Alinemen Horizontal Jalan Rel By : Leo Sentosa
Faktor Pertimbangan perencanaan Alinemen Jalan Rel Fungsi Dari Jalan Rel Keselamatan Ekonomi Aspek Lingkungan Estetika
Lengkung Lingkaran Gaya Sentrifugal diimbangi sepenuhnya oleh gaya berat
Lengkung Lingkaran (2) Gaya Sentrifugal diimbangi sepenuhnya oleh gaya berat dan gaya dukung komponen jalan rel
Lengkung Lingkaran (3)
Lengkung Lingkaran Tanpa Lengkung Peralihan Pada lengkung lingkaran tanpa lengkung peralihan tidak ada peninggian rel. Jari-jari minimum lengkung digunakan adalah : R = 0.164 V2 Kecepatan (km/jam) Jari-jari Minimum Tanpa Lengkung Peralihan (m) Jari-jari Minimum dengan Lengkung Transisi 120 2370 780 110 1990 660 100 1650 550 90 1330 440 80 1050 350 70 810 270 60 600 200
Lengkung Peralihan Lengkung peralihan dibuat untuk mengeliminasi perubahan gaya sentrifugal sedemikian rupa sehinggga penumpang di dalam kereta api tetap terjamin kenyamanannya Panjang lengkung peralihan merupakan fungsi dari perbahan gaya sentrifugal per satuan waktu,kecepatan dan jari-jari lengkung
Peninggian Rel Peninggian rel diperlukan untuk mengimbangi timbulnya gaya sentrifugal pada kereta pada saat memasuku lengkung horizontal Berdasarkan stabilitas kereta api pada saat berhenti di bagian lengkung, kemiringan maksimum dibatasi sampai 10% dari lebar sepur atau hmak = 110 mm dengan faktor keamanan guling (SF) = 3.325 Peninggian minimum (hmin) = 8.8(v2/R)-53.5 Peninggian normal (h normal) = 5.95(v2/R) Peninggian dilakukan pada Rel Luar
Lengkung S Lengkung S terjadi bila dua lengkung dari satu lintasan yang berbeda arah terletak bersambung. Antara kedua lengkung harus ada bagian lurus minimal 20m di luar lengkung peralihan
Pelebaran Sepur Pelebaran Sepur di rencanakan pada bagian lengkung agar roda kereta dapat elewati lengkung tampa mengalami hambatan. Pelebaran sepur dicapai dengan menggeser rel dalam kearah dalam Pelebaran Maksumum yang diijinkan adalah 20 mm Besar pelebaran sepur untuk bagian jari-jari tikungan sebabagi berikut :
Faktor yang mempengaruhi pelebaran sepur Jari-jari lengkung Ukuran / Jarak gandar muka belakng yang teguh (d)(rigid Wheel/ Base) Kondisi Keausan roda dan rel
Gerbong Dalam Tikungan Kedudukan I Gandar depan menempel pada rel luar sedangkan gandar belakang bebas diatara kedua rel, disebut jalan bebas Kedudukan II Gandar depan menjacapi rel luar sedangkan gandar belakang menempel pada rel dalam akan tetapi tidak sampai menekan. Gandar belakang ini berkedudukan radial terhadap titik pusat tikungan (M) Kedudukan III Gandar depan menempel pada rel luar sedangkan gandar belakang menekan dan menempel pada rel dalam. Kedua gandar tidak ada yang letaknnya radial terhadap titik pusat tikungan. Disebut Kedudukan IV Gandar depan menempel pada rel luar sedangkan gandar belakang menempel rel luar. Kedudukan ini disebut jalan tali busur uang hanya dicapai pada kecepatan tinggi
Gambar Kedudukan Roda pada Tikungan
Perhitungan Alinemen Horizontal Dengan: PI = nomor stasiun ( Point of intersection ) V = kecepatan rencana (ditetapkan ) km/jam R = jari – jari ( ditetapkan ) m = sudut tangen (dalam derajat ) TC = tangen Circle CT = Circle tangen Tc = jarak antara TC dan PI ( m ) Lc = panjang bagian tikungan ( m )
Perhitungan Alinemen Horizontal (2) Tc = R tg TC adalah singkatan dari tangen circle yakni titik dimana mulai menarik lengkung circle, Ec = T tg Ec merupakan jarak antara titik PI ke lengkung tikungan. Panjang lengkung diperoleh dengan rumus Lc = (∆/360 ). 2 . . R Dimana Lc merupakan panjang lengkung circle yang diukur dalam meter. Persamaan ini dapat disederhanakan lagi menjadi Lc = 0,01745 . R . merupakan sudut tangen yang diukur dari gambar trase jalan, sedangkan R merupakan jari – jari rencana.