drg.Juwita Raditya Ningsih Universitas Muhammadiyah Surakarta 2014

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tiang Tiang listrik adalah salah satu komponen utama dari konstruksi distribusi saluran udara yang menyangga hantaran listrik beserta perlengkapannya dan.
Advertisements

Sidikrubadi Pramudito Dept. Fisika FMIPA IPB
PROSEDUR PEMBUATAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN AKRILIK KLASIFIKASI KENNEDY KLAS IV RAHANG BAWAH PADA GIGI PROTUSIF.
Farah Asnely Putri ( ) Merry Rachmawati ( )
POST ORTHODONTIC TREATMENT
Morfologi Gigi Sulung Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak
Irmawati, drg, MS, SpKGA Tania Saskianti, drg, Sp.KGA.
BAB 5 ROTASI KINEMATIKA ROTASI
Plat Aktif Ortodontik Cendrawasih AF Universitas Gadjah Mada
FLUIDA Fluida adalah zat yang dapat mengalir atau sering
Konsep-konsep Dasar Analisa Struktur
TKS 4008 Analisis Struktur I
Macam-Macam Sambungan
Cara-cara Penggambaran Khusus
Berkelas.
Tegangan – Regangan dan Kekuatan Struktur
RENANG GAYA BEBAS (CRAWL)
Sukses dengan Plat Aktif Ortodontik
~ Through the Looking-Glass by Lewis Carroll
TEGANGAN PERMUKAAN SIFAT CAIRAN : volume tetap
PENULANGAN GESER TEKNIK SIPIL UNSOED 2010 Pertemuan X 1.
Rumus-rumus ini masihkah anda ingat?
ALAT –ALAT TANGAN 2 (HAND TOOL)
Simple Stresses in Machine Parts
ATLETIK : LARI SAMBUNG, LEMPAR CAKRAM
Andari Suryaningsih, S.Pd., MM.
PENCABUTAN GIGI ATRAUMATIK
GAMBAR TEKNIK PENUNJUKAN UKURAN 16 April 2017.
Pertemuan 11 SAMBUNGAN KELING
Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
KONSTRUKSI BAJA I NIRWANA PUSPASARI,MT..
DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
LATIHAN FISIK PADA LANSIA
GERGAJI DAN PARUT Pertemuan 19
Hubungan Tegangan dan Regangan (Stress-Strain Relationship) Untuk merancang struktur yang dapat berfungsi dengan baik, maka kita memerlukan pemahaman.
BAB FLUIDA.
INDEKS KEBERSIHAN GIGI
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN
EKO NURSULISTIYO USAHA DAN ENERGI.
Pengantar MEKANIKA REKAYASA I.
PENGUKURAN TEGANGAN PERMUKAAN
GAMBAR STANDARD PERTEMUAN KETIGA 21 SEPT 2007.
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
GAYA Harlinda Syofyan,S.Si., M.Pd. Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Elemen-elemen Konstruksi Bangunan: Fondasi Pertemuan 2
GAMBAR UNTUK DESAIN FURNITURE TOKO PERTEMUAN 14
MELAKSANAKAN PENGELAS PEMOTONGAN TERMAL, DAN PEMANASAN
PERTEMUAN 6 Disain Kolom Langsing Konstruksi Beton II.
Kelainan Periodontal karena perawatan gigi
Kesehatan Gigi dan Mulut
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
Pertemuan 12 Konstruksi komposit
CLEFT LIP AND PALATE ( CLP )
Kedudukan skala sebuah mikrometer sekrup yang digunakan untuk mengukur diameter sebuah bola kecil seperti gambar berikut : Berdasarkan gambar tersebut.
STRUKTUR BANGUNAN TINGGI DAN BENTANG LEBAR
Morfologi Gigi Permanen Rahang Atas
DISKUSI KELOMPOK 2 PROSTHODONTI “ GIGI TIRUAN LENGKAP”
TRAUMA 2.
BIOMEKANIKA.
PERTEMUAN 6 Disain Kolom Langsing Konstruksi Beton II.
Pengenalan dan Penggunaan Peralatan serta Kelengkapan Gambar Teknik
KEHILANGAN SEBAGIAN GIGI RAHANG ATAS DAN RAHANG BAWAH
Tiang Tiang listrik adalah salah satu komponen utama dari konstruksi distribusi saluran udara yang menyangga hantaran listrik beserta perlengkapannya dan.
Kerja bangku YUSUF RIZAL FAUZI, S.T., M.T. Mengukur dan menandai benda kerja Mengukur benda kerja berarti membandingkan suatu besaran yang diukur dengan.
CEDERA SISTEM OTOT RANGKA
PLAT DAN RANGKA BETON.
MODUL 4 MATERI III MENENTUKAN MODEL STRUKTUR JEMBATAN BAJA
Fredy Jhon Philip.S,ST,MT
ROTASI KINEMATIKA ROTASI
ANTROPOMETRI & DESAIN SARANA
Transcript presentasi:

