KELOMPOK 4 : ADHI SEPTIYANTO ADHI SEPTIYANTO NOFID RIZAL SUKIMAN NOFID RIZAL SUKIMAN RIZKY ADITYA WIJAYA RIZKY ADITYA WIJAYA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ABSORBERS Sri Widya Ningsih ( )
Advertisements

ITK 224 Pemodelan Teknik Kimia
Perancangan Alat Proses “ Boiler “
MODUL 5.
DISTILASI.
Kerangka Dasar dan Manfaat Tabel I-O, asumsi dan Keterbatasannya
Oleh Kelompok 3:  Andriyansyah  Arie Kurnia  Budi Santoso  Endah Kusuma Rani ANALISIS SISTEM PROSES Dosen: Ir. Abdul Wahid, MT Ir. Tania Surya Utami,
MODUL 2.
Perancangan Alat Proses “ Boiler “
PERANCANGAN ABSORBER KELOMPOK 20 PERANCANGAN ABSORBER
DR. Aminudin Sulaeman KIMIA DASAR Oleh
KELOMPOK 8 SEPARATOR Nama kelompok : Rezawadi prayogi ( )
KELOMPOK II OPERASI UNIT + KONTROL PROSES
Proses Stokastik Semester Ganjil 2013.
Analisis dan Simulasi Proses Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.
REAKTOR UNTUK POLIMERISASI.
PENYULINGAN (DESTILASI)
Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia FTUI
ATK I PROSES DAN VARIABEL PROSES
Pengantar Teknik Kimia Sesi 1: Peralatan Proses
Kelompok Unit Evaporasi. Sistem Kontrol Evaporator Menggunakan sistem kontrol kalang terbuka (open loop system), sehingga tidak ada sinyal feedback.
ATK I DASAR-DASAR NERACA MASSA
Ir. Abdul Wahid Surhim, MT. Anilisis Sistem Proses.
Analisis dan Simulasi Proses
MODEL MATEMATIKA Persamaan aljabar Persamaan diferensial
NAMA : SEPTIAN TRIADI SYAHPUTRA NIM :
Secara umum suatu reaksi kesetimbangan dapat dituliskan sebagai berikut : xA (g) + yB (g) pC (g) + qD (g)
Pendahuluan Rasio nilai Nasikin: Misri = 1:1 Penilaian Saya =
Contoh Simulasi Proses: ABSORPSI
Termodinamika Lingkungan
Seminar Sebumi Kerjasama Universitas Indonesia dan
KESETIMBANGAN KIMIA.
Computational Method in Chemical Engineering (TKK-2109)
OTK IV DOSEN PENGAMPU : 1. Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT
4. METODE WANG AND HENKE (1966)
Reaktor batch (Batch Reactor)
HUKUM I TERMODINAMIKA:
THE EQUILIBRIUM STATE OF DILUTE GAS
2. METODE UNDERWOOD’S (1948) xaF = total fraksi mol a dalam feed
DISTILASI/PENYULINGAN
A. Agung Putu Susastriawan., ST., M.Tech
PRINSIP – PRINSIP KESETIMBANGAN KIMIA
Process Flow Sheeting Department of Chemical Engineering
Larutan.
Azas – Azas Teknik Kimia “Kontrak PerkuliahaN” Prodi D3 Teknik Kimia fakultas teknik industri upn veteran yogyakarta Retno Ringgani, S.T., M.Eng.
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
PROSES KONVERSI VISBREAKING.
GAS CHROMATOGRAPHY Blok Diagram Gas Chromatography : Pemasukan Contoh
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
Analisis Hubungan Biaya, Volume dan Laba (Cost-Volume-Profit)
Vapor Liquid Equilibrium
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
GENERAL MULTIPLE PRODUCT AND MULTIPLE INPUT CONDITIONS
Karakteristik Umum Larutan Ideal
Azas – Azas Teknik Kimia “Pertemuan ke 4” Prodi D3 Teknik Kimia fakultas teknik industri upn veteran yogyakarta Retno Ringgani, S.T., M.Eng.
LEVEL-2 STRUKTUR INPUT-OUTPUT FLOWSHEET
DESTILASI.
BAB 5 EFEK PANAS.
KESETIMBANGAN KIMIA Kesetimbangan Dinamik dalam Sistem Kimia
Dasar-dasar Sistem Informasi
TIES PERTAMINA RU VI BALONGAN KAPASITAS T/H
High Performance Liquid Chromatography
OLEH : Nurwahida ( ) Rabianti ( )
DESTILASI.
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
MODUL 5.
PEMODELAN TEKNIK LINGKUNGAN. DEFINISI MODEL Model dapat diartikan sebagai penggambaran, penyederhanaan, miniatur, atau peniruan. Pemodelan lingkungan.
LOGO MENGOPERASIKAN PERALATAN DISTILASI KELAS XI KIMIA INDUSTRI Salma Nailul Muna, ST.
Transcript presentasi:

