Selamat Datang Dalam Tutorial Ini
Petunjuk Dalam mengikuti tutorial jarak jauh ini, pertanyakanlah apakah yang disampaikan pada setiap langkah presenmtasi telah sesuai dengan pendapat anda sendiri. Mungkin saja anda berpendapat lain; diskusikanlah dengan teman karena layanan tutorial ini belum dapat disajikan secara interaktif.
Tutorial kali ini tentang “Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan Waktu” disajikan oleh Sudaryatno Sudirham melalui www.darpublic.com
Modul 2 Model Sinyal
arah arus digambarkan masuk ke elemen pada titik yang bertanda “+”. 1. Teori Singkat Sinyal dan Referensi Sinyal Referensi sinyal sangat perlu kita perhatikan karena kesesuaian antara hasil perhitungan dengan keadaan sesungguhnya ditentukan oleh penetapan referensi. Dalam menentukan referensi tegangan dan arus kita mengikuti konvensi pasif yaitu arah arus digambarkan masuk ke elemen pada titik yang bertanda “+”. tegangan diukur antara dua titik arus melalui piranti + piranti Dengan konvensi ini maka jika daya positif berarti elemen menyerap daya; daya negatif berarti mengeluarkan daya.
Selain referensi arus dan tegangan pada elemen, untuk menyatakan besar tegangan di berbagai titik pada suatu rangkaian kita menetapkan titik referensi umum yang kita namakan titik pentanahan atau titik nol atau ground. Perhatikan penjelasan pada gambar di samping ini. Tegangan di berbagai titik dalam rangkaian, dinyatakan sebagai beda tegangan terhadap titik nol ini. i2 i3 A B G 2 3 + v2 - 1 i1 + v1 - v3 referensi tegangan umum (ground) referensi arus referensi tegangan piranti
Bentuk gelombang sinyal dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu: Model Sinyal Bentuk gelombang sinyal dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu: bentuk gelombang dasar yang meliputi bentuk gelombang anak tangga, gelombang sinus, gelombang eksponensial. bentuk gelombang komposit, yaitu bentuk gelombang yang tersusun dari beberapa bentuk gelombang dasar. Contoh: bentuk gelombang sinus teredam, gelombang persegi, deretan pulsa, gigi gergaji, segi tiga.
Bentuk Gelombang Dasar Bentuk Gelombang Anak-Tangga. Untuk memodelkan bentuk gelombang anak tangga kita gunakan fungsi anak-tangga satuan atau fungsi step. Fungsi ini didefinisikan sebagai: Fungsi anak tangga satuan ini beramplitudo 1 u(t) t 1 Persamaan bentuk gelombang anak tangga secara umum adalah Fungsi anak tangga ini beramplitudo A dan tergeser sebesar Ts u(t) t A Ts Secara matematis, faktor u(t) maupun menunjukkan domain dari fungsi-fungsi yang dikalikan dengannya.
: konstanta waktu (dalam detik). Bentuk Gelombang Eksponensial. Bentuk gelombang exponensial merupakan bentuk gelombang anak-tangga yang amplitudonya menurun secara eksponensial menuju nol. Persamaan bentuk gelombang ini adalah: u(t) t A A : amplitudo, : konstanta waktu (dalam detik). Makin besar makin lambat amplitudo menurun dan makin kecil makin cepat amplitudo menurun. u(t) adalah fungsi anak tangga satuan sebagaimana didefinisikan, yang membuat bentuk gelombang ini muncul pada t = 0. Pada t = 5 sinyal mencapai 0,007A, kurang dari 1% dari A. Oleh karena itu didefinisikan bahwa durasi (lama berlangsung) suatu sinyal eksponensial adalah 5.
