PERANCANGAN PABRIK PENGOLAHAN EMAS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KUMPULAN SOAL 4. FLUIDA H h
Advertisements

SOAL-SOAL RESPONSI 9 STAF PENGAJAR FISIKA.
Metode Titrimetri / Volumetri
BASIC ENGINE Drs.RUSMAN HADI.
Aritmatika Sosial.
Prinsip dasar pengolahan air.
LENGAS TANAH.
Mochamad Zakki Fahmi Lecturer of Chemistry Dept. Airlangga University
LAJU REAKSI By Indriana Lestari.
VI. Kalium Pendahuluan: K unsur ketiga setelah N dan P
1. Massa jenis/rapat massa adalah. A
Pengantar Teknik Kimia Sesi 1: Peralatan Proses
Berapa pH larutan yang terbentuk pada hidrolisis garam NaCN 0,01 M,
STOIKIOMETRI.
INDUSTRI PULP DAN KERTAS
STOIKIOMETRI.
Laju reaksi.
Tugas 1 masalah properti Fluida
SANITASI BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
TEKNOLOGI PROSES Ada tiga kata kunci dalam mengartikan proses, yaitu input, perubahan dan output. Dengan demikian “teknologi proses” merupakan aplikasi.
PRINSIP KERJA PROSEDUR ANALISIS PROKSIMAT
PIROLISIS dan GASIFIKASI
PENYULINGAN (DESTILASI)
ATK I PROSES DAN VARIABEL PROSES
Reaksi Redoks Spontan Reaksi ini dapat digunakan sebagai sumber listrik, karena terjadi aliran elektron. Reaksi ini dapat berlangsung antar berbagai fase,
Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Mulawarman
Pengantar Teknik Kimia Sesi 1: Peralatan Proses
Pengantar Teknik Kimia Sesi 1: Peralatan Proses
Konduktivitas Elektrolit
GARAM TERHIDROLISIS DAN LARUTAN BUFFER
TekMIRA Pusat Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara
Teknologi Biobriket.
ULANGAN HARIAN FISIKA FLUIDA.
Pemanfaatan Tongkol Jagung Untuk Pembuatan Karbon Aktif.
PERUBAHAN MATERI PENDEFINISIAN PERUBAHAN MATERI
ELEKTROLIT DAN ELEKTROKIMIA
ABSORBSI DAN ADSORPSI.
KARAKTER GRAFIT SEBAGAI SISTEM ELEKTRODA PADA ELECTRONIC WATER PURIFICATION (EWP) Mohammad Weldan Rikitta ( ) Pembimbing : Prof. Dr. Buchari.
KONSENTRASI LARUTAN Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dengan pelarut Zat terlarut (solut) LARUTAN Zat pelarut (solven) Konsentrasi Larutan.
Modul 4: Pengolahan Limbah cair
MolaRitas.
Eko Suhartono Bag. Kimia/Biokimia Fak. Kedokteran UNLAM
KROMATOGRAFI KOLOM.
Disusun oleh : HARIS RUSANDI NIM
TUGAS PERBAIKAN TEKNOLOGI BAHAN 2. Proses pembentukan biji besi menjadi besi.
Pengolahan Inti Sawit Menjadi minyak Inti Sawit (PKO)
GRAVIMETRI Analisis gravimetri: proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu Analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau.
K ARANG AKTIF.
MODUL- 2 Lajutan………..
ELEKTROKIMIA.
ELEKTROGRAVIMETRI.
PENGOLAHAN AIR LIMBAH MENGANDUNG LOGAM BERAT
Proses Terjadinya Korosi
STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari
BAB I STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. HUKUM-HUKUM.
PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI Oleh : Abdul Rohim Tualeka.
Cilegon, 27 April 2010 Assalamuálaikum Wr.Wb Viki Sofyan Hadi
Kelas XII semester ganjil
Pengolahan Limbah Minyak Kelapa Sawit PT
Janice Nathania Nimas Agustina P. Puji Astuti
Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
PRESENTASI TUGAS AKHIR
Pertemuan <<7>> <<REDOKS>>
Pengolahan Limbah secara Biologi (Aerob) PERTEMUAN 7
PENGARUH PERAK NITRAT TERHADAP PEROLEHAN KEMBALI EMAS DENGAN METODE SIANIDASI PADA BIJIH EMAS DI DESA KERTAJAYA, KEC. SIMPENAN, KAB. SUKABUMI Nama : Erwin.
STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari
Proses pembuatan caustic soda (NaOH) Skala Laboratorium NaOH sering disebut dengan istilah soda kaustik, dibuat dengan cara Mereaksikan logam Na dengan.
 Aluminium (atau aluminum, alumunium, dan almunium) dalam sistem periodik ialah unsur kimia yang terletak pada golongan 13 periode 3. Lambang aluminium.
8/6/2019 KELOMPOK MATERI PRESENTASI 4. BIDANG INDUSTRI BIDANG KESEHATAN BIDANG KEBUTUHAN RUMAH TANGGA PENERAPAN SIFAT KOLOID.
Transcript presentasi:

