DIET ISOFLAVON KEDELAI DAN ESTRONE MELINDUNGI OVARIECTOMIZED ER KO DAN WILD-TYPE TIKUS DARI KARSINOGEN YANG MENGINDUKSI KANKER KOLON Ira handayani
PENDAHULUAN Kanker Kolon adalah format kanker paling umum yang ketiga. Konsumsi kedelai ditemukan dapat menurunkan resiko kanker kolon, tetapi belum ada bukti yang nyata. Isoflavon kedelai (IF), genistin, daidzin, glycetin, aglycones, genistein, daidzein dan glycetein, adalah phytoestrogens yang mengikat dengan afinitas yang rendah kepada kedua bentuk estrogen reseptor (ER), tetapi cenderung untuk mempunyai suatu afinitas yang tinggi untuk ER .
Estrogens mungkin berperanan dalam kanker kolon. fertilitas tinggi maupun ekspose ke exogenous hormon steroid melindungi wanita dari kanker kolon. Estrogen mamalia yang paling aktip adalah 17 - estradiol (E2) Jaringan kolon manusia normal mengkonversi 17 -estradiol (E2) ke estron (E1) pada tingkat tinggi, dan aktivitas ini dikurangi dalam tumor kolon. E2 meningkat pertumbuhan sel tumor, sedangkan E1 menginhibisi perkembang biakan.
TUJUAN mengetahui apakah diet phytoestrogen atau estron (E1), akan menurunkan tumorigenesis kolon via mekanisme yang bergantung pada estrogen reseptor (ER).
Sepasang tikus diternakan BetinaJantan Kasein Diberi makan diet AIN93G mengandung kasein Soy-IFSoy + GenSoy + E1Soy + N Soy Diberi makan Tikus usia 8 minggu Tikus dibunuh Disuntik 15 mg azoxymethane (AOM) METODOLOGI PENELITIAN
Tikus dibunuh Darah Usus halusKolon Abdominal lemak Serum Disentrifugasi (1000 × g selama 10 menit) Serum genistein Analisa dengan HPLC Uji tumor Dibilas + Ditimbang Analisa Ditimbang duodenum jejunum ileum Uji tumor Dibilas + Ditimbang
Tabel 1 Berat badan akhir, lemak tubuh dan berat relatif usus dan konsentrasi serum geneistein dalam ovariectomized tikus yang diberi makan yang mengandung kasein (kasein), kedelai tanpa isoflavon (Soy-IF), kedelai dengan geneistein (Soy+NSoy) atau dengan E1 (Soy+E1) HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 1. Timbulnya tumor dalam ovariectomized tikus yang diberi makan diet yang mengandung kasein (casein), kedelai tanpa IF (Soy-IF), kedelai dengan genistein (Soy+Gen), kedelai dengan Novasoya (Soy+NSoy) atau kedelai dengan E1 (Soy+E1).
Gambar 2. Berat tumor (berat total tumor, g/tikus) dan multiplisitas tumor (jumlah tumor per tikus) dalam ovariectomized tikus yang diberi makan diet yang mengandung kasein (casein), kedelai tanpa IF (Soy-IF), kedelai dengan genistein (Soy+Gen), kedelai dengan Novasoya (Soy+NSoy) atau kedelai dengan E1 (Soy+E1).
KESIMPULAN 1.Timbulnya tumor kolon lebih rendah dalam ER KO dan WT tikus yang diberi makan Soy+E1 dibandingkan dengan yang diberi makan kasein atau Soy-IF. 2.Tikus yang diberi makan Soy+NSoy memiliki resiko terkena tumor lebih rendah dibanding tikus yang diberi makan kasein, tetapi bukan Soy-IF. 3.Genistein tidak berpengaruh pada timbulnya tumor. 4.Protein kedelai, tanpa phytoestrogens atau E1 secara signifikan menurunkan berat relatif kolon, berat tumor dan multiplisitasnya. 5.protein kedelai dan NSoy melindungi tikus dari kanker kolon, dan E1 lebih lanjut menurunkan tumorigenesis kolon pada tikus, tanpa ER .