Ts menandai posisi puncak yang pertama kali terjadi Bentuk Gelombang Sinus. Sinus merupakan pengulangan tanpa henti dari suatu osilasi dengan amplitudo tertentu. Jika A adalah amplitudo, To adalah perioda, maka persamaan bentuk gelombang sinus yang dinyatakan menggunakan fungsi cosinus secara umum adalah: v(t) t A Ts Ts menandai posisi puncak yang pertama kali terjadi Frekuensi siklus: dengan satuan [siklus/detik] atau hertz [Hz]. Sudut fasa: Frekuensi sudut : dengan satuan radian per detik [rad/det]
Bentuk Gelombang Komposit Bentuk gelombang komposit diperoleh melalui penggabungan bentuk-bentuk gelombang dasar. Penggabungan bisa dilakukan dengan penjumlahan ataupun perkalian. Pulsa. Sinyal pulsa dimodelkan sebagai jumlah dari dua bentuk gelombang anak tangga yang memiliki pergeseran waktu berbeda, dan amplitudo berlawanan tanda. Secara umum sinyal pulsa dituliskan sebagai: Dapat dipandang sebagai satu pulsa-beramplitudo-1 dengan lebar pulsa (T2 T2), yang secara matematis memiliki domain tertutup. A : amplitudo pulsa 0 T1 T2 t
Secara umum sinyal berbentuk ramp dinyatakan dengan : Fungsi Ramp. Jika kita melakukan integrasi pada fungsi anak tangga satuan, kita akan mendapatkan fungsi ramp satuan yaitu Ramp satuan bernilai nol untuk t < 0 dan sama dengan t untuk t > 0 Secara umum sinyal berbentuk ramp dinyatakan dengan : r(t) t Kemiringan fungsi ramp
2. Soal, Solusi, dan Pejelasan 2.1. Gambarkan dan tentukan persamaan bentuk gelombang sinyal anak tangga berikut ini : a) v1: amplitudo 5 V, muncul pada t = 0. b) v2: amplitudo 10 V, muncul pada t = 1s. c) v3: amplitudo 5 V, muncul pada t = 2s. Solusi: a).Persamaan bentuk gelombang ini: b). Persamaan bentuk sinyal ini adalah: 0 1 2 3 detik c). Persamaan sinyal ini adalah: ……………………(cari sendiri)
Perhatikan bahwa mulai t = 1 amplitudo menjadi 5 + 10 = 15 V 2.2. Dari sinyal-sinyal di soal-3.1, gambarkanlah bentuk gelombang sinyal berikut ini. b). c). a). Solusi: Sinyal ini terdiri dari dua komponen: komponen-1 beramplitudo 5 V muncul pada t = 0, komponen-2 beramplitudo 10 V yang muncul pada t = 1. Jumlah dari keduanya digambarkan sebagai berikut: 0 1 2 3 detik 15 5 V Perhatikan bahwa mulai t = 1 amplitudo menjadi 5 + 10 = 15 V 0 2 detik c). ………………………
, sinyal ini mempunyai nilai untuk t 0. Integrasinya adalah 2.3. Gambarkanlah bentuk gelombang sinyal yang diperoleh dengan cara mengintegrasi bentuk gelombang berikut: Solusi: , sinyal ini mempunyai nilai untuk t 0. Integrasinya adalah 0 1 detik Hasil integrasi berupa ramp yang muncul pada t = 0 dengan laju 5V/det , sinyal ini mempunyai nilai untuk t 1. Integrasinya 0 1 2 detik Hasil integrasi berupa ramp dengan laju 10 V/det, muncul pada t = 1 c). …………….
2.4. Gambarkanlah bentuk gelombang sinyal yang diperoleh dengan cara mengintegrasi bentuk gelombang sinyal berikut Solusi: Gambar v4 beserta komponen-komponennya (yaitu v1 dan v1) adalah sebagai berikut Perhatikan bahwa laju kenaikan v4 adalah 5V/detik dalam selang waktu 0 1 meningkat menjadi 15 V/det pada t > 1 b). …………………. c). ………………….
a). Amplitudo 5 V, lebar pulsa 1 s, muncul pada t = 0. 3.5. Gambarkan dan tentukan persamaan bentuk gelombang pulsa tegangan berikut ini : a). Amplitudo 5 V, lebar pulsa 1 s, muncul pada t = 0. b). Amplitudo 10 V, lebar pulsa 2 s, muncul pada t = 1s. c). Amplitudo 5 V, lebar pulsa 3 s, muncul pada t = 2 s. Solusi: 0 1 detik Pulsa beramplitudo 5 V, muncul pada t = 0 dengan lebar 1 s, dapat dipandang sebagai sinyal anak tangga beramplitudo 5 yang muncul pada t = 0 ditambah sinyal anak tangga beramplitudo 5 yang muncul pada t = 1. Persamaannya adalah: a). Perhatikan: Amplitudo pulsa pulsa-beramplitudo-1 yang muncul pada t = 0 dan hilang pada t = 1 Secara umum, persamaan pulsa-beramplitudo-1 yang muncul pada t1 dan hilang pada t2 adalah: lebar pulsa = t2 – t1 Semua bentuk sinyal, jika dikalikan dengan pulsa ini akan mempunyai nilai hanya dalam selang waktu (t2 – t1)
Jadi persamaan pulsa ini adalah 0 1 3 detik b). Persamaan pulsa ini dapat kita tulis sebagai sinyal konstan 10 dikalikan pulsa-beramplitudo-1 Jadi persamaan pulsa ini adalah c). …………………..
c). vc = amplitudo 5 V, = 40 ms. 2.6. Gambarkan dan tentukan persamaan bentuk gelombang sinyal eksponensial yang muncul pada t = 0 dan konstanta waktu , berikut ini: a). va = amplitudo 5 V, = 20 ms. b). vb = amplitudo 10 V, = 20 ms. c). vc = amplitudo 5 V, = 40 ms. Solusi: a). ……………….. b). Sinyal eksponensial mempunyai durasi 5; jika amplitudonya A maka nilainya sudah menurun sampai 0,37A pada t = . Sinyal eksponensial dengan A = 10 V, = 20 ms dapat kita gambarkan: 0 20 30 40 50 60 70 80 90 100 ms detik Persamaannya adalah: c). ………………..