PERANCANGAN PABRIK PENGOLAHAN EMAS Ferry Ardianto (12506039) M. Agusnadi (12507001) Prassetyo Sandha Irianto (12507019)

Outline Pendahuluan Basis Desain Pabrik PFD Process Deskripsi Proses Perhitungan dalam Desain Daftar Alat

Pendahuluan

Emas merupakan salah satu logam mulia berharga yang mempunyai manfaat dan fungsi yang penting bagi kebutuhan manusia. Pemanfaatan emas antara lain adalah sebagai perhiasan, bahan tambahan pada alat-alat elektronik, alat jual beli, dsb. Karena kebutuhan terhadap logam emas yang semakin besar maka dilakukan proses penambangan dan pengembangan-pengembangan dalam ekstraksi bijih emas. Kandungan emas dalam bijih umumnya relatif kecil. Untuk bijih yang ada di permukaan (open pit) kandungan emas dalam bijih tersebut pada umumnya sekitar 1 – 5 gr/ton (5 ppm), sedangkan bijih yang lebih dalam lagi kandungan emas hanya sekitar 3 gr/ton (3 ppm).

Proses Pelindian Bijih Emas Agitation leaching Heap leaching Recoveri Emas dari Larutan Hasil Pelindian Sementasi dengan serbuk seng (Merril Crowe) Carbon in Leach (CIL) Carbon in Pulp (CIP) Carbon in Column (CIC) Resin in Leach Resin in Column

Adsorpsi dengan Karbon Aktif CIL  efektif untuk bijih preg-rob. Karbon aktif telah ditambahkan dalam tangki pelindian. Berbeda dengan proses sementasi dengan serbuk seng, proses CIP dan CIL dapat merecover Au langsung dari lumpur (slurry). Secara umum proses CIL mempunyai biaya modal (capital cost) yang lebih rendah dari CIP karena tidak diperlukan sejumlah tangki-tangki untuk adsorpsi Au (proses adsorpsi dilakukan sekaligus dalam tangki pelindian). Proses CIL mempunyai kelemahan dalam kinetika (laju) adsorpsi Au (proses adsorpsi Au berlangsung lebih lambat).

Flowsheet Pengolahan Emas Jalur CIL

Basis Desain

Cadangan emas sebesar 15.400 kg. Target produksi emas dalam bullion 500 kg per tahun. Umur penambangan 30 tahun Kapasitas penambangan = 325.000 ton/tahun Kapasitas pabrik pengolahan = 1000 ton bijih/hari Kadar emas dalam bijih = 1,54 gram/ton Kadar perak dalam bijih = 49 gram/ton Densitas bijih = 2,7 gram/cm3 Persen solid = 40% Waktu pelindian = 24 jam pH = 11,5 Kekuatan sianida 0,14% Ukuran tangki pelindian (Diameter = 7 meter, tinggi 7.6 meter, volume efektif = 90%) Recoveri Au dalam proses pelindian = 90% Recoveri Ag dalam proses pelindian= 85% Recoveri total Au dalam proses adsorpsi dan electrowinning = 90% Recoveri total Ag dalam proses adsorpsi dan electrowinning = 85%