KELOMPOK 4 : ADHI SEPTIYANTO ADHI SEPTIYANTO NOFID RIZAL SUKIMAN NOFID RIZAL SUKIMAN RIZKY ADITYA WIJAYA RIZKY ADITYA WIJAYA

Umpan Tahap Persiapan Reaktan Tahap Pemurnian Produk Tahap Reaksi Produk Samping Komponen yg tdk diinginkan Reaktan yg didaur ulang Background

Jenis Proses Separasi

Solute Component adalah komponen yang akan dipisahkan Solute Component adalah komponen yang akan dipisahkan Gas Stream adalah aliran gas, media yang akan direcovery Gas Stream adalah aliran gas, media yang akan direcovery Liquid stream adalah aliran liquid, media yang mengabsorp solute component Liquid stream adalah aliran liquid, media yang mengabsorp solute component Gas Absorption Column adalah kolom tempat terjadinya absorbsi Gas Absorption Column adalah kolom tempat terjadinya absorbsi Tray adalah tempat terjadinya kontak antara liquid stream dengan gas stream, berada dalam kondisi kesetimbangan Tray adalah tempat terjadinya kontak antara liquid stream dengan gas stream, berada dalam kondisi kesetimbangan Contoh : Pemisahan gas CO 2 dari gas alam dengan menggunakan pelarut MDEA maka Contoh : Pemisahan gas CO 2 dari gas alam dengan menggunakan pelarut MDEA maka CO 2 adalah Solute comp, CO 2 adalah Solute comp, gas alam adalah Gas streamnya, gas alam adalah Gas streamnya, Pelarut MDEA adalah Liquid Stream. Pelarut MDEA adalah Liquid Stream. Istilah yang sering digunakan: Gas Absorption

1. Definisikan sasaran 2. Siapkan informasi 3. Rumuskan modelnya 4. Tentukan solusinya 5. Analisis hasilnya 6. Validasi modelnya Sketsa prosesnya Kumpulkan data Nyatakan asumsinya Menggunakan Bantuan Software Ithink Enam Tahap Pemodelan

Mencari harga dari : Mencari harga dari : Fraksi solute di gas product yi Fraksi solute di gas product yiyi Fraksi solute di liquid product xi Fraksi solute di liquid product xixi Definisikan Sasaran

Sketsa Proses

Tidak ada reaksi di dalam sistem Tidak ada reaksi di dalam sistem Komponen dalam fase liquid tidak terabsorbsi oleh aliran gas Komponen dalam fase liquid tidak terabsorbsi oleh aliran gas Komponen gas yang terabsorbsi hanyalah komponen yang tidak diinginkan dalam aliran gas Komponen gas yang terabsorbsi hanyalah komponen yang tidak diinginkan dalam aliran gas Kolom absorbsi menggunakan tray pada setiap stage Kolom absorbsi menggunakan tray pada setiap stage Setiap stage pada kolom absorbsi merupakan equilibrium stage Setiap stage pada kolom absorbsi merupakan equilibrium stage Asumsi Yang Digunakan

L= moles inert liquid / time= liquid molar flowrate V= moles inert vapor / time= vapor molar flowrate M= moles liquid / stage= liquid molar holdup perstage W= moles vapor / stage= vapor molar holdup perstage x i = moles solute (stage i) / mole inert liquid (stage i) y i = moles solute (stage i) / mole inert vapor (stage i) Definisi Variabel