drg.Juwita Raditya Ningsih Universitas Muhammadiyah Surakarta 2014

Komponen GTSL Resin Akrilik

Gigi Tiruan Resin Akrilik Bagiannya : Plat dasar Penahan / Retainer. Retainer langsung Berupa cengkeram Retainer tidak langsung Berupa plat anterior setinggi cingulum Anasir gigi : Akrilik Porcelin

Penahan / Retainer Penahan (Retainer) yang berfungsi memberi retensi bagian geligi tiruan sebagian lepasan yang berfungsi memberi retensi menahan protesa tetap pada tempatnya.

RETENSI ?

RETENSI Pengertian: Kemampuan gigi tiruan untuk menahan daya pelepasannya ke arah oklusal --> kondisi statis : tidak berfungsi --> gaya yang mempengaruhi: - Gaya gravitasi - Tekanan pengunyahan satu sisi

STABILISASI Pengertian: kemampuan gigi tiruan menahan gaya pemindah yang cenderung mengubah kedudukannya ketika berfungsi (dinamis). Contoh gaya-gaya ini: Otot kunyah Proses pengunyahan - Berbicara

Pembagian Retainer 1. Penahan Langsung (direct retainer)  berkontak langsung dengan permukaan gigi penyangga  berupa cengkeram atau kaitan presisi 2. Penahan Tak Langsung (indirect retainer)  memberikan retensi untuk melawan gaya yang cenderung melepas protesa ke arah oklusal dan bekerja pada basis.

Kemampuan menahan gaya dapat diperoleh dari : Direct retainer :Cengkeram, Kaitan Presisi Indirect retainer Gesekan (friksi = frictional fit) antara tepi geligi tiruan dengan gigi Adhesi dan Kohesi Tekanan Atmosfir Bagian basis yang melewati daerah gerong gigi turut memberi retensi, walaupun terbatas

Bagian basis yang melewati daerah gerong jaringan lunak Pembentukan tepi jaringan pada permukaan poles protesa membantu menyempurnakan penutupan tepi, di samping sebagai kunci mekanis (mechanical lock) jaringan pada saat fungsi Gaya gravitasi

Kaitan Presisi

Indirect retainer mencegah rotasi arah vertikal

Cengkeram Penggolongan Cengkeram 1. Menurut Konstruksinya : Cengkeram Tuang atau Cor ( cast clasp ) Cengkeram Kawat ( wrought wire clasp ) Cengkeram Kombinasi (combination clasp )

2.Menurut Desainnya : Cengkeram Sirkumferensial (circumferential clasp or circumferential type clasp) Cengkeram Batang ( bar arm or bar type clasp )  

3. Menurut Arah Datang Lengannya : Cengkeram Oklusal (occlusally approaching clasp )  sifatnya menarik Cengkeram Gingival (gingivally approaching clasp )  sifatnya mendorong 

Prinsip Desain Cengkeram Pemelukan Pengimbangan Retensi Dukungan Stabilisasi Pasifitas

Gambar Pemelukan Cengkeram Pada Permukaan Gigi

Cengkeram

Bagian-bagian Cengkeram 1. Badan Cengkeram (body)  terletak antara lengan dan sandaran oklusal 2. Lengan Cengkeram (arm)  terdiri dari bahu dan termina 3. Bahu Cengkeram (shoulder)  bagian lengan yang berada di atas garis survai, biasanya tegar 1.     

 bagian ujung lengan cengkeram. 5. Sandaran (rest)   4. Ujung Lengan (terminal)  bagian ujung lengan cengkeram.   5. Sandaran (rest)  bagian yang bersandar pada permukaan oklusal/insisal gigi penahan. 6. Konektor Minor (minor connector)  bagian yang menyatukan cengkeram dengan kerangka logam geligi tiruan.

