Proses Morfofonologis dalam Bahasa Indonesia

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UNSUR-UNSUR BAHASA FONEM MORFEM KATA FRASA KLAUSA KALIMAT PARAGRAF
Advertisements

STRUKTUR KALIMAT.
Internet dan Pemanfaatannya Untuk Bisnis
Menyimak lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang baku dan yang tidak
Surat Elektronik. Sebelum menggunakan fasilitas di yang ada di yahoo terlebih dahulu kita harus memiliki account di yahoo dengan cara mendaftar.
ADJEKTIVA S1PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Pertemuan 7 Waktu Belajar 100 menit
PERTEMUAN KE.7 UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA Oleh : Julham Afandi.
LOGO BENTUKAN KATA Pertemuan 6 Waktu Belajar 100 menit.
Kelompok 4 Anom Sulton Iskandar ( )
A. KATEGORI/KELAS KATA Nomina (Kata Benda)
Morfologi Oleh Kelompok 2 Rina Maharani /22
Bahan kuliah 3: 18 April 2007 Faktor Lingkungan : Keluarga, Kelompok Acuan, Tanggung Jawab Sosial terhadap Konsumen.
Morfologi Dewi Puspitasari.
Assalamu’alaikum Wr. Wb…
Langkah-langkah untuk membuat blog di wordpress Jalankan browser Anda kemudian buka Tunggu hingga muncul tampilan awal WordPress.com.
Struktur Fonologi Bahasa Indonesia
Penerjemahan I Materi I.
FONOLOGI (KAPITA SELEKTA)
MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION. APLIKASI DAFTAR BELANJA UNTUK TELEPON SELULAR DENGAN for further detail, please visit
BENTUK DAN MAKNA.
Kesantunan ejaan dan istilah
Pengantar Linguistik Umum
KATA, FRASA, KALIMAT.
BENTUK DAN MAKNA FONEM bunyi terkecil yang dapat membedakan arti, sedangkan huruf adalah lambang bunyi atau lambang fonem. Apakah fonem sama.
PENGERTIAN DAN OBYEK LINGUISTIK
I N T E G R A L & APLIKASINYA
Morfologi Dewi Puspitasari.
Matakuliah : N0672/ Fonologi dan Morfologi Jepang Tahun : 2005/ 2006
MORFOLOGI 1. Batasan : a) bagian dari ilmu bahasa yang
形態論(1) Dewi Puspitasari.
PROSES MORFOLOGIS 7.
Struktur Bahasa Indonesia “Morfologi Bahasa”
Assalamu’alaikum Wr. Wb…
Oleh Kelompok 2 Rina Maharani /2 2 Rizky Lugiana /2 3
Kuliah 1 Sejarah Perkembangan, Konsep dan Teori Analisis Bezaan
FONOLOGI Oleh : Opik Sukmana / 19
Afiks memper- memper-i memper-kan
MORFOLOGI BAHASA INDONESIA
Struktur Fonologi Bahasa Indonesia
MORFOLOGI BAHASA INDONESIA (PBIN4106)
KOMUNIKASI BAHASA.
Stoplist dan Stemming Anggota Kelompok :
MORFOLOGI BAHASA INDONESIA (PBIN4106)
Khafiizh Hastuti TATA KATA Khafiizh Hastuti
PROSES MORFOLOGIS BAHASA INDONESIA
MORFOLOGI BAHASA INDONESIA (PBIN4106)
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK MODUL 12
MORFOLOGI BAHASA INDONESIA (PBIN4106)
OLEH Ir. Indrawani Sinoem, MS
SINTAKSIS Oleh Bambang Eko Hari Cahyono FPBS IKIP PGRI MADIUN
KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS
Penggunaan afiks ke-an
Kata Depan Preposisi.
KONSTRUKSI MORFOLOGIS
MORFOLOGI.
Morfologi adalah ilmu bahasa yang mempelajari tentang seluk beluk bentuk kata (stuktur kata) serta pengaruh perubahan bentuk kata terhadap golongan dan.
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
HCL software.
-- KHUSNUL FATONAH, M.PD. --
SINTAKSIS Oleh Bambang Eko Hari Cahyono FPBS IKIP PGRI MADIUN
OLEH : Nima Lestari BAB II UCAPAN DAN EJAAN OLEH : Nima Lestari
Pengertian Tatabahasa,
Dr. Hasnah Mohamad KULIAH M8 PERISTILAHAN Dr. Hasnah Mohamad
Tugas I Carilah tentang teknik wawancara di Internet
Linguistik kontrastif
LOGO AFIKS (IMBUHAN) SMKN 1 KEDAWUNG. Company Logo NAMA KELOMPOK Sri Wulan Siti Aisyah Putri Febriyanti Nabila Novianti Eka Wulandari.
KEGIATAN BELAJAR 1 HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK BAHASA
 MATA KULIAH MORFOLOGI BAHASA INDONESIA KELOMPOK 2
AYAH BELAJAR.
Transcript presentasi:

Proses Morfofonologis dalam Bahasa Indonesia Oleh Susandi Email : su_sandi007@yahoo.co.id Blog : www.susandi.wordpress.com

Pengertian Morfofonologis Morfofonologis atau morfofenemik adalah cabang linguistik yang menelaah perubahan fonem akibat pertemuan atau hubungan morfem dengan morfem lainnya. (Samsuri, 1987: 201) Proses morfofonemik adalah proses berubahnya suatu fonem menjadi fonem lain sesuai dengan fonem awal kata yang bersangkutan. (Zainal Arifin, 2007:8). Morfofonemik adalah subsistem yang menghubungkan morfologi dan fonologi. Di dalamnya dipelajari bagaimana morfem direalisasikan dalam tingkat fonologi. (Kridalaksana, 2007:183)