PFD Process

Unit Kominusi dan Preparasi Bijih Emas Proses CIL

CN Destruction Plant

Deskripsi Proses

Peremukan Penggerusan Menggunakan 6300kw SAG Mill dan 4100kw Ball Mill Jenis peremuk primer yang digunakan adalah Jaw Crusher. Mendapat umpan langsung dari stockpile maupun pit. Unit peremuk berfungsi untuk memecah bijih dari tambang yang berukuran –400 - 500 mm menjadi –12,5 – 10 mm. Penggerusan Menggunakan 6300kw SAG Mill dan 4100kw Ball Mill Mengolah bijih basah sebanyak 780-790 ton/jam Menghasilkan 80% produk berukuran 75 mikron

Leaching Proses yang digunakan adalah CIL (Carbon in Leach) dengan NaCN sebagai reagen pelindi Digunakan 8 buah tangki agitator mekanik dengan diameter 7 m, ketinggian 7,6 m dan volume efektif 90%. 4Au + 8NaCN + O2 + 2H2O  4NaAu(CN)2 + 4NaOH 4Ag + 8NaCN + O2 + 2H2O  4NaAg(CN)2 + 4NaOH

Paramater Proses Leaching Distribusi ukuran partikel Konsentrasi sianida Oksigen terlarut Intensitas pengadukan pH slurry Persentasi padatan Waktu tinggal

Adsorpsi dengan Karbon Aktif Slurry dialirkan dari tangki pertama hingga tangki kedelapan dengan pemompaan dan mekanisme gravitasi. Karbon aktif dipompakan dari tangki terakhir ke tangki pertama berlawanan arah (counter current) dengan aliran utama slurry. Proses adsorpsi emas dan perak berlangsung dengan mekanisme sebagai berikut: C – OH + Au(CN)2-  C – Au(CN)2 + OH- C – OH + Ag(CN)2-  C – Ag(CN)2 + OH-

Pencucian dengan Larutan Asam (Acid Washing) Tujuan dari proses pencucian asam adalah menghilangkan endapan-endapan (scales) seperti karbonat pada pori-pori karbon sehingga pori-pori mikro karbon dapat terbuka kembali dan digunakan untuk proses adsorpsi pada siklus berikutnya. Asam yang digunakan dalam proses pencucian adalah asam klorida (HCl), asam nitrat (HNO3). Setelah pencucian asam selesai, karbon dibilas dengan air selama kurang lebih 2 jam untuk menghilangkan asam-asam sisa yang menempel pada karbon. Larutan asam dan bilasan yang telah digunakan akan dibuang ke pengental tailing. Proses pencucian asam dapat dilakukan dalam kolom elusi maupun di dalam tangki yang terpisah khusus untuk pencucian asam ini.

Desorpsi (Elusi) Emas Desorpsi emas dan perak dalam proses elusi berlangsung dengan mekanisme sebagai berikut (kebalikan dari proses adsorpsi): C – Au(CN)2 + OH-  C – OH + Au(CN)2- C – Ag(CN)2 + OH-  C – OH + Ag(CN)2- Proses elusi umumnya dilakukan pada temperatur 90 – 120oC dengan cara memompakan larutan eluant melalui sebuah kolom yang berisi tumpukan karbon yang telah dimuati emas (packed bed loaded carbon).

Reaktivasi Karbon Proses rekativasi karbon bertujuan menghilangkan kontaminan-kontaminan organik yang terjebak dalam struktur karbon. Proses reaktivasi karbon dilakukan dengan cara pemanasan karbon pada temperatur 650 – 750oC di dalam tungku yang atmosfernya bersifat non-oksidatif. Tangki pendinginan kejut digunakan untuk mendinginkan karbon yang sudah diaktivasi di dalam kiln.

Rotary Kiln

Electrowinning Larutan eluate kemudian dipompakan ke dalam sel electrowinning. Emas akan diendapkan pada permukaan katoda yang terbuat dari baja wool (steel wool). Proses pengendapan emas di katoda diikuti oleh oksidasi air di anoda sebagaimana ditunjukkan oleh reaksi elektrokimia sebagai berikut: Katoda : Au(CN)2- + e- → Au + 2CN- Anoda : 2H2O → 4H+ + O2 + 4e- Sesudah proses electrowinning selesai, katoda dikeluarkan dari sel; lumpur (sludge) pada dasar sel dicuci dan dipompakan ke dalam filter bertekanan (filter press).