Gambar Bagian-bagian Cengkeram (a)sandaran; (b) badan; (c) bahu; (d,h) lengan; (e) lengan; (f,g) konektor minor  

Cengkeram hanya dapat berfungsi dengan baik bila terdiri dari : 1. Satu Lengan retentif dengan ujung yang berada di bawah garis survai atau pada daerah gerong retentif 2. Satu Lengan pengimbang secara keseluruhanberada di daerah non- retentif 3. Satu sandaran oklusal 4. Satu atau lebih konektor minor

Gambar Lengan-lengan Cengkeram A. Lengan retentif : (r) bagian kaku; (s) bagian setengah kaku; (f) bagian fleksibel. B. Lengan pengimbang = semua bagian kaku

CENGKERAM KAWAT Cengkeram kawat merupakan jenis cengkeram yang lengan‑lengannya terbuat dari kawat jadi (wrought wire). Kawat jadi yang sering dipakai biasanya terbuat dari Kawat Aloi Khrom Nikel dan dapat diperoleh dalam tiga jenis ketegaran, yaitu Soft (500‑650 N/mm2), Hard (1400‑1600 N/mm2) dan Springhard (1800‑2000 N/mm2).

Ukuran dan Jenis yang sering dipakai Bulat dengan diameter 0,7 mm untuk gigi anterior 0,8 mm untuk gigi posterior. Kawat yang digunakan sebagai cengkeram harus kuat permukaannya licin dan mengkilat tahan terhadap pengaruh dalam mulut : tak berkarat, tak memberi rasa tidak menimbulkan aliran listrik galvanis

Syarat cengkeraman kawat: Kontak cengkeram dengan permukaan gigi penyangga merupakan kontak kontinu berupa kontak garis bila penampangnya bulat berupa kontak bidang bila penampangnya setengah bulat 2. Lengan cengkeram harus melewati garis survai, biasanya 1‑2 mm di atas tepi gingiva (cukup 1 mm saja, bila sandaran oklusal mampu menahan gaya pemindah ke arah gingiva).

3. Badan cengkeram sirkumferensial harus terletak di atas titik kontak gigi penyangga. 4. Sandaran dan badan tidak boleh mengganggu oklusi maupun artikulasi. 5. Ujung lengan cengkeram harus dibulatkan dan tidak boleh menyentuh gigi tetangga dan melukai jaringan lunak. 6. Pada permukaan cengkeram tak boleh ada tanda bekas tang. Tanda ini menunjukkan kurang baiknya manipulasi pembengkokan, sehingga akan mempengaruhi daya tahan cengkeram.

Keuntungan Pemakaian Cengkeram Kawat Lentur Retensinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan Memberi efek estetik lebih baik      Penutupan permukaan gigi lebih minim dibanding cengkeram tuang Indikasi pemakaian lengan retentif cengkeram kawat lebih luas Teknik pembuatan lebih mudah

Kerugian Pemakaian Cengkeram Kawat Mudah terjadi distorsi Mudah patah Kelenturan dan tidak dipreparasinya sandaran oklusal kurang memberi dukungan yang memuaskan Lengan kawat yang lentur kurang atau tak mampu menahan gaya horisontal atau lateral

Cengkeram Kawat Oklusal Cengkeram Kawat Gingival Macam‑macam Cengkeram Kawat Cengkeram Kawat Cengkeram Kawat Oklusal Cengkeram Kawat Gingival (Circumferential Type Clasp ) (Bar Type Clasp )

Cengkeram Kawat Oklusal Bentuk-bentuk Cengkeram Kawat Oklusal: Cengkeram Tiga Jari Berbentuk seperti Akers Clasp,cengkeram ini dibentuk dengan jalan menyoldir lengan‑lengan kawat pada sandaran atau menanamnya ke dalam basis.

2. Cengkeram Dua Jari  Berbentuk sama seperti Akers Clasp tetapi tanpa sandaran, yang bila perlu dapat ditambahkan berupa sandaran cor.

