PENGUJIAN SUMUR Tujuan Metode Analisa Debit Optimum.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FUNGSI KUADRAT.
Advertisements

BAB II Program Linier.
Teknik Pencarian Solusi Optimal Metode Grafis
FUNGSI PENERIMAAN Oleh: Muhiddin Sirat
Bab 4 Lingkaran 6 April 2017.
Menggambar grafik fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat
Assalamu’alaikum Wr. Wb
REGRESI NON LINIER (TREND)
i. Fungsi kuadrat - Penyelesaian fungsi kuadrat dengan pemfaktoran
PENGUJIAN AKUIFER Metode Theis Metode Cooper – Jacob
Luas Daerah ( Integral ).
HIDROLIKA PENGARUH PEMOMPAAN SUMUR BOR
RIZKI ARRAHMAN KELAS C. ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA  Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang banyak digunakan untuk memindahkan fluida, baik.
Fungsi Beberapa Variabel (Perubah)
Kuliah Mekanika Fluida
Fungsi Non Linear Yeni Puspita, SE., ME.
FUNGSI PENERIMAAN R R = f(Q) Q
Bab 2 PROGRAN LINIER.
FUNGSI KUADRAT.
BAB III FUNGSI.
ASSALAMUALAIKUM WR WB.
6. PENCOCOKAN KURVA (CURVE FITTING).
Kehilangan Energi pada
ALJABAR LINIER & MATRIKS
KONSEP DASAR ALJABAR LINEAR
FUNGSI KUADRAT.
Persamaan Kuadrat jika diketahui grafik fungsi kuadrat
HIDROLIKA ALIRAN AIRTANAH
4. SOLUSI PERSAMAAN NON-LINIER.
ILMU UKUR TANAH & PEMETAAN (Pertemuan 4)
Kelompok 2 Rizki Resti Ari ( ) Naviul Hasanah ( )
MACAM-MACAM FUNGSI Matematika Ekonomi.
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
METODE NUMERIK Interpolasi
FUNGSI PENERIMAAN Oleh : Agus Arwani, SE, M.Ag..
Menggambar grafik fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat
MATEMATIKA DASAR Ismail Muchsin, ST, MT
Fungsi non linier SRI NURMI LUBIS, S.Si.
ASSALAMUALAIKUM WR WB.
PERAMALAN “Proyeksi Tren”
Zuherna Mizwar HIDROLIKA 1 UBH 2017 Zuherna Mizwar
X O Y y = - (x + 2)2 Grafik Fungsi Kuadrat.
KONSTRUKSI BALOK GERBER
Matematika SMA Kelas X Semester 1 Oleh : Ndaruworo
Rangka Batang.
04 SESI 4 MATEMATIKA BISNIS Viciwati STl MSi.
BAB 4 FUNGSI KUADRAT.
Lingkaran Mohr Untuk Tegangan
PERTEMUAN 6 MATEMATIKA DASAR
Regresi Linear Sederhana
Fungsi Persamaan, dan Pertidaksamaan Kuadrat
KONSEP DASAR Fungsi dan Grafik
KD. 2.2 Menggambar grafik fungsi Aljabar sederhana dan fungsi kuadrat.
BAHAN AJAR MATEMATIKA KELAS XII IS PROGRAM LINEAR
PERSAMAAN GARIS LURUS 1. Bentuk Umum 2. Gradien 3. Menggambar Garis
Matematika Kelas X Semester 1
METODE NUMERIK INTERPOLASI.
Regula Falsi.
FUNGSI KUADRAT PERTEMUAN VIII
Fungsi Kuadrat HOME NEXT PREV a. Persamaan grafik fungsi kuadrat
Tugas Media Pembelajaran
PENGUJIAN SUMUR Tujuan Metode Analisa Debit Optimum.
BAB I Program Linier Pertemuan 1.
A. Sistem Persamaan Linier dan Kuadrat
Peta Konsep. Peta Konsep E. Grafik Fungsi Kuadrat.
E. Grafik Fungsi Kuadrat
Peta Konsep. Peta Konsep A. Sistem Persamaan Linier dan Kuadrat.
KALKULUS I Sistim Bilangan/fungsi
Bab 2 Fungsi Linier.
FUNGSI PENERIMAAN TOTAL
Transcript presentasi:

PENGUJIAN SUMUR Tujuan Metode Analisa Debit Optimum

METODE YANG DIGUNAKAN : TUJUAN : Tujuan dilakukannya pengujian sumur adalah untuk menetapkan kemampuan sumur yang akan diproduksi. Dari data debit Q dan penurunan muka air s yang diukur dapat diperoleh kapasitas jenis sumur atau sebaliknya penurunan jenis sumurnya. Kapasitas jenis sumur merupakan ukuran kemampuan produksi suatu sumur. METODE YANG DIGUNAKAN : Metode yang banyak digunakan di Indonesia adalah metode “Step Drawdown Test” yaitu dengan melakukan pemompaan secara terus menerus dengan perubahan debit secara bertahap pada sumur-sumur yang telah ditetapkan.