Material Balance Accumulation = In – Out +Generation Persamaan Equilibrium y i = a.x i y i = a.x i Stage i LxiLxi Vy i+1 Lx i-1 VyiVyi Perumusan Model

Densitas liquid >>> densitas gas Asumsi : Akumulasi solute di setiap stage hanya berasal dari liquid ( W.y i =0 ) Pencarian Solusi

Asumsi : M konstan Subtitusi Persamaan Equilibrium ( y i = a.x i ) y = Komposisi Fase Gas; x = Komposisi Fase Liquid a = Parameter kesetimbangan Diketahui jumlah stage Didapatkan persamaan akumulasi solute/stage

Balance sekitar top stage ( stage 1 ) Balance sekitar top stage ( stage 1 ) X f = Komposisi feed liquid Balance sekitar Bottom stage ( stage n ) Balance sekitar Bottom stage ( stage n ) y n+1 = Komposisi Feed Vapor

CONTOH : Jumlah stage dalam sebuah kolom absorpsi = 5 stage Stage 1 : Stage 2 : Stage 3 : Stage 4 : Stage 5 :

Penentuan Solusi & Analisa Hasil Kondisi Steady State Step Change y 6 Step Change x f Ithink y 5.1.1

Kasus: benzene yang dibawa udara akan diabsorbsi oleh minyak (heavy oil) dalam kolom absorbsi 5 tray Kasus: benzene yang dibawa udara akan diabsorbsi oleh minyak (heavy oil) dalam kolom absorbsi 5 tray Diketahui: L = 4/3 kgmol inert minyak/min V = 5/3 kgmol udara/min V = 5/3 kgmol udara/min M = 20/3 kgmol M = 20/3 kgmol a = 0,5 a = 0,5 input awal: x f = 0.0 input awal: x f = 0.0 y 6 = 0.1 y 6 = 0.1 Ditanya: output keluaran : X 5 dan Y 1 Contoh Permasalahan

Kondisi Steady State Kondisi dimana dx i /dt=0 Kondisi steady state untuk :  X 1 = 0.01  X 2 = 0.02  X 3 = 0.04  X 4 = 0.07  X 5 = 0.12

Step Change in Vapour Feed Composition ( y 6 )  y 6 yang lebih besar menghasilkan nilai x 1 s/d x 5 yang lebih besar

 y 6 yang lebih besar menghasilkan nilai y 1 yang lebih besar Step Change in Vapour Feed Composition ( y6 )

Komposisi setiap stage (X 1 – X 5 ) terbesar terjadi pada nilai Y 6 = 1 (keduanya inert) Komposisi setiap stage (X 1 – X 5 ) terbesar terjadi pada nilai Y 6 = 1 (keduanya inert) Step Change in Vapour Feed Composition ( y6 )

 Respon yang dihasilkan pada perubahan x 5 lebih cepat dibanding kan respon pada perubahan y 1 Step Change in Vapour Feed Composition ( y6 )

 Kecepatan merespon : x 5 >x 4 >x 3 >x 2 >x 1

Perubahan nilai : x 5 > x 4 > x 3 > x 2 > x > > > e-003 > e-003 Step Change in Vapour Feed Composition ( y6 )

KESIMPULANKESIMPULAN Peningkatan y6 akan menghasilkan x 1 s/d x 5 dan y 1 yang lebih besar Peningkatan y6 akan menghasilkan x 1 s/d x 5 dan y 1 yang lebih besar Respon yang dihasilkan pada perubahan x 5 lebih cepat dibanding kan respon pada perubahan y 1 Respon yang dihasilkan pada perubahan x 5 lebih cepat dibanding kan respon pada perubahan y 1 Perubahan komposisi yang lebih besar terjadi pada stage yang lebih dekat dengan variabel yang diganggu Perubahan komposisi yang lebih besar terjadi pada stage yang lebih dekat dengan variabel yang diganggu Kecepatan perubahan komposisi yang lebih cepat terjadi pada stage yang lebih dekat dengan variabel yang diganggu Kecepatan perubahan komposisi yang lebih cepat terjadi pada stage yang lebih dekat dengan variabel yang diganggu

Thanks for your attention Daaaaahhh!!!