3. Cengkeram Jackson  cengkeram ini merupakan Penahan Langsung Ortodontik

4. Cengkeram Setengah Jackson  Cangkolan ini disebut pula Cengkeram Satu Jari atau Cengkeram C.

5. Cengkeram S Berbentuk seperti huruf S, cengkeram ini bersandaran pada Singulum gigi Kaninus. Biasa dipakai untuk Kaninus bawah, dapat pula digunakan untuk Kaninus atas, bila ruang interoklusalnya cukup.

6. Cengkeram Panah (Arrow Crib) Disebut Panah, karena berbentuk anak panah yang ditempatkan pada interdental gigi, dan diperuntukkan bagi anak‑anak dimana retensi kurang. Itulah sebabnya cengkeram ini dipakai untuk protesa sementara selama masa pertumbuhan. Ggg 36

7. Cengkeram Adam  cengkeram ini merupakan Penahan Langsung Ortodontik  

8. Rush Anker Crib  

Cengkeram Kawat Gingival Bentuk cengkeram: Cengkeram Meacock  Spoon denture anak 2. Cengkeram Panah Anker  sudah jadi disoldir dengan kerangka logam 3. Cengkeram Penahan Bola 4. Cengkeram C

Cengkeram Meacock Cengkeram panah anker Cengkeram Penahan Bola Cengkeram C

Base plate Fungsi - supports the artificial teeth - consequently receives the functional forces from occlusion - transfers functional forces to supporting oral structures - add to the cosmetic effect of the replacement stimulation of the underlying tissue of the residual ridge

Tooth-supported Partial Denture Base between two abutments supporting artificial teeth Fungsi (1) provide desirable esthetics; (2) support and retain the artificial teeth in such a way that they provide masticatory efficiency and assist in transferring occlusal forces directly to abutment teeth; (3) prevent vertical and horizontal migration of remaining natural teeth; (4) eliminate undesirable food traps (oral cleanliness); (5) stimulate the underlying tissue

Distal Extension Partial Denture Base Maximum support from the residual ridge may be obtained by using broad, accurate denture bases, which spread the occlusal load equitably over the entire area available for such support

A. Maxillary denture bases cover both the maxillary tuberosities, extend into the pterygomaxillary notches, and provide for adaptation along the posterior border, taking care not to extend beyond the soft palatal flexure. B, Mandibular bilateral distal extension removable partial denture bases cover the retromolar pads and extend into the retromylohyoid fossae.

The requirements for an ideal denture base are as follows: 1. Accuracy of adaptation to the tissue, with minimal volume change 2. Dense, nonirritating surface capable of receiving and maintaining a good finish 3. Thermal conductivity 4. Low specific gravity; lightweight in the mouth 5. Sufficient strength; resistance to fracture or distortion 6. Easily kept clean 7. Esthetic acceptability 8. Potential for future relining 9. Low initial cost

Anasir Gigi Pertimbangan dalam pemilihan Ukuran Bentuk Warna Bahan

Ukuran Panjang: jk masih ada gigi: menyesuaikan yg ada jk anterior tdk ada smua: 2-3 mm dr garis bibir saat rest posisi

Lebar: lebar dasar hidung sama dengan jarak antara puncak kaninus rahang atas yang diukur secara garis lurus (Lee, Boucher) Jarak antara kedua sudut mulut sama dengan lebar keenam gigi depan atas

Bentuk disesuaikan dengan Profil wajah Bentuk Wajah

Jenis kelamin : Umur

Anasir gigitiruan posterior dipilih yang mempunyai ukuran. · mesio distal yang kecil · buko lingual yang sempit dibandingkan dengan gigi asli agar daya yang diterima oleh jaringan pendukung lebih kecil pula.

Warna Anasir gigitiruan posterior warnanya harus disesuaikan dengan gigi yang masih ada. Bahan anasir gigitiruan a. Akrilik b. Porselen

Perbandingan anasir gigi tiruan berdasarkan bahan

Sumber Bagian Prostodonsia FKG UGM Carr,A.B., McGivney, G.P., and Brown,D.T., McCracken's Partial Removable Prosthodontics,11th ed, Elsevier Mosby.