Parameter-parameter dalam Proses Electrowinning Mekanisme loading dan unloading katoda dan anoda Tipe anoda dan katoda Rapat arus. Rapat arus umumnya berkisar antara 20 - 70 A/m2. Kapasitas rectifier Luas permukaan katoda Temperatur larutan Komposisi larutan Waktu tinggal dalam setiap sel Laju alir larutan Efisiensi arus Jumlah sel Kapasitas produksi setiap sel Material konstruksi sel electrowinning Sistem pengambilan sludge dari dasar sel

Peleburan dan Pencetakan Bullion Filter cake kemudian dicampur dengan fluks, umumnya borax, soda ash dan diumpankan ke dalam sebuah tanur induksi (induction furnace). Temperatur peleburan pada tanur induksi adalah sekitar 1200oC. Dalam proses peleburan di dalam tanur induksi ini terjadi pemisahan dore bullion dan terak (slag). Terak kemudian dituang ke dalam pot terak (slag pot), sedangkan dore bullion dicetak dalam bentuk ingot untuk dikirimkan ke pabrik pemurnian

CN- + O2+H2O+ SO2 -> OCN-+ H2SO4 Pengolahan Sianida Reaksi Cyanide Killing CN- + O2+H2O+ SO2 -> OCN-+ H2SO4 OCN- + 2H2O -> NH4+ + CO32- Pabrik pengolahan Sianida mampu mengolah sianida hingga konsentrasi 4-7 ppm sebelum dibuang ke kolam penampungan/sungai

Kebutuhan Reagen SO2 21785 ton/tahun Lime 23983.3 ton/tahun CuSO4 30.39 ton/tahun

Perhitungan dalam Desain

Perhitungan dalam Proses Pelindian Waktu Efektif Produksi 325 hari Frekuensi Pelindian per Tahun kali Berat Bijih Kering 325000 ton Berat Air 487500 Volume Slurry per Leaching 1870,37 m3 Volume Efektif Tangki Agitator 263,1 Jumlah Tangki Agitator 8 tangki

Perhitungan Kebutuhan Sianida per Tahun Berat Emas per Tahun 500,5 kg/tahun Berat Perak per Tahun 15925 Berat NaCN per Tahun 17,3 ton/tahun Perhitungan Kebutuhan Karbon Aktif per Tahun Volume Slurry per Tahun 607870370 L Kebutuhan Karbon per Tahun 6078,7 ton/tahun Karbon Make Up 911,8

Kebutuhan CaO pada Proses Pelindian Konsentrasi CaO yang Ditambahkan 150 ppm Volume per Tangki 263100 L Kebutuhan CaO per Tangki 39,465 kg Kebutuhan CaO 8 Tangki 315,72 Kebutuhan CaO per Tahun 102,61 ton/tahun

Perhitungan Proses Electrowinning Au Berat Aktual Emas Proses Electrowinning 1,54 kg Berat Teoritik Emas 15,87 Efisiensi Arus 90 % Rapat Arus Katodik 50 A/m2 Jumlah Katoda 35 Arus Rectifier 3500 A Tegangan Listrik Tiap Bak 9 V Jumlah Rectifier 1 Tegangan Rectifier 45 Daya Rectifier 157,5 kW Konsumsi Energi per kg Au 14,03 kWh/kg Au

Daftar Alat

Unit Kominusi Jaw Crusher Kapasitas : 35-60 t/h Ukuran –400 - 500 mm menjadi –12,5 – 10 mm. Motor Power : 30 kw Dimensi : 1820×1810×1710

Ball Mill Jumlah : 2 buah Kapasitas : 16-29 t/h Output : 80% berukuran 75 mikron

Ore Bin Kapasitas : 2000 t/h

Leaching and Adsorption Tank Jumlah : 8 tangki Kapasitas : 270 m3/hari

Calcining Oven Jumlah : 1 buah

Rotary Kiln Kapasitas : 0.4 m3/h Diameter : 40 cm Panjang : 3 m

Thickener Jumlah : 2 buah

Cyclone Jumlah : 2 buah

Electrowinning Cell Jumlah bak : 5 bak Jumlah katoda/bak : 35 katoda

Induction Furnace Jumlah : 1 buah