Kapasitas jenis sumur (qs) dinyatakan sebagai : dimana : Q = debit pemompaan sw = penurunan muka air Menurut Jacob, penurunan muka airtanah di sumur akibat pemompaan terdiri atas 2 komponen yaitu : 1. Aquifer Loss (BQ), yaitu penurunan muka air yang disebabkan oleh aliran laminer pada akuifer itu sendiri. Nilai BQ bertmbah secara linier terhadap perubahan debit dan sangat tergantung dari sifat hidraulik dari akuifer (formasi geologinya). Nilai ini bersifat alami sehingga tidak dapat diperbaiki. 2. Well Loss (CQ2), yaitu penurunan muka air yang disebabkan oleh aliran turbulen di dalam sumur. Nilai CQ2 bertambah secara kuadratik terhadap perubahan debit dan sangat tergantung dari karakteristik sumur uji (development, screen dll). Nilai ini dapat diperbaiki.

Total penurunan muka air di sumur produksi pada kondisi keseimbangan tercapai dapat ditulis sebagai : dimana C = koefisien yang dipengaruhi oleh jari-jari sumur, konstruksi dan kondisi sumur produksi. Untuk menyederhanakan persamaan di atas, dibuat persamaan baru :

Sehingga total penurunan muka air di sumur dinyatakan sebagai : sw = BQ + CQ2 dimana : B = koefisien akuifer loss (dt/m2) C = koefisien well loss (dt2/m5)

Bila hubungan ini digambarkan dalam suatu kurva diperoleh hubungan sebagai berikut : sw Penurunan total (sw) BQ sw CQ2 Q

Sumur yang produktif menurut Walton dan Bierschenk adalah sumur yang mempunyai harga C dan Fd (faktor develovment) yang kecil. Selanjutnya nilai C dan Fd disajikan pada Tabel berikut :

Tabel Nilai C menurut Walton : Tabel Nilai Fd menurut Bierschenk :

Langkah-langkah perhitungan : Dari data hasil Step Drawdown Test, pada setiap Q diperoleh nilai sw yang konstan, maka selanjutnya hitung nilai sw/Q untuk Q yang bersesuaian, Plot titik-titik hubungan antara sw/Q sebagai sumbu Y dan Q sebagai sumbu X pada skala normal. Regresi tititk-titik data tersebut dengan persamaan linier. Nilai B diperoleh dari perpotongan garis regresi dengan sumbu Y. Nilai C diperoleh dari kemiringan garis regresi, atau :

Contoh Soal : Tabel 1. Pada sebuah sumur pompa akan dilakukan uji sumur sehingga dilakukan pemompaan secara menerus dengan debit tertentu. Metode yang digunakan adalah Step Drawdown Test dan besarnya debit pemompaan serta penurunan muka air yang terjadi disajikan pada Tabel 1. Tentukan kondisi dan klasifikasi sumur tersebut

Penyelesaian :

Kurva sw/Q – Q : B C

;

Menentukan Debit Optimum Untuk keperluan eksploitasi, maka perlu dihitung berapa besar debit optimum yang dapat dipompa dari sumur produksi. Metode yang digunakan adalah Metode Grafis Sichardt. Langkah-langkah perhitungan : Dari data hasil Step Drawdown Test, pada setiap Q diperoleh nilai sw yang konstan, Plot titik-titik hubungan antara sw sebagai sumbu Y dan Q sebagai sumbu X pada skala normal. Regresi tititk-titik data tersebut dengan persamaan polinomial orde 2 (kuadrat).

4. Hitung nilai Q maksimum pada akuifer dengan rumus : 5. Plot nilai Q maks pada kurva, dan secara grafis tentukan nilai sw maks. (Tarik garis vertikal dari Q maks sampai memotong kurva, kemudian dari titik potong tsb, tarik garis horisontal sampai memotong sumbu Y, maka nilai sw maks diperoleh) 6. Plot nilai sw maks yang diperoleh pada kurva, 7. Hubungkan titik Q maks dan sw maks secara langsung sampai memotong kurva. 8. Dari titik potong dengan kurva ditarik garis vertikal sampai memotong sumbu X, maka nilai Q optimum diperoleh.

Contoh soal : Dari data pemompaan pada Tabel berikut dan data karakteristik aquifer ( Tebal akuifer 20,7 m, jari-jari sumur pompa 25 cm dan Konduktivitas hidraluis akuifer 0,00372 m/dt ) maka hitung Debit Optimum yang dapat dieksploitasi dari sumur pompa tersebut.

Penyelesaian : Kurva hubungan antara Q dan sw dibuat pada skala normal Melakukan regresi polinomial orde 2 sehingga diperoleh pers. Y=0,000164X2+0,003409X ( X = Q dan Y = sw) Hitung Q maks : m3/dt = 132 lt/dt

4. Dari pers regresi diperoleh : sw maks = 0,000164 (132)2 + 0,003409 (132) = 3,31 m 5. Nilai sw maks dihubungkan dengan Q maks maka dari grafik diperoleh Q optimum = 80 lt/dt. Secara grafis penyelesaiannya dapat dilihat pada kurva berikut :

Ploting data Q dan Sw Dari grafik di atas diketahui bahwa Q optimum = 80 lt/dt