2.7. Gambarkanlah bentuk gelombang sinyal berikut. Solusi: 0 20 30 40 50 60 70 80 90 100 ms detik b). ………….
2.8. Tentukan persamaan bentuk gelombang sinyal sinus berikut ini : a). Amplitudo 10 V, puncak pertama terjadi pada t = 0, frekuensi 10 Hz. b). Amplitudo 10 V, puncak pertama pada t = 10 ms, frekuensi 10 Hz. c). Amplitudo 10 V, pergeseran sudut fasa 0o, frekuensi 10 rad/detik. d). Amplitudo 10 V, pergeseran sudut fasa +30o, frekuensi 10 rad/detik. Solusi: a). Persamaan umum sinyal sinus dengan menggunakan fungsi cosinus, dengan puncak pertama terjadi pada t = Ts, adalah Untuk sinyal sinus dengan amplitudo 10 V, puncak pertama terjadi pada t = 0, frekuensi 10 Hz, persamaan sinyal adalah: b). ……………. c). Persamaan umum sinyal sinus dengan menggunakan frekuensi sudut adalah Untuk sinyal sinus dengan amplitudo 10 V, pergeseran sudut fasa 0o, frekuensi 10 rad/detik, persamaannya adalah d). ………………..
2.9. Gambarkanlah bentuk gelombang komposit berikut. Solusi: a). Persamaan sinyal ini dapat ditulis b). ………………….. c). ………………….. d). ………………….
5 -5 t (detik) v [V] perioda 1 2 3 4 6 2.10. Tentukan persamaan siklus pertama dari bentuk gelombang periodik yang digambarkan berikut ini. Solusi: Bentuk sinyal ini dapat kita pandang sebagai dua pulsa, masing-masing beramplitudo 5 dan 5. Persamaannya: Pernyataan ini sebenarnya tidak jelas menampakkan berapa perioda sinyal. Perioda terlihat dari gambar yang diberikan.
2.11. Tentukan persamaan siklus pertama dari bentuk gelombang periodik yang digambarkan berikut ini. 5 -3 t (detik) v [V] perioda 1 2 3 4 6 Solusi: Sinyal ini mirip dengan soal sebelumnya dengan perbedaan pada pulsa yang ke-dua. Persamaan:
3.12. Tentukan persamaan siklus pertama dari bentuk gelombang periodik yang digambarkan berikut ini. 5 -3 t (detik) v [V] perioda 1 2 3 4 Solusi: Bentuk gelombang ini dapat kita pandang sebagai dua pulsa, karena fungsi pulsa-beramplitudo-1 memiliki domain tertutup.
2.13. Tentukan persamaan siklus pertama dari bentuk gelombang periodik yang digambarkan berikut ini. 5 -5 t (detik) v [V] perioda 1 2 3 4 6 Solusi: Sinyal ini terdiri dari dua fungsi ramp. Ramp r1 adalah ramp positif dalam selang waktu 0 2 detik, dan r2 adalah ramp negatif tergeser dalam selang waktu 3 5 detik. Masing-masing fungsi ramp dapat kita pandang sebagai fungsi linier dikalikan dengan pulsa. Persamaan sinyal ini menjadi: Perhatikan bahwa 5t bukanlah fungsi ramp, melainkan fungsi linier. Ia akan menjadi fungssi ramp jika dikalikan dengan u(t). Lihat gambar berikut:
Fungsi linier tergeser Ramp tergeser v 5t 5tu(t) Fungsi linier Ramp Fungsi linier yang tergeser dengan mudah dapat kita turunkan seperti halnya pergeseran fungsi ramp. Fungsi linier yang tergeser sejauh t1 ke arah positif menjadi . Perhatikan bahwa fungsi ini tetap merupakan fungsi linier dan bukan ramp. Fungsi linier tergeser ini menjadi ramp tergeser jika dikalikan dengan fungsi anak tangga satuan yang tergeser. t v t1 Fungsi linier tergeser Ramp tergeser Pengertian-pengertian ini akan kita gunakan untuk memecahkan soal berikut.
-5 t (detik) v [V] perioda 5 1 2 3 4 2.14. Tentukan persamaan siklus pertama dari bentuk gelombang periodik yang digambarkan berikut ini. Solusi: Sinyal ini dapat dipandang terdiri dari 3 bagian yaitu: ramp dengan kemiringan 5V/det dalam selang 0 1 detik; fungsi linier tergeser dengan kemiringan –5V/det dalam selang 1 3 detik; ramp dengan kemiringan 5V/det dalam selang 3 4 detik. Persamaan mereka masing-masing adalah: Ramp antara 0 1 detik: Fungsi linier antara 1 3 detik: Ramp antara 3 4 detik: Jadi persamaan sinyal adalah:
Tutorial Model Sinyal Sudaryatno Sudirham