Proses Morfofonologis Empat Proses Morfofonologis: 1. Penambahan Fonem 2. Pengurangan Fonem 3. Penggantian Fonem 4. Peloncatan Fonem

Penambahan Fonem Penambahan fonem terjadi jika suatu morfem berhubungan dengan morfem lain. Contoh: Bentuk /raja/ + afiks /kə- + -an/ menjadi /kəraja?an/ Terjadi penambahan fonem /?/ antara /raja/ dan /-an/

Penambahan Fonem Penambahan fonem /y/ pada kata : ketinggi yan, tepi yan, penanti yan. Penambahan fonem /w/ pada kata : kepulau wan, serbu wan, pertoko wan Penambahan fonem /a/ pada penggabungan morfem dasar ayah dan prefiks anda :/ ayahanda/ Penambahan fonem /n/ pada pertemuan morfem dasar diri dengan prefiks se-: /sendiri/

Penambahan Fonem Penambahan fonem /m/ pada pertemuan bentuk dasar /barang/ + prefiks /se-/ menjadi /sembarang/ Penambahan fonem /m/ pada penggabungan morfem dasar yang diawali dengan /b/, /f/, dan /p/ yang bergabung dengan prefiks me-, pe-, dan pe-an. Misal: membeli, memperbarui, memfitnah, pemberian. Penambahan fonem /l/ pada pertemuan bentuk dasar /ajar/ + prefiks /ber-/ menjadi /belajar/. Begitu juga prefiks /per-/.

Penambahan Fonem 8. Penambahan fonem /n/ yang terjadi bila morfem dasar diawali oleh konsonan /t/ dan /d/ bergabung dengan /me-/, /pe-/, maupun /pe-an/, contoh : pendengar, mendapat, pendalaman. 9. Penambahan fonem /n/ pada penggabungan morfem dasar yang diawali dengan /c/, dan /j/ yang bergabung dengan prefiks me-, pe-, dan pe-an : mencari, pencuri, pencarian. 10. Penambahan fonem /ng/ pada penggabungan morfem dasar yang diawali dengan /g/, /x/, dan /h/ yang bergabung dengan prefiks me-, pe-, dan pe-an : mengkoordinir, penggugat, pengkhususan, penghapus

Pengurangan Fonem Penambahan fonem terjadi jika suatu morfem berhubungan dengan morfem lain. Contoh: bentuk /raja/ + afiks /kə- + -an/ menjadi /kəraja?an/ Terjadi penambahan fonem /?/ antara /raja/ dan /-an/

Pengurangan Fonem Proses pengurangan fonem terjadi bila morfem dasar atau afiks melesap pada saat terjadi penggabungan morfem. 1. Pengurangan fonem /k/ atau /h/ terjadi bila morfem dasar yang berakhir pada konsonan tersebut bergabung dengan sufiks yang berasal dari konsonan juga. Contoh : a. /’anak/ + /-anda/ menjadi /ananda/ b. /sejarah/ + /wan/ menjadi /sejarawan/

Pengurangan Fonem 2. Bentuk /patuh/ + afiks /kə- + -an/ menjadi /kəpatuan/ (Ada juga dialek yang tidak menghilangkan fonem /h/). Namun akan tetapi 3. Begitu juga dengan bentuk /balik/ + afiks /di- + -kan/  /dibalikan/. 4. Prefiks /ter-/ berubah menjadi /te-/ jika ditambahkan pada dasar yang dimulai fonem /r/. Misal: /ter/ + bentuk /rebut/  terebut /ter/ + /raba/  teraba

Penggantian Fonem Proses penggantian fonem terjadi bila proses penggabungan morfem dasar dengan afiks membentuk fonem baru. 1) Penggantian fonem awal /k/ bila morfem dasar tersebut bergabung digabung dengan afiks /me-/, /me-kan/, /me-i/, /pe-/, dan /pe-an/. Contoh : /me-/ + /karang/  /mengarang/ /me-kan/ + /kirim/  /mengirimkan/ /me-i/ + /kurang/  /mengurangi/ /pe-/ + /karang/  /pengarang/ /pe-an/ + kurang/ /pengurangan/

Penggantian Fonem 2. Penggantian fonem awal /p/ menjadi /m/ bila morfem dasar tersebut bergabung dengan afiks /me-/, /me-kan/, /me-i/, /pe-/, dan /pe-an/. Contohnya : /me-/ + /pilih/  /memilih/ /me-kan/ + /piker/  /memikirkan/ /me-i/ + /perang/  /memerangi/ /pe-/ + /pahat/  /pemahat/ /pe-an/ + /putih/  /pemutihan/

Penggantian Fonem 3. Penggantian fonem /s/ menjadi /ny/ terjadi pada penggabungan dengan afiks /me-/, /me-kan/, /me-i/, /pe-/, dan /pe-an/. Contohnya : /me-/ + /sayur/  menyayur /me-kan/ + /saksi/  menyaksikan /me-i/ + /sakit/  menyakiti /pe-/ + /susun/  penyusun /pe-an/ + /salur/  penyaluran

Perloncatan Fonem Perloncatan fonem terbentuk akibat dari mengikuti pola morfofonemik bahasa asing. Contoh: 1. Bentuk /normal/ + /-iti/  /normaliti/ 2. Bentuk /plural/ + /-iti/  /prulaliti/ 3. Bentuk /standar/ + /-isasi/  /standardisasi/ 4. Bentuk /objek/ + /if/  /objektif/ 5. Bentuk /impor/ + /ir/  /importir/