BAB IV SISTEM INTEGUMEN (INTEGMENTARY SYSTEM) KULIT DAN DERIVATNYA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Biologi mengasikkan Nim : NAMA : Nina Novita Sari
Advertisements

INTEGUMEN Membentuk lapisan terluar tubuh.
KELOMPOK 4: Erna Yuni Wahyuningsih Fathu Husni Hanung Kumala Radya
By : VIVIN DIANA DAMAYANTI ( )
Animal Tissue: epithelium
Struktur,Fungsi,dan Klasifikasi jaringan epitel
HISTOLOGI FUNGSIONAL KULIT
KULIT DAN ADNEKSA   H. CHAIRUL ANWAR  .
INTEGUMEN / CUTIS / CUTAN
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
KULIT & DERIVAT-DERIVATNYA
Sistem Ekskresi t K i u l by : Beryl Sadewa.
PENDAHULUAN TIM DOSEN STRUKTUR HEWAN
CHORDATA Chordata Yunani  chorde = tali Ciri-ciri:
Sub Kingdom Vertebrata
SISTEM INTEGUMEN Ananda PB.
ORGANOGENESIS (MORPHOGENESIS)
JARINGAN.
JARINGAN HEWAN.
EMBRIOLOGI SUSUNAN KULIT
JARINGAN HEWAN Animal Tissue
Muthiah Munawwarah SSt.Ft, M.Fis
Ekskresi Melalui Kulit
Oleh : maria poppy herlianty
OLEH: dr. Fina Purwaningtyas
Nama kelompok: 1. Meryanda fitri Mirta okta Pratiwi
SISTEM INTEGUMEN Retno Sumara.
Perubahan dan adaptasi psikologi dalam masa kehamilan ( Integument )
Anatomi dan Fisiologi Kulit dan Jaringan Penunjang
KULIT KULIT : Sapi : 6 – 8 % Domba : 12 – 15 % Kambing : 8 – 12 %
KULIT DAN ADNEKSA    .
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA HEWAN
KULIT KULIT : Sapi : 6 – 8 % Domba : 12 – 15 % Kambing : 8 – 12 %
Muthiah Munawwarah SSt.Ft, M.Fis
2. LAPISAN DERMIS Batas dermis sukar ditentukan krn lapisan ini menyatu dg lapisan subkutis (hipodermis) dan ketebalannya antara 0,5 – 3 mm. Derivat dermis.
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
INTEGUMEN / CUTIS / CUTAN
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INTEUGUMEN
ANATOMI & FISIOLOGI.
SISTEM INDERA PERABA.
OLEH Dr. Moh. Natsir M. Abdul
ANATOMI UNGGAS.
ANATOMI FISIOLOGI Pengampu : 1. Moh. Nur Ihsan 2. Dr. Tri Eko Susilorini, MS Penilaian : UTS, Kuis, UAS dan praktikum.
SISTEM EKSKRESI KULIT.
SISTEM INTEGUMEN Rita oktavia,M.Si.
BIOLOGI Tugas Individu
Embriologi : Kulit Gina Puspa Endah
Nur Auliyah Firdaus, S.ST
MATERI KELAS IV SEMESTER I Created by Elya Qomariah, S. Pd.
ASKEB 1 SISTEM INTEGUMEN PADA TM 1,2,3
Om Swastyastu.
FISIOLOGI INTEGUMEN/KULIT
Invertebrata & Vertebrata
HEWAN VERTEBRATA by : Deni Astrika Sari Quiz Glossarium Pisces Aves
Anatomi Kulit Jati Nurwigati B1.
Sistem Integumen.
SISTEM RESPIRASI HEWAN
Atika Widiarti Tugas Sistem Intergumen ( Anatomi Fisiologi Kebidanan)
Jaringan Epitel Oleh : Kelompok 2.
VERTEBRATA By Lili Andajani.
KULIT / INTEGUMEN.
JARINGAN PADA KULIT.
ANATOMI DAN FISIOLOGI RAMBUT
SISTEM PERNAFASAN PADA HEWAN
Warna Kulit Manusia. Oleh Kelompok 5 2 ▰ Evi Dorince Purba ▰ Monica Astari Manurung ▰ Nadia Vermoni Suci.
Transcript presentasi:

BAB IV SISTEM INTEGUMEN (INTEGMENTARY SYSTEM) KULIT DAN DERIVATNYA Kuliah Struktur Hewan BAB IV SISTEM INTEGUMEN (INTEGMENTARY SYSTEM) KULIT DAN DERIVATNYA Cucu HADIANSYAH LABORATORIUM STRUKTUR & PERKEMBANGAN HEWAN JURUSAN BIOLOGI FMIPA-UNPAD JATINANGOR 2007

Referensi Bab IV Chapter 6: Chapter 18: Integument and Its Derivatives, pp. 91-111 Chapter 18: Skin, pp.355-368

FUNGSI KULIT Fungsi Utama: 1. Sebagai pelindung (proteksi) 2. Sebagai eksteroreseptor 3. Sebagai alat ekskresi 4. Sebagai alat osmoregulasi / homeostasis 5. Sebagai alat thermoregulasi 6. Sebagai alat pernafasan / respirasi Fungsi lain : 1. Sebagai tempat cadangan makanan Lemak pada hewan yang hidup di daerah 4 musim 2. Sebagai alat nutrisi / kelenjar susu, pada mammalia 3. Sebagai alat gerak, sayap pada burung, sirip pada ikan,selaput renang pada katak. 4. Sebagai tempat pembentukan vitamin D, pada manusia dengan bantuan sinar matahari

A B C D

STRUKTUR KULIT Pada vertebrata struktur kulit terdiri dari 2 lapisan utama, yaitu : # epidermis, lapisan luar yang terdiri dari jaringan epitel berlapis pipih, berasal dari derivat ektoderm # dermis/ korium, terletak di bawah epidermis, terdiri dari jaringan ikat, merupakan derivat mesoderm Kulit dapat dibagi menjadi 2 kategori : 1. Kulit tebal - terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki - lapisan epidermis terdiri dari : a. stratum germinativum : - lapisan basal - stratum spinosum b. stratum granulosum, dibangun 2-4 lapis sel, mengandung butir-butir keratohyalin c. stratum lusidum, terdiri dari sel-sel yang mengandung zat eledein d. stratum korneum / lapisan tanduk, sel-selnya mengandung zat keratin

lapisan dermis terdiri dari : a lapisan dermis terdiri dari : a. stratum papilare, membentuk papila dermis, banyak mengandung elemen seluler b. stratum retikulare, lebih padat dan mengandung lebih sedikit elemen seluler Dalam dermis dapat dijumpai akar rambut, muskulus areksorus pilorum, kelenjar keringat, pembuluh darah, akhiran saraf sensoris 2. Kulit tipis - terdapat pada seluruh permukaan tubuh kecuali telapak tangan dan kaki - ketebalan 0,5 - 5 mm - dapat dijumpai kelenjar keringat, kelenjat lemak / minyak - epidermis terdiri dari : a. stratum germinativum b. stratum spinosum, tipis c. stratum granulosum, tidak kontinyu d. stratum korneum, tipis, tidak ada stratum lusidum

DERIVAT KULIT 1. Rambut Terbentuk pada fetus usia 3 bulan Merupakan derivat epidermis Fungsi utama : a. isolator, thermoregulator b. sebagai organ indera, dengan adanya anyaman-anyaman akhiran saraf, ex : vibrissae / rambut sinus Perbedaan warna rambut disebabkan 1. terdapat vakuola dan pigmen, warna muda – tua 2. terdapat banyak vakuola dan tidak terdapat pigmen, warna putih perak 3. terdapat banyak sekali vakuola dan tidak terdapat pigmen, uban 2. Sisik tanduk Disebut juga sisik epidermal Pertumbuhan paling baik pada reptilia, pada aves di bagian kaki

3. Cakar, kuku dan telapok - Cakar terdapat pada 1 atau 2 phalanx yang terakhir, lebih primitif dari kuku dan telapok. - Pertumbuhan kuku + 0,5 mm/minggu,pertumbuhan kuku jari tangan lebih cepat daripada kuku jari kaki. - Lunula dalah bagian kuku yang tampak seperti bulan sabit. Struktur derivat epidermis lainnya : 1. Bintil-bintil tanduk, pada Bufo. 2. Bantal-bantal kaki, pada manusia dan Primata lainnya 4. Tanduk dan semacamnya Tidak semua tanduk terdiri dari sat tanduk. a. tanduk kosong (hollow horn) kadang disebut true horn, seludang tanduk yang meliputi sumbu tulang, tidak bercabang, tidak pernah dilepaskan, ex : Antilocapridae b. tanduk rambut, rambut yang mengalami fusi, tidak bercabang dan tidak dapat dilepaskan ex : cula pada badak (Rhinoceros). c. rangga (antler), tulang frontal yang menonjol, dapat bercabang dan dapat dilepaskan, ex : Cervidae

Struktur-struktur keratin lainnya a Struktur-struktur keratin lainnya a. balein (whale bone), ex : ikan paus penyaring b. paruh (semacam tanduk), meliputi maxilla dan premaxilla (atas) serta dentale (bawah), ex : bangsa burung, pada kura- kura & Chelonidae (rhampotheca) c. taji, penonjolan tulang tarsal dan metatarsal yang diselubungi zat tanduk, ex : pada ayam d. pial dan balung, struktur kulit dengan stratum korneum yang tebal, dan dermis yang memiliki banyak sinus darah, ex : pada ayam 5. Bulu (feather) - struktur keratin yang merupakan karakteristik bangsa aves. - Jenis-jenis bulu a. penna (contour feather), pada sayap disebut remiges, pada ekor disebut retrices b. plumula, bulu kecil dengan rachis yang banyak, berfungsi untuk isolasi, terutama pada anak burung c. filopluma, bulu rambut yang sangat halus, merupakan karakteristik pada Casuari

Kelenjar Pada Urodela dan Pisces, epidermisnya banyak mengandung sel-sel lendir.berfungsi untuk memudahkan pergerakan di air dan sebagai protektif terhadap mikroorganisme. - Kelenjar pada tetrapoda selalu multiseluler - Pada bangsa katak banyak diketemukan kelenjar-kelenjar multiseluler asiner (alveolar) yaitu : 1. kelenjar mukus / lendir, sebagai kelenjar mirokrin 2. kelenjar bisa / granuler, sebagai kelenjar apokrin - Pada Bufo, kelenjar-kelenjar tertentu berkelompok pada suatu bagian tubuh yang disebut kelenjar parotid. - Pada burung terdapat kelenjar tunggit (kelenjar uropyqii) yang menghasilkan minyak. - Bangsa kura-kura mempunyai kelenjar leher (neck gland) pada sebelah ventral. - Pada kadal terdapat kelenjar femoral.

kelenjar keringat - sekresinya disebut keringat / sudor - secara histologis tergolong tipe tubuler bergelung dan mirokrin - berfungsi sebagai alat ekskresi membantu ginjal, thermoregulasi - pada Carnivora sudah sangat tereduksi, pada Cetacea, Sirenia, beberapa Insectivora tidak ada. Kelenjar lemak/ kelenjar sebaceus - sekresinya disebut sebolina - secara histologis tergolong tipe alveolar/aciner bergelung dan holokrin berfungsi sebagi proteksi Kelenjar yang tidak umum pada mammalia 1. Kelenjar bau (scant gland), pada cecurut, terdapat pada sekitar anus, berperaan dalam kehidupan kelamin 2. kelenjar meiboom, terdapat pada kelopak mata kelenjar lakrimal, pada kelopak mata

Pada mamalia terdapat kelenjar susu Pada mamalia terdapat kelenjar susu. - Secara histologis berbentuk tubuler majemuk dan sekresinya termasuk kelenjar apokrin. - Muara kelenjar susu biasanya berhubungan dengan pangkal rambut. - Kelenjar susu pada mammalia umumnya berkelompok pada daerah tertentu yang disebut kelenjar mammae (breast) yang memperlihatkan adanya puting susu(teat / nipple). - Kelenjar susu berdasarkan letaknya dapat dibedakan menjadi : 1. axillar : Galeophithecus 2. thoracal : Manusia / Kera 3. abdominal : Ungulata 4. inguinal : Cetacea - Pada manusia terdapat anomali yang menggambarkan keadaan primitif dengan adanya puting-puting ekstra seperti : - hyperthelia : banyak sekali puting susu - hypermatisme : kebanyakan mammae

Warna kulit Disebabkan oleh : 1. warna pigmen 2 Warna kulit Disebabkan oleh : 1. warna pigmen 2. warna fisis (pembiasan, pemantulan, penguraian cahaya) contoh sel-sel pigmen / kromatofor : 1. melanofor, pigmen melanin, warna coklat-hitam 2. xanthofor, pigmen warna kuning 3. eritrofor, pigmen warna merah 4. guanofor, disebut juga iridosit, karakteristik pada amfibi, ikan, reptil. Pada vertebrata, warna berfungsi sebagai : - perlindungan - menarik perhatian (peringatan, daya tarik seksual) - mengontrol absorpsi panas dan pemeliharaan - melindungi sistem saraf atau gonad dari cahaya - mengontrol sintesis vitamin D

Pigmentasi pada kulit - Pada stratum germinativum dari epidermis terdapat butir-butir melanin. - Fungsi melanin untuk melindungi tubuh dari bahaya sinar UV. - Proses pembentukan melanin : enzim depaoksidase dalam sitoplasma sel melanoblast tirosin melanin sinar UV

Derivat dermis 1. sisik kosmoid, tersusun seperti genting 2 Derivat dermis 1. sisik kosmoid, tersusun seperti genting 2. sisik paleoniskoid, relatif tebal, berbentuk rhomboid / belah ketupat 3. sisik ganoid, tipis, berbentuk rhomboid 4. sisik leptoid, berbentuk bulat atau hampir bulat, terdiri dari sikloid (ex : Cyprinus) dan stenoid (ex : Perca) 5. sisik plakoid, berukuran sangat kecil, merupakan karakteristik ikan bertulang rawan (ex : Anguilla) Jari-jari sirip dermal (demotrichia) - Merupakan penulangan demal dari mesenkim. - Jenis-jenis denotrichia : 1. lepidotrychia, khas untuk ikan-ikan bertulang (Osteichthyes) 2. Ceratotrychia, karakteristik dari ikan bertulang rawan (Chondrychthyes) 3. Actinitrichia, dianggap homolog dengan Ceratotrychia 4. ampotrichia, karakteristik dari Dipnoi

Keping-keping atau sisik tulang (osteoderm), Vertebrata 1 Keping-keping atau sisik tulang (osteoderm), Vertebrata 1. Amfibia Terdapat pada ordo Gymnomorpha, terdapat tulang-tulang= yang sangat vestigial tertanam dalam dermis. 2. Reptilia Pada bangsa kadal, buaya, aligator dan sphenodon (reptil dari New Zealand), osteoderm terdapat pada bagian ventral tubuh (rusuk), dan sering disebut rusuk abdominal (gastralia). 3. Aves Hanya terdapat pada burung purba yang sudah punah yaitu Archaeopteryx. 4. Mammalia Hanya terdapat pada Armadilo.

Jaringan ikat sub kutan - Disebut juga hipodermis - terdapat di bawah dermis - Berfungsi untuk menghubungkan jaringan di bawahnya, biasanya jaringan otot - Pada Amfibi, lapisan subkutan hanya berupa rongga atau sinus yang berisi limfa. - Pada mammalia, terutama yang hidup di daerah 4 musim, banyak mengandung sel-sel lemak (jaringan panikulus adiposus) - Pada manusia kelebihan lemak disimpan pada jaringan ikat kendur daerah perut dan pinggul. Organ luminecent - Dianggap modifikasi dari kelenjjar mukus multiseluler - Terdapat pada ikan-ikan yang hidup di lautan dalam - Berfungsi untuk mengenali lawa jenis kelamin dan menakuti musuh

Hipotesis mekanisme alopecia

Pola alopecia pada pria dan wanita

Morfogenesis folikel: Stad 1 – Stad 4 Siklus folikel: Anagen Katagen Telogen Eksogen