskusi, observasi, karya wisata, dll. Pemberian informasi misalnya: Informasi pekerjaan, meliputi jenis pekerjaan serta ketrampilan yang diperlukan, syarat-syarat suatu pekerjaan, cara melamar Informasai cara belajar meliputi, cara membagi waktu, cara menyusun jadual, cara belajar efektif, cara/teknik belajar, cara membaca buku literatur, cara memelihara ingatan

3. Program pengumpulan data Kegiatan pengumpulan data bertujuan agar sekolah memiliki informasi yang lengkap tentang kondisi siswa. Biasanya dilakukan di awal tahun bersamaan dengan program testing. Jenis data yang diperrlukan misalnya sosial ekonomi, keadaan keluarga, keadaan lingkungan, kondisi kesehatan, keadaan mental, agama, dsb. 4. Program konseling Konseling bertujuan memberikan bantuan kepada siswa yang memiliki masalah dan ia tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.

Organisasi Bimbingan Konseling Layanan bimbingan konseling dilaksanakan secara terpadu, kolaboratif, maksudnya bimbingan konseling itu merupakan tanggung jawab bersama darai semua tenaga kependidikan di sekolah (kepala sekolah, konselor, wali kelas, guru bidang studi, pustakawan, dan para pekerja administrasi) Dalam layanan bimbingan konseling, kepala sekolah bertanggung jawab sepenuhnya demi terselenggaranya layanan bimbingan konseling sehingga harus mengkoordinasikan dengan seluruh stafnya

Organisasi bimbingan konseliang di sekolah BP3 (Komite Sekolah) Kepala Sekolah Wakil Kpl Sekolah Tenaga Ahli Instansi Lain Tata Usaha Guru MAPEL/Pelatih Wali Kelas/ Guru Pembina Guru Pembimbing SISWA

Keterangan: 1. Kepala sekolah Penanggung jawab pelaksanaan teknis bimbingan konseling 2. Koordinator bimbingan konseling/guru pembimbing Pelaksana utama yang mengkoordinir semua kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan bimbingan konseling 3. Guru mata pelajaran Pelaksanaan pengajaran dan bertanggung jawab memberikan informasi tentang siswa bagi keperluan bimbingan konseling 4. Wali kelas Mengajar dan mengelola suatu kelas tertentu serta bertanggung jawab membantu pelaksanaan bimbingan konseling di kelasnya 5. Tata usaha Penyelenggara administrasi, ketatausahaan sekolah,dan pelaksana administrasi 6. BP3 (sekarang disebut komite sekolah atau dewan madrasah) Pembantu penyelenggaraan pendidikan. Anggotanya termasuk masyarakat (walau anaknya tidak sekolah di sekolah tsb) 7. Siswa Peserta didik yang berhak menerima pengajaran, latihan, dan layanan bimbingan konseling

TUGAS PERSONIL 1. Kepala sekolah - Mengkoordinir kegiatan sekolah - Menyediakan sarana, prasarana, tenaga dan kemudahan. - Melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap: perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan tindak lanjut - Mempertanggung jawabkan pelaksanaan Bimbingan Konseling

2. Koordinator Bimbingan Konseling Mempertanggung jawabkan pelaksanaan bimbingan konseling kepada Kepala Sekolah Usul kepada kepala sekolah, dan mengusahakan terpenuhinya sarana, prasarana, tenaga, alat, dan perlengkapan. Mengkoordinasikan para guru pembimbing dalam: - Memasyarakatkan program BK - Menyusun program - Melaksanakan program - Mengadministrasi program kegiatan - Menilai hasil - Menganalisis, dan tindak lanjut

3. Guru Pembimbing Memasyarakatkan BK Merencanakan program Melaksanakan program Menilai proses dan hasil layanan Menganalisis hasil penilaian layanan dan kegiatan Melaksanakan tindak lanjut Mengadministrasikan kegiatan Mempertanggungjawabkan ke koordinator dan kepala sekolah.

4. Guru Mata Pelajaran Membantu memasyarakatkan layanan BK dan mengidentifikasi siswa yang perlu layanan BK serta pengumpulan data siswa tersebut. Mengalih-tangankan ke BK dan menerima alih tangan dari luar BK. Membantu mengembangkan suasana kelas sehingga hubungan Guru-Murid, Murid-Murid menunjang pelaksanaan layanan BK. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa mengikuti layanan BK Berpartisipasi dalam pertemuan kasus Membantu memberikan informasi yang diperlukan dalam penilaian layanan BK

5. Wali Kelas Membantu guru BK melaksanakan tugasnya (khususnya di kelasnya) Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan siswa untuk mengikuti kegiatan bimbingan Ikut dalam konferensi kasus Menginformasikan kepada guru mata pelajaran tentang siswa yang perlu diperhatikan khusus.

6. Kerjasama Personil Bimbingan Konseling Layanan BK akan terlaksana dengan efektif jika ada kerja sama dengan pihak-pihak terkait baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Kerjasama di dalam sekolah dilakukan: Seluruh tenaga pengajar di sekolah itu Seluruh tenaga administrasi di sekolah OSIS dan organisasi kesiswaan yang ada Kerjasama dengan pihak luar: Orang tua siswa atau komite sekolah Organisasi Profesi BK Lembaga-lembaga pemerintah dan swasta yang ada di masyarakat Tokoh masyarakat

Contoh: Kerjasama guru dan konselor dalam proses pembelajaran. Proses belajar mengajar akan efektif jika guru memahami kesulitan-kesulitan siswa atau tingkat kemempuan para siswa, sehingga guru dapat menciptakan iklim yang sejuk pada saaat proses belajar mengajar. Guru dapat meminta bantuan konselor dalam memahami perbedaan setiap siswa, memahami kesulitan siswa. Hal ini dipergunakan untuk membantu mengatasi kesulitan siswa di kelasnya

Hal itu dilakukan karena: Konselor memiliki waktu yang sangat terbatas untuk bertatap muka dengan siswa Akibatnya konselor tidak dapat memberikan layanan yang memuaskan kepada pihak-pihak yang membutuhkan Di pihak guru disebabkan: Guru tidak mungkin menangani masalah siswa yang bermacam-macam, karena tugas guru dipersiapkan untuk mengajar Tugas mengajar sebenarnya telah memakan waktu yang cukup banyak sehingga jika dibebeni tugas lain (BK) menambah berat tugas guru.