Presentasi Bab 4 Mata Kuliah Ergonomi Posisi tangan dan Kaki(limbs) yang optimal untuk Aplikasi Gaya/Force dan Perancangan kerja
Gambaran umum Kelelahan dan resiko rusaknya tulang dan otot dalam bekerja diakibatkan oleh kerja yang repetitive Penempatan control harus seergonomis mungkin sehingga dapat tercapai pengoprasian yang efisien
Kondisi yang diterapkan pada posisi sudut tangan dan kaki Analisa biomekanika dengan mempertimbangkan masing- masing otot Sistem sambungan tulang dalam penyederhanaan model biomekanika Metode empiris untuk pengukuran langsung terhadap kekuatan otot
Dasar- dasar biomekanika Definisi Biomekanika gerakan pada manusia yang terjadi pada sistem kerangka- otot yang bereaksi pada tulang untuk mengendalikan gerak rotasi disekitar sambungan tulang Sistem yang digunakan sebagai sistem mekanis untuk suplai Ek dan gerakan angular
Contoh sistem pengungkit 1& 2 Sistem pengungkit I Otot triceps menarik tulang untuk penggerak siku Otot quadriceps menarik tibia dan pattela untuk penggerak lutut Sistem pengungkit II Otot biceps menarik radius untuk mengangkat siku Otot brachialis menarik tulang untuk mengangkat siku Otot deltoid menarik humerus untuk mengangkat bahu
Aplikasi sederhana mengenai gaya Rumus gaya F = R . L / r Contoh pada saat manusia mengangkat berat sebesar 20 N dengan asumsi panjang dari lengan ke tangan sebesar 13 cm dan siku tangan sebesar 5 cm berapa gaya yang diberikan F = R . L / r = 20 . 13 / 5 = 52 N
Pengaruh sudut fleksi dari siku Dengan asumsi gaya otot F konstan sedangkan komponen momen gaya tegak lurus terhadap tulang pengaruh yang terjadi gaya momen yang membengkokan siku akan berbanding lurus dengan otot brachialis.
Perbedaan antara gaya statis dan dinamis Isometris gaya otot dikeluarkan tanpa menghasilkan suatu kerja. Contoh mengangkat beban terlalu berat. Isotonis memanjangkan atau memendekan otot untuk menghasilkan suatu kerja. Dibagi menjadi 2 : Konsentris : memendekan otot sambil menahan suatu tegangan Eksentris : memanjangkan otot sambil tetap menahan tegangan dengan gerakan berlawanan.
Pengaruh dari gerakan Pronasi dan Supinasi Hasil penelitian singh dan karpovich (1966) adalah untuk gerakan supinasi lengan bawah sedangkan penelitian Provin dan Salter (1955) menunjukan kekuatan gerakan fleksi untuk lengan bawah jika mengalami gerakan pronasi. Ini disebabkan karena otot biseps cenderung bergerak supinasi terhadap lengan bawah. Gerakan ini dapat dilihat dalam electromyography
Contoh kasus dimana posisi tangan dan kaki dipengaruhi oleh gaya otot Rekomendasi oleh tichauer mengencangkan mur dengan tangan kanan, kemusian otot biseps akan berada dalam posisi efektif jika gerakan dilakukan sudut siku sekitar 90o jika posisi lengan dibawah lebih ekstensi dapat mengakibatkan ada rasa nyeri Gaya genggam gaya genggam akan berkurang jika tangan dalam keadaan fleksi pada siku hal ini terjadi karena tendon ekstensor meregang akibar gaya tarik sehingga berlawanan dengan otot fleksor.
Permodelan tubuh manusia yang disederhanakan Tubuh manusia dibuat menjadi model dan dibagi menjadi beberapa sambungan sendi dengan ukuran tubuh dan posisi pusat massa yang bervariasi dilihat dari data antropometri. Analisa yang dilakukan di awal yaitu dengan mempertimbangkan faktor berat dari tangan, momen dan reaksi pada sendi siku kemudian dihitung persamaan keseimbangan. setelah dianalisis persamaan keseimbangan dari momen pada lengan atas hingga seluruh tubuh.
Ringkasan Materi Beberapa macam optimasi penerapan gaya otot untuk posisi tangan dan kaki yaitu: Gerak fleksidan ekstensi sendi siku sebaiknya pada sudut 90o – 120o Gerak supinasi tangan sebaiknya sudut sekitar 90o Gerak fleksi siku (misalnya untuk mengambil barang) sebaiknya posisi lengan pada posisi tengah atau pronasi (tidak menengadah) Posisi ekstensi lutut kaki akan menghasilkan gaya terbesar pada sudut sekitar 120o Pekerjaan melawan gravitasi : lengan atas tidak lurus dalam posisi abduksi diangkat jika tidak perlu