INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA Disusun untuk memenuhi tugas Metodelogi PenelitianPendidikan Dosen pengampu: Dra. Maria Theresia Sri. H, M.Pd Oleh: Claudia Monica 1301412045
Instrumen Penelitian Terdapat dual hal yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian, yaitu: kualitas instrumen penelitian kualitas pengumpulan data. Menurut Nasution dalam Sugiyono (2011:306) dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasanya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti.
Menurut Nasution (1988) ciri-ciri peneiti sebagai instrumen penelitian kualitatif, antara lain: Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek . Tiap situasi merupakan keseluruhan. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami dengan pengetahuan semata. Peneliti sebagai instrumen dapa segera dapat menganalisis data yang dieproleh Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat Dalam penelitian dengan menggunakan test atau angket yang bersifat kuantitatif.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara : segi settingnya : setting alamiah (natural setting) segi sumber datanya : menggunakan sumber primer dan sekunder
Teknik pengumpulan data : observasi (pengematan) interview (wawancara) kuesioner (angket) dokumentasi dan gabungan keempatnya
Pengumpulan data dengan Observasi Macam-macam observasi Observasi Partisipatisipatif peneliti terlibat dengan kegiatan macamnya : 1. Partisipasi pasif 2. Partisipasi moderat 3. Partisipatif aktif 4. Partisipasi lengkap
b. Observasi tak berstruktur Observasi tak berstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara tentang apa yang akan diobservasi.
Manfaat observasi : Menurut Patton dalam Nasition (1988) manfaat observasi adalah sebagai berikut : Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dama keseluruhan situasi sosial Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung Dengan observasi peneliti dapat melihat hal-hal lain terungkapkan yang kurang atau tidak diamati orang lain Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan terungkapkan oleh responden dalam wawancara Dengan observasi peneliti dapat menemukan hal-hal yang diluar presepsi responden Melalui pengamatan di lapangan peneliti tidak hanya mengumpulkan daya keyang kaya
Obyek observasi : Place atau tempat dimana interaksi dalam situasi sosial sedang berlangsung. dalam pnedidikan bisa di ruang kelas,lan,bengkel Aktor, pelaku atau orang-orang yang sedang memainkan peran tertentu, seperti guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua murid Activity atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor dalam situasi sosial yang sedang berlangsung seperti kegiatan belajar mengajar.
Tahapan Observasi : a. Observasi Deskriptif Observasi deskriptif dilakukan peneliti pada saat memasuki situasi sosial tertentu sebagai objek penelitian. b. Observasi Terfokus Pada tahap ini peneliti sudah melakukan mini tour observasi, yaitu suatu observasi yang telah dipersempit untuk difokuskan pada aspek tertentu. c. Observasi Terseleksi Pada tahap ini peneliti telah menguraikan fokus yang ditemukan sehingga datanya lebih rinci.
Pengumpulan data dengan wawancara/interview Menurut Esterberg (2002) merupakan pertamuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Susan Stainback (1988) dengan wawancara maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi.
Macam-macam Interview/Wawancara Esterberg (2002) mengemukakan beberapa macam : Wawancara Terstruktur Wawancara Semi terstruktur Wawancara Tak Berstruktur
Langkah-langkah Wawancara : Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicara Mengawali atau membuka alur wawancara Melangsungkan alur wawancara Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya Menuliskan hasil wawancara ke dalam cacatan lapangan Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh
Jenis-jenis Pertanyaan dalam Wawancara Pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan Pertanyaan tentang pengetahuan Pertanyaan yang berkenaan dengan indera Pertanyaan berkaitan dengan latar belakang atau demografi
Alat-alat wawancara : Buku catatan: berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data. Tape recorder: berfungsi untuk merekam semua percakapan atau pembicaraan. Camera: untuk memotret kalau peneliti sedang melakukan pembicaraan dengan informan/sumber data.
Mencatat Hasil Wawancara Hasil wawancara harus segera dicatat setelah selesai melakukan wawancara agar tidak lupa bahkan hilang. Karena wawancara dilakukan secara terbuka dan tidak terstruktur, maka peneliti perlu membuat rangkuman yang lebih sistematis terhadap hasil wawancara.
Teknik pengumpulan data dengan Dokumen Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, dan sebagainya. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, sketsa dan lainnya.
Triangulasi Menurut Lexy J. M. (1988:178), Tringulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan dan sumber data yang telah ada.
DAFTAR PUSTAKA Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Moleong Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